Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
"Bagus! Dengan perjodohan ini. Vincent akan sedikit lengah karna ada orang yang harus ia lindungi" kata Marvin yang mengungkap kan isi hati nya pada Max.
Memang tujuan awal Marvin adalah membuat Vincent lengah, agar dia bisa kembali menjabat sebagai CEO.
"Tapi jangan sakiti Vincent, bagaimana pun juga dia adalah darah daging kak James" kata max mengingat kan
"Aku tak peduli, dia sudah mati. dan harus nya aku lah yang mewarisi perusahaan jika dulu dia tak selamat dari kejadian itu" kata Marvin
Max hanya bisa diam, kakak nya sudah di butakan oleh harta dan kekuasaan. Max tak bisa berbuat banyak karna marvin sangat berkuasa, max sudah mencoba melawan namun dia dengan mudah di kalahkan oleh Marvin.
Sebenarnya Marvin juga memiliki perusahaan sendiri, tapi karna keserakahan nya. Ia tak ingin ada yang menandingi nya, termasuk keluarga nya.
"Aku akan menghubungi keluarga Gabriel dan menentukan tanggal pernikahan nya" ucap Marvin.
****************
"Kakak baru pulang?" tanya queena sembari menguap, karna ia ketiduran menunggu kakak nya yang tak kunjung pulang.
"Iya dek....Kakak harus lembur karna Alexa membuat masalah" kata flora dengan langkah berat.
"Wanita yang ada di bandara kemarin? Ish, aku kesel....rencana aku gagal karna aku pingsan dan kita keburu pulang" kata queena keceplosan.
"Rencana apa dek? Kamu merencanakan sesuatu yang kakak gak tau ya? kamu harus berhenti membuat onar" omel flora.
"hehe, iya iya maaf kak" kata queena cengengesan.
"Ayo kak, mandi dulu. Aku akan menghangatkan makan malam" kata queena.
"oke, kakak juga udah laper sedari tadi" ucap flora melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar.
----------------
Saat mereka sedang menikmati makanan, queena memainkan ponsel baru nya. Flora tanpa sengaja melihat ponsel itu.
"Itu handphone siapa de?" tanya flora penasaran.
"aku kak, bagus ga?" kata queena dengan antusias membulak balikan ponsel nya.
"De, itu kan handphone keluaran terbaru. Kamu dapat itu dari mana?" tanya flora terkejut mendapati adik nya memegang ponsel puluhan juta.
"Om nyebelin, dia tuker handphone ini sama roti fav aku kak" kata queena dengan polos nya.
"Dek, gak mungkin. Mana ada orang dengan suka rela menukar barang mewah sama roti yang harga nya gak seberapa itu" ucap flora yang masih tak percaya.
"ish, beneran kak...... tadi roti itu tinggal 1, kebetulan aku lah yang terakhir mendapatkan nya...Awalnya om nyebelin, menawarkan roti itu di bayar 2x lipat. Tapi aku tolak, akhirnya om itu menawarkan handphone keluaran terbaru. ya jelas aku setuju dong kak" jelas queena sejujur jujurnya.
"Yasudah, lagi pula dia gak mungkin macam macam sama anak di bawah umur" gumam flora.
"Aku juga awalnya berpikir seperti itu kak, tapi kenyataan nya dia memang hanya memberikan handphone nya secara cuma cuma" kata queena yang melanjutkan makanan nya.
"Tadi nya aku mau jual handphone ini, kan lumayan. Tapi aku udah jatuh cinta" kata queena.
"Jatuh cinta? Sama pak Vincent?" tanya flora terkejut
"ish kakak! yang bener aja. Masa aku suka sama om om" kata queena kesal karna merasa di ledek oleh sang kakak.
****************
Pagi Hari
"Kak, hari ini aku ada mata pelajaran tambahan. jadi akan sedikit telat pulang" kata queena mencari alasan karna hari ini adakah hari libur flora
"baiklah, Jangan terlalu malam" kata flora mengingatkan.
"Oke kak" queena segera berangkat ke sekolah karna takut telat ia berlari mencari taksi.
----------------
"Selamat pagi, Saya Marvin, paman Vincent" kata Marvin yang mendatangi kediaman Mariana.
"Selamat datang, silahkan duduk" kata Mariana.
"Begini, saya akan berbicara langsung pada intinya....Bagiaman jika perjodohan itu kita percepat?"
"Apa tidak sebaiknya menunggu 1 tahun lagi, karna cucu ku masih sekolah" kata mariana.
"Vincent ingin segera menikahi cucu anda....Ia juga telah berjanji tak akan menyentuh nya sampai dia lulus sekolah" kata Marvin dengan nada menekan.
"Baiklah, akan ku tanyakan pada cucu ku terlebih dahulu"
"Tidak usah Bu, mau apa bertanya pada nya..jika Vincent ingin segera menikah, kenapa tidak?" kata Raiden yang tiba tiba datang dan menyela pembicaraan.
Mariana tak berdaya, putra nya itu sangat keras kepala. Jika dia menolak nya, putra nya itu tak akan segan segan melakukan hal yang tidak di ingin kan
"Bagus! Lebih cepat pernikahan mereka itu lebih baik untuk ku. Dengan begitu, aku bisa dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan Vincent" batin Raiden
Raiden menjodohkan queena dengan Vincent bukan semata mata untuk mewujudkan keinginan terakhir kakak nya, tapi ia juga memiliki niat lain. Ia butuh perusahaan vincent untuk perusahaan nya lebih maju.
Mereka cukup lama berbincang, mulai dari acara dan resepsi nya semua di rencanakan oleh mereka tanpa Vincent dan queena.
****************
Di sekolah, queena di ganggu oleh geng Rachel karna latar belakang nya, ia selalu di olok olok karna tak memiliki orang tua.
Queena selalu di ejek tak memiliki asal usul yang jelas, karna memang dia masuk ke dalam kartu keluarga flora.
"Aku memang tak punya orang tua, tapi sikap mu mencerminkan bahwa orang tua mu tak mampu mendidik mu dengan baik" jawab queena dengan tenang.
"Dasar anak miskin!" kata kasar itu terlontar dari mulut Rachel.
Tanpa queena sadari ternyata Vincent sedang memperhatikan nya di belakang. Vincent cukup kagum dengan kepribadian queena, dia tak mudah kalah, dan selalu memiliki jawaban tepat untuk lawan nya.
Vincent adalah pemilik sekolahan itu, dan dia akan merenovasi perpustakaan nya. Maka dari itu selama beberapa hari dia turun tangan untuk mengawasi pembangunan nya.
"Aku memang miskin, tapi aku memiliki handphone keluaran terbaru ini" kata queena memamerkan ponsel baru nya.
"Tenang saja! Aku akan membeli nya besok. Kau bukan lawan yang sepadan!" teriak Rachel menunjuk wajah queena.
"Silahkan jika ini masih tersedia, kau tahu? Ini hanya ada 3 di negara ini" kata queena....Sebenarnya queena sangat ingin mencakar wajah gadis yang selalu mengejek nya, namun ia harus tetap tenang untuk melawan Rachel. Jika dia bertindak gegabah, ia dan kakak nya pasti dalam masalah, queena tak ingin terus membebani flora dengan kekacauan yang selalu ia buat.
"Aku sudah membeli nya, dan 1 lagi di beli oleh kakak ku. kau tidak akan mendapat kan nya" kata Reina yang tiba tiba datang membela sahabat nya.
"Dengar itu? Jika kau tak tuli, seharusnya kau mendengar nya....ayo Reina kita pergi dari sini, aku sangat alergi dengan orang yang tidak memiliki sopan santun seperti ini" ucap queena yang langsung menarik tangan Reina menjauh dari kerumunan itu.
"Wahhhhhh, aku baru tahu kalo kamu punya handphone itu" kata Reina saat sudah menjauhi kerumunan.
"iya Rei, aku juga gak nyangka kalo aku bakal punya ini, itu sangat tak terduga hihi" kata queena yang belum menceritakan kejadian kemarin.
"Ish queen! Kamu selalu membuat aku penasaran" kata reina...
aku tungguuuu
lanjut...