Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMTM BAB 3_GAVIN EZAZ IVANDER
Di sisi lain di gedung pencakar langit kota London, seorang pria sedang menikmati pemandangan kota yang tak pernah tidur itu.
Dia adalah Gavin Ezaz Ivander, atau yang biasanya di panggil Gavin. Anak dari pasangan pebisnis terkenal Angga Ivander dan juga Mira Ivander sekaligus pewaris satu satu nya dari kerajaan bisnis turun temurun itu.
Berparas tampan dengan bulu mata panjang, hidung mancung dan juga kulit putih, jangan lupa juga dengan tubuh nya yang atletis membuat siapapun pasti akan langsung terpanah melihat nya.
Usia nya yang baru 29 tahun namun sudah bisa menjalankan bisnis keluarga yang berada di London dan juga sudah merampungkan study S3 nya di kampus ternama di London Inggris.
Namun sayang walau usianya sudah matang dan juga pekerjaan yang juga sudah mapan, namun tidak ada niatan bagi Gavin panggilan akrab nya itu untuk menikah di waktu waktu dekat ini.
Mama Mira sampai sempat mengkhawatirkan sang anak, beliau takut jika sang anak sampai belok tidak sesuai kodrat nya, namun untung saja Gavin bisa memberikan penjelasan kepada sang mama sehingga mama nya tidak terlalu perlu khawatir akan hal tersebut.
"Tuan muda semuanya sudah siap." ucap Max asisten pribadi Gavin.
"Kita terbang sekarang." ucap nya tegas kemudian meninggalkan tempatnya.
Ini adalah saat Gavin memutuskan untuk kembali ke Indonesia setelah dia cukup lama berada di London, rasanya aneh bagi Gavin karena dia sudah lama tak pulang namun dia juga sadar bahwa tugasnya sekarang untuk menggantikan sang papa yang sudah beberapa kali terus menghubunginya dan menyuruh dia untuk pulang.
"Baik tuan muda." Max pun segera mengikuti langkah tuan muda nya dari belakang yang menuju ke mobil, setelah itu segera menuju ke bandara untuk penerbangan yang sebentar lagi akan berangkat.
Malam harinya Gavin sudah menginjak kan kakinya di Indonesia, tanah kelahirannya itu.
"Max langsung ke mansion saja karena dari tadi ibu negara terus menelepon." tegas Gavin dan di angguki oleh max sang asisten.
"Baik tuan muda." jawab nya.
Max sendiri sudah hampir tujuh tahun ini bekerja dengan tuan muda nya, sehingga dia sangat tahu apa yang di sukai dan tidak di sukai oleh tuan muda nya itu.
'*Ternyata jakarta tak banyak berubah." gumam Gavin dalam hatinya*.
Tak lama mobil pun sampai di pekarangan rumah mewah yang sudah lama tak dia injak lagi, dia sudah hampir dua tahun tak pulang, kalau orang tua nya rindu pasti mereka yang harus terbang ke London untuk bertemu sang anak, dan terakhir kali orang tuanya datang ke London enam bulan yang lalu.
Kedatangan Gavin di sambut oleh para pekerja di sana, saat Gavin masuk ke mansion tersebut sudah ada mama Mira yang menanti kedatangan sang anak.
CEKLEK
"Ya tuhan anak aku!" seru mama Mira berjalan mendekati Gavin dan memeluknya sayang.
Sedangkan Gavin sudah tahu bagaimana nanti jika mama nya melihat dirinya, dan benar saja selalu saja heboh, namun dia tetap menerima perlakuan sang mama karena tidak ingin membuat wanita yang sudah melahirkannya itu kecewa.
"Mama apa kabar?" tanya Gavin yang memang dia hanya akan bersikap baik dan ramah kepada keluarganya saja, selain itu semua nya akan dia anggap sebagai hama dan tidak harus ada rasa ramah yang dia berikan.
"Baik sayang, mama kangen banget sama kamu." tutur mama Mira sambil melepaskan pelukannya dari sang anak.
Kemudian Gavin pun mengalihkan pandangannya kearah sang papa yang juga sedang menanti nya.
"Pa." sapa Gavin dan langsung di beri angguki oleh sang papa.
"Bagaimana perjalanan mu tadi?" tanya papa angga.
"Lancar pa," sahut Gavin.
"Ya sudah kamu makan malam saja dulu ya, pasti belum makan kan?" tebakan mama Mira yang seratus persen benar sekali.
Karena dia tiba pukul tujuh malam tadi Gavin belum sempat untuk menyantap makanan di dalam pesawat karena dia juga sibuk dengan tablet nya yang sedang memantau perkembangan bisnisnya dan juga berkas berkas yang harus dia baca sebelum dia tanda tangani.
Dia pun makan malam bersama orang tua nya karena kebetulan mama Mira dan papa Angga menunggu dirinya agar bisa makan malam bersama.
.
Di sisi lain Kyra sekarang berada di kamarnya, dia baru saja beristirahat dan bergantian dengan salah satu mbak yang ada di sana.
Tubuhnya rasanya kurang fit sekarang ini jadi bi Siti menyuruh Kyra untuk istirahat saja, sehingga dia tidak tahu kalau di mansion utama sekarang anak dari majikannya sudah datang, siapa lagi kalau bukan Gavin.
"Gimana Ky udah baikan?" tanya mbak Diyah diyah yang masuk ke dalam kamar Kyra.
"Masih pusing mbak." ucap Kyra.
"Ya udah kamu istirahat aja."
"Tuan muda udah dateng mbak?" tanya Kyra merasa bersalah karena tidak bisa menyambut padahal dia sangat ingin sekali.
"Udah, sekarang lagi makan malam sama tuan dan nyonya." ucap mbak Diyah.
Sedangkan Gavin setelah selesai makan malam, dia pun pamit ke kamarnya dan bersiap-siap menggunakan jaket kulitnya membuat mama Mira yang masih berada di ruang keluarga pun bertanya.
"Kamu mau kemana sayang malem malem gini?" tanya mama Mira, pasalnya ini sudah malam apa lagi sang anak baru saja tiba dari luar negeri, emang tidak capek apa ya.
"Mau ketemu temen temen dulu ma bentar." ucap Gavin kemudian menghilang dari pintu keluar.
Gavin langsung mencoba mobil sport nya yang sudah lama sekali tidak pernah dia gunakan, mobil dengan desain khusus dan hanya ada beberapa buah saja di dunia membuat mobil tersebut bernilai jutaan dollar.
Dia melajukan mobil tersebut di jalanan ibu kota yang tak pernah sepi itu menuju ke sebuah bar yang sudah lama sekali tidak pernah dia datangi.
Dia masuk ke dalam sana dan suara dentuman musik yang cukup kencang memekikkan telinga, namun itu sudah biasa bagi Gavin sehingga dia tidak terganggu.
Dia langsung mencari keberadaan orang orang yang akan dia temui itu, dan benar saja di lantai dua ruang VIP yang bisa langsung melihat suasana di lantai satu mereka berada, tempat biasa mereka akan nongkrong jika di bar tersebut, dan sudah lama sekali Gavin tidak ikut berkumpul seperti ini.
"Woy siapa ini c*k! Udah lama pergi akhirnya balik juga nih anak satu." seru salah satu orang yang berada di sana.
Gavin pun menghampiri empat orang cowok yang sedang duduk di sana, mereka adalah Mike orang yang baru saja berucap tadi, kemudian ada Niel, Willy dan Simon.
Dan bar ini adalah milik Simon sehingga ke lima orang itu bisa bebas masuk karena mempunyai akses VVIP di bar tersebut, selain itu Simon juga mempunyai banyak cafe hingga restoran ternama, bar ini pun sudah banyak cabang yang tersebar, sehingga mereka menyebut Simon adalah pelayan karena dia berkecimpung di dunia F&B, jangan lupa dia juga playboy kelas kakap.
Setelah itu ada Mike, dia mewariskan bisnis keluarga nya di bidang musik, dia memang terkenal dengan kepintarannya dalam menguasai semua jenis alat musik, dia juga playboy namun tidak separah Simon, dia lebih sering melucu dan menghidupkan suasana.
Kemudian ada Niel, dia di kenal sebagai seorang jaksa yang cukup handal, bahkan dia sudah menangani banyak sekali kasus yang selalu dia menangkan.
Yang terakhir ada Willy, seorang pebisnis juga yang diwariskan oleh keluarganya, dan dia juga bekerja dengan bisnis milik keluarga Ivander karena bagaimana pun jika di bandingkan bisnis keluarga Ivander maka bisnis keluarga Willy masih di bawah nya.
Namun kelima orang ini sangat di kenal dengan kepintaran dan ketampanannya yang membuat semua kaum hawa klepek-klepek.
.
.
Bersambung.....