NovelToon NovelToon
Cinta Di Lapangan Hijau

Cinta Di Lapangan Hijau

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:621
Nilai: 5
Nama Author: Anjelyy_

Dalam dunia sepak bola yang penuh persaingan, cinta tak terduga mekar. Caka Alvias, bintang tim Warriors FC yang tampan dan populer terjebak dalam perasaan terlarang untuk Bulan Nameera, asisten pelatih nya, yang terkenal tegas dan tangguh. Namun, konflik masa lalu dan juga tekanan karir mengancam untuk menghancurkan cinta mereka. Apakah cinta mereka bisa bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjelyy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengunjungi Debi

Di perjalanan Caka tidak melepaskan genggaman tangannya. Caka melihat Bulan dengan tulus sedangkan Bulan terus menatap keluar jendela hingga mereka tiba di asrama.

Mereka tiba dan di sambut Andi di depan pintu asrama.

"Bagus ya!! Dari mana kalian baru pulang jam segini?" tanya Andi tangannya bersilang di dada.

"Berisik kamu, ini kan masih liburan." Jawab Bulan menyingkirkan Andi dan berjalan masuk.

Sebelum masuk, Tio mendekati Andi, "Bang sejak kapan Bulan takut ketinggian?"

"Abang abang, aku pelatih mu!"

"Di jawab aja napa sih, penasaran nih." Riko menyambung

"Tau tuh, lagian ini kan bukan jam kerja. Umur kita juga gak jauh-jauh amat bedanya." Tio kembali berbicara.

Andi menatap mereka satu-persatu, "Kalian ajak Bulan kemana?" sorot mata Andi mendadak tajam.

"Lihat sunset di kota sebelah."

Andi mendadak lemas, dia melangkah pergi namun berbalik sejenak, "Jangan pernah bawa Bulan ketempat itu lagi, paham kalian!"

Sepeninggalan Andi mereka semua menjadi bertanya-tanya, ada apa sebenarnya. Namun Tio dan Riko biasa saja mereka menganggap bahwa Andi marah karna mereka membuat Bulan kesal itu saja.

Tapi Caka tidak berfikir demikian. Semalaman di habiskan nya dengan menyusun teka-teki itu. Namun jawabannya selalu tertuju, bahwa Bulan ada hubungannya dengan kematian mama nya.

***

Hari libur hanya tersisa 1 hari saja. Bulan bangun tidur, bebersih kemudian bergabung dengan yang lain di ruang tamu depan tv.

Semuanya terasa biasa saja seperti tidak ada hal yang terjadi semalam. Anehnya Bulan tidak menemukan keberadaan Caka.

Bulan menarik baju Raffi yang duduk di bawahnya, "Caka mana?"

"Kata Riko, Caka lagi jenguk adiknya di rumah sakit."

Bulan mengangguk, "Sama Riko juga?"

"Aku di sini, Lan." Riko tiba-tiba muncul di belakang Bulan lalu berbisik, "Gak bisa jauh dari pacar ya?"

Seketika Bulan menutup mulutnya tidak percaya, "Kamu..."

Belum selesai bicara Riko langsung mengangguk. Bulan jadi semakin kaget lagi.

Saat semua tidak memperhatikan Bulan bergeser mendekati Riko, "Bantu rahasiakan dulu ya untuk sementara." Bisiknya sementara Riko hanya mengangguk.

Setelahnya Bulan kembali ke posisi awal sambil memakan snack.

***

Caka mendorong pintu kamar, di dalamnya terlihat Debi sedang makan bersama tantenya.

"Eh, nak Caka!" sapa Tante Caka saat melihat nya berjalan masuk.

Caka dengan sopan menyalami Tante Nuri sambil tersenyum hangat.

"Ayah belum kembali dinas, Tan?" tanya Caka duduk di sofa.

Tante Nuri tersenyum lalu menjawab,"Mungkin lusa sudah kembali."

"Mas Caka kenapa tidak ajak kak Bulan?" tanya Debi dengan mulut yang penuh.

"Kak Bulan nya kecapean. Lain kali mas ajak ya."

"Tapi Debi hari ini kan udah boleh pulang, iya kan Tan?" mata Debi beralih dari Caka ke Tante Nuri.

Tante Nuri mengelus rambut Debi dengan lembut, "Iya sayang."

Tante Nuri berjalan mendekati Caka lalu duduk di sampingnya.

"Bulan siapa? Pacar kamu ya" goda Tante Nuri.

Caka tersenyum, "Ah biasa lah, Tan. Namanya anak muda haha."

"Sini lihat mukanya. Nanti jelek lagi." ledek Tante Nuri lagi.

Caka merogoh handphone nya dan mulai mencari foto Bulan lalu menunjukkan nya pada Tante Nuri, "Nih, Tan! Cantik kan!"

Tiba-tiba ekspresi wajah Tante Nuri berubah, dia terlihat kaget dan tidak menyangka. Tante Nuri merebut handphone Caka ingin memastikan lebih detail.

"Biasa aja kali, Tan. Kaya gak pernah lihat orang cantik aja!" ucap Caka bercanda.

Dengan gemetar Tante Nuri mengembalikan handphone Caka, "Ikut Tante!" ucapnya tegas dan jujur saja Caka sedikit takut namun juga penasaran.

Tante Nuri berdiri, mendekati Debi yang sedang makan.

"Debi, Tante sama mas Caka keluar sebentar ya, kamu habisin makanannya, oke!" Setelahnya dia keluar dan di susul Caka.

"Ada apa sih, Tan?" tanya Caka saat mereka sudah tiba di halaman rumah sakit.

"Putuskan dia sekarang!"

1
Senja25
bagus tor, semangat semangat /Drool/
Ayu Anjeli: thanks🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!