NovelToon NovelToon
Setelah Kita Berpisah

Setelah Kita Berpisah

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lilylovesss

Velicia dianggap berselingkuh dari Jericho setelah seseorang memfitnahnya. Jericho yang sangat membenci Andrew—pria yang diyakini berselingkuh dengan istrinya, memutuskan untuk menceraikan Velicia—di mana perempuan itu tengah mengandung bayi yang telah mereka nanti-nati selama tiga tahun pernikahan mereka, tanpa Jericho ketahui. Lantas, bagaimanakah hubungan mereka selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lilylovesss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecewa

****

Pagi itu, Velicia meninggalkan Jericho begitu saja. Ia sudah tidak bisa menahan rasa sakit yang pria itu berikan. Bahkan ketika Velicia sudah melangkah pergi, Jericho masih saja mengeluarkan perkataan menyakitkan untuknya.

"Aku ingin pindah, Sharine. Aku mungkin akan mencari sebuah rumah di luar kota yang tidak begitu ramai."

Sharine yang tengah sibuk mengunyah makan siangnya, menghentikan aktifitas secara mendadak. Setelah ia menaruh sendok dan garpu, ia menatap sekali lagi wajah Velicia dengan lekat.

"Apa katamu? Coba katakan padaku sekali lagi."

"Aku ingin pindah. Aku ingin pindah ke tempat yang sekiranya aku kesulitan untuk bertemu dengan orang yang aku kenal."

"Apa alasanmu? Aku butuh alasanmu, Velicia."

Velicia sudah yakin sebelum ia bertemu dengan Sharine jika perempuan di hadapannya ini akan kesulitan untuk melepaskan dirinya. Rupanya, dugaannya memang benar. Jika Sharine membutuhkan alasan, sudah pasti ia mengharapkan Velicia membatalkan kepindahannya.

"Aku ingin tinggal di sebuah rumah kecil dengan kebun di belakangnya. Saat aku menunggu kelahiran anak ini, aku bisa sambil berkebun. Aku janji, aku akan menemuimu satu bulan sekali. Aku juga masih memiliki tabungan yang sangat cukup untuk aku dan bayi ini, Sharine."

Sharine tidak merespon. Hampir lima belas menit perempuan itu hanya diam menatap wajah Velicia dengan raut kecewa. Velicia sama sekali tidak menolak pertolongan Sharine. Hanya saja, jika ia semakin sering bertemu dengan Jericho, maka perasaannya akan semakin hancur.

"Kau sudah membicarakan ini dengan Andrew?"

"Belum."

"Kenapa?"

"Kau juga pasti tahu jawabannya, Sharine."

Sharine berdecak dengan wajah yang ia palingkan sejenak. Padahal, dia dan Andrew sedang berusaha secara diam-diam untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangga Velicia. Akan tetapi, perempuan itu justru berakhir dengan meminta izin untuk pindah ke luar kota yang terpencil.

"Kau tahu, kan jika kau sedang hamil? Jika kau jauh dariku dan Andrew, bagaimana jika sesuatu terjadi padamu? Siapa yang akan kau mintai tolong, Velicia?"

"Do'akan saja agar aku baik-baik saja."

"Segampang itu?"

Velicia menundukkan kepalanya. Pilihannya mungkin sangat salah di mata Sharine dan juga Andrew nantinya. Akan tetapi, di mata Velicia ini adalah satu-satunya cara agar ia bisa melupakan Jericho dan begitupun dengan Jericho. Saat mereka bertemu tanpa kesengajaan, maka mereka akan sangat tersiksa.

"Sharine ...."

"Aku benar-benar tidak habis pikir denganmu, Velicia. Aku bahkan sudah memberikanmu tempat tinggal agar kau bisa kami pantau. Jika kau sedang tidak mengandung, mungkin aku masih baik-baik saja. Masalahnya kau—"

"Maafkan aku, Sharine. Mungkin ini terdengar egois, tetapi aku ingin menghindar dari apa pun yang membuat perasaanku sakit."

"Aku kecewa padamu, Velicia."

Hal yang tidak pernah Velicia bayangkan jika Sharine akan pergi meninggalkannya begitu saja. Mungkin, rasa kecewa yang ia berikan pada Sharine sangat besar sehingga Sharine merasa kesal dan jengkel.

Di meja restauran yang mereka pesan untuk makan siang, Velicia terdiam dengan kedua bola mata yang memandang fokus kursi kosong yang baru saja ditinggalkan oleh Sharine. Perempuan itu bahkan belum sempat menghabiskan seluruh makanan pesanannya.

"Aku minta maaf, Sharine. Maafkan aku yang terlalu egois ini."

****

"Selamat malam, Tuan Jericho."

Jericho yang baru saja keluar dari dalam mobil, menghentikkan langkahnya ketika ia berpapasan dengan Seina di depan pintu utama. Perempuan itu tersenyum ramah dengan tubuh yang membungkuk sekilas untuk menyambut Jericho.

"Oh, kau putri bibi Anne? Seina?"

"Betul, Tuan. Hari ini, saya mulai ikut bekerja bersama ibu saya di sini."

Jericho menganggukkan kepalanya, kemudian salah satu tangannya menepuk bahu Seina. Membuat perempuan itu salah tingkah dalam beberapa detik, sampai akhirnya ia kembali tersadar dan segera menyusul langkah Jericho yang sempat mendahuluinya masuk.

"Tuan, saya bisa membawakan tas kerja milik Tuan."

Jericho menoleh sembari masih melangkah. "Oh, tidak perlu Seina. Kau bisa melakukan pekerjaan lain selain membawakan tas kerjaku. Ini sedikit berat."

Mendengar jawaban Jericho, Seina segera menghentikkan langkahnya. Membiarkan pria itu berjalan menaiki deretan tangga tanpa kembali mengikutinya. Tak lama setelah tubuh Jericho menghilang, bibi Anne datang menghampiri Seina.

"Bagaimana? Kau berhasil memperkenalkan dirimu kembali padanya?"

"Dia menolak bantuanku, Ibu. Dia pria yang arogan."

"Jangan menyerah. Tuan Jericho memang terkesan begitu. Tapi, jika dia sudah mengenalmu cukup lama dan sering bertemu, dia tidak akan begitu lagi padamu."

Tanpa menjawab perkataan ibunya, Seina memutuskan bergegas dari ruang tengah dan masuk ke dalam dapur. Mengambil segelas air putih, kemudian meneguknya sampai habis. Dadanya terasa sesak dan ada rasa tidak terima di dalam dirinya yang begitu besar terhadap Jericho.

"Berani sekali dia menolak bantuanku seakan aku tidak memiliki tenaga yang banyak. Sialan!"

****

"Jadi, apa alasan terbesarmu ingin pindah dari rumah milik Sharine ke sebuah kota terpencil? Apakah kau merasa sungkan atas apa yang sudah Sharine berikan padamu?"

Velicia menggelengkan kepalanya perlahan. Pandangannya hanya menatap kedua kakinya di bawah meja. Sementara Andrew sudah sangat mengkhawatirkan Velicia sejak perempuan itu memintanya agar segera datang menemuinya di rumah.

"Aku butuh keheningan untuk menjernihkan seluruh pikiranku. Hanya itu saja, Andrew. Aku juga tidak tahu jika respon Sharine sangat di luar pikiranku. Aku sudah meminta maaf padanya berulang kali di dalam chat, tetapi dia sama sekali tidak membalas pesanku."

"Dia kecewa padamu, Velicia. Dia mengatakannya juga padaku. Untuk saat ini, dia ingin sendiri dan tidak ingin berhubungan denganmu. Mungkin, keputusanmu sangat mengguncang dirinya."

Wajar saja jika Sharine merasa terguncang saat Velicia memutuskan akan segera pergi dari pusat kota yang selama ini ia tinggali. Sharine hanya memiliki Velicia dan Andrew sebagai teman dekatnya. Jika Velicia pergi, sudah pasti Sharine merasa kesepian yang mendalam.

Selain itu, dia juga tidak bisa melihat perkembangan janin di dalam kandungan Velicia. Sejujurnya, Sharine sudah sangat menantikan kehadiran bayi itu sebagai anak semata wayang yang tidak memiliki saudara satu pun. Setidaknya, dia bisa melihat bayi secara langsung nantinya.

"Aku tidak akan meninggalkan Sharine sebagai teman dekatku, Andrew. Aku hanya ingin menenangkan pikiran sebelum aku melahirkan bayi ini. Jika aku berlalu lama di kota ini, aku justru takut jika aku akan kehilangan janin ini, Andrew," ujar Velicia sembari mengelus perutnya.

Andrew tidak bertanya banyak hal lagi kepada Velicia. Ia yakin, beban Velicia sangat berat, tetapi perempuan itu enggan menceritakan padanya. Ia memilih untuk tetap diam seakan tidak ingin merepotkan orang lain dalam permasalahannya.

"Apakah ini karena Jericho? Kau bertemu dengannya?"

"Kenapa kau bisa berpikir sejauh itu, Andrew?"

"Menurutku, tidak ada alasan lain selain dirinya dalam hidupmu, Velicia. Meskipun kau tidak menceritakannya padaku, tetapi aku sangat yakin jika alasan kepindahanmu adalah karenanya."

Velicia sontak terdiam setelah Andrew berkata demikian. Untuk menepis saja Velicia tidak mampu, sebab ia juga merasa apa yang dikatakan Andrew memang sangat benar. Semua alasan ada pada Jericho. Tidak ada pada yang lain.

****

1
Uthie
kurang Thor .. senengnya kalau perempuan model begitu lebih di apain gtu 😡

yg pinter disini cuma Jeremy 👍😤
Lily Lovely: Wkwk bener juga, ya.
total 1 replies
Uthie
lanjut.. seruuu 💪💪😘
Arum Sekar
lanjut kakk
Arum Sekar
lanjut kak
Sunaryati
Jericho benar-benar bodoh masuk jebakan Seina. Untuk Velicia semoga janinnya selamat. Kau keras kepala Velicia , jika sudah sehat jangan terulang lagi
Uthie
Selamat Jericho....
kau masuk dalam jerat wanita siluman itu 😏🤨
Uthie
kau yg bodoh dan egois Jericho 😝😤

bahkan kau tak memikirkan perasaan orang tua mu yg ingin sekali bertemu Velicia disaat terakhir nya 😡😡
Sunaryati
Kau lelaki bodoh Jericho, kau akan bertemu Velicia jika dia sudah sembuh dari luka hati yang kau torehkan, dan dalam keadaan sangat sehat bahkan telah melahirkan anakmu. Juga menjadi wanita tangguh dan sukses, dengan merintis usaha setelah kehamilannya kuat.
Sivia
semoga tidak bertemu lagi

jika bertemu Valencia dalam keadaan yang lebih baik dan begitu bahagia 🙂
Arum Sekar
lanjut kak
Uthie
Musuh yg malah diijinkan tinggal dengan anakmu si Jericho yg bodoh, Pak 😡
Uthie
dasar bodoh 😤
Uthie: 😂😂😂 kebawa emosi Thor 🤣
Lily Lovely: Sabar, Kak. Sabar🤣🤣
total 2 replies
Arum Sekar
lanjut kakk
Arum Sekar
lanjut kak
Uthie
Gitu dongg...tuh manusia gak tau diri emang harus di tegasin!!! 🤨
Uthie
Sihh berharap nya, perhatian Andrew Murni menganggap Velicia sbg adiknya... dan perasaan dia sebenarnya untuk Sharine 👍😁
Uthie
Masih penasaran dengan Andrew... menganggap Velicia sbg apa 😁
Arum Sekar
lanjut kak
Sunaryati
Itulah orang diberi hati ingin merampok jantung juga, namun biarkan saja itu mungkin balasan Jericho menuduh Felicia hanya dari fotoi - foto dengan Andre, seharusnya diselidiki dulu, mungkin ini cara terbongkarnya fitnah untuk Felicia dan Andre didengar sendiri oleh Jericho
Arum Sekar
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!