Loyalty System
Di pagi hari yang sedikit mendung di kota Jakarta..
"KRIIING..KRIIING..KRIIING"
Suara alarm dari ponsel berbunyi.
Kei bangun dari tidurnya dan duduk di tepian ranjang sambil menatap layar ponselnya.
Ada dua panggilan tidak terjawab dari pacarnya yang bernama Siska, tidak biasanya wanita itu menghubungi Kei sepagi ini. Tanpa pikir panjang dia pun langsung mengirimi chat pada pacarnya itu untuk menanyakan ada apa menghubunginya sepagi ini..
...[ Chat ]...
Siska : (2 missed calls)
Kei : Aku baru bangun.. Ada apa..?
Tidak sampai 1 menit pacarnya itu langsung membalas pesan darinya..
Siska : Ga jadi..
Kei : Maksudnya..?
Siska : Kalo dibilang ga jadi ya ga jadi masa ga ngerti sih..!!
Kei : Yaudah iya..
Kei : Hati2 kalo berangkat kerja..
Siska : Ya..
Chat pun berakhir . . . . . .
.
Kei semakin merasa kalau akhir-akhir ini pacarnya itu sangat cuek terhadap dirinya. Bahkan setiap Kei meminta untuk bertemu, pacarnya itu selalu menolak dengan berbagai macam alasan yang dia berikan.
Karena tidak ingin terlalu mengganggu kesibukan pacarnya itu, akhirnya Kei pun menyerah untuk mengajaknya bertemu dan menunggu sampai pacarnya itu sendiri yang meminta dia menemuinya.
Setelah selesai mandi..
Kei turun ke lantai bawah rumahnya dan menuju ke garasi mobil yang dia jadikan sebuah distro kecil untuk menjual pakaian serta aksesoris lain dengan brand kecil-kecilan miliknya sendri.
Kei hidup sendirian sejak berusia 19 tahun, kedua orang tuanya meninggal karena sebuah musibah kecelakaan pesawat yang di tumpangi orang tuanya saat itu.
Ayah Kei sendiri berkewarganegaraan Jepang yang telah lama menetap di Indonesia dan menikah dengan ibunya yang berasal dari suku Jawa. Selepas kematian kedua orang tuanya, Kei hidup sendirian dengan mengandalkan santunan dan asuransi dari musibah yang menimpa kedua orang tuanya itu.
Dan sebagian uang itu dia gunakan untuk membuat distro di rumahnya dan memperjual pakaian dan beberapa aksesoris.
"Haa, udah sebulan gak ada pemasukan, duit di ATM juga udah makin nipis.." gumam Kei sambil menghela nafas saat membuka toko kecilnya itu
Dia mengeluarkan ponsel dari saku celana lalu mengecek saldo rekeningnya melalui mBanking, sisa saldo yang dia miliki saat ini jumlahnya tidak banyak dan mungkin hanya bisa bertahan paling lama dua sampai tiga bulan, itupun jika dia benar-benar mengirit pengeluarannya.
Tapi, Siska pacarnya itu selalu saja meminta dibelikan berbagai macam hal pada Kei, yang paling sering wanita itu sering meminta dikirimkan makanan melalui jasa ojol pada dirinya, tentu hal ini membuat Kei sulit menahan pengeluarannya sendiri.
"Kayaknya gue harus kerja lagi deh.." gumam Kei seraya mulai menata tokonya itu
Kei sebenarnya pernah bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan toko online sebagai staff logistik. Namun itu hanya berlangsung selama setahun sebelum dia akhirnya berhenti karena ingin merintis usaha sendiri.
.
Siang harinya..
Kei sedang mendesign gambar untuk memenuhi pesanan kaos sebuah organisasi, jumlahnya cukup banyak yaitu 120pcs.
Tapi tiba-tiba, ada telepon dari pihak pemesan kalau mereka membatalkan pesanan mereka dikarenakan ada kendala di organisasi mereka sehingga pembuatan kaos yang mereka pesan di batalkan.
Tentunya itu membuat Kei merasa frustasi karena dia sudah membeli kaos polos sejumlah 120pcs dan hanya tinggal proses cetak nya saja. Namun apa boleh buat, dia hanya bisa memendam rasa kesal dan frustasinya itu.
Malam harinya..
Kei berniat menemui pacarnya yang bekerja di sebuah Kafe di daerah Jakarta Selatan, dia ingin bertemu untuk menceritakan keluh kesahnya pada Siska.
Setelah sampai di Cafe tempat wanita itu bekerja, dia menunggu Siska keluar di depan tempatnya bekerja, setelah beberapa saat menunggu, Siska pun keluar dari Kafe itu.
Namun ketika dia hendak menghampiri pacarnya itu, dia terkejut ketika melihat Siska memeluk seorang pria yang sangat tidak asing baginya.
Pria itu adalah Jaka, sahabatnya sendiri sejak SMA.
Kei dengan wajah bingung dan tidak mengerti berjalan menghampiri mereka, namun Siska terlebih dulu menyadari kalau Kei ada disana dan sedang berjalan menghampirinya.
Namun bukannya merasa bersalah atau menjelaskan apa yang terjadi, Siska justru berkata..
"Ngapain kamu disini..?" kata Siska dengan ketus
Meski terkejut, Kei mencoba untuk tenang, pandangannya justru tertuju pada Jaka sahabatnya..
"Apa2an maksudnya ini Jak..?" tanya Kei dengan tatapan tajam
"Ah..? Itu, Kei.. Gue..." ucap Jaka gugup namun di potong oleh Siska
"Udahlah, udah ketauan juga mending to the point aja.." kata Siska memotong ucapan Jaka
Tanpa malu dan rasa bersalah Siska pun menjelaskan kalau dirinya dengan Jaka sudah tiga bulan terakhir berhubungan, bahkan tanpa malu wanita itu berkata kalau mereka berdua sudah beberapa kali tidur bersama diapartemen Jaka.
Siska mengatakan kalau dia bosan bersama Kei, karena di matanya, Kei tidak memiliki masa depan dan penghasilannya juga sangat kecil karena hanya mengandalkan distro kecil miliknya.
Parahnya lagi, Siska membanding-bandingkan Kei dan sahabatnya itu, karena bagi Siska, Jaka memiliki masa depan yang lebih cerah karena memiliki pekerjaan tetap di sebuah perusahaan IT dan baru saja di promosikan.
"Bener Jak..?" tanya Kei dengan wajah dingin sambil menahan amarahnya
"I-iya Kei, g-gua sama siska udah tiga bulan ini jalan bareng.." jawab Jaka dengan ekspresi wajah gugup dan panik
"Udahlah Kei, mulai sekarang gue mau kita putus. Dan lo jangan ganggu gue lagi deh.." kata Siska seraya mendorong bahu Kei dengan kasar
"Sis, jangan gitu biar gue ngomong dulu sama Kei.." kata Jaka mencoba menengahi suasana dan menjelaskan
Nasi sudah menjadi bubur, apa yang sudah terjadi tidak bisa diputar kembali..
Kei yang sudah terlanjur kecewa mendengar semua yang di katakan Siska sebelumnya pun memilih untuk mengalah dan pergi dari tempat itu.
Dia sadar pacarnya itu sudah memilih pria lain ketimbang dirinya. Meluapkan amarah tidak akan merubah fakta apapun dan hanya akan memperburuk keadaan sekaligus mempermalukan dirinya sendiri.
"Kei tunggu, gue mau ngomong.." kata Jaka mencoba menghentikan sahabatnya
Namun Siska menahannya sambil berkata..
"Udah sih ngapain kamu ngejar dia, biarin aja dia pergi.." kata Siska sambil memegang lengan Jaka
Kei mendengar itu namun dia tertap berjalan kembali menuju sepeda motornya yang terparkir lalu pergi.
Sesampainya di rumah, Kei merenungkan semua yang terjadi padanya hari ini.
Dia tidak menyangka kalau pacar dan sahabatnya sendiri mengkhianati dirinya dengan cara semacam ini. Meskipun sangat marah, Kei memilih untuk tidak melampiaskan kemarahannya itu karena dia tidak mau jika amarahnya berakhir dengan hal yang tidak dia inginkan sampai terjadi.
Kei memilih minum2 sendirian di kamarnya sambil merenungi semuanya.
"Apa sih salah gua..?"
"Apa yang dia minta semuanya gua turutin, lagian juga si Jaka bisa-bisanya dia diem-diem nusuk gua dari belakang.."
"Bangsat lah, apa iya di dunia ini kesetiaan cuma bisa diukur dengan uang dan harta..?"
"Gak ada apa yang gak harus di ukur dengan uang dan harta..?"
Kei benar-benar frustasi dengan hidupnya sendiri, dia merasa semuanya tak berguna dan sia-sia..
Orang tua yang dihormati dan di sayanginya sudah tiada, kini dia hanya hidup sendirian, wanita yang dicintainya serta sahabat baiknya kini mengkhianati dirinya dengan hubungan mereka secara diam-diam.
Kini baginya kesetiaan hanyalah sebatas omong kosong belaka, karena ini bukan pertama kalinya dia di sakiti dan di kecewakan.
Beberapa kali dia memiliki pacar, berulang kali dirinya di sakiti dan di tinggalkan tanpa alasan yang jelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
schianthus
alasan kenapa gw ga setuju sama kata 'mokondo'. kalau masih pacaran mah, cowok gada kewajiban buat beliin ini-itu. mendingan split bill.
2024-12-11
2
ⱮαLєƒι¢єηт
Pagi2 ----> pagi-pagi.
Tulisan di novel gk disingkat2 ya, Kakak 😊
2024-11-12
2
巴耶若果蛇王任何人與您聯絡或查看您在
Siska siapa Siska apakah yang di Fyp itu?
2024-12-03
1