Awalnya pertemuan tak sengaja dan berujung di ranjang tetangga.
Saking kesepiannya, Intan Novalia berselingkuh dengan tetangganya yaitu seorang dosen bernama Doni pratama.
Keseringan di tinggal dinas oleh sang suami yaitu Indra Arshaka. Intan, secara diam-diam menduakan suaminya sendiri tanpa sepengetahuannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurmaMuezzaKhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 11
Dan ke esokan harinya.
Setelah kejadian kemarin, Indra berhasil membukakan pintu kamar tersebut dengan cara mencongkelnya.
Indra tak berprasangka apapun, dia langsung memberikan pakaian miliknya pada Doni. Setelah itu, Doni pun langsung meminta izin untuk pulang karena hari sudah sore.
Hari ini, Intan sedang menyantap sarapan paginya bersama Indra sang suami. Dan sampai sekarang pun, Indra masih belum mengajak Intan untuk berhubungan badan.
Bisa di bilang sampai sekarang Intan juga masih merasa kesal, ada apa dengan suaminya? Apa dia sudah bosan, atau memang enggan melakukannya lagi.
"Sayang, kemarin mas Doni mau apa datang kesini?" Tanya Indra yang masih penasaran tentang kemarin.
"Kenapa tak kamu sendiri aja tanya kemarin?" Jawabnya ketus.
Indra terdiam sejenak, dia tahu kalau isterinya ini sedang kesal. Indra mengira, Intan kesal karena dia kemarin pergi ke rumah ibunya di saat hari ulang tahunnya.
"Sayang, apa kamu masih marah?" Tanyanya dengan lembut.
Bukannya menjawab, Intan malah memutar bola matanya malas saat mendengar pertanyaan Indra. Pasalnya, sampai hari ini Indra masih belum menyentuhnya. Gimana Intan gak kesal coba.
Drrrrkk
Intan beranjak dari duduknya. "Aku sudah selesai makan!"
Melihat reaksi Intan, Indra pun terkejut dan ikut beranjak dari duduknya.
"Intan, kamu kenapa sih? Aku tahu aku mungkin kemarin salah karena pergi ke rumah ibu di saat hari ulang tahunmu. Tapi, kenapa kamu sampai semarah ini?! Aku bahkan sudah berusaha mengalah dari kemarin, tapi sikapmu malah ngelunjak!"
Deg
Indra pun meluapkan kekesalannya juga. Intan pun hanya bisa menatap Indra dengan dahinya yang mengerut karena bingung.
Ucapan Indra sangat jauh berbeda dengan apa yang Intan rasakan. Dirinya bahkan tak perduli denga hari ulang tahunnya kemarin, namun bisa-bisanya Indra mengatakan itu semua dengan sedikit membentak di akhir kata.
"Lho, kok kamu jadi membahasnya kemana-mana? Apa aku pernah melarangmu pergi ke rumah ibu? Gak, kan?! Lalu tentang ulang tahunku? Apa aku peduli? Orang tuaku saja aku tidak tahu, bagaimana aku bisa merayakan hari ulang tahunku yang entah tanggal berapa, bulan berapa..!!"
Tak kalah dengan Indra, Intan pun malah meluapkan emosinya yang selalu dia pendam. Ketidakpekaan Indra, membuat mereka akhirnya bertengkar di pagi hari.
"Ah, aku....."
Ting.. Tong...
Suara bel pun berbunyi.
"Biar aku yang buka." Ucap Indra langsung melangkahkan kakinya menuju pintu.
Melihat itu, Intan hanya bisa menyeka air matanya yang tiba-tiba menets saat terjadinya pertengkaran tadi.
"Rasanya aku ingin pergi." Gumamnya lalu duduk kembali.
Tap.. Tap.. Tap..
Terdengar langkah kaki seseorang yang berjalan ke arah Intan yang sedang duduk. Saat itu juga, Intan menoleh ke asal suara tersebut, untuk melihat siapa tamu yang datang di pagi hari.
"Hallo kakak ipar, maksudku mbak Intan..?!"
Mata Intan terbelalak saat melihat sosok yang tak asing baginya yaitu sang adik ipar berkunjung ke rumahnya.
"L-linda...?" Ucapnya dengan ekspresi sedikit terkejut.
"Ada apa kamu pagi-pagi kesini, Adik?" Tanya Indra pada adiknya Linda.
Linda memanyunkan bibirnya saat mendengar pertanyaan sang kakak. "Yakkk, apa aku tidak boleh berkunjung kesini?"
"Astaga, abang hanya bertanya, dik. Soalnya, kamu tumben kesini pada saat pagi-pagi lagi." Ucapnya merasa heran dengan sang adik.
Intan hanya menyimak saat kakak beradik ini sedang berbicara. Dia pun enggan ikut campur dan memilih memakan buah apelnya yang tadi belum dia habiskan.
"Aku mencoba menunggu kekasihku untuk berangkat kuliah bersama." Celetuk Linda.
"Uhukkk."
Indra langsung tersedak saat dia mencoba meminum air. Pasalnya, dia tidak pernah mendengar sang adik membicarakan pria apalagi kekasih.
"Siapa, hah?! Kenapa kau tak fokus belajar saja, malah berpacaran!!" Pekiknya sedikit tegas.
"Kekasihku seorang dosen muda, dia tampan dan juga gagah. Dan ya... Dia juga tinggal disini, makanya aku berkunjung ke rumah kakak untuk menunggunya." Ucapnya panjang lebar.
Mata Indra langsung melotot mendengar ucapan Linda yang di nilai tak masuk akal. Kekasih? Seorang dosen? Oh, astaga, dia benar-benar syok saat mendengar jawaban Linda.
Dalam hati Intan juga bertanya-tanya.. Siapa yang di maksud Linda? Seorang dosen muda? Apa jangan-jangan......