Di khianati sang kekasih dengan adik tiri nya membuat Kania memutuskan untuk keluar dari rumah karena dia tidak bisa satu rumah lagi dengan sang adik Tiri dan mantan kekasih nya.
Kania memilih tinggal di kost dan melanjutkan kuliah nya tapi dia justru terlilit hutang sang sahabat, bagaimana cara Nia membayar hutang sang sahabat nya
Yuuk mampir di cerita terjerat cinta Om Duda 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai terungkap
"Ya, mau gimana lagi, gue kesal sama dia Dis" Samar-samar Nia menangkap suara yang tidak asing di telinga nya,di tajamkan Indra pendengaran karena dia ingin tau suara siapa itu.
"Tega elu ya,la. Padahal Mbak loe itu baik banget, kita aja kalau mampir ke rumah elu selalu disuguhkan makanan yang enak-enak,apalagi dia orang nya hambel gitu" Suara yang lain menimpali.
Sepulang bekerja Nia sengaja duduk di salah satu cafe untuk sekedar mendinginkan hati nya yang tengah galau,Nia yang tempat duduknya berhadapan dengan dinding penyekat berbahan kaca. Jadi suara dibalik dinding penyekat itu kedengaran tapi wajahnya tidak, karena kaca buram yang mengaburkan penglihatan. Nia sedang duduk menunggu Mira sang sahabat.
"Mau gimana lagi. Gue kesal Ayah itu terlalu sayang dengan anak kandungnya, sedangkan gue selalu di nomor duakan bayangkan saja kalau Nia belum pulang dia ketar-ketir ketakutan tapi kalau gue cuek aja padahal kita sama-sama perempuan kan" lanjut nya.
Bukankah ini suara Carla, sedang bicara dengan siapa dia.
"Namanya juga anak bawaan, ya disayang lah,orang loe ketemu ayah nya udah gede gini,apa lagi mbak Nia cukup cantik jadi ketakutan tersendiri buat ayah nya ,Cuma cara loe apa nggak keterlaluan sampai jebak Fahmi dan berakhir hamil begitu" cecar nya
Siapa yang dibicarakan mereka? Apakah itu aku? batin Nia, perasaan nya mendadak jadi tidak enak.
Apa benar kecurigaan nya kehamilan Carla adalah hal yang di sengaja bukan karena kecelakaan tapi kesengajaan dari Carla.
"Terus gimana dengan mbak Nia yang loe langkahi apa dia terima?"
"Itu urusan dia,mau jadi perawan tua kek yang jelas aku sama mas Fahmi akan menikah dan kami akan hidup bahagia" jawab Carla tertawa puas.
"Elu yakin menikah karena cinta bukan karena iri sama mbak Nia?"
"Elu sok tau deh Dis,nggak asik ah!,gue nggak mau bahas ini lagi, beberapa hari lagi pernikahan gue sama mas Fahmi di gelar dis,elu sebagai sahabat gue harus nya dukung gue bukan malah bela tu Si Nia bego" kesal Carla, tiba-tiba kepala Nia rasanya mendidih mendengar adik tiri nya berbicara,jadi selama ini Carla berpura-pura baik di hadapan nya,dan ternyata semua ini rekayasa dia yang sengaja ingin merebut Fahmi hanya karena iri, tidak di sangka sang adik tiri adalah ular berkepala dua.
Nia segera bangkit dan hendak menghampiri Carla tapi dia menabrak pelayanan yang membawa minuman.
"Brugk...pyar...."
"Aww......maaf" ujar Nia yang tak melihat menabrak pelayanan yang membawa minuman hingga menumpahkan nya di salah satu pengunjung.
"Maaf tuan,saya tidak sengaja,nona ini yang menabrak saya" ujar pelayanan itu ketakutan membuat Nia juga tertunduk merasa bersalah.
Lelaki yang berwajah tampan itu menatap lekat pada Nia membuat aura dingin yang ada di tubuh nya keluar.
"Saya bisa bersihkan ini pak" ujar Nia ingin mengelap jas nya tapi di tepis oleh lelaki itu.
"Tidak usah, percuma!! tidak akan bisa bersih seperti semula" jawab nya dingin
"Saya benar-benar minta maaf tuan"ucap pelayan itu ketakutan
Lelaki tampan itu langsung pergi membuat Nia keheranan.
"Ni...udah lama?" tanya Mira
"Lumayan,yuk pindah kafe lain" ajak Nia membuat Mira keheranan
"Itu bukan nya mbak Nia,La?" tanya Adis teman Carla membuat Carla menoleh ke arah perempuan yang baru saja keluar kafe
"Astaga,apa dia dengar Dis?"
"Nggak tau gue"
****
Nia menghela nafas panjang saat pulang kerumah nya,rasa malas masuk kedalam rumah peninggalan mama nya ini karena sudah pasti akan bertemu Carla lagi nanti nya.
Benar saja Carla melihat Nia yang baru pulang,Nia tadi sengaja mampir dulu ke mini market untuk belanja kebutuhan dirinya. Carla celingukan mengamati sekitar. Mungkin ia takut didengar oleh ayah dan mama nya jadi dia sengaja mendorong tubuh Nia masuk kedalam kamar.
"Apaan sih La? Keluar! Aku tidak ingin bicara pada mu" tunjuk Nia mengarah ke pintu menyuruhnya keluar. Baru kali ini dia bertindak kasar padanya.
"Aku ingin menjelaskan pada Mbak"
"Sudah jangan berbasa-basi lagi dengan ku,aku tau siapa kamu" tembak Nia membuat Carla terdiam
"Kamu salah paham mbak"
"Salah pahamnya dimana?" tantang Nia dengan melipat kedua tangan di dada.
"Salah paham karena kamu sengaja menjebak Fahmi untuk tidur dengan mu hingga kamu hamil anak dia" lanjut Nia
"Mbak bukan seperti itu-"
"Lalu kamu mengiba pada ku untuk ayah dari anak itu"potong Nia lagi tak memberikan jeda untuk Carla bicara
"Sudahlah La, aku sudah tau semuanya, Jadi keluar sebelum aku teriak" ancam Nia masih dengan menunjuk ke pintu.
"Mbak, please. Itu cuma salah paham.biarkan aku bercerita semua nya Mbak" ujar Carla
"Jika mbak tidak percaya biar kubujuk Mas Fahmi buat nikahi Mbak,aku rela menghidupi anak ini sendiri"
Nia tersenyum getir mendengar penjelasan Carla Memangnya dia pikir Nia apa? Tempat penampungan mantan kah? Mana mungkin Nia mau menikah dengan lelaki yang sudah memutuskan nya itu.
"Sudahlah keluar. Aku tidak ingin bicara apapun." Nia mendorong paksa tubuh Carla keluar kamar hingga terjatuh dan terlihat oleh mama Carla
"Nia" bentak nya membuat Carla meneruskan aktingnya
"Apa-apaan kamu Nia,yah....ayah"
"Ma,ini semua salah ku ma,aku yang memaksa masuk ke kamar mbak Nia tadi"
"Ada apa ma?" tanya pak Bahtiar
"Nia bertindak kasar pa pada Carla, padahal dia tau Carla sedang hamil bukan"ujar mama Carla mencoba membantu Carla berdiri
"Nia,kenapa kamu?"
"Pa,bukan salah mbak Nia pa,ini salah aku, sudah jangan berdebat aku tidak apa-apa,anak ini kuat pa" ujar Carla sambil menggosok perutnya pelan
"Nia papa kecewa sama kamu!!"
"Bodo' amat" ujar Nia membanting pintu kamar nya kesal
"Ma,bawa Carla masuk kedalam kamar" perintah pak Bahtiar
"Papa harus bicara pada Nia pa,mama tidak ingin hal ini terulang lagi,Carla sedang hamil" ujar nya lalu pergi membawa Carla kedalam kamar.