NovelToon NovelToon
Janji Cinta Di Usia Muda

Janji Cinta Di Usia Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Anjar Sidik

Dalam novel Janji Cinta di Usia Muda, Aira, seorang gadis sederhana dengan impian besar, mendapati hidupnya berubah drastis saat dijodohkan dengan Raka, pewaris keluarga kaya yang ambisius dan dingin. Pada awalnya, Aira merasa hubungan ini adalah pengekangan, sementara Raka melihatnya sebagai sekadar kewajiban untuk memenuhi ambisi keluarganya. Namun, seiring berjalannya waktu, perlahan perasaan mereka berubah. Ketulusan hati Aira meluluhkan sikap keras Raka, sementara kehadiran Raka mulai memberikan rasa aman dalam hidup Aira.
Ending:
Di akhir cerita, Raka berhasil mengatasi ancaman yang membayangi mereka setelah pertarungan emosional yang menegangkan. Namun, ia menyadari bahwa satu-satunya cara untuk memberikan kebahagiaan sejati pada Aira adalah melepaskan semua kekayaan dan kuasa yang selama ini menjadi sumber konflik dalam hidupnya. Mereka memutuskan untuk hidup sederhana bersama, jauh dari ambisi dan dendam masa lalu, menemukan kebahagiaan dalam cinta yang tulus dan ketenangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjar Sidik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5: Rencana Baru

Hari itu terasa berbeda bagi Aira. Setelah pertengkaran dengan Raka, ia merasa kehilangan arah. Namun, di dalam hatinya, ada keinginan untuk mengambil langkah baru. Ia tidak ingin terus terjebak dalam hubungan yang membuatnya merasa tertekan. Dengan semangat yang baru, Aira memutuskan untuk merancang rencana yang akan membantunya mendapatkan kembali kendali atas hidupnya.

Di dalam kamarnya, Aira duduk di meja belajar, mengedarkan pandangannya pada lembaran kertas kosong yang berserakan. Dia menarik napas dalam-dalam dan mulai menulis ide-ide di kertas. “Rencana baru, Aira,” bisiknya pada dirinya sendiri, menyalakan tekad di dalam hatinya.

Rencana Baru:

Berbicara dengan Raka - Menyampaikan perasaannya dengan jujur.

Dekat dengan Adrian - Menggali lebih dalam tentang perasaannya.

Mencari Kesibukan Baru - Bergabung dengan komunitas atau klub di kampus.

Menjaga Diri - Fokus pada diri sendiri dan kebahagiaan.

Setelah menulis rencana itu, Aira merasa lebih tenang. Ia tahu ini adalah langkah yang harus diambil. Namun, bayang-bayang Raka dan Adrian terus menghantuinya. Bagaimana jika Raka tidak mau mendengarkan? Atau bagaimana jika hubungan dengan Adrian justru semakin rumit?

Hari itu, Aira berencana untuk bertemu Adrian. Ia mengirim pesan singkat padanya.

“Adrian, maukah kamu bertemu hari ini? Ada yang ingin aku bicarakan.”

Tidak lama kemudian, ponselnya bergetar. Pesan dari Adrian muncul.

“Tentu, Aira. Di kafe yang sama seperti sebelumnya?”

“Ya, jam 3 sore?”

“Sempurna. Aku tunggu.”

Aira merasa bersemangat namun juga cemas. Sebelum pergi, dia menatap cermin. “Berani, Aira. Ini saatnya untuk memperjuangkan kebahagiaanmu.”

 

Ketika Aira tiba di kafe, Adrian sudah menunggunya di sudut yang sama seperti sebelumnya. Ia mengenakan kaos berwarna cerah yang membuatnya terlihat semakin menarik. Aira merasakan detak jantungnya berdegup kencang.

“Hai, Aira! Senang melihatmu,” sapa Adrian dengan senyum lebar.

“Hai, Adrian. Terima kasih sudah datang.” Aira mencoba tersenyum meski perasaannya masih campur aduk.

Mereka duduk, dan Adrian memesan kopi untuk mereka berdua. “Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan?” tanyanya sambil menatap Aira dengan antusias.

Aira ragu sejenak. “Aku... aku merasa terjebak, Adrian. Rencana pernikahan ini membuatku tidak nyaman.”

Adrian mengangguk, mendengarkan dengan saksama. “Kamu berhak merasa seperti itu, Aira. Hidupmu, keputusanmu.”

“Tapi aku tidak tahu harus bagaimana. Raka sangat terikat dengan tradisi, dan aku tidak ingin menyakiti perasaannya,” jawab Aira, suaranya mulai bergetar.

“Kadang, menyakiti seseorang itu tak terhindarkan, terutama jika itu untuk kebaikan dirimu sendiri,” kata Adrian bijak. “Kamu harus belajar untuk meletakkan dirimu di depan.”

Aira terdiam, merenungkan kata-kata Adrian. Dalam sekejap, dia merasakan ketegangan yang tak terhindarkan. “Tapi... bagaimana jika aku memilih untuk pergi? Apa yang akan terjadi?”

Adrian mengangkat bahu, tampak tidak menganggap remeh pertanyaan itu. “Kamu mungkin akan mengalami kesedihan, kehilangan, tapi kamu juga akan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya. Itu semua adalah bagian dari proses.”

Aira merasa hatinya bergetar. “Mungkin... kamu benar.” Dia menatap Adrian dengan mata penuh harapan. “Apa kamu bisa membantuku dalam rencana ini?”

“Tentu saja. Aku akan membantumu merencanakan semuanya. Kamu tidak sendirian, Aira,” jawab Adrian penuh keyakinan.

 

Di sisi lain, Raka merasa bingung. Setelah pertengkaran kemarin, pikirannya tidak bisa tenang. Ia mengingat bagaimana Aira tampak bersikap dingin padanya dan mengapa ia begitu marah. Sore itu, ia memutuskan untuk mengunjungi tempat yang biasa ia kunjungi untuk merenung, sebuah taman yang tenang di pinggir kota.

Ketika Raka duduk di bangku taman, ia melihat sekelompok anak muda sedang bermain basket. Di antara mereka, ia melihat seorang gadis yang mirip dengan Aira, membuat hatinya berdesir. “Aira, kenapa kamu harus membuat ini begitu sulit?” gumamnya pelan.

Dalam pikirannya, Raka mencoba memikirkan cara untuk memperbaiki hubungan mereka. “Mungkin aku harus bicara lagi dengannya. Mungkin dia hanya butuh waktu.”

Namun, saat ia merenung, ponselnya bergetar. Ternyata, itu adalah pesan dari teman-temannya, mengajak keluar malam. Dalam kebingungan dan rasa kesepian, Raka memutuskan untuk bergabung dengan mereka.

“Kenapa tidak? Mungkin bisa membuatku lupa sejenak,” ujarnya pada diri sendiri sebelum beranjak pergi.

 

Kembali ke kafe, Aira dan Adrian sedang merencanakan langkah-langkah selanjutnya.

“Jadi, kita perlu memastikan Raka mengerti posisimu,” ujar Adrian. “Kamu harus bersikap tegas dan jelas. Jangan biarkan dia bermain-main dengan perasaanmu.”

“Dan bagaimana jika dia melawan?” Aira bertanya, matanya berkilau penuh ketakutan.

“Kita tidak tahu, tapi yang pasti, jangan biarkan dia intimidasi kamu. Ingat, ini adalah hidupmu. Dia tidak bisa mengendalikan kamu selamanya.”

Aira mengangguk, berusaha meyakinkan diri. “Baiklah, aku akan melakukannya. Tapi aku butuh dukunganmu.”

Adrian tersenyum. “Kamu sudah mendapatkannya. Kita akan melewati ini bersama.”

 

Ketegangan mulai terasa di antara Raka dan Aira ketika mereka berdua bertemu di kampus keesokan harinya. Raka mencari Aira dengan mata penuh harap, sementara Aira berusaha menghindar. Namun, ketika Raka menghampirinya, Aira tidak bisa lagi mengabaikannya.

“Aira, kita perlu bicara,” ucap Raka, suara penuh ketegangan.

“Apa yang mau kamu bicarakan, Raka?” Aira menjawab dengan nada dingin, mencoba menjaga jarak emosional.

“Aku tahu kita kemarin bertengkar, tapi aku ingin memperbaiki ini. Apa kamu bersedia mendengarkanku?” Raka meminta, matanya mencari kejujuran di dalam diri Aira.

“Aku sudah mendengar banyak hal, Raka. Tapi apakah kamu benar-benar ingin mendengarkan perasaanku?” tantang Aira, merasakan ketegangan di udara.

Raka terdiam sejenak, seolah merenungkan kata-kata Aira. “Ya, aku ingin. Aku ingin memahami apa yang sebenarnya kamu rasakan.”

 

Saat keduanya berhadapan, Aira merasakan jantungnya berdegup cepat. Apakah ini saatnya untuk berbicara? Sebelum Aira sempat mengungkapkan isi hatinya, Adrian muncul dari arah lain, membuat Raka menatapnya dengan tajam. Aira merasakan ketegangan yang tak terhindarkan ketika Raka bertanya, “Siapa dia?”

Dengan pertanyaan itu, Aira merasa berada di persimpangan jalan, di mana keputusan yang akan diambilnya bisa mengubah segalanya. Di satu sisi, ada Raka yang penuh ketidakpastian, dan di sisi lain, ada Adrian yang memberikan harapan baru. Apa yang akan Aira pilih?

1
Rika Ananda
maaf ya beb baru sempat buka novel kamu
jhon
keren kk ceritanya 🙂🙂🙂
jhon
keren kk
Pena dua jempol
semangat up nya Thor 🫰🏼
Delita bae
mangat up nya , seru loh cerita nya😇🙏
xXRaNdoM PErsoNxX
Seneng banget nemu cerita ini, buat hari-hariku lebih berwarna! 😄
luhax
Membawa saya dalam petualangan yang menggugah.
Rika Ananda: waaw bagus banget ceritanya
total 1 replies
Tadashi Hamada
ceritanya keren abis! Thor, kamu hebat!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!