satu wanita dengan empat pria sekaligus, memiliki wajah cantik sekaligus senyuman yang dapat memikat semua mata kaum adam yang melihat kearahnya.
kania ratu ovalia mempunyai wajah yang cukup terbilang sempurna, hingga tak ada cela sedikitpun untuk mengatakan kekurangan fisik yang gadis itu punya.
di sisi lain ke empat pria tampan dan menduduki pria-pria paling terpopuler di SMA internasional school. hidup ditengah huru hara persoalan yang sering dijumpai di sekolah umum biasanya, Garvin, Ervan, Danu, Alex , dan satu wanita yang bernama kania.
memperebutkan satu hati dari gadis biasa akan tetapi memiliki wajah sempurna. serta memiliki kepribadian yang berbeda, akan kah salah satu dari mereka dapat merebut hati kania atau malah tak ada satupun dari mereka yang dapat memenangkan hati kania.
semua tergantung seberapa besar perjuangan yang akan mereka lakukan dan berikan pada kania.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Riris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
"aww... " ringis Kania merasa kesakitan dan kini tubuhnya yang sudah terduduk di lantai.
sedangkan pria yang tadi sudah ia tabrak pun kini telah berdiri di depannya sekaligus menyodorkan tangan kekar milik pria itu.
Kania mendongak ke arah pria yang seperti memberikan bantuan untuk dirinya. rasa malu terhadap pria bernama Garvin saja belum redup kini ditambah lagi oleh pria yang tidak sengaja telah ia tabrak.
Untuk kedua kalinya Kania mendapat tatapan sinis kembali oleh siswa-siswi di SMA internasional school. sungguh hari itu benar-benar seperti kutukan untuk dirinya. semua penghuni sekolah dan bumipun seakan sedang tidak ramah terhadap Kania.
"apa kau baik-baik saja? " tanya pria itu.
Kania mendengar pertanyaan yang terlontar dari pria di depannya. menggigit bibir bawah sekaligus berusaha sebisa mungkin untuk menunduk agar wajah nya tak terlihat oleh pria itu.
"apa ada yang sakit? " tanya kembali pria yang masih saja seperti tak ingin pergi dari tempat Kania berada.
"aduh pergi, udah jangan bantuin. apa aku pura-pura pingsan aja yah, tapi nanti dia lihat wajah aku lagi." batin Kania dan masih dengan posisi yang sama.
"baiklah aku bantu untuk berdiri." ujar pria itu bahkan kini tangannya sudah berancang-ancang untuk mengangkat tubuh Kania.
Kania terkejut bukan main karna mendengar penuturan dari pria yang tidak ia kenal itu. dan tanpa sadar Kania pun langsung berdiri tanpa merasakan sakit bagian pantatnya akibat jatuh yang cukup keras tadi.
"jangan! " teriak Kania, hingga membuat pria tampan didepan dirinya tiba-tiba terkejut dan langsung menjauh dari Kania.
kedua mata pun saling tatap menatap.
Kania langsung tersadar dengan tatapan pria yang semakin dalam terhadap tatapan mata dirinya. dan tak ingin sampai terbawa suasana Kania pun langsung memalingkan wajah cantik nya kearah lain. seperti sebisa mungkin untuk menghindari kontak mata dari pria tampan yang masih enggan untuk memalingkan tatapan mata terhadap Kania.
"apa kau baik-baik saja?" tanya pria itu.
"emm, aku baik-baik saja. ah tidak sangat sangat baik." jawab Kania dengan penuh penekanan dan langsung melangkah pergi. akan tetapi tiba-tiba pergelangan tangannya di pegang oleh pria yang tadi tidak sengaja ia tabrak hingga terjatuh.
Merasa seperti tidak diperbolehkan pergi, Kania langsung membalikkan tubuhnya dan menghadap ke pria yang masih belum melepaskan pegangan tangan terhadap pergelangan tangan mulus milik Kania.
"kau tidak ingin berkenalan denganku."
"ha! maksud mu aku, berkenalan dengan mu." ucap Kania seperti memastikan apa benar kini dirinya sedang di tawari oleh pria tampan untuk berkenalan.
"iya, apa aku seperti tengah bicara dengan gadis lain? "
Kania melihat kekiri dan kanan, memang tak ada lagi gadis didepan pria itu selain dirinya. dan seharusnya dia sadar kalau sekarang tatapan pria itu pun menghadap langsung kearah dirinya.
"nggak sih." jawab Kania."tapi asal kamu tau aku bukan gadis yang terkenal jadi kamu nggak perlu kenal aku, lebih tepatnya nggak terlalu penting juga sih. emm dan untuk tadi aku minta maaf." imbuh Kania.
"sama aku juga tidak terkenal, tapi aku ingin berkenalan dengan mu, apa tidak boleh? "
"bo-boleh tapi... " ucapan Kania pun terpotong.
"kenalin Ervan jaydan walts panggil aja Ervan. kalau kamu." sela Ervan sembari memberi tangan kanannya untuk dijabat oleh Kania pertanda sebagai salam perkenalan.
sungguh Kania dibuat terkesima dengan pria yang tak lain bernama Ervan. cara memberi pertolongan tadi, cara bicara dan bahkan cara memperkenalkan dirinya pun terkesan sopan dimata Kania.
"aku Kania." jawab Kania dan membalas jabatan tangan yang sejak tadi seperti menunggu pembalasan dari dirinya.
"Kania saja." ujar Ervan.
"ha..." balas Kania yang mulai gugup karna pertanyaan Ervan yang seperti ingin lebih mengenal dirinya lebih dekat.
jantung Kania tiba-tiba berdebar tak karuan tatapan mata dari Ervan sekaligus senyuman manis kini pria itu tujukan untuk Kania seorang.
"hahaha." tawa Ervan tiba-tiba.
Kania terlihat bingung apa ada yang lucu dalam dirinya sampai pria di depannya itu kini tertawa ringan didepan dirinya.
"maaf maaf tapi pipi mu merah merona sungguh sangat menggemaskan, baiklah akan aku ingat namamu dan kita lihat jika nanti sewaktu pulang sekolah kita bertemu. maka itu berarti kita harus lebih mengenal satu sama lain dan nanti aku minta jangan menolak ok, sampai jumpa nanti." ucap Ervan dan langsung melangkah pergi.
bukannya bahagia karna ada pria tampan yang seperti ingin mendekati dirinya, akan tetapi Kania malah melamun dengan fikiran yang menjalar kemana pun.
Kringgggg
bel pun berbunyi pertanda istirahat kedua berakhir.
"ya ampun kok kayak orang begok gini sih aku." gumam Kania dan langsung berlari kearah kelasnya berada.
Bersambung.
yuk kenalan sama aku, dari kota mana aja nih yang baca. kalau aku dari kota lamongan.😁
kalo kalian, tulis dikolom komentar yah itung-itung kita temenan lah 🥰
Oh iya jangan lupa juga beri like disetiap chapter nya yah☺