“Kata mami, dilimu dikilim mami untuk menolongku dan papi. Apa dilimu ibu peli yang baik hati ? “
“A–aku ?! “
Ucapan anak laki-laki itu membuat Alana terkejut, dia tidak mengerti maksud dari perkataan anak tersebut.
Namun, siapa sangka kehadiran Alaska membuat Alana masuk ke kehidupan keluarga mereka dan siapa yang menyangka bahwa papi yang dimaksud Alaska adalah pria yang selama ini Alana tunggu kehadirannya.
Bagaimana dengan kisahnya ? Jangan lupa mampir !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanpa kartu undangan
Andella dan ketiga temannya di arahkan untuk duduk di meja nomor dua belakang yang tak jauh dari meja keluarga besar Maverley dan Keluarga besar Roberto.
Hal itu membuat Andella dan ketiga rekannya merasa tidak percaya bahwa mereka bisa duduk dimeja yang dekat dengan dua pengusaha kaya raya di negara mereka.
“Ini kita nggak mimpikan, del ? “ bisik Amanda tak percaya.
“Gue juga masih nggak percaya,” ucap Andella lirih.
“Sebenarnya siapa, Lea ? Mengapa ucapannya seperti orang penting,” bisik Reson kepada Leo.
Leo mengangkat bahunya. Dia takjub dengan interior pesta pada malam hari ini. Bahkan dia juga tidak percaya bisa duduk didekat para petinggi dan pengusaha terkaya di negara mereka.
Di urutan belakang, Bu Lidia menatap kesal dengan bawahannya yang duduk ditempat yang seharusnya mereka duduk disana. Dia mencari seseorang yang bisa membantunya untuk mengusir keempat bedebah itu.
“Lid, cari siapa ?” bisik Varo kepada Bu Lidia manajer mereka.
“Ck, nyariin orang buat usir sampah !” ucapnya kesal.
Satu persatu orang datang memenuhi kursi undangan. Karyawan CM Group dari departemen serta divisi sudah hadir di sana mengisi kursi yang telah ditentukan.
“Menurutmu, apa mereka akan dipermalukan ?” tanya Dewinta menatap Andella dan Amanda yang tersenyum.
“Tidak, gue yakin mereka bakal diusir malam ini !” sahut Sisilia yang iri dengan musuh departemennya.
“Lihatlah, pakaian gembel seperti itu mana cocok duduk didekat para petinggi dan pemilik acara.”
“Eh, tapi gue nggak liat Azalea ya. Apa dia tidak hadir ?” tanya Rio.
“Orang miskin seperti, Azalea mana bisa datang ditempat seperti ini !”
“Benar juga ya, tapi rekannya bisa masuk. Backingan siapa ?” tanya Rio heran.
Ketiganya terdiam hingga acara yang di tunggu-tunggu mulai oleh MC. Saat acara berlangsung mereka dikejutkan dengan kehadiran wanita bertopeng.
“Dia CEO di MG Group itu kan ? Kenapa mengenakan topeng, buat penasaran aja“
“Disebelahnya itu asisten Jo ? Wah, bener-bener keren !” seru yang lainnya membuat ketiga orang itu bertanya-tanya.
“Mari kita sambut Tuan Chandra pemilik perusahaan CM Group !! Beri tepuk tangan yang meriahhhhh !!!” seru MC membuat semua orang sontak bertepuk tangan menyambut Daddy Chandra untuk menyampaikan sepatah dua kata.
“Wow, udah berumur tapi masih gagah ya !” seru Dewinta mengagumi sosok Daddy Chandra.
“Tampan,” celetuk Sisilia yang juga terpukau dengan penampilan pemilik perusahaan tempat dia bekerja.
“Kalau aku jadi istrinya, pasti aku bisa menguasai perusahaan itu dan Azalea tidak lagi berani melawanku. Karena aku sudah menjadi istri pemilik perusahaan CM Group,” bisik Bu Lidia dalam hati.
“Selamat malam semuanya, selamat datang di acara kami pada malam hari ini dan terima kasih kepada semuanya yang telah hadir di acara malam hari ini !” ucap Daddy Chandra membuka sambutannya.
“Malam tuan !” gemuruh suara tamu undangan membuat Daddy Chandra tersenyum kecil.
“Pada malam hari ini sesuai tulisan di kartu undangan, saya akan memperkenalkan sosok penerus perusahaan CM Group kepada salah satu anak saya. Untuk itu, saya akan, —”
“Daddy !! Daddy !! Psh.. psh…”
Arasyi memanggil Daddy Chandra dengan setengah berteriak berdiri di dekat sebelah panggung. Jangan lupa tangannya melambai-lambai dengan senyuman yang penuh semangat.
Daddy Chandra menoleh dan menatap putra bungsunya dengan tatapan heran lalu beralih menatap istrinya yang berjalan menghampiri putra mereka.
“Lanjutkan,” ucap Mommy Audrey tanpa suara.
“Nda mau, nda mau ! Laci mau beldili cama daddy. Bial olang-olang kenal Laci !” rengek Arasyi yang menolak untuk kembali ke tempat duduknya.
“Daddy itu lagi ngomong penting, bukan pamer body ! Ah, kamu ini. Ayo, kembali ke kursi !” ajak Mommy Audrey.
“Ndaaaaaaa !!” tolak Arasyi.
Melihat istrinya yang kesulitan menenangkan putra mereka, Daddy Chandra berinisiatif mengajak putranya untuk bersamanya di atas panggung.
“Nah, gitu. Laci juga mau tellihat kelen di hadapan olang-olang,” ucapnya senang.
“Tapi, mas. Kamukan lagi kasih sambutan,” ucap Mommy Audrey tidak enak.
“Tidak apa, cuma sebentar kok “ jawab Daddy Chandra menenangkan istrinya.
Mommy Audrey mengangguk oasrah, dia kembali duduk bersama kedua orang tuanya dan mertuanya.
Cahya dan suaminya juga hadir disana hanya kedua anaknya yang tidak hadir karena sedang sekolah di luar negeri.
“Maaf, ada kendala sedikit. Putra saya merengek ingin tampil didepan umum,” ucap Daddy Chandra tak enak.
“Ihhh apalah ngadu-ngadu ke olang,” protes Arasyi kesal.
“Seperti yang saya katakan tadi, saya akan memperkenalkan penerus CM Group. Untuk penerus CM Group saya memberikannya kepada…”
Daddy Chandra masih membuat semua orang bertanya-tanya dan penasaran dari ketiga anaknya yang sudah dewasa siapa diantara mereka yang memegang perusahaan CM Group.
Sementara itu, seorang wanita cantik tengah merasa gugup. Dia sekarang berada di ruangan yang hanya dia dan keluarganya yang bisa masuk ke ruangan itu.
“Apa mereka bakal nerima gue ?” ucapnya yang berkali-kali dia pikirkan.
Sampai pada akhirnya, kembarannya menemuinya untuk segera masuk ke dalam aula.
“Heee, jangan gugup gitu. Mana nih Lea yang gue kenal datar dan tidak peduli sekitar. Kok malam ini terlihat sangat gugup ?” ledeknya.
“Lo bakal ngerasain apa yang gue rasain, Ana !” sahut Azalea kesal.
Ya, Azalea dan Alana yang kini berada di ruangan itu. Alana saat ini sudah mengenakan topengnya. Dia sengaja hadir padahal sebenarnya dia sangat malas berada di keramaian begitu juga dengan Azalea.
“Sudah ayo, daddy sudah maju. Sebentar lagi dia akan mengumumkan diri lo sebagai penerus CM Group,”
“Gue gugup !” cicit Azalea membuat Alana sontak meng3pl4k kepala kembarannya.
“Awww”
“Sudah ayo !! Nanti disana kita mencar. Karena gue nggak mau semua orang tahu gue. Apalagi mereka tahu daddy memiliki anak kembar perempuan dan jika mereka ngeliat gue bareng lo. Identitas gue terungkap dan gue nggak bisa nyembunyiin lagi !”
“Iya iya gue paham !!” ketus Azalea.
Disinilah Azalea berdiri, dia mengenakan gaun sederhana namun harganya sangat fantastis. Dia masuk dengan gugup.
“Tarik nafas hembuskan,” ucapnya lirih.
Pandangan Azalea menatap rekan kerjanya yang duduk tak jauh dari keluarganya membuat Azalea berjalan menghampiri rekannya namun saat sudah dekat salah satu musuh bebuyutan di departemen menghalanginya.
“Datang juga lo, emangnya lo ada kartu undangan ?” sinis Sisilia membuat Azalea memutar bola matanya malas.
Azalea tidak menanggapi. Dia berjalan terus ke arah rekannya. Andella yang melihat itu sontak tersenyum lega.
“Lea, akhirnya lo datang !” seru Andella senang.
“Maaf ya, te—”
Byurrrrr !!
Azalea yang belum sempat duduk di kursinya, tiba-tiba seseorang menyiramnya dengan dua gelas minuman.
“LEAAA !!”
“Dewintaaaa !! Apa yang lo lakuin !!” teriak Amanda dan Andella geram. Teriakan keduanya mengundang tamu undangan rasa keingintahuan mereka.
“Menyirami sampah !” serunya tersenyum kemenangan.
Azalea mengusap gaunnya yang basah. Tatapannya tak sengaja melihat sang daddy yang ingin bersuara. Dia dengan cepat memberi kode kepada daddy dan keluarganya agar tidak bersuara lebih dulu.
Daddy Chandra hanya bisa menahan kemarahannya saat sang putri diperlakukan tidak baik.
“Mau lo apa ?” tanya Azalea menatap tajam Dewinta.
Sontak Dewinta memundurkan langkahnya saat melihat tatapan tajam Azalea.
“Gue ma–mau lo semua pergi, ka–karena kalian ngga diundang !” ucapnya gugup bahkan Sisilia juga tak berani berkutik.
“Lo siapa ? Ngatur ? Lo juga kalo bukan bagian dari perusahaan ini nggak bakal berada disini kan ?” ucap Azalea datar.
Andella yang belum pernah melihat kemarahan Azalea sontak merinding begitu juga dengan Amanda, Reson dan Leo.
“Lo itu hanya karyawan, bahasa kasarnya lo babu di perusahaan ini ! Dan lo berharap lo dan rekan -rekan lo bakal naik jabatan di perusahaan CM Group ? Oh, tentu tidak !” seru Azalea emosi.
“Hiii, meleka bangunkan cinga yang cebental lagi mengaum !” seru Arasyi takut saat melihat kakaknya yang sedang marah.
“Lo siapa ? Lo juga nggak berhak disini !” seru Dewinta membuat acara pengenalan penerus perusahaan CM Group berantakan.
“Lo itu hanya sampah !! Sampah perusahaan !!” teriak Sisilia.
“Bahkan orang tua lo miskin, sangat miskin !! Berani banget lo datang di acara mewah ini. Gaun yang lo kenakan barang murahan kan !”
Alana yang tak jauh duduknya dari mereka tersedak. Araska yang duduk tak jauh dari Alana sontak memberikan segelas air.
“Terima kasih, “
“Hmm..”
“Miskin ?Gaun murah ? Sampah? Yang punya perusahaan kan bokap kita. Miskin dari mananya ?” ucap Alana dalam hati.
Bu Lidia yang hanya menyaksikan kini dengan berani berdiri dan menatap Daddy Chandra. Dia menatap Azalea sebentar lalu suara mulai terdengar…
“Pak Chandra, di perusahaan bapak memiliki karyawan yang tidak tahu aturan. Di departemen lima mereka semua, —”
“Tutup mulutmu, nona Lidia !!” teriak Azalea memotong ucapan Lidia.
“Bapak lihat, dia berani memotong saya yang lagi berbicara. Orang tuanya tidak pernah mengajarkan tata krama pak ! Sangat tidak sopan !” Senyum licik Bu Lidia, dia merasa angin segar menghembus wajahnya yang dempulan.
“ Bapak lihat mengapa departemen lima tidak memiliki kemajuan, itu karena kerjaan mereka tidak becus. Itulah mengapa saya tidak memberikan kartu undangan kepada mereka ! Karena mereka akan membuat malu bapak di acara penting ini !” ceplos Bu Lidia.
Hal itu membuat Andella dan rekannya marah besar. Mereka kesal karena ternyata Bu Lidia lah orang yang membuat mereka seperti anak hilang yang mencari perlindungan agar bisa masuk ke ruangan yang lebih aman.
“Bahkan Azalea sebagai ketua tim di departemen 5 bekerja tidak becus dalam mengayomi rekannya. Pemalas, dan–”
“Maksudmu, putriku gagal dalam mengayomi rekannya ?” ucap Daddy Chandra tegas. Dia sudah emosi mendengar perkataan karyawannya yang entah siapa yang memilihnya untuk menjadi manajer di perusahaan nya.
“Pu–putri ?!”
ini meninggal bneran atau cuma sandiwara sih,,masa iya meninggal lea nya 🤔🤔