NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Mas Duda

Mengejar Cinta Mas Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia / Identitas Tersembunyi
Popularitas:25.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Anis

Tahu dengan Abrilla atau biasa di panggil Rila? Si bungsu dari Keluarga Anggara?
Dulu jatuh cinta dengan Ed? Tapi ternyata pria itu sangat tidak rekomended. Cukup lama menjomblo, Rila akhirnya merasakan buterfly era lagi.

Kali ini dengan siapa?

Maxwell Louis Sanjaya, pria berkebangsaan Indonesia-Belanda. Berdasarkan informasi yang Rila dapat, Max berstatus duda anak satu. Sulitnya informasi yang Rila dapat membuat gadis itu semakin nekat untuk mendekati Max.

Apakah Rila berhasil mendapatkan hati pria itu? Atau sebaliknya?
Kabarnya, kurang dari 3 bulan, Max akan melangsungkan pertunangan dengan wanita pilihan mami-nya. Bagaimana usaha Rila untuk mendapatkan apa yang dia inginkan?

Ikuti terus ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi ke Hutan

"Ini gila, penebangan kayu ilegal." bisik Zee mengintip dari belakang pohon yang sangat besar. Saat ini ketiganya baru tiba di sebuah pemukiman yang di isi beberapa rumah panggung dari kayu. Penerangan disini hanya menggunakan lampu minyak dan obor.

"Bagaimana mereka bisa mengangkut kayu sebanyak ini? Apakah ada jalan lain yang kita tidak tahu?" ucap Yoan menatap tumpukan kayu yang sepertinya sudah siap untuk di angkut.

Rila mengamati dengan teliti, lalu memejamkan mata. Cukup lama berdiam diri, gadis itu membuka mata dan tersenyum. "Air, mereka memanfaatkan itu. Kita harus mencari tahu dimana letak aliran itu."

"Apakah kita akan berpencar saja? Waktu masih menunjukkan pukul 4 pagi dan suasana disini masih sanat sepi." kata Yoan diangguki oleh Rila.

Zee pergi ke arah timur dan Yoan ke arah barat. Sedangkan Rila maju ke depan, arah selatan. Mereka bergerak dengan penuh hati-hati, untung saja sudah terlatih dengan baik.

Rila masuk ke dalam sebuah gubuk yang ternyata tidak di kunci dan tidak ada penjaga. Setelah diperiksa ternyata ini dapur. Persediaan bahan makanan sangat banyak.

"Berarti jumlah mereka tidak sedikit." ujar Rila berkeliling dapur.

Sedangkan Zee, saat ini ia sedang menelusuri sebuah goa yang sangat gelap. Semakin ke dalam, terdengar suara aliran air. Mungkin itu yang di maksud oleh Rila tadi. Benar saja, sampai di ujung lorong, ada air terjun dengan ketinggian 4 meter. Sebuah lampu dengan bantuan tenaga surya sedikit menerangi area itu.

"Aliran sungai ini sudah di tata sedemikian rupa agar kapal bisa membawa kayu dengan mudah. Sangat pintar." ucap Zee menemukan 4 buah kapal cukup besar.

Lain sisi, Yoan menemukan bangunan yang cukup besar, dengan keahliannya dia bisa masuk tanpa harus merusak kunci.

"Mereka juga memburu satwa yang dilindungi." Yoan menemukan kulit harimau yang sudah dikeringkan. Ada juga Elang Jawa serta Tringgiling.

**

Winata adalah seorang pengusaha ekspor impor yang sangat terkenal. Ini merupakan bisnis keluarga yang di wariskan secara turun-temurun. Rumahnya sendiri 50% terbuat dari kayu jati, harga jualnya tentu tidak lah sedikit. Hidup bergelimang harta membuat Winata menganggap uang bisa menyelesaikan segalanya.

Pagi ini suasa meja makan sangat santai, Jena duduk di samping Winata sedangkan Iris masih belum bangun.

"Apakah putramu masih menolak Iris?" tanya Winata membuat wajah Jena yang tadinya ceria mendadak murung.

"Aku masih berusaha membujuk Max. Dia sedikit keras kepala." jawab Jena dengan hati-hati, tidak mau membuat suaminya marah.

Winata langsung meneguk habis kopi miliknya. "Dia sama seperti Marten, sangat keras kepala. Harusnya dia jadi putraku saja, bisa mewaris bisnis keluargaku."

Winata tidak memiliki anak dengan Jena, karena kesuburannya bermasalah. Sudah beragam upaya mereka lakukan untuk mendapatkan anak tapi selalu gagal. Dulu dia berniat menjadikan Max putranya, dengan syarat Max harus tinggal di rumahnya dan menuruti semua perkataannya. Namun Max menolak keras.

"Papiku juga kaya, dan sampai kapan pun ayahku adalah Tuan Marten." itu jawaban Max saat dia di ajak Mami Jena datang ke rumah ini. Saat itu Max baru lulus SMP dan Jena kira dia bisa membujuk Max dengan mudah. Mengingat sudah lama mereka tidak bertemu tapi ternyata Max menolak tawaran Winata dengan tegas.

"Max sangat berbahaya, jika dia tahu tentang kejadian itu, aku yakin dia juga semakin membencimu." ujar Winata membuat Jena ketakutan. "Jika tidak mau di benci olehnya, buat dia setuju menikah dengan Iris. Buat Max jatuh cinta dengan Iris."

"Aku sudah mengusahakan berbagai cara tapi semua tidak berhasil. Max hanya mencintai Anya, meskipun dia sudah mati tapi cinta Max hanya untuk Anya." balas Jena merasa frustasi.

"Kau gagal menjadi ibu yang baik untuk Max, Jena. Kau lihat Eleya, meskipun dia ibu tiri tapi Max sangat menurut padanya." ejek Winata membuat emosi Jena semakin tidak karuan. Wanita itu belum menyelesaikan sarapannya langsung memilih pergi ke kamar. Membuat Winata tersenyum melihatnya. Jena tidak suka jika dirinya dibandingkan dengan Eleya, istri mantan suaminya.

"Semakin emosi, kau akan semakin menjadi-jadi dan aku suka itu." kata Winata tanpa ada rasa kasihan.

Iris baru saja turun dari lantai atas, dia duduk di depan Winata. "Ada apa dengan Tente Jena? Kenapa seperti orang tidak waras, membanting barang di kamarnya."

"Biarkan saja, Om ingin dia berpikir cara lain agar Max mau menikah dengan mu. Kita sudah lama mengulur waktu." jawab Winata membuat Iris tersenyum senang.

"Aku juga ingin secepatnya menikah dengan Max. Sejak lama aku sudah sabar menunggu. Jangan sampai usahaku membunuh Anya terbuang sia-sia." ujar Iris membuat Winata mengangguk.

"Om janji, secepatnya kau akan menikah dengan Max. Bagaimana pun caranya, kalian harus menikah."

**

Kembali pada Rila yang kini sudah keluar dari hutan dan sudah tiba di apartemen miliknya.

"Aku harap semua berjalan sesuai rencana. Kalian harus memantau dengan baik, Zee dan Yoan." perintah Rila dengan tegas. "Cepat atau lambat, Winata pasti sadar dengan kejanggalan yang ada. Tapi aku harap saat dia sadar, semua bukti sudah terkumpul jelas."

"Serahkan saja pada kami. Toh semua sudah berada di posisi masing-masing." ujar Zee yakin. "Lalu apa rencana selanjutnya?" lanjut Zee bertanya.

"Menemui seseorang yang mungkin bisa berada di pihak kita." jawab Rila membuat Yoan menghentikan aktivitasnya. "Yoan, besok aku ikut denganku."

1
aca
lanjut
Adinda
Rila sama sandy aja thor biar tau rasa max
Adinda
sandy tembak aku dong tepat dihatiku/Smile//Smile//Smile/
Ruang Rindu
sangat bagus
Anonymous
Jgn2 Rico dan max musuh tor?
Anonymous
Iris, apa dia wanita gatal?
Anonymous
sandy kejam sekalii, langsung tembak saja. keren sih. smngt author 🔥🔥
Ruang Rindu
awal yang menarik/CoolGuy/
author pare
wah terimakasih yaa sudah mau mampir. sehat selalu ✨
Noey Aprilia
Hai kk....
akoh udh mmpir....
ni anknya feli sm alfi y kk???
d tnggu up'ny.....smngtttt....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!