PERJUANGAN HIDUP SEORANG JANDA
Adalah sebuah kisah seorang wanita muda yang berjuang banting tulang siang malam demi kelangsungan hidup bersama sang anak setelah berpisah dari mantan suaminya.
Di tengah perjuangn hidup yang berat, dia juga sedang berjuang menghadapi ego mantan suaminya yang telah mengabaikan hak-hak sang anak yang telah di kabulkan oleh pengadilan ketika di sidang perceraian mereka. Hingga akhirnya hadirlah seorang lelaki tulus, yang berjuang mendapatkan hatinya.
Novel ini di tulis oleh saya sendiri hanya berdasarkan pandangan saya pribadi, bukan berdasarkan kisah nyata.
Mohon dukungannya ya untuk Author agar bisa terus berkarya.. 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alina S. Luly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KERAGUAN AYANA
“Nak, ini minum dulu.. Ibu ke kamar dulu ya liat Yuki..?” Sang Ibu yang datang dari arah dapur hanya mampir memberikan air minum untuk Ayana dan bergegas ke kamar mengecek Yuki
"Minumlah dulu airnya biar terasa tenang.." Ucap Rayan mengalihkan
Ayana kembali menatap wajah Rayan intens
“Kalau boleh saya tau, apa rencana kamu setelah ini..” Rayan penasaran apakah Ayana akan menyerah atau tetap pada pendiriannya untuk tidak kembali pada pangkuan mantan suaminya
Jika boleh jujur, Rayan berharap Ayana tetap pada pendiriannya untuk tidak kembali pada mantan suaminya itu.
Harap harap cemas Rayan menantikan jawaban yang keluar dari bibir Ayana
“Saya juga gak tau.. Saat ini saya hanya ingin yang terbaik aja untuk Yuki.. Saya akan berusaha untuk mengesampingkan ego saya..” jawab Ayana pelan
Rayan menarik nafas menatap Ayana. Bukan ini jawaban yang dia harapkan. Karena mendengar ucapan Ayana, bisa ada kemungkinan mereka akan rujuk kembali.
Rayan menundukkan kepalanya. Rayan bingung harus bersikap seperti apa.
Saat dia mengalihkan pandangan kedepan, matanya menangkap guratan kesedihan yang dalam di wajah Ayana.
Sejak tadi Ayana hanya bisa tertunduk lesu. Matanya pun sembab. Meski demikian, tak mengurangi kecantikan Ayana di mata Rayan.
"Ayana.." Gumam Rayan hampir tak terdengar
"Hhmmm..?" Ayana menatapa wajah Rayan
Rayan terlihat ragu. Seperti ingin mengungkapkan sesuatu tapi tertahan di bibirnya. Dia kembali menundukan kepalanya menatap lantai
Seandainya bisa, ingin rasanya dia membawa Ayana dalam pelukannya. Dia tak habis pikir, wanita di depannya ini kurang apa sehingga mantan suaminya bisa menduakannya.
Jika mencari kecantikan, Ayana tak kurang apapun di fisiknya. Jika mencar kesabaran, dia melihat Ayana cukup sabar dalam hal apapun.
Dia bahkan menjadikan sabar sebagai pakaiannya. Jika mencari anak, mereka pun sudah di karuniai seorang putri cantik.
Lantas apa yang Arman cari lagi dalam rumah tangganya
Jika memang ada hal yang kurang menurut mantan suaminya, bukankah manusia tidak ada yang sempurna? Bukankah kekurangan itu harus di tutupi dengan kelebihan dari pasangan?
“Ayana.. Maaf sebelumnya.. Izinkan saya untuk membantu pengobatan Yuki..” Tutur Rayan tulus menatap wajah Ayana
Ayana yang mendengar penuturan Rayan sontak mengangkat wajahnya menatap mata Rayan.
Cukup lama Ayana memandang wajah tampan itu. Ayana memang menangkap ada ketulusan disana untuknya dan Yuki.
Namun dia bukanlah orang yang begitu mudah menerima pemberian orang lain jika dia masih bisa mengupayakannya sendiri
Ayana kembali menundukan kepalanya menatap tanganya yang saling bertaut di atas pahanya.
“ Gak usah dok.. Saya masih bisa membiayai pengobatan Yuki.. Meski gaji saya sebagai pelayan restoran terbilang kecil, tapi Alhamdulillah saya masih bisa menyisihkannya untuk Yuki..” Tolak Ayana dengan sopan
“ Gak Ayana.. Jangan menolak.. Saya harap kamu tidak tersinggung atas bantuan saya ini.. Saya akan sangat merasa bersalah atas kejadian yang terjadi tadi jika kamu menolaknya..” Ucap Rayan setengah bermohon
Ayana diam menatap mata Rayan
“Atau jika kamu menolak bantuan saya, maka izinkan saya untuk menggantikan mantan suami kamu untuk kamu dan Yuki..” Ucap Rayan tanpa ada keraguan
Ayana tergelak mendengar ucapan Rayan. Ayana kembali menatap wajah Rayan dengan tatapan yang sulit di artikan
“Apa maksud dokter..?” Tanya Ayana datar
“ Ayana maaf.. Saya serius.. Saya siap menjadi Ayah sambung untuk Yuki.. Menjadi imam untuk kamu.. Menjadi menantu yang baik untuk Ibu juga..” Rayan berpindah tempat duduk ke samping Ayana
Ayana menggeser tubuhnya mencoba menjaga jarak dengan Rayan. Tiba-tiba perasaannya menjadi tidak karuan karena sikap Rayan
“ Tolong panggilkan Ibu.. Saya ingin melamar kamu depan Ibu.. Saya ingin melindungi kamu dan Yuki serta Ibu dari siapa pun.. Saya serius dengan keputusan saya..” ucap Rayan lembut menatap Ayana
“ Tapi maaf dok, saya benar-benar gak bisa.. Ada banyak hal yang harus saya pertimbangkan.. Saya minta maaf..” Ucap Ayana pelan
Rayan menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. Dia gak bisa memaksakan kehendaknya.
Rayan bertekad untuk tidak mundur dari keputusannya menjdikan Ayana istrinya. Hanya perlu bersabar agar Ayana bisa merasa nyaman.
“ Baiklah saya mengerti.. Saya akan menunggu sampai kamu siap.. Tapi saya masih boleh kan kesini lagi kalau saya kangen sama Yuki..?” Tanya Rayan tersenyum menatap Ayana
Sejenak Ayana terpaku melihat senyum manis yang di berikan Rayan. Tak bisa di pungkiri bahwa Rayan memang semakin terlihat ketampanannya jika tersenyum. Diam aja ganteng apalagi tersenyum.
Ayana akhirnya mengangguk tanpa bersuara setelah sadar dari lamunannya.
“Alhamdulillah.. Ya sudah saya pamit pulang dulu ya, sudah larut malam..” Ucap Rayan masih dengan senyum manisnya menatap wajah Ayana
Rayan beranjak dari tempat duduknya. Belum juga melangkah, dia kembali berbalik ke arah Ayana..
"Jangan ingkari janji.. Kamu sudah kasih saya izin berkunjung kapan saya mau.." ucap Rayan pada Ayana
Ayana mengangguk pelan tanpa menjawab.
Rayan terpaku mentapa wajh cantik Ayana. Tak ada yang kurang di mata Rayan, meski mata Ayana nampak sembab
Ayana mengikuti Rayan dari belakang berniat mengantar Rayan kedepan pintu
“ Tapi jangan di malam hari.” Ucap Ayana setelah mereka berada di teras depan
Rayan mengerutkan keningnya bingung menatap Ayana
“Berkunjungnya jangan malam hari.. Gak enak sama tetangga.. Kalau bisa siang aja saat saya gak ada di rumah.. Saya gak mau ada fitnah..” Jelas Ayana tersenyum
Melihat Ayana tersenyum, Rayan pun refleks ikut tersenyum. Hatinya memuji Cantik
BERSAMBUNG..
**TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR.. 🙏💞💞
MOHON DUKUNGANNYA TEMAN TEMAN, TERIMA KASIH SEBELUMNYA..😇🙏🙏💞**