"Kalo kamu seandainya melanggar kesepakatan kita,maka kamu harus membayar denda 1 Milyar...!
****
Karena ingin menghindari pernikahan paksa dengan gadis pilihan ibu sambungnya, Nathan Adiguna ,Duda tampan kaya raya, melaksanakan pernikahan kontrak secara rahasia dengan Salsa Berlian ,gadis cantik pemberani yg mengaku jago bela diri yg tak sengaja ia temukan dipinggir jalan.
Mau tau cerita selengkapnya baca dengan perasaan oke ,jangan lupa simpan di daftar pustaka kalian ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lulu Berlian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Heh ..sekali lagi lo ngatain bini gue ,lo bisa booking tanah kuburan sekarang ." Ancam Nathan yg membuat Edwin langsung menyesali perkataan nya .
Setelah panggilan di akhiri ,laki laki tampan bertubuh kurus tinggi itu merapihkan sedikit penampilannya demi mendekati gadis yg sedari tadi tak luput dari pandangan nya .
"Ekhem.." Sapanya sambil berdehem dan Salsa pun tak menggubris kehadirannya.
"Ekhem. ekhem.."Deheman pun semakin kencang dan Salsa langsung menarik tangan Inka agar menghindari pria itu.
"Eh dek ..mau kemana?"Seru Edwin kemudian.
"Kayaknya Om lagi batuk ya ? Saya takut ketularan virus ." Jawab Salsa polos dan Edwin langsung menggaruk-garuk rambutnya.
"Nggak ,saya sehat sehat aja kok ,beneran ,tadi tuh saya sengaja mau ngasih kode kamu ."
Ia mengulurkan tangannya.
"Kenalin saya Edwin."
Salsa tak menyambut uluran tangan ,hanya bengong saja melihat Edwin yg sudah salah tingkah. Hingga ponsel di tasnya bergetar dan ia bergegas menjawab panggilan yg ternyata dari suaminya .Salsa panik ,takut jika Nathan mengetahui jika ia sedang berada di club malam.
"Hallo Om.." Jawabnya gugup.
"Salsa dimana kamu ?"Selidik Nathan ,yg curiga saat mendengar suara musik yg cukup berisik .
"Di rumah Yuki Om ,Nggak lagi di club malam kok , Beneran.!" Jawab Salsa yg langsung menutup mulutnya ,karena secara tak sengaja
memberitahukan keberadaan nya .
"Kamu ada di club mana sekarang? " Suara Nathan sudah menggelegar bak dentuman meriam ,Salsa tak henti hentinya menyalahkan diri sendiri atas kebodohannya
karena secara tak sengaja membocorkan tempatnya berada.
"Siapa yg bilang di club sih ? Tadi kan saya gak ngomong gitu Om."
'Yo everybody , Wellcome to rissing club .'
Terdengar seruan itu dari atas panggung dan Salsa sudah seperti kucing yg ketahuan nyolong ikan.
"Pulang sekarang atau saya lacak keberadaan kamu ,dan bikin kamu malu di depan orang banyak."
"Iya. Iya Om..!"
Salsa tak punya kekuatan lagi untuk memegang ponselnya yg serasa ingin terlepas dari genggaman.
"Kamu harus udah ada di rumah sebelum saya kembali dari kantor."
Nathan mematikan sambungan telepon dan bergegas meninggalkan kantor . Kesal karena Salsa membohonginya , sekaligus bingung darimana gadis itu mendapatkan uang untuk ke club. Padahal ia sengaja memberikan uang jajan hanya 15 ribu saja agar Salsa tidak keluyuran.
"Aduh ..Gawat nih Ka ..laki gue ,eh maksudnya Om gue ngamuk udah kayak orang kesurupan." Seru Salsa panik ,kepada Inka sahabatnya.
"Waduh ..kalo om lo kesurupan gue rela jadi setannya biar bisa masuk ke dalam tubuh om lo."
Mode centil Inka membuat Salsa melayangkan cubitan di pipinya.
"Dasar lo turunan Kunti."
Tanpa menghiraukan Edwin yg sedari tadi mengawasi nya ,Salsa segera berbalik hendak meninggalkan tempat itu.
"Sal ..mau kemana woii..?"Inka menarik lengan sahabatnya.
"Ya pulang lah ,bisa bisa di sate ntar sama om gue .Kalo gak pulang sekarang juga."
Dengan langkah cepat Salsa menerobos kerumunan manusia yg sedang menggoyang goyangkan badan mengikuti irama musik.
"Heh ..jangan asal nyenggol lo.!" Umpat seseorang ,yg tak sengaja Salsa seruduk begitu saja.
"Sorry bang ..buru buru gue .Lagian kalo mau senam di lapangan sono ,kurang piknik apa joget joget di sini ." Cerocos Salsa ,yg membuat laki-laki itu langsung menggeram. Tapi secepat kilat gadis itu berlarian ke luar club.
"Psssttt ..Dek ..mau ini gak ?"
Edwin menyodorkan selembar uang ke hadapan Inka yg hendak berlalu dari meja bar ,bola mata gadis itu membulat seketika. Tapi karena uang yg diserahkan berwarna biru ia langsung memutar bola matanya.
"Kalo yg ini gimana ..mau ..?"
Edwin menyodorkan uang berwarna merah sebanyak dua lembar dan Inka langsung bersemangat.
"Saya bakal ngasih uang ini ,kalo kamu mau ngasih informasi tentang temen kamu tadi ."
Inka diam sejenak ,takut kalo Edwin m hendak berbuat jahat .
"Nggak lah ,gila aja .Mau om apain emang ?"Ketusnya.
"Nggak usah khawatir ,saya orang baik baik kok .Saya cuma mau mengajukan penawaran kerja buat temen kamu. "
Setelah menimbang-nimbang selama 2,5 detik lamanya ,Inka pun mengangguk menyetujui permintaan orang asing itu .Walau awalnya ragu , akhirnya ia mulai memberikan informasi tentang nama dan nomor ponsel milik Salsa .
"Pak .. pak..ini taxi kan ya ??"Tanya Salsa ketika memasuki mobil sedan berwarna biru muda yg terparkir di depan club .
"Kagak neng.. gerobak dorong ."Sahut sang supir asal .
"Ya jelas jelas taxi tau Neng .Ada bacaan di atasnya."
Salsa merengut , sepertinya supir taxi ini tipe orang yang hipertensi .Tapi sayangnya ia tak melihat pilihan taxi lainnya .
"Ke Mangga kecil berapaan bang? " Tanya Salsa serius .
"Kamu nanyaea..?? Ini taxi neng bukan kora kora udah ada argonya ." Ketus sang supir .
"Nggak usah pake argo Pak ,udah aja kasih harga berapa gitu ?"
Salsa membuka isi dompetnya yg hanya tersisa uang jajan 60 ribu rupiah .Itu juga karena ia sudah berhemat selama seminggu.
"70 rebu dah..!"Jawab sang supir .
"60 rebu boleh ya Pak ?saya kan pelajar uang jajannya gak banyak ." Salsa sedikit memelas.
"Nggak banyak uang kok main ke club malem Neng ?" Sahut sang supir yg tak di gubris oleh Salsa .
"63 ribu deh ya .." Tawarnya lagi setelah merogoh depan tasnya dan menemukan koin seribuan sebanyak 3 biji.
"Boleh deh , tapi jangan pake AC ya ." Seru sang supir yg tidak mau rugi dan Salsa pun mengangguk cepat ,sang supir mulai melajukan kendaraannya .
"Ngebut dikit dong Pak ,ko pelan amat .!"
Protes Salsa yg telah kegerahan hingga mengipas ngipas badannya menggunakan buku LKS .
"Ini juga udah ngebut neng ,tapi kan di depan macet masa iya kudu saya tabrakin semua.!"
Salsa menggerutu pelan ,rasa takut semakin menghantui karena sedari tadi
Nathan tak henti-henti menghubungi ponselnya namun tak ia jawab sama sekali .
Taxi yg mengantarkan Salsa tiba di halaman rumah persis saat mobil milik Nathan juga terparkir .Gadis remaja itu segera turun demi menghindari kemurkaan sang suami , sebelum ia sempat membayar .Nathan sudah terlebih dahulu menyerahkan lembaran uang
merah kepada sang pengemudi taxi .Salsa sedikit merasa kesal karena sang supir taxi tak menyerahkan kembalian .
"Tahu gitu mending pake AC aja tadi ." Sungut Salsa ,yg telah bermandikan keringat ,tapi saat melihat sorot mata tajam sang suami nyalinya pun kembali ciut.
"Audzubillahiminasyaitonirojim... Bismillahirrahmanirrahim.."
"Ngapain kamu malah ngajiin saya ?" Sergah Nathan ,semakin geram melihat ulah istrinya.
"Mau ngusir setan dalam tubuh om !" Jawab Salsa lugu dan sepertinya Nathan sudah benar-benar kesurupan mendengar hal itu .
"Masuk ke rumah ..!" Perintahnya ,dan Salsa langsung mematuhi tanpa bantahan .
"Tapi itu taxi nya masih ada kembalian 37 ribu an lagi Om.."
"Masuk.!" Suara Nathan menjadi lebih tinggi dan Salsa tak lagi menyahut apa apa .