NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Ceo Lumpuh

Menikah Dengan Ceo Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta
Popularitas:44.4k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Reynard Fernando, seorang CEO sukses yang lumpuh, menikahi Caitlin Revelton, gadis ceria dan penuh semangat yang dikenal tak pernah mau kalah dalam perdebatan. Meskipun Caitlin tidak bisa membaca dan menulis, ia memiliki ingatan yang luar biasa. Pernikahan mereka dimulai tanpa cinta, hanya sekadar kesepakatan.

Namun, apakah hubungan yang dimulai tanpa cinta ini dapat berkembang menjadi sesuatu yang lebih mendalam? Atau, mereka akan terjebak dalam pernikahan yang dingin dan hampa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6

Tom duduk di sofa, matanya melirik Caitlin yang masih terduduk di lantai. seolah-olah tidak ada masalah besar di sekitarnya.

"Caitlin, apa yang kamu lakukan lagi sehingga kakakmu mengamuk seperti ini?" tanya Tom dengan nada datar, meski sedikit ingin tahu.

Caitlin hanya mengangkat bahu tanpa peduli. "Bukankah setiap hari dia memang mengamuk seperti orang yang sedang datang bulan?" jawabnya santai.

Tom baru saja ingin membalas perkataan Caitlin, ketika suara keras dari atas membuatnya terdiam.

"Caitlin! Cepat ke sini! Kenapa semua pakaianku berlubang, dan bra-ku juga talinya digunting! Apa kau mau mati?" teriak Nancy dari lantai atas, suaranya menggema di seluruh rumah.

Caitlin menghela napas panjang sambil menggeleng, menatap Tom sejenak sebelum berbisik, "Sudah kuduga, dia pasti menjelma menjadi harimau betina."

Tom dan Rolla, yang sedang duduk dengan tamu mereka, Reynard, di ruang tamu, hanya bisa menatap heran, terutama karena tamu itu mendengar semua dengan jelas. Wajah Rolla memerah, malu dengan pertengkaran putrinya yang tak bisa dibendung.

Dengan gerakan cepat, Caitlin bangkit dari lantai dan berlari menghampiri Reynard, yang duduk di kursi rodanya. Gadis itu berjongkok di sampingnya dengan wajah penuh kepanikan.

"Calon kakak ipar, tolong selamatkan aku! Nikahi dia sekarang juga!" pintanya.

Reynard menatap Caitlin tanpa ekspresi, sebelum menjawab dingin, "Aku tidak berniat melamarnya."

Caitlin mendengus, sedikit kesal dengan jawaban itu. "Kalau tidak berniat, kenapa kamu datang? Kakakku walaupun memiliki banyak kekurangan, dia cantik dan seksi, bukankah semua pria suka pada wanita cantik dan seksi?" tanyanya, dengan mata yang berbinar.

Sementara itu, suara langkah kaki terburu-buru terdengar dari atas, dan tak lama kemudian Nancy muncul di puncak tangga. Wajahnya merah padam, marah dan malu. Tangan kirinya memegang sepotong celana dalam berlubang, dan tangan kanannya memegang bra dengan tali yang sudah digunting."Apa kau ingin mati, Caitlin? Semua pakaian dalamku tidak bisa dipakai lagi!" teriak Nancy, matanya berapi-api menatap adiknya.

Namun begitu pandangannya jatuh pada Reynard yang duduk di ruang tamu, kemarahannya mendadak terhenti. Dia terdiam, wajahnya berubah dari marah menjadi malu. Secepat mungkin, Nancy menyembunyikan pakaian dalam yang digenggamnya di balik punggung.

"T-Tuan Reynard... sejak kapan Anda ada di sini?" tanyanya dengan nada canggung.

Rolla, yang ikut merasa malu dengan situasi itu, menatap putrinya dengan tajam. "Nancy, cepat simpan benda itu!" katanya tegas, suaranya sedikit menekan.

Caitlin, yang menyaksikan semua itu dengan senyum penuh kemenangan, mengintip dari samping Reynard sambil berkata, "Kakak, jangan marah padaku. Semalam sudah pukul sembilan malam, aku sudah mengantuk. Kakak bawa begitu banyak pakaian dalam kotor yang aromanya... tidak sedap." Dia menatap Nancy dengan polos, seakan tidak ada yang salah. "Lagipula model celana dalamnya itu cocok untukmu. Aku hanya gunting sedikit di bagian tengah sehingg berlubang."

Nancy menahan geramnya, bibirnya bergetar, tapi keberadaan Reynard di sana memaksanya untuk tetap sabar.

Seisi ruangan mendadak terdiam. Hanya detak jam di dinding yang terdengar, menambah ketegangan yang menggantung di udara. Reynard, dengan tenang namun penuh wibawa, meletakkan kedua tangannya di atas pegangan kursi rodanya. Mata tajamnya menatap ke seluruh ruangan, memindai wajah-wajah yang terpaku dalam keterkejutan.

"Kedatanganku hari ini untuk membicarakan pernikahan," ucap Reynard dengan nada tegas, suaranya bergema di ruangan yang seketika sunyi.

Tom, yang sejak awal merasa ada sesuatu yang aneh, hampir tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dia mengernyit, mencoba memahami maksud di balik kata-kata Reynard. "Pernikahan? Apakah Anda berubah pikiran?" tanyanya, suaranya bergetar tipis.

Caitlin, yang sejak tadi duduk berjongkok di samping Reynard sambil memegang besi kursi rodanya, mengangkat kepalanya. Tatapan heran terukir di wajahnya yang polos. "Bukankah kamu tidak ingin melamar? Lalu, untuk apa membahas pernikahan?" tanyanya, menatap Reynard penuh keheranan.

Di sudut ruangan, Nancy, yang merasa bahagia dan penuh harap, tanpa sadar duduk lebih tegak. Harapannya membumbung tinggi, membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Namun, Rolla, dengan sikap yang lebih hati-hati, menatap pria di hadapannya. Dia tersenyum tipis dan berkata dengan nada sopan, "Tuan Peterson, katakan saja, apa yang Anda inginkan?"

Reynard mengalihkan pandangannya ke Rolla, menatapnya dengan tenang. "Aku masih ingin membicarakan dengan calon istriku... pernikahan yang bersyarat," jawabnya, suaranya tetap tenang namun tegas. Pandangannya kembali jatuh pada Caitlin, yang masih berjongkok di sampingnya, tampak bingung sambil terus memegang kursi rodanya.

"Pernikahan bersyarat? Apa itu?" Caitlin tiba-tiba menatap Reynard dengan alis terangkat. "Apakah sebuah pernikahan harus ada syarat? Syarat apa yang kamu minta?" Lalu, dengan nada yang lebih tajam, dia melanjutkan, "Paman dan bibiku sudah bersusah payah membesarkan Kakak. Jangan coba-coba memeras uang mereka. Kalau mau ambil, ambil saja, jangan meminta yang aneh-aneh."

Perkataan Caitlin yang blak-blakan membuat suasana ruangan semakin tegang. Namun, Reynard hanya tersenyum kecil. Dengan santai, ia mengulurkan tangan dan mencubit pipi Caitlin, seolah menganggapnya seperti anak kecil yang keras kepala. Reaksi tak terduga ini membuat Tom dan keluarganya terkejut, namun mereka tidak berani berkata-kata.

Reynard kemudian berbicara lagi, kali ini dengan nada yang lebih lembut. "Pernikahanku tentu saja harus ada syaratnya. Jika keluargamu bisa melakukannya, ini akan melindungi calon istriku," katanya sambil menatap Caitlin dengan tatapan yang sulit diartikan.

Caitlin menepis tangan Reynard dengan cepat, matanya menyala. "Singkirkan tanganmu! Walaupun kamu kakak ipar aku, aku tidak akan sungkan denganmu," balas Caitlin dengan tegas. Dia lalu berdiri dengan cepat, niatnya jelas untuk pergi dari ruangan. "Ini urusan orang dewasa, aku ingin keluar jalan-jalan," tambahnya, bergerak menuju pintu.

Namun, langkahnya terhenti saat Reynard meraih pergelangan tangannya. "Sebentar," kata Reynard dengan nada otoritatif. "Pembahasan ini, kamu harus ada di sini."

Caitlin menoleh dengan tajam. "Tidak perlu! Aku hanya adik iparmu. Untuk apa aku harus mendengarnya?" serunya.

Rolla, yang menyadari suasana semakin memanas, mencoba meredakan ketegangan dengan sikap lembutnya. "Tuan, sebenarnya apa permintaan Anda? Silakan katakan saja," ujarnya dengan nada hormat.

Reynard mengalihkan pandangannya ke Rolla, lalu berbicara dengan tenang. "Aku akan melangsungkan pesta pernikahan yang mewah. Setelah menikah, siapa pun dari kalian tidak bisa mendekati istriku lagi," katanya, suaranya tak tergoyahkan.

Tom, yang sudah sejak tadi diam, akhirnya angkat bicara. "Tuan... Nancy adalah putri kami. Kenapa kami tidak bisa..." tanyanya, namun kata-katanya terhenti, seolah tidak mampu menyelesaikan kalimatnya.

Caitlin yang mendengar hal itu segera menyela, "Apa kamu takut kalau kami akan menindasnya? Jangan mencemaskan calon istrimu. Kakak adalah ratu di sini. Tidak ada yang bisa melukainya," ucapnya dengan tajam.

Rolla tampak bimbang, tapi mencoba bersikap rasional. "Kalau Anda keberatan kami bertemu dengan Nancy setelah pernikahan, kami tidak akan menolak. Tapi apakah kami masih bisa menghubunginya? Walau tidak bisa melihatnya, setidaknya kami bisa mendengar suaranya juga tidak apa-apa," tanyanya dengan hati-hati.

Reynard memandang Rolla dengan tajam, sebelum akhirnya ia tersenyum tipis. "Itu urusanmu," jawabnya, lalu berhenti sejenak sebelum melanjutkan dengan nada yang mengguncang suasana. "Karena orang yang aku ingin nikahi adalah Caitlin Revelton."

Ruangan itu langsung membeku. Tak ada suara. Tom, Rolla, Nancy—semuanya terdiam, menatap Reynard dengan ekspresi tidak percaya. Namun yang paling terkejut adalah Caitlin. Mata gadis itu membelalak, jantungnya berdegup kencang, dan untuk beberapa detik, dia tak mampu mengucapkan sepatah kata pun.

"Me-menikahiku?" tanya Caitlin dengan penasaran.

1
yuning
Alhamdulillah
wiemay
mau tamat kah
yuning
lanjut
Isnanun
terbongkar semua Caitlin tau jatidirinya
wiemay
seruuu
Rahma Inayah
semoga caltlin tau semua nya dr felix klu ortu merk ..meninggl gra2 tommy dan ..dan harta merk di curi mrk
yuning
buka semua Felix
Isnanun
Caitkin kok di lawan 😅
🍁Angela❣️
mulut nya Caitlin hadeeehh ... ceoas ceoaoss gak Mandang orang 🤣🤣🤣🤣
🍁Angela❣️
lah visual 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
wiemay
rey memang perlu sosok sprti cath tuk menghadapi dunia
yuning
makin suka sama Caitlin
Permata_tanty
up lg dong thorr
Rahma Inayah
ya jls lah catlin merasa dekt krn ada ikatan darah...kakak dan adik
wiemay
jgn cepat emosi bang
Permata_tanty
up lg ding thor
seru nih
yuning
Felix kakak nya cat, Rey jangan cemburu
🍁Angela❣️
nah kan siapa Felix ?? knp jadi Jacky... jac Nma aslinya ... AP mungkin saudara dari Caitlin ???
wiemay
masih penasaran
Isnanun
kebenaran akan segera terungkap siapa Caitlin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!