NovelToon NovelToon
ALLETHA

ALLETHA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Playboy / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lembayung Senjaku

Alettha gadis 16 tahun yang kini duduk di bangku kelas 2 SMA itu nampak diam termenung, wajah cantiknya masih terlihat kesedihan yang mendalam.

Kehilangan Ayahnya membuat gadis itu begitu frustasi dan begitu sedih, belum lagi semua aset kekayaan ayahnya kini sudah di ambil alih oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab.

Alettha Kinaya Ayu, harus meneruskan hidup nya berapa dengan ibu tiri dan kakak tiri nya yang kurang menyukai nya itu, entah apa yang akan terjadi pada gadis malang itu.

Yuk mampir di cerita pertama ku semoga kalian suka❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lembayung Senjaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sesak Di dada

Malam yang gelap tanpa bintang

Alettha tengah duduk sendiri menatap hamparan mawar yang sudah 3 bulan lebih selalu dia pandang di malam hari, semerbak harum itu sudah menjadi kenyamanan sendiri bagi nya.

Di sana di atas balkon kamar Arsya, sekalian gadis itu menatap nya lama. Takut jika Arsya tiba tiba berdiri dan meneriaki nya seperti pagi tadi.

Namun hening dan sepi nuansa kamar itu membuat Alettha lega dan bisa bersantai menikmati malam dan hembusan angin yang datang.

" Papa, mama. Alettha rindu..." Gumam nya menatap langit hitam.

Lagi lagi air matanya turun tanpa permisi, ini sudah 3 bulan sejak kepergian ayahnya . Namun selama itu juga Alettha tak pernah mengunjungi makan kedua orang tua nya. Dia masih belum siap saat harus menghadapi nya sendiri.

Sejak kecil Alettha begitu deket dengan ayahnya apa pun itu permintaan nya ayahnya tak pernah menolaknya, semua impian impian Alettha semua nya terkabulkan.

Masa kecil dan kenangan nya begitu indah. Namun sejak kedatangan wanita pilihan ayahnya kehidupan Alettha mulai kacau dan tak setabil, hingga pada akhirnya dia juga harus kehilangan semua yang dia miliki. Ayahnya dan juga semua harta dan kekayaan orang tua nya.

Hidup begitu pahit di rasakan gadis 16 tahun itu, menanggung beban pikiran yang begitu dalam. Ingin rasanya dia berteriak kencang dan memohon agar tuhan membawa nya kembali kepada kedua orang tua nya.

Alettha menghapus air matanya kasar namun entah kenapa air matanya terus saja mengalir semakin deras .

Bik Kariyah hanya diam setiap kali melihat Alettha yang berdiam diri di taman belakang rumah sembari menangis.

Wanita berusia 53 tahun itu begitu ingin datang dan memeluk nya namun dia takut jika hanya akan membuat gadis cantik itu semakin terluka, tak sesekali air mata wanita itu ikut turun menatap Alettha.

" Semoga tahun menyembunyikan sebuah kebahagiaan yang jauh lebih dari apa pun di dunia ini untuk mu anak baik anak cantik " Gumam bik Kariyah pelan .

***

Arsya baru saja pulang dari bar menatap jam di pergelangan tangan nya menunjukkan pukul 22.10 malam.

Arsya turun dari motor nya kemudian segera masuk kedalam rumah yang nampak begitu sunyi.

" Selalu begitu, sepi senyu dan senyap sama seperti dulu." Ucap Arsya datar melangkahkan kaki nya menuju lantai 2 kamar nya.

Arsya melepaskan jaket hitam kesayangan nya itu kemudian melempar nya sembarangan. Mematikan api pada ujung rokoknya kemudian membuka pintu balkon kamar nya.

Arsya mematikan semua lampu kamar nya kemudian berjalan ke arah balkon berdiri disana sembari menghisap rokoknya dengan diam.

Arsya menatap paviliun di belakang balkon nya yang nampak sudah gelap karena sudah malam, mungkin semua pelayan sudah beristirahat dan besok akan bangun pagi untuk melakukan semua pekerjaan mereka .

Arsya hendak masuk namun mata nya tertuju pada seseorang yang duduk diam di bawah sana dengan rambut tergerai nya yang melambai indah.

" Alettha.." Gumam Arsya heran.

Arsya mematikan rokoknya dan menatap lama gadis itu.

" Apa yang dia lakukan di jam malam seperti ini, apa dia ingin menggoda ku atau menakuti ku?." Ucap Arsya kesal.

Saat hendak meneriaki Alettha Arsya melihat gadis itu berulang kali berusaha menghapus air mata nya, entah berapa lama dia sudah menangis dalam diam di bawah sana.

" Apa dia menangis, apa dia tertekan bekerja di sini. Lantas kenapa dia mau bekerja disini jika tertekan, gadis bodoh." Umpat Arsya menerka nerka apa yang sedang di rasakan Alettha.

Rintik-rintik air mulai turun perlahan membasahi tubuh, Arsya yang merasakan hujan akan turun hendak masuk kedalam . Namun saat melihat Alettha yang diam dia urungkan niat nya pergi.

Mata nya masih tertuju pada Alettha, sembari bersandar di tembok Arsya diam memerhatikan gadis itu.

Hujan turun semakin teras bahkan guntur sesekali menyaut merdu.

" Mama...bawa Alettha pergi ...papa..kenapa ..kenapa ..pergi meninggalkan Alettha..." Gadis itu berteriak dengan kencang membuat Arsya terkejut menatap dalam kesedihan Alettha.

Alettha terduduk di tanah di bawa guyuran hujan dan guntur yang bersahutan. Di sana Arsya diam sembari membiarkan tubuh nya di terpa hujan yang deras.

Hatinya menjadi tak karuan.

Dari kejauhan Arkha datang dengan sebuah payung kemudian menembus hujan dan guntur berdiri di belakang gadis cantik itu, berdiam diri sampai dia lelah menangis

Alettha yang menyadari jika hujan tak menerpa tubuh nya kemudian mengangkat kepalanya melihat Arkha yang tersenyum tulus padanya, Alettha menghapus air mata nya kemudian berdiri .

Tubuh mungil nya hanya berada di antar dada Arkha membuat harus benar-benar mendongakkan kepalanya saat menatap anak dari majikannya itu, mata teduh nya bisa membuat Alettha lebih tenang.

Hanya dengan tatapan dan senyuman Arkha bisa membuat gadis itu berhenti menangis dan jauh lebih baik, Alettha merapika bajunya yang basah.

" Maa..f ..tuan muda." Gumam Alettha lirih .

Arkha melepaskan jaketnya kemudian menyerahkan nya oasa Alettha membuat gadis itu menatapnya tak percaya.

" Pakai lah, baju mu basah lekuk tubuh mu bisa di lihat oleh orang lain." Gumam Arkha membuat Alettha langsung menyambar jaket Arkha dan memakai nya.

" Kenapa menangis di bawah guyuran hujan?, jika kamu sakit bagaimana?".

" Maaf tuan muda, saya harus pergi.." Ucap Alettha hendak melangkah pergi.

Namun dengan cepat Arkha menarik tangan Alettha membawa gadis itu dalam dekapannya yang hangat .

Arsya diam memerhatikan apa yang sedang di lakukan oleh adik kembarnya itu. Ada sesuatu yang memanas di dirinya namun sulit di artikan oleh nya.

" Tuan Arkha.." Alettha memberontak saat Arkha memeluknya.

" Diam lah Alettha, aku tahu kamu sedih." Ucap Arkha dengan penuh penekanan membuat Alettha terdiam dan menikmati aroma maskulin dari tubuh Arkha.

Guntur yang menyambar kian terdengar keras dan mulai di sadari oleh Alettha membuat gadis itu semakin mengeratkan pelukannya, sedang kan di atas sana Arsya menjadi tidak tenang saat Alettha memeluk erat tubuh Arkha.

" Kenapa aku menjadi tidak nyaman, lagi pula biarkan saja mereka berpelukan itu bukan urusan ku. Kenapa rasa nya ingin sekali aku melepaskan pelukan gadis bodoh itu ...." Gumam Arsya kesal.

Arsya pergi meninggalkan dua muda mudi yang sedang berpelukan dalam dingin nya air hujan dan dentuman guntur yang saling menyahut, Arsya membanting pintu balkon kamar nya dengan begitu keras .

Sekilas mata Alettha melihat Arsya dengan tubuh basah masuk kedalam kamar nya dan kemudian membanting pintu dengan begitu keras, untung saja kaca pintu itu tidak sampai terpecah.

" Kenapa aku merasa senyaman ini, seperti ada kupu kupu yang terbang di hatiku seperti ada rasa yang berbeda dalam diriku?." Batin Alettha memejamkan mata nya .

1
La Otaku Llorona <33
Menyentuh hati ❤️
run away.┲﹊
Jangan berhenti menulis, thor! Suka banget sama style kamu!
Lembayung Senja: Masya Allah makasih kak💪❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!