KEHADIRANMU MENGUBAH HIDUPKU bukan sedekar bicara tentang Cinta biasa namun tentang perjalanan hidup yang mereka lalui.
Diambil dari sebuah kita nyata perjalanan Hidup sebuah keluarga yang berasal dari keluarga miskin. Perselisihan dalam rumah tangga membuat Anak mereka yang baru lahir menjalani kehidupan tanpa seorang ayah. Sampai anaknya tumbuh dewasa. Perjalanan sebuah keluarga ini tidaklah mudah deraian air mata berbaur dalam setiap langkah mereka. Kehidupan yang penuh perjuangan untuk sebuah keluarga kecil tanpa adanya kepala keluarga. Mereka lalui dengan ikhlas hingga mereka menemukan kebahagiaan yang sedikit demi sedikit mereka dapatkan dan membuat mereka semua bahagia.
Bagaimanakah perjalanan kisahnya?
Ikuti terus Kisah ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SitiKomariyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri
Kusno tak bisa berbuat apa-apa lagi, karena apa yang dikatakan semua oleh marni adalah benar adanya. Kusno terlalu perduli dengan adik-adik dan orangtuanya dibandingkan dengan Marni. Dengan berat hati kusno pergi meninggalkan Marni. Ibu marni tak bisa berbuat banyak, karena yang menjalin bahtera rumah tangga adalah mereka. Ia hanya bisa berdo'a semoga diberikan yang terbaik untuk mereka.
Disepanjang perjalanan Kusno terasa sesak didadanya, menyesalpun sudah tidak ada artinya. Kesalahannya bagi marni sudah sangat fatal.
Sesampainya di rumah ia menceritakan semua kejadian yang menimpa pada ibunya. Ia ditegur oleh ibunya atas perlakuan buruknya pada marni.
" Semua salahmu Kusno, marni adalah wanita yang baik yang selama ini ibu kenal. Dia begitu baik dan menyayangi anakmu seperti anak kandungnya sendiri, selama ini ibu tidak pernah melihat dia memarahi Fitri sedikitpun. Justru Fitri selalu bahagia bersamanya, jika seperti ini lalu bagaimana? Kamu telah merusak kebahagiaan keluargamu sendiri," ujar ibu kusno dengan kesal.
Kusno hanya bisa terdiam mendengar semua makian dari ibunya. Terlihat ibu kusno menitikkan air mata, ia merasa sangat kehilangan marni sosok menantu yang perhatian padanya saat kusno tidak ada.
Ibu kusno menceritakan marni yang dulu tanpa sepengetahuan Kusno, marni sering datang kerumah dan membantu meringankan pekerjaan rumah ibu kusno. Sambil terduduk lemas dikursi bersebelahan dengan kusno.
Kusno yang mendengarkan cerita ibunya, hingga ia teringat dengan apa yang ia perbuat pada marni. Yaitu saat menyiramkan air hangat ke kepala tanpa sebab yang jelas, padahal marni sudah seharian melakukan perkerjaan rumah tangga hanya karena marni tidak ada dirumah saat ia pulang.
“ Maafkan aku bu, aku terbawa emosi tidak bisa mengendalikan emosiku. Tapi karena dia tidak mau aku ajak pulang,"ujar kusno.
“ Seharusnya kau biarkan dan turuti dia. Dia juga butuh istirahat. Ibu ingatkan padamu kusno, seorang lelaki bukan hanya bekerja mencari nafkah. Namun tugasmu juga harus bisa membuat istri dan anakmu bahagia. Istrimu juga bukan pembantu Bahkan jika kau melihat istrimu sedang sibuk dirumah, kau juga seharusnya bisa meringankan perkerjaan istrimu," ujar ibu kusno.
Kusno terdiam sejenak namun ia tak menerima jika ia hanya bekerja mencari nafkah.
“ Bu aku mencari nafkah juga untuk mencukupi kebutuhan keluarga," ujar kusno.
Ibu kusno semakin geram saat anaknya berkata mencukupi kebutuhan keluarga, sedangkan ia tahu betul bagaimana mana sifat kusno.
"Jangan kau kira perkerjaan rumah tangga itu mudah, pekerjaan rumah tangga itu lebih berat dari perkerjaan mencari nafkahmu kusno. Dari memasak, mencuci, membereskan rumah yang kotor dan berantakkan, mengurus suami dan anak setiap hari. Dan terkadang membantu ibu dirumah, di tambah lagi dia sedang hamil dan sekarang sudah melahirkan seorang anak untukmu," ucap ibu kusno.
Namun kusno masih berdalih dengan alasan ini dan itu. Sampai akhirnya keluar sebuah kata tak pantas didegar oleh ibunya.
“ Itukan cuma melahirkan bu, memang sudah hal wajar bagi wanita. Banyak kok diluaran sana habis melahirkan melakukan pekerjaanya sendiri tanpa bantuan suami," jawab kusno tanpa befikir panjang akibat dari perkataannya.
Ibu kusno berdiri mendekati kusno dan menampar wajahnya, lalu menunjukkan padanya foto saat ia masih bayi.
“ Kusno kamu lahir dari ibu, aku yang mengandung, melahirkan, menyusui dan membesarkanmu. Ibu juga wanita kusno, apa kamu tiba-tiba bisa besar sendiri seperti ini.
Coba kamu yang melakukan semua itu apa kamu bisa kusno!!! Dan ingat kusno apa kamu bisa mengandung anak dalam perut sampai 9 bulan dan melahirkan ?? Karena ulahmu ibu kehilangan menantu yang ibu sayangi," jawab ibu kusno dengan penuh kekecewaan pada kusno dan pergi meninggalkan kusno sendirian diruang tamu.
Tak bisa keluar sepatah katapun dari mulut kusno saat ia berbicara. Karena tang diucapkan ibunya adalah benar. Kusno sadar dan mengingat semua memori ia juga seorang anak yang telah dilahirkan oleh ibunya. Dirawat dan dibesarkan oleh seorang wanita. Saat kusno sedang larut dalam fikirannya. Terdenga seseorang mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
Segera ia berdiri membukakan pintu.
“ Kamu kenapa mas, kenapa telihat begitu sedih,"tanya adik kusno.
“ Tidak apa dek, hanya sedikit tidak enak badan. Kalau kamu mau mencari ibu, ibu ada di dapur. Aku mau keluar dulu beli obat," ujar kusno.
" Iya mas, tolong sekalian beliin beras ya mas. Berasku sudah hampir habis dirumah mas, soalnya aku belum menggiling padi," ucap adik kusno beralasan.