"Seberapa keras pun usaha ku untuk menjadi yang terbaik, aku tetaplah aku yang berasal dari kegelapan malam."
"Aku tidak bisa kembali menjadi suci kecuali jika ada seseorang yang mampu membersihkan dosa-dosa ku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Sejak hari itu Azura sudah tidak lagi bertemu dengan Diego entah bagaimana kelanjutan dari kisah mereka, karena saat ini sudah lebih dari dua bulan Azura tak lagi mendapatkan kabar darinya.
Azura juga fokus pada pekerjaannya dan juga dunia perkuliahan nya yang kini sudah masuk semester lima, Azura sering menerima job hanya untuk membuat desain interior karena perlahan namanya mulai dikenal oleh banyak pengusaha yang bergerak di bidang tersebut.
Tapi Azura tidak serta merta menerima permintaan itu karena dia ingin menyelesaikan kuliah nya dulu baru fokus bekerja dan memperbesar usaha nya.
Malam ini dia sedang bersiap untuk menghadiri sebuah undangan pesta pernikahan bersama sahabatnya yang memohon pada Azura untuk menemaninya, meskipun sedikit membuat Azura tanda tanya karena didalam undangan pernikahan itu tidak terdapat nama lengkap kedua mempelai, tapi hanya ada inisial nama mereka yaitu D&Y saja.
Azura pun sudah dandan dengan cantiknya tidak lupa balutan dress pesta yang ia kenakan saat ini sungguh membuat kecantikan nya semakin terpancar.
Dress berwarna merah maroon itu memiliki belahan punggung yang cukup lebar, serta di bagian paha kiri terdapat motif bunga-bunga dengan kain brukat yang menampakkan kemolekan kulitnya itu.
Azura pun sudah berada di sebuah hotel berbintang dengan teman nya, ternyata disana banyak teman kuliah nya yang datang berpasangan.
Azura menghentikan langkahnya di lorong yang menuju ballroom hotel tersebut, dia melihat foto pria yang sudah lama tidak pernah datang dan seorang bidadari cantik yang selama ini menjadi idolanya.
Dia adalah seorang model papan atas yang sudah go internasional dan Azura begitu mengagumi sosok wanita cantik yang kecantikan nya itu bak bidadari menurut Azura.
"Itu hanya foto editan Ayudia, bukankah kamu tau sendiri bahwa pria itu sudah memiliki kekasih seperti yang ia katakan selama ini."ucap Winona teman Azura yang beda jurusan dengan nya.
Azura pun kembali melanjutkan langkahnya hingga dia tiba di kemeriahan pesta pernikahan tersebut, Azura dan Winona ternyata tidak tahu dan dibuat terdiam saat pandangan mereka tertuju pada Diego dan Yeslin yang kini terlihat sangat serasi tengah menyambut kedatangan para tamu termasuk mereka berdua yang kini mematung di tempatnya.
Diego terlihat terdiam di tempatnya dengan tatapan mata yang sulit untuk diartikan, hingga Azura berbalik pergi hendak meninggalkan pesta, tapi Delon langsung menghadang langkah nya.
"Kenapa buru-buru Ayudia, bukankah kamu baru saja datang."ucap Delon terlihat penuh kecewa terhadap wanita yang ada di hadapannya karena dia sudah berkorban untuk kebahagiaan Azura dan Diego tapi nyatanya hubungan mereka justru berakhir sia-sia.
"Delon aku mohon biarkan aku pergi lagipula aku datang karena diminta teman ku untuk menemani dia, aku tidak punya undangan."ucap Azura yang kini terlihat menahan tangisnya.
"Kenapa Ayudia, kenapa bisa seperti ini heuh?"ucap Delon yang benar-benar terlihat sangat kecewa.
"Sudah aku bilang Del, aku tidak sentimen itu, aku bukan wanita baik-baik yang akan diperjuangkan untuk dibawa ke pelaminan kecuali keatas ranjang aku hanya seorang pel*cur."ucap Azura yang akhirnya pergi dengan tangis yang sudah tidak terbendung lagi.
Dia pergi berlari tanpa alas kaki yang entah ia buang dimana hingga ia menyebrang jalan dengan terburu-buru dan.
Bugh...
Tubuh Azura terlempar jauh ke badan jalan dengan darah yang mengalir deras dari kepala nya.
"Ayudia!!"teriak Delon yang kini benar-benar shock setelah menyaksikan kejadian itu.
"Panggil ambulan cepet!! Ini darurat bajingan!!"teriak Delon pada orang-orang yang hendak mengerumuni Azura yang kini sudah tidak sadarkan diri.
"Ayudia bangun!! Ayudia!!"teriak Delon dengan tangisnya yang pecah, hingga ambulan tiba dengan cepat tubuh yang kini berdarah-darah itu pun dibawa pergi menuju rumah sakit.
Sementara Diego baru saja mendapatkan laporan itu dari anak buahnya dia masih tidak berekspresi apa-apa saat ini.
Hingga pesta pernikahan itu selesai digelar, Diego pun masih tidak peduli dengan keadaan Azura yang kini terlihat terbaring lemah dengan lilitan perban di kepalanya.
Video itu dikirimkan oleh Delon, tapi dia langsung melempar ponselnya keatas sofa dan melanjutkan malam pertama nya bersama Yeslin meskipun itu bukan yang pertama kali sejak dia pergi dari Azura.
Sementara Delon hanya bisa menitikkan air mata saat ini dia tidak tau harus menghubungi siapa karena yang dia tau bahwa Azura tidak memiliki keluarga yang tinggal di kota ini dan kalaupun ada itu entah dimana karena sudah lama ia juga lupa dengan nomor Rakha saat mengganti ponselnya.
"Kenapa nasib mu seperti ini Ayudia apakah selamanya hanya akan ada kemalangan."ucap Delon lirih.
Dia pun teringat akan Nathan mantan suaminya Azura, dia bergegas menghubungi Nathan setelah mendapatkan kontak milik pria itu dari teman nya.
Namun sayang Nathan pun tidak bisa datang karena dia juga sedang berbulan madu diluar negeri setelah pernikahan nya dua bulan yang lalu.
"Ayudia! Hiks...nak kamu kenapa bisa seperti ini hiks... hiks."tangis Arum pecah saat melihat putri dari almarhum kakak nya itu terbaring lemah dengan peralatan medis yang ada di tubuhnya.
"Saya kira anda tidak ada disini nyonya, saya tidak tahu harus menghubungi siapa."ucap Delon yang terlihat sendu.
"Apa yang terjadi pada Ayudia?"ucap Jodi yang kini terlihat sangat khawatir dan sedih.
"Dia tertabrak saat saya sedang melintas di jalan, nona ini berlari ke tengah jalan."ucap wanita yang kini didampingi oleh pengacaranya.
"Oh tuhan apalagi ini nak, apa yang kamu lakukan?"ucap Arum.
"Semua sudah terjadi mbak kita berdoa saja semoga Ayu baik-baik saja.
"Dia baru saja selesai menjalani operasi di bagian belakang kepalanya, dokter menjelaskan bahwa ada dui kemungkinan yang akan terjadi padanya antara dia kehilangan ingatan atau koma sampai waktu yang tidak bisa ditentukan."ucap Delon.
"Ya tuhan ku tolong lindungi titipan mu ini aku tidak sanggup jika harus melihat dia menderita seperti ini."ucap Arum dengan tangisnya.
Jodi mendekap istrinya dengan erat, dia sendiri saat ini benar-benar tidak kuasa menahan kesedihan saat melihat teman sekaligus keponakannya itu terbaring lemah dengan peralatan medis yang terpasang di tubuhnya.
Sampai satu minggu sejak hari itu Azura tidak kunjung membuka mata, mungkin itu yang dokter katakan karena luka yang Azura alami di bagian kepala belakang cukup parah.
"Ayu bangun aku disini."ucap Rakha yang akhirnya kembali dari jepang.
"Aku pulang sebelum waktunya karena aku takut terjadi apa-apa padamu. Bangunlah lihat ibu sampai sakit karena terlalu mencemaskan keadaan mu."ucap Rakha lirih.
"Ayudia."
...🧸🧸🧸🧸🧸...
Hari demi hari telah berlalu, kini sudah lebih dari satu bulan Azura masih terbaring koma meskipun bekas lukanya sudah sembuh.
Perawatan Azura dibiayai oleh Delon dan wanita yang telah menabrak Azura saat itu.
Dia tidak jadi dipenjara karena Jodi dan istri mengembalikan semua itu pada takdir ditambah lagi wanita itu sedang mengandung dan dia juga mau bertanggung jawab atas pengobatan Azura meskipun mungkin hanya setengah nya saja atau seperempat karena Delon yang lebih banyak membiayai perawatan Azura.
Di rumah kediaman Diego yang dulu pernah ia beli untuk Azura, Diego dan Delon tengah bertengkar hebat karena Delon terus mengingatkan hubungan nya dengan Azura dulu.
"Kakak benar-benar tega padanya, tidakkah sedikit saja ada rasa belas kasihan terhadap wanita yang dulu mati-matian kamu perjuangkan dia dalam keadaan sekarat saja kakak tetap tidak peduli apa itu yang kakak sebut cinta?"ucap Delon.
"Cinta, hahaha kau tidak salah bicara kan Delon. Cinta hahaha sungguh menggelikan cinta macam apa yang diperuntukan bagi seorang pela*ur seperti dia! Kau saja yang bodoh waktu itu aku hanya sedang tergila-gila pada tubuhnya dia tidak lebih dari perempuan jal*ng yang sering aku temui diluar sana dan kau pikir aku akan menurunkan harga diriku demi wanita seperti itu? Sungguh buang-buang waktu."ucap Diego yang sebenarnya tengah berperang dengan hati terdalam nya.
"Bajingan!! Kau sudah merusak masa depan gadis baik seperti dia sekarang kau juga berani menghinanya!!"teriak Delon.
Bugh...!!
Suara hantaman keras itu mendarat di wajah Delon yang kini membuat dia terjungkal dengan darah bercucuran di hidung mancung nya yang entah bagaimana nasibnya.
"Jangan pernah menginginkan suara mu bocah, kau bisa memungut dia untuk dijadikan partner ranjang mu. Tapi jangan pernah gunakan uang milik keluarga kita untuk wanita hina seperti nya!"teriak Diego di akhir kalimat nya.
"Baiklah jika seperti itu, aku akan pergi dari keluarga ini, terimakasih atas semua yang telah kau berikan mulai saat ini kita," ucapan Delon terhenti saat satu pukulan keras itu kembali mendarat di perut nya hingga air bening itu muncrat dari bibir Delon saking kerasnya bogem mentah yang Diego berikan.
"Akan ku bunuh dia dengan tangan ku sendiri jika kau berani pergi meninggalkan keluarga yang selama ini telah membesarkan mu aku akan pastikan itu."ucap Diego tegas.
Sementara Yeslin hanya menjadi penonton dari pertengkaran yang sengaja ia rekam secara diam-diam.
Delon pun pergi dari rumah saat dia menerima laporan bahwa seseorang telah mentransfer uang ganti rugi untuk biaya rumah sakit Azura dari nomor rekening yang tidak diketahui asalnya.
Delon benar-benar takut jika Azura sampai kenapa-napa saat ini dia sendiri tidak mungkin berpergian dengan wajah babak belur seperti saat ini.
Sementara itu di kediaman lama Azura Nathan kini tengah membantu istrinya untuk beres-beres perlengkapan mereka yang kini baru saja datang untuk menempati rumah yang sudah ia beli sejak empat bulan yang lalu itu.
Nathan langsung mengambil keputusan untuk membeli rumah itu karena sejak awal saat dia masih bersama dengan Azura dia sudah jatuh cinta dengan rumah mewah memiliki desain interior yang sangat mengagumkan.
Dia tidak tau kenapa alasan Azura menjual rumah itu, dan Nathan yang sudah terlanjur menikah dengan istrinya Arinda pun tidak mungkin menempati rumah yang diberikan oleh nya pada Azura meskipun rumah itu tidak pernah didatangi oleh pemiliknya apalagi ditempati oleh istri pertamanya itu.
Satu hal yang sampai saat ini belum Nathan beritahukan pada Azura bahwa ibu kandungnya nyonya Amanda telah meninggal dunia satu bulan lalu bersamaan dengan keberangkatan nya saat bulan madu.
Wanita baik hati itu ditemukan tenggelam dan sudah tak bernyawa di dalam bathtub-e dengan air penuh busa, entah apa yang terjadi karena cctv kamar mandi itu benar-benar mati tidak beroperasi.
Nathan sendiri bingung harus bagaimana memberitahu kabar tersebut karena setahu dia Azura tidak tau rahasia itu karena Amanda tidak ingin menambah luka batin atas kehilangan kedua orang tuanya itu.
Bahkan sampai saat ini dia tidak pernah tau siapa sebenarnya dirinya, Nathan tidak pernah tau bahwa Azura adalah adik tirinya selama ini.
Kabar Azura yang selama ini mengalami koma pun setiap hari membuat dia gelisah dan resah, biar bagaimanapun hati kecil Nathan masih sangat mencintai Azura.
Dia berada di posisi saat ini karena terpaksa, tapi dia sudah membantu membayar tagihan rumah sakit yang pembayaran nya dialihkan pada orang yang terbaring sakit.
Azura mungkin punya banyak uang tapi saat siapa yang akan mencairkan uang tersebut saat dia tidak memberikan surat kuasa pada siapapun.
Nathan pun ikhlas memberikan semua itu karena dia sendiri memiliki semuanya. dia tidak kekurangan uang apalgi perusahan sang daddy kembali diserahkan padanya
Sementara Azura kini masih tidak sadarkan diri dan dia sudah dipindahkan ke ruang rawat VVIP rumah sakit tersebut.
Azura masih dalam diam dan bahkan tidak bergerak sedikitpun sejak hari itu. Seakan tengah terlelap dalam tidurnya hingga saat seseorang datang dengan tatapan mata yang tidak bisa diartikan.
Dia duduk dengan santai nya seakan dia sangat mengenal Azura, dia pun membuka rekaman pertengkaran antara Diego dan Delon beberapa waktu lalu dan mendekatkan semua itu ke kuping Azura.
Tiba-tiba Azura mengalami kejang-kejang dan bertepatan dengan itu Jodi dan Rakha datang."Ayudia! Dokter er!! Dokter!"teriak Rakha yang shock melihat itu, begitu juga dengan Jodi tapi saat ini dia langsung menekan tombol emergency room tidak seperti Rakha yang berlari menghampiri dokter jaga yang ada di sana.
Wanita itu dengan santainya pergi meninggalkan ruangan itu tanpa peduli dengan teriakan Jodi.
"Hey! Kau siapa apa yang kau lakukan!"Jodi terus berteriak sambil sesekali melirik kearah Ayudia yang terus kejang-kejang hingga dokter datang dengan sedikit berlari menghampiri Azura dan melakukan tindakan medis saat itu juga.
Jodi dan Rakha kini terduduk lemas di sofa kala melihat Azura terus mengalami kejang hingga kemudian dokter berhasil mengatasi hal itu.
"Sepertinya nyonya Ayudia sudah mulai siuman, hanya saja butuh bantuan kita untuk secepatnya sadar dengan cara berinteraksi dengan nya lewat obrolan yang memotivasi dirinya untuk bisa berjuang dan bangkit dari alam bawah sadarnya."ucap dokter tersebut.
"Ini apa?"ucap Jodi lirih sebuah pena perekam suara, Jodi meraih nya bersamaan dengan kepergian dokter dan perawat yang kini pergi.
tapi kenapa episod yang k 24 dan smpai seterusnya lama sangat yng nak keluar,,,apa lagi cerita nya bikin penasaran /Grimace/