Figo derlangga tidak pernah tertarik dengan wanita manapun, laki laki itu hanya tertarik dengan James, asisten laki laki pribadinya.
Keadaan seketika berubah drastis ketika Figo bertemu dengan maid baru dirumah miliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Cowo lain
Ting tong.
"Aku akan membukakan pintu," ucap Figo.
"Apakah itu Valerie?"
"Tidak."
"Jika iya itu Valerie bagaimana?"
"Tidak, Sayang. Percayalah kepadaku," ucap Figo sembari mengecup kening Shearen.
Figo melepaskan pelukannya di tubuh Shearen, lalu laki-laki itu menuruni ranjang dan bergegas membukakan pintu.
"Permisi, Tuan. Aku hanya ingin mengantarkan makanan ini: bubur dengan air putih, ada obat juga di sini. Aku sudah menyiapkannya," ucap Adeline.
"Berikan kepadaku," ujar Figo.
"Baik, Tuan," Adeline menyerahkan nampan makanan itu kepada Figo.
"Apa Tuan butuh bantuan?"
"Jika Tuan membutuhkan bantuanku, aku siap membantu."
"Pindahkan semua pakaian Shearen ke dalam kamarku. Aku ingin Shearen tidur di kamarku," ucapnya.
"T-Tuan, apakah yang Tuan katakan sudah benar?"
"T-Tuan, apakah kau yakin akan tidur dengan wanita seperti itu?" Adeline masih tidak menyangka. Bagaimana bisa Figo tertarik sekali dengan Shearen? Apa wanita itu menggunakan dukun untuk mempelet Figo?
"Seperti itu?" Figo menatap Adeline dengan sinis. Ia benar-benar tidak terima jika wanita tua di depannya itu menghina Shearen.
"Tidak, Tuan. Aku akan pergi," ucap Adeline cepat-cepat.
Figo menutup pintu kamarnya dan menaruh nampan yang berisi makanan di nakas sebelah ranjangnya.
"Figo, itu tadi ibuku?" tanya Shearen pelan.
"Aku bisa mengenali suaranya ketika ia bicara denganmu."
"Jika memang itu ibuku, aku akan segera pergi. Ibuku akan menghukumku lebih parah dari ini jika dia tahu aku sedang berada di sini," ucap Shearen sambil menuruni ranjang.
Figo dengan cepat menarik tangan Shearen yang hendak keluar begitu saja dari kamarnya. "Kau mau ke mana?"
"Aku akan pergi."
"Tidak, Sayang. Kau akan tetap di sini."
"Tapi—"
"Tidak perlu takut dengan Adeline. Wanita itu akan patuh pada perkataanku," ucap Figo.
"Jika dia berani menyentuhmu atau menyakitimu, tak akan kubiarkan wanita itu hidup."
Shearen membulatkan bola matanya. "Apa maksudmu? Apa kau ingin membunuh ibuku?"
"Ya, aku tidak segan-segan membunuhnya jika dia berani menyakiti wanitaku."
"Jangan gila. Dia ibu ku. Bagaimanapun, dia sudah merawatku."
"Seorang ibu tidak akan melakukan hal kasar kepada anaknya, bukan?" tanya Figo.
Figo mendorong bahu Shearen, menyuruh wanita itu untuk duduk di tepian ranjang.
"Ibuku sangat sayang kepadaku, tapi dia tidak memperlihatkan kasih sayang itu secara langsung."
"Mengurungmu di gudang, memukul pipimu hingga memar, apakah itu yang dinamakan bentuk kasih sayang?"
"Sepertinya dia lebih sayang dengan pelayan yang datang menemuimu waktu itu. Ya, siapa namanya... Elena."
"Kau dan Elena sama-sama anaknya, bukan? Tapi kenapa dia memperlakukanmu dengan cara yang berbeda?"
"Aku tidak akan menceritakan privasiku kepadamu."
"Kenapa? Ceritakan semuanya, aku akan mendengarkannya."
"Aku tidak percaya kepadamu."
"Jika kau tidak ingin menceritakannya, aku bisa menyuruh orang untuk mengutik cerita masa lalumu."
"Terus, jika kau tahu semuanya, kau akan melakukan apa?"
"Aku akan membunuh orang yang menyakitimu di masa lalu."
"Figo, apa kau ingin menjadi malaikat pencabut nyawa? Dosamu akan banyak jika kau membunuh manusia."
"Aku tidak peduli. Aku tidak ingin melihat wanitaku menderita. Do you understand what I mean, baby?"
"Figo, jangan gila."
"Jangan pernah pergi dari hidupku."
"Jadilah istriku."
"Tidak, aku sudah memiliki kekasih," ucap Shearen, membuat Figo membulatkan matanya.
"Katakan sekali lagi."
"Aku memiliki kekasih."
"Aku akan membunuh kekasihmu."
"Katakan siapa laki-laki itu."
"Laki-laki itu tinggal di Korea. Apa kau ingin menghampirinya?"
"Yah, tentu saja. Aku bisa menghampirinya dan akan membunuhnya."
"Kalau kau membunuhnya, aku tidak akan memaafkanmu sampai kapan pun."
"Apa laki-laki itu lebih tampan dariku?"
"Ya, dia sangat tampan. Apa kau ingin melihatnya?" tanya Shearen.
"Rhea, jangan membuat masalah denganku." pinta Figo.
"Kenapa? Aku bukan siapa-siapamu. Aku berhak memiliki kekasih kan." shearen menaikkan alisnya.
"Tidak, kau milikku. Kau tetap milikku. Aku akan menikahimu sebentar lagi agar kau bisa menjadi milikku seutuhnya."
"Aku akan menolakmu." jawab shearen cepat.
"Aku akan melakukan segala cara agar kau tidak menolak ku."
"Cara nya?"
"lihat saja nanti. "