NovelToon NovelToon
Agent UnMasked

Agent UnMasked

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Roman-Angst Mafia
Popularitas:586
Nilai: 5
Nama Author: mommy JF

“Namamu ada di daftar eksekusi,” suara berat Carter menggema di saluran komunikasi.

Aiden membeku, matanya terpaku pada layar yang menampilkan foto dirinya dengan tulisan besar: TARGET: TERMINATE.

“Ini lelucon, kan?” Aiden berbisik, tapi tangannya sudah menggenggam pistol di pinggangnya.

“Bukan, Aiden. Mereka tahu segalanya. Operasi ini… ini dirancang untuk menghabisimu.”

“Siapa dalangnya?” Aiden bertanya, napasnya berat.

Carter terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab, “Seseorang yang kau percaya. Lebih baik kau lari sekarang.”

Aiden mendengar suara langkah mendekat dari lorong. Ia segera mematikan komunikasi, melangkah mundur ke bayangan, dan mengarahkan pistolnya ke pintu.

Siapa pengkhianat itu, dan apa yang akan Aiden lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19: Bantuan Drake

Setelah melarikan diri dari kejaran para pengejar, Aksara dan Drake akhirnya tiba di sebuah lokasi terpencil yang tersembunyi di balik hutan lebat. Tempat itu tampak seperti sebuah gudang tua dari luar, tetapi begitu Drake membuka pintu rahasia di lantai gudang, terlihat sebuah lorong gelap yang menurun ke bawah tanah.

“Ayo cepat masuk, sebelum mereka kembali,” desak Drake dengan suara tegas, tetapi tetap terdengar cemas.

Aksara mengikuti Drake menuruni tangga panjang yang terbuat dari logam. Setiap langkahnya menghasilkan gema samar, membuat suasana semakin mencekam. Setelah beberapa menit berjalan, mereka tiba di sebuah ruangan kecil yang tampak seperti bunker perlindungan. Ada beberapa alat komunikasi canggih di sudut ruangan, lengkap dengan monitor yang menampilkan peta wilayah sekitar.

Drake menutup pintu besi di belakang mereka dan mengunci sistem keamanan. “Kita aman untuk sementara. Tempat ini dirancang agar sinyal apa pun tidak bisa keluar atau masuk tanpa izin.”

Aksara memandang sekeliling dengan rasa penasaran dan sedikit kewaspadaan. “Apa ini tempat persembunyianmu selama ini?” tanyanya.

Drake mengangguk. “Ya, selama beberapa tahun terakhir. Aku tahu suatu saat mereka akan datang mencariku, jadi aku mempersiapkan semuanya. Tapi aku tidak menyangka mereka akan memburumu juga. Apa yang sebenarnya kau bawa, Aksara?”

Aksara menghela napas dalam-dalam, mengingat peta dan kode rahasia yang pernah ia temukan. “Aku belum sepenuhnya yakin, tapi sepertinya ini ada hubungannya dengan proyek penelitian lama mereka. Ada sesuatu di dalam peta yang mereka anggap sebagai kunci.”

Drake terdiam sejenak, seolah mencoba mencerna informasi itu. “Jika memang begitu, kita harus bergerak cepat. Dua hari ke depan, aku akan memastikan jalanmu terbuka. Tapi kau harus siap menghadapi apa pun.”

Aksara mengangguk mantap. Ia tahu risikonya besar, tetapi ini adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri pengejaran terhadap dirinya.

***

Dua Hari Kemudian

Setelah memastikan situasi aman dan membuat beberapa pengalihan untuk mengecoh musuh, Drake memberikan sinyal kepada Aksara untuk bergerak. Mereka menyusuri jalan setapak yang tampak biasa saja, tetapi Aksara tahu, di balik jalur ini ada sesuatu yang besar.

“Aku sudah menelusuri lokasi ini sebelumnya,” ujar Drake, menunjuk ke sebuah bukit kecil di depan mereka. “Ada pintu masuk tersembunyi di sana yang akan membawamu langsung ke bawah tanah. Aku akan mengawasi dari luar, sementara kau masuk dan mencari apa pun yang bisa menjadi petunjuk.”

“Bagaimana jika ada jebakan di dalam?” tanya Aksara waspada.

“Sudah aku periksa. Sejauh ini tidak ada tanda-tanda pengamanan yang mencurigakan, tetapi tetap berhati-hatilah. Jika ada masalah, gunakan alat ini untuk berkomunikasi denganku.” Drake menyerahkan sebuah alat komunikasi kecil yang sudah disesuaikan dengan sistem mereka.

Aksara menerima alat itu dan menatap Drake sejenak. “Terima kasih atas bantuannya. Aku tidak akan melupakan ini.”

Drake hanya mengangguk. “Berhati-hatilah. Mereka tidak akan membiarkanmu keluar hidup-hidup jika tahu kau sudah sampai di sini.”

Dengan langkah mantap, Aksara menuju pintu masuk yang dimaksud. Pintu itu tersembunyi di balik semak belukar dan hanya bisa dibuka dengan kode tertentu. Setelah memindai kode yang ia dapatkan dari peta, pintu itu terbuka perlahan, menampakkan tangga menurun yang menuju ke kegelapan.

Aksara menyalakan lampu senter kecil yang terpasang di helmnya dan mulai menuruni tangga. Udara di dalam terasa lembap dan dingin, membuat suasana semakin mencekam. Setelah beberapa menit berjalan, ia tiba di sebuah lorong panjang yang dipenuhi pintu-pintu baja di kedua sisinya.

“Ini pasti tempatnya,” gumam Aksara pelan.

Ia terus berjalan hingga tiba di ujung lorong, di mana terdapat sebuah pintu besar dengan tanda peringatan. Aksara memindai kartu akses yang ia temukan di salah satu pintu sebelumnya, dan pintu besar itu terbuka, memperlihatkan sebuah ruangan luas yang menyerupai laboratorium canggih.

Mata Aksara membelalak kagum sekaligus terkejut. Ruangan itu penuh dengan peralatan teknologi tinggi, tabung-tabung besar berisi cairan berwarna biru kehijauan, dan beberapa layar monitor yang menampilkan data-data rumit.

“Ini… lebih besar dari yang kubayangkan,” bisik Aksara sambil melangkah masuk. Ia mencoba memahami apa yang sedang diteliti di sini.

Saat matanya tertuju pada salah satu layar monitor, ia melihat data genetika yang sangat rumit. Di sudut layar, terdapat sebuah nama kode yang membuatnya tertegun. “Proyek Genesis – Subjek A.”

“Subjek A? Apa maksudnya ini?” gumamnya dengan alis berkerut.

Ia mencoba mengakses lebih dalam, tetapi sistem meminta kode keamanan tingkat tinggi. Aksara tidak punya waktu untuk memecahkan kode itu sekarang. Ia memutuskan untuk mengambil beberapa foto data-data penting sebagai bukti.

Namun, saat ia sedang sibuk mengambil foto, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari arah belakang. Aksara segera bersembunyi di balik salah satu tabung besar dan mengamati dengan cermat.

Tiga pria bersenjata masuk ke dalam ruangan, mengawasi sekeliling dengan waspada. Salah satu dari mereka berbicara melalui alat komunikasi. “Area bersih, tidak ada tanda-tanda penyusup. Tapi tetap awasi semua akses keluar.”

Aksara menahan napas, mencoba tetap tenang meski situasinya semakin berbahaya. Ia tahu, jika ketahuan sekarang, tidak akan ada jalan keluar baginya.

***

Saat ketiga pria itu beranjak pergi, Aksara merasa sedikit lega. Namun, sebelum ia sempat bergerak, sebuah suara lain terdengar dari alat komunikasi pria bersenjata tadi, “Hati-hati. Kami mencurigai ada seseorang yang berhasil masuk ke sistem utama. Cari dan tangkap hidup-hidup.”

Aksara mengepalkan tangannya erat. Ia tahu, permainan ini baru saja dimulai, dan ia harus berpikir cepat jika ingin keluar hidup-hidup. Apakah ia akan berhasil mengungkap rahasia proyek ini, atau justru menjadi buruan selamanya?

Apa sebenarnya rahasia besar di balik Proyek Genesis, dan mengapa Aksara menjadi kunci utama?

Bersambung...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hi semuanya jangan lupa like dan komentarnya ya.

Terima kasih.

1
Aleana~✯
hai kak aku mampir....yuk mampir juga di novel' ku jika berkenan 😊
Erik Andika: mampir di channel ku kak kalo berkenan juga
ziear: oke kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!