Kesetiaan, sebuah kata sederhana namun bagi banyak orang itu adalah sesuatu yang sangat penting dan berharga.
Ketika kesetiaan sudah berada pada ambang batasnya, maka Pengkhianatan adalah hal yang akan mungkin terjadi setelahnya.
Kei, seorang pemuda yatim piatu yang kehilangan kedua orang tuanya karena kecelakaan pesawat.
Kehidupannya yang sulit dan pas2an membuat dirinya dikhianati teman, kekasih, dan kerabatnya.
Tapi tiba-tiba dia mendapatkan sebuah system yang merubah hidupnya.
*Dalam cerita ini banyak konten yang sedikit berlawanan dengan etika masyarakat kita ya guys. Tapi ini cuma fiksi dan karangan yang bertujuan untuk hiburan semata, jadi bijak-bijak dalam mengambil pelajaran dan kesimpulan dari cerita ini ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 06
Masih di warung makan lesehan pinggir jalan itu.
"Weh, kok ganteng tenan saiki.." ucap Pak De penjual itu
"Wah bisa aja Pak De iki, makan dong Pak De.." ucap Kei sambil tersenyum
"Wokeh, lawuh e opo..?" tanya penjual itu
"Wes koyok biasane ae.." jawab Kei
"Wokeh siap, duduk dulu wes, minum e es gudey pris kan..?" tanya Pak De
"Yo jelaaas.." jawab Kei sambil tersenyum lalu berjalan untuk duduk di lesehan belakang tenda penjual itu
Sebenarnya tempat yang di duduki oleh Kei itu adalah tempat istirahat Pak De dan anak buahnya ketika sedang tidak ada pembeli.
Namun karena sudah sangat akrab dan berlangganan sejak lama, Pak De mengizinkan Kei duduk disana, bahkan ketika masih bersama Siska dia juga selalu duduk dan makan disana bersamanya.
Tak berselang lama, ternyata Pak De sendiri yang membawakan makanan dan minuman pesanannya..
"Nyoh le, maem sing kenyang.." ucap Pak De
"Beh mantap iki, matur suwun Pak De.." ucap Kei
"Suwun, bayar sek baru ngomong suwun.." kata Pak De melontarkan candaan
"Iso ae Pak De iki.." jawab Kei
Dia pun melahap makanan itu sambil di temani Pak De dan mengobrol sedikit dengannya.
Karena dia punya 6 anak buah, dia santai jika meninggalkan tenda dagangnya itu sebentar.
"Eh, awakmu udah gak sama si Siska toh..?" tanya Pak De
Kei sedikit terkejut namun beruntung dia tidak tersedak karena masih bisa menjaga ketenangannya.
"Kok ngerti Pak De..?" tanya Kei sedikit terkejut
"Lha wong beberapa hari ini Siska makan disini terus sama pacarnya kok.." ucap Pak De sambil membakar rokoknya
"Loh iya ta..?" ucap Kei pura2 antusias dengan perkataan Pak De tadi
Kei tidak menyangka kalau mantannya itu masih kesana untuk makan meski sudah tidak bersamanya.
Itu karena dia lah yang membawa Siska makan di tempat Pak De ini pada awalnya.
Dia tidak menyangka kalau mantannya itu masih terus makan disana meski sudah tidak lagi bersamanya.
"Lah kae bocah e.." ucap Pak De seraya menunjuk ke arah parkiran motor
Benar saja, itu adalah sahabatnya Jaka dan Siska mantan pacarnya yang turun dari motor dan sedang melepas helm mereka.
Anehnya Kei tidak merasa kesal atau pun marah melihat mereka bersama, justru malah dia ingin membalas dendam dengan menujukan semua yang dia miliki saat ini.
"Pak De, jangan bilang ke mereka kalo aku disini yo.." ucap Kei
"Lha kenapa toh? Masih kesal opo piye, atau jangan2 belum move on yoo.." ucap Pak De meledek Kei
"Opo seh Pak De iki, ora lah.. Biasa ae kok aku.." ucap Kei sambil melanjutkan makannya
Terlihat Jaka dan Siska sedang memesan makanan pada anak buah Pak De di tenda, sedangkan Pak De masih tetap duduk di lesehan belakang tenda menemani Kei sambil merokok dan minum kopi.
Siska melihat Pak De yang sedang duduk disana dan menghampirinya untuk menyapa.
"Eh lagi nyantai Pak De..?" kata Siska menyapa
"Ora, lagi macul iki.." jawab Pak De bercanda
"Bisa aja Pak De nih, aku duduk situ ya Pak De.." ucap Siska seraya menunjuk ke lesehan sebelah Kei
"Gak boleh, spesial itu.." ucap Pak De menggoda Siska
"Ah bisa aja Pak De nih.." kata Siska seraya duduk di lesehan samping Kei namun masih ada cukup jarak diantara mereka
Tak berselang lama Jaka pun menghampiri Siska dengan membawa dua gelas minuman pesanan mereka.
Jaka sempat memperhatikan laki2 yang sedang duduk bersama Pak De di lesehan sebelahnya, itu karena dia merasa tidak asing dengannya.
Tentu penampilan Kei sekarang membuat Jaka atau Siska tidak menyadari kalau itu adalah dirinya.
Itu karena mulai dari gaya rambut, pakaian, dan tindik di telinga Kei sekarang benar2 membuat dirinya terlihat seperti orang lain.
Pak De yang melihat semua itu hanya tersenyum sambil menghisap rokok dengan pipa rokoknya, baginya itu hanyalah masalah percintaan kaum muda biasa yang biasa terjadi.
"Oh iyo Pak De, kok dungaren sampean ora moleh ndeso, wes patang sasi loh iki.." ucap Kei
Kei sengaja menggunakan bahasa dan logat jawa agar tidak di sadari oleh Jaka dan Siska yang kini sedang makan di lesehan sebelahnya.
"Lha wong anak bojoku sekarang di Jakarta kok, ngapain aku pulang. Nanti ae sekalian lebaran.." jawab Pak De dengan gaya bicara asiknya itu
"Loh, Bude neng kene toh saiki..?" tanya Kei
"Wes dua minggu lah, kemaren yo disini mbantu2 aku.." jawab Pak De
Meski menggunakan bahasa dan logat jawa yang tidak di mengerti oleh Jaka dan Siska, tapi mereka merasa tidak asing dengan suara Kei.
Namun, mereka memilih tetap diam dan mulai menghabiskan makanan mereka, sementara Kei masih terus mengobrol dan merokok bersama Pak De.
.
Setelah itu..
"Wes Pak De aku moleh sek, ngantuk aku.." ucap Kei seraya meletakan selembar uang seratus ribu di depan Pak De lalu berjalan pergi
Pak De menyadari kalau Kei belum menerima kembaliannya dan kelepasan memanggil nama Kei padahal Jaka dan Siska masih ada disana.
"Loh Kei, ini kembalian e belum.." ucap Pak De sedikit berteriak
Mendengar itu Jaka dan Siska yang sejak tadi memang memperhatikan mereka terkejut dan akhirnya baru menyadari kalau itu benar2 Kei yang merupakan sahabat sekaligus mantannya.
"Kei..!!" ucap Jaka seraya menghampirinya
Kei yang sudah terlanjur ketahuan pun tidak bisa menyangkal kalau itu benar dirinya.
Jaka langsung berusaha meminta maaf dan menjelaskan pada sahabatnya itu karena dia menyukai Siska dan sudah berkhianat padanya.
Namun Siska justru menariknya dan berkata pada Jaka untuk tidak perlu meminta maaf.
Akhirnya warung makan Pak De jadi sedikit ramai karena perdebatan mereka, meskipun aslinya mulut Siska yang ramai sendiri karena Kei hampir tidak mengatakan apapun saat itu.
"Udah2, liat yang makan di warung Pak De jadi keganggu gara2 kalian.." ucap Kei dengan sambil mengerutkan dahinya
Jaka dan Siska pun menoleh kesekitar dan baru menyadari kalau dirinya jadi pusat perhatian orang2 yang sedang makan disana.
Tiba2 timbul niat jahat Kei untuk balas dendam karena pengkhianatan yang kedua orang itu lakukan padanya.
Dia pun mengatakan beberapa hal yang dirasa dapat membuat malu kedua orang dihadapannya.
"Jaka Jaka, ngaku sahabat tapi nusuk dari belakang, lu tidur sama cewe gua, kurang perempuan lo..?"
"Dan lo, Siska. Liat kawan gua naek jabatan dikit aja kegatelan, pake ngajak tidur segala lagi.."
"Murah banget lo, anjir.."
Ucapan Kei membuat Jaka terdiam karena tertohok dengan ucapannya, sedangkan Siska justru malah berbalik melawan ucapan mantan pacarnya itu.
"Heh, lo tuh laki2 gak punya masa depan, cuma ngandelin distro kecil sampah lo itu, bisa ngasih gua apaan lo..?" bentak Siska pada Kei dengan wajah kesal dan tatapan meremehkan
"Hahaha, kok ngamuk, lo yang berkhianat malah galakan elu, murah lo ah.." ucap Kei seraya berbalik pergi
Meski Siska nyerocos tidak karuan menghina dan mengolok2 Kei, tapi dia tidak menghiraukannya.
Hal itu menjadikan dirinya tontonan seru bagi orang2 yang sedang makan disana.
Namun Siska seketika terbungkam ketika melihat Kei membuka pintu sebuah mobil sport mewah, dan Kei berhenti sejenak sebelum masuk ke mobil sambil berbalik untuk berkata..
"Oh iyo pakde, kembalian e buat jajan anak e sampean ae.." teriak Kei seraya tersenyum pada Pak De penjual itu
"Woke, suwun le.." jawab Pak De sambil tertawa dan mengacungkan jempolnya
Kei pun masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan warung Pak De dengan rasa puas melihat ekspresi tolol yang di tunjukan Jaka dan Siska ketika melihat dirinya masuk kemobil mewah miliknya lalu pergi.
Dia merasa begitu puas karena bisa membalaskan sedikit rasa sakit hatinya pada sahabat dan mantan pacarnya itu.