Perjodohan adalah hal yang tak pernah terlintas di hidup Caca.
Caca sama sekali tidak bisa membayangkan kalau masa depannya akan seperti ini. ia sudah kehilangan cinta pertamanya sejak 2tahun lalu, sekarang ia dipaksa harus menikah dengan anak dari sahabat mamanya.
Caca hanya takut jika yang di jodohkan dengannya adalah lelaki tua dengan perut buncit, atau kakek-kakek peot. Bagaimana jika nanti suaminya akan memperlakukannya dengan kasar dan membecinya seperti yang sering ia baca di dalam novel. Tapi kekhawatirannya itu ternyata salah besar, karena tuhan telah menjodohkannya dengan tuan muda berparas rupawan dengan hati seperti malaikat yang begitu menyayanginya.
*
*
"Jangan takut Acha" ujar pria itu dengan lembut.
DEG...
Caca terpaku mendengar suara lembut serta panggilan yang baru pertama kali ia dengar untuknya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka selanjutnya? ikuti terus kisah cerita mereka disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsha_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 28 Kampus
Malam harinya di rumah Xanders, pasutri ini sedang duduk di ruang keluarga menikmati sebuah tayangan di televisi.
"Kamu gak mau istirahat di kamar aja? Tanya Xanders.
"Gak ah aku bosen dikamar terus, lagian udah mendingan badan nya"
"Besok aku berangkat ke kampus ya" Kata Caca pada suaminya.
"Emang udah sembuh, jalan nya udah gak sakit lagi?" Tanya Xanders memastikan.
"Gak usah berangkat dulu aja ya, biar sembuh dulu sayang" ujar Xanders.
"Gak mau, aku mau berangkat pokoknya. Aku bosen dirumah sendiri".
"Rajin-rajin buat Xanders junior sayang biar rumahnya rame" canda Xanders.
"Ih apasih anak terus yang dibahas, kita nih masih kecil tau" ujar Caca.
"Anak kecil yang bisa bikin anak kecil" Xanders tergelak, tawa Xanders terdengar candu di telinga Caca.
"Kamu ganteng deh kalau ketawa" puji Caca.
Xanders yang mendengar pujian dari sang istri pun langsung berdehem sok cool.
"Aku emang ganteng sayang".
"Dih narsis kamu" ucap caca tertawa geli.
...****************...
"Sayang bangun yuk udah pagi" Xanders membangunkan Caca yang masih terlelap.
Xanders mengecup kedua mata Caca, hidung lalu terkahir bibir merah muda yang tampak menggoda.
Xanders melumat bibir Caca, membuat sang empu terusik.
"Eugh.... Diem Xanders jangan cium-cium" ujar Caca jengkel masih dengan mata yang terpejam.
"Morning kiss sayang" jawabnya.
"Ayok bangun Acha".
"Ya udah gapapa, gak usah ke kampus kalau masih mau tidur" sambung Xanders.
"Eh ya jangan dong" Caca langsung terbangun dari tidurnya.
...----------------...
Setelah selesai bersiap mereka turun ke lantai bawah untuk sarapan.
"Loh mereka siapa?" Tanya Caca pada Xanders.
Pasalnya pagi ini di dapur dan meja makan terlihat beberapa pelayan sedang menyiapkan sarapan.
"Maid mansion yang dikirim mommy sayang" jawabnya.
"Banyak banget Xanders ada lima" ujarnya.
"Mommy yang kirim, aku juga gak tau sayang".
"Bi" panggil Xanders.
Mereka semua kompak berbaris menyambut Tuan dan Nona muda mereka.
"Salam kenal Nona Muda Saya Surti maid yang dikirim nyonya besar dan ditugaskan menjadi kepala pelayan disini" ujar pelayan tersebut, sepertinya ia sudah berumur sekitar tiga puluh tahunan.
"Dan ini keempat rekan saya" ujar bi Surti.
"Salam kenal nona Saya bi Nani" ujar maid yang satunya memperkenalkan diri.
"Saya Rose".
"Saya Bi beti Nona"
"Saya Mirna Nona".
"Kenapa harus ada dia juga sih" ucap Caca dalam hati.
Ya, diantara kelima maid tersebut salah satunya ada Mirna. Maid yang waktu itu tak sengaja menumpahkan teh panas pada Caca.
"Salam kenal semua saya Caca, semoga betah ya kerja disini" ucapnya tersenyum ramah, sejujurnya dia agak sedikit canggung sekarang.
Dulu saat dirumah Delon Caca selalu menyiapkan segalanya sendiri mungkin terkadang ia mengerjakan nya bersama Maya.
Tapi sekarang dia sudah menjadi Nona Muda di rumah ini, mungkin dia belum terbiasa.
"Ayok kita sarapan sayang" Xanders menarik kursi lalu mempersilahkan sang istri duduk.
Para maid yang melihat itu hanya melongo, pasalnya selama mereka bekerja di mansion Smith ini adalah pertama kalinya mereka melihat sang Tuan Muda bersikap lembut dan sangat manis apalagi kepada perempuan.
Biasanya yang di tunjukkan Xanders hanyalah sikap datar dan Cueknya pada sekitar.
Setelah selesai melakukan sarapan mereka bergegas berangkat ke kampus.
"Xanders kita pake Bubu ya ke kampusnya" ucap Caca saat sudah di depan rumah.
Jujur saja Xanders sedikit malu menggunakan mobil pink itu apalagi dengan perawakan tubuhnya yang gagah dan manly ini, sangat-sangat tidak pantas sekali.
Tapi dia tak ingin membuat sang istri bersedih, ia pun hanya bisa pasrah mengangguk mengikuti kemauan istrinya.
"YEYYYY MAKASIH SUAMIKU" ujar Caca dengan memeluk Xanders dari samping.
Xanders terkekeh gemas "Sama-sama istriku"
BLUSHH...
Rona kemerahan muncul di pipi Caca, dia yang memulai tapi dia juga yang salting tak karuan.
Dasar Caca!!
"Ke-napa kamu manggilnya gitu sih" ujar Caca salah tingkah.
"Kaya gitu gimana istriku?" Goda Xanders.
"Ihhhh malu Xanders" Caa menutup wajahnya menggunakan kedua tangan.
Xanders tergelak, menggoda Caca yang mudah sekali blushing adalah kesenangan tersendiri bagi Xanders.
"Udah ih ayok berangkat".
"Iya istriku sayang" Xanders langsung menggandeng tangan Caca.
Xanders membukakan pintu mobil untuk sang istri ia letakkan tangannya di atas kepala sang istri agar tak membentur atap pintu mobil.
Act of service sekali Xanders ini.
Sesampainya dikampus, Caca melihat Para sahabatnya sudah menunggu di parkiran.
"Widihh si Bubu udah kuliah aja" ujar Disti ketika melihat Caca datang bersama mobil pink nya.
"Siapa Bubu?" tanya Rizki heran, pasalnya disini tak ada yang namanya Bubu.
"Noh mobil pink punya nya si nyai" ujar Cecil.
"Siapa lagi nyai?" kini Leo yang bertanya.
Naya terkekeh melihat raut bingung dari para Lelaki itu.
"Bubu itu mobil pink kesayangan Caca, mobil pertama yang di beliin bokapnya sebelum bokapnya meninggal" jelas Naya pada mereka semua.
Para lelaki itu mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.
"Jadi tuan Delon itu bokap tirinya Caca?" tanya Bima.
Naya mengangguk "Yups, dan Si Nara lampir itu adik tirinya".
"Terus nyai itu siapa?" tanya Leo.
Para perempuan itu terkekeh.
"Nyai itu Si Caca, Caca itu aslinya ronggeng dan garong banget anaknya tapi semenjak bokapnya meninggal ya gitu jadi pendiem anaknya".
Lagi-lagi para lelaki itu hanya mengangguk.
Mereka semua yang melihat Xanders keluar dari mobil pink itu pun tak kuasa menahan tawa nya.
"Hahaha anjir Xan, Lo jadi gemoy banget kalo pake mobil pinky-pinky gitu" Leo tertawa kencang sekali.
"Demi Caca si Xanders rela nurunin harga dirinya" sahut Bima ikut tertawa.
Brayen yang orangnya sebelas dua belas seperti Xanders pun ikut terkekeh melihat sang Tuan muda.
"Kata gue sih udah bucin abis, apapun akan ku lakukan demi istri tercinta" Rizki berujar dengan gaya mengepalkan satu tangan nya ke atas.
Mereka semua semakin terbahak melihat tingkah Rizki.
Caca menatap tak enak pada Xanders yang menjadi bahan ledekan sahabatnya.
"Xanders maaf" cicit Caca.
Xanders pun menoleh menatap sang istri.
Dia tersenyum lembut "Gapapa sayang, kenapa harus minta maaf hmm".
"Gara-gara aku kamu jadi di ledekin sama mereka" Caca menundukkan kepalanya.
"Enggak sayang, mereka aja yang gak jelas".
"Aaaaa cocwit banget sih" Disti meleleh melihat sikap manis dan lembut Xanders.
"Alah gue juga bisa kayak gitu" sahut Leo.
"Nyaut aja Lo" sinis Disti.
"Ayo aku anterin kamu ke kelas" ujar Xanders pada Caca.
Xanders menggandeng tangan Caca, ia berjalan meninggalkan teman-teman nya.
"WOY TUNGGUIN BANGKE" Teriak Rizki.
"Ye dasar itu bocah di tungguin daritadi, giliran dateng malah ninggalin" Gerutu Leo.
"Berisik Lo pada tinggal susul aja apa susahnya" sarkas Brayen.
"Babang Brayen kalau ngomong suka Jleb" ujar Rizki dramatis.
Dari kejauhan terlihat sepasang mata menatap penuh kebencian pada Xanders dan Caca.
"Lo yakin masih mau deketin Xanders?" tanya temannya.
"Yakin, gue semakin tertantang buah deketin dia" orang itu terkekeh menatap Xanders dan Caca.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung.....
udah kepo banget nih sama ceritanya
Nanti author kasi link
lanjut Thor jangann kasih kendor
dari kemarin ada niatan mau bikin tapi masih maju mundur😓😓
lanjutt lgi thorr
fiks orang-orang harus baca sih gila banget nih author nya bikin cerita sebagus itu