Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
pov gendis
pekerjaan rumah akhirnya sudah selesai,ya aku menyuruh ibu untuk beristirahat biar aku saja yang mengerjakan rumah,
Aku merebahkan badan ku sebentar,sambil memainkan ponsel,saat aku membuka aplikasi berwarna hijau,aku melihat kak amel membuat status,aku menautkan kedua alisku lalu melihat ke arah jam dinding di kamar ku,
Loh jam 10 siang?bukanya kak amel sudah masuk kelas ya?dengan penasaran aku menekan status yang di upload kak amel,mata ku melotot reflek aku langsung ter duduk di kasur,
Pantas saja kak amel kuliah nya tidak kunjung selesai,ternyata kak amel sering bolos,baru kali ini memang aku melihat status kak amel,karena saking sibuk nya aku tidak sempat bermain ponsel
Aku mengscreenshoot postingan kak amel,biarlah ini akan aku adukan kepada ayah,atau jika kak amel berani macam macam padaku akan aku jadikan senjata,bukan aku yang jahat,tapi kak amel yang memulainya.
Sudah cukup aku bermain ponsel rasanya jenuh juga,aku turun ke dapur mendapati ibu sedang berada di depan kulkas,
"lagi nyari apa bu,ibu mau memasak"tanya ku heran kerena ini masih terlalu pagi untuk makan siang.
"bukan sayang,ibu sedang ngecek ternyata stok pasakan nya sudah habis ibu harus segera belanja ke pasar"ucap nya sambil menoleh ke arah ku.
"biar aku saja bu,yang kepasar ,ibu sebutkan saja apa yang harus di beli,"ucap ku antusias,
"apa tidak repot sayang,sebaik mya istirahat saja,gunakan waktu libur mu dengan istirahat,nanti kan kamu juga akan berangkat kerja"tolak ibu secara halus,ahh ibu ini memang sangat pengertian sekali kepada ku,beruntung nya aku mempunyai ibu ku ini
"gapapa bu,mumpung gendis libur,jadi ibu bisa beristirahat,cepat bu sebutkan saja yang ingin di beli" ucap ku sambil bergelayut manja di tangan ibu,ibu ku hanya tersenyum sambil geleng geleng kepala,aku membalas gelengan ibu dengan cekikikan
Sesampai nya aku di pasar,aku berkeliling pasar mencari bahan masakan buat stok satu bulan,aku memilih beberapa kilo daging ayam,ikan,telur dan masih banyak lagi,dan akhirnya sudah semuanya aku melihat lihat lagi siapa tau masih kurang,dan ternyata sudah semuanya.
aku segera berjalan ke arah angkutan umum di depan pasar,namun saat aku ingin menyebrang tiba tiba
tiin....tiin...
Aku reflek menoleh dan braakk aku terserempet mobil ,aku terduduk sementara belanjaan ku tadi berserakan di jalanan aspal itu,ya ampun bagaimana ini,,aku tidak membawa uang lebih untuk membelinya lagi,kalau pun aku pulang dulu untuk mengambil uang dulu,pasti ibu akan memberikan pertanyaan yang akan membuat nya khawatir
"ya ampun,maaf kan saya non maafkan saya ,tasi saya sedikit mengantuk"ucap seorang pria mengagetkan lamunan ku,
"aduh jonoooo,kamu ini ceroboh sekali,sudah saya bilang kalau mengantuk jangan menyanggupi untuk mengantarkan saya"
Aku mendongak ke asal suara perempuan itu,dia sepertinya bukan orang biasa,baju nya saja begitu high class sudah tua pun begitu cantik,
"ya ampun cantik,kamu tidak apa apa,ada yang sakit?oh ya ampun belanjaan mu?"ucap ibu itu mengagetkan ku,
Aku menoleh kearah ibu itu sambil tersenyum dan menampakan lesung pipi ku,
"tidak apa apa nyonya,tidak ada yang sakit kok"ucap ku dengan lembut,sedikit gemetar bicara dengan nya ,dia begitu wangi sedangkan aku bau ayam mentah
dia.menatap ku dengan begitu lekat nya,entahlah matanya begitu menusuk kedalam mataku,aku hanya diam saja tidak berani menegur tiba tiba saja dia tersadar dan berkata
"no no no,lihat kamu jatuh,dan belanjaan mu jatuh semua telur telur pecah,biarkan saja di sana,aku kan mengganti semua kerugian mu"
Aku berbinar ,alhamdulillah belanjaan ku akan di ganti
"terimakasih banyak bu"hanya itu yang bisa aku terlalu bingung harus berbasa basi apa lagi
kami berdua bergegas berdiri,cukup pegal juga terlalu lama duduk di aspal ,ada sedikit memar di kaki kanan ku tapi tidak apa apa semuanya baik baik saja.
"ayo masuk ke mobil saya anak cantik"
Aku lansung menoleh ke asal suara,loh mau kemana bukanya tadi dia bilang akan menggantikan belanjaan ku tapi kenapa harus masuk mobil?
"mau kemana bu"ucap ku dengan sedikit mengerutkan kedua alisku
"kita ke minimarket ,belanja keperluan mu yang jatuh"jawab nya dengan senyum yang begitu cantik
"minimarket nyonya?em apa tidak terlalu mahal kalau belanja di sana nyonya,"ucap ku lagi tidak enak hati,iya harga pasar sedikit murah berbeda dengan minimarket pasti dua kali lipat lebih mahal
"hihi kamu sangat manis,sayang tidak apa apa ini suatu tanggung jawab saya ,dan berhenti memanggil nyonya kamu bisa panggil aku tante desi,dan siapa namamu?" ucap nya dengan tersenyum ramah,oh astaga aku lupa dia orang kaya mungkin belanjaan ku tidak akan mengurangi sedikit pun hartanya
"baik tante ,namaku gendis tan"jawab ku sambi menerima uluran tanggan nya.
Akhir nya aku menerima tawarannya untuk belanja di minimarket ,dengan sedikit bujukan tentunya karena sejujurnya aku sangat tidak enak,untung nya tante desi sangat humble ,
"oiya gendis,keseharian mu apa?"tiba tiba tante desi bertanya,memecah keheningan di dalam mobil
"aku kuliah tante ,dan sekarang sedang libur karena dosennya tidak masuk,,setelah kuliah biasananya aku langsung berkerja tante"ucap ku masih sedikit canggung
"ya ampun hebat ya kamu,kuliah sambil kerja,jangan kaku gitu ah,biasa saja santai aja kalo ngobrol sama tante"ucap nya.lagi dengan sedikit mengelus tangan ku
aku tersenyum kikuk menanggapi ucapan tante desi
"kamu kerja dimana sayang"ucap nya lagi
"aku di kerja di caffe doremi tante di jalan mawar,kapan kapan tante mampir dong ,enak loh tante suasana dan,makanan atau pun minumannya higienis tan"ucap ku antusias,suasana semakin menghat dan obrolan pun sudah tidak canggung lagi
"oh iya,ngomong ngomong siapa pemilik caffe itu tante seperti tidak asing dengan nama caffe nya,iya deh tante nanti mampir,kita makan makan bereng di sana ya"ucap nya dengan sedikit menjawil daguku,,aku tersenyum malu malu pipi ku.tiba tiba saja panas
"nama pemilik nya pak yusuf bu"jawab ku
"hmm apa dia putra nya bude husna?"tanya nya sambil menatap ku
"ah iya bu,apa tante mengenalinya?" tanya ku penasaran
"iya sayang tante mengenalinya,bude husna adalah teman tante,dia calon besan tante"ucap nta lagi dengan senyum mengembang
Aku reflek melotot,apa besan tante desi?tunggu dulu,berarti anak tante desi pacaran dengan anak bude husna?pak yusuf?lalu kak amel?
"ada apa sayang kenapa melamun,"tiba tiba saja tante desi memegang tangan ku,aku tersentak kaget
"ee..tidak tante,begini tante maksud tante besan,tapi pak yusuf setau ku sudah punya pacar dan pacar nya kenal dengan gendis"ucap ku dengan sedikit butuh jawaban,sengaja aku tidak menyebutkan ka amel,biar tante desi leluasa menjelaskan nya
"ya ampun sayang ternyata kamu melamun kan itu ya hihi,,bude husna mempunyai 3 putra dan dan weni berpacaran dengan putra kedua bude husna,dan sebenar nya juga weni bukan anak tante diaa adalah anak dari adik tante,,tapi tante sudah menggap weni sebgai anak tante" jelas nya panjang lebar
Aku hanya tersenyum dan me ngangguk nganggukan kepala,seniat itu tante desi menjelaskan ,aku senang sekali bertemu dengsn tanta desi ,dia begitu menyenangkan.
"begitu ya tante,wah beruntung sekali non weni itu ,memiliki bibi seperti tante desi "ucap ku menggodanya
"ah kamu ini gendis udah mulai bisa menggoda ya,,oh iya tante juga punya satu putra dan dia juga masih lajang,setau tante juga dia jomblo loh gendis" ucap nya dengan menaik turun kan alis nya ,tante desi malah balik menggoda ku
"ah tante ini bisa saja,"ucap ku dengan pipi yang terasa panas saking malunya akibat godaan dari tante desi,
"emm non,nyonya kita sudah sampai"ucap supir kemudian,
keasikan mengobrol sengan tante desi aku sampai lupa sedang berada di dalam mobil,puntu di buka oleh supir aku turun ,dan menoleh ke arah puntu saat aku ingin menutup nya di cegah oleh supir biar dia saja katanya,,sepeti ini ternyata kehidupan orang kaya mau menutup puntu saja sudah aya yang menutup.
"ayo sayang,ambil saja yang kamu mau bebas terserah kamu mau apa"ucap nya sambil menggandeng tangan ku ,
Aku menggeleng kan kepala"tidak tante aku hanya akan membeli,belanjaan tadi saja yang sudah jatuh itu lebih dari cukup" ucap ku sambil terus beriringan berjalan ke arah pintu mini market
Akhirnya belanjaan sudah selesai semua dan kami sekarang sudah berada di luar mini market.
"dimana rumah mu sayang,biar tante antarkan kamu pulang terlebih dahulu"ucap nya lagi
"tidak perlu tante,ini terimakasih,ini saja sudah cukup semoga allah mebalas kebaikan tante,aku naik angkutan umum saja"tolakku dengan halus,
"emm baiklah tapi tante pesan kan taxi biar tante yang membayar nya"ucap nya lagi
"tapi tante"
"no no no tidak ada bantahan lagi tante mohon" belum selesai bicara tiba tiba tante menyela ucapan ku akhir nya mau tidak mau aku menyetujuinya,
Supir tante desi yang bernama jono itu menghentikan taxi dan mengangkut belanjaan ku kedalam taxi,semuanya sudah selasai aku.pamit kepada tante desi terlebih dahulu
"tante terimakasih banyak nya,semoga kebaikan tante di balas berkali lipat,gendis pamit ya tante semoga di kemudian hari kita bertemu lagi ya tante"ucap ku berkaca kaca,ada rasa tidak rela hati ini saat ingin berpisah dengan tante desi,karena belum pasti suatu saat akan bertemu lagi.
"iya sayang,terima kasih dan maaf atas kejadian tadi ya,kita.pasti akan bertemu sayang pasti,tante yakin kita akan bertemu"ucap nya begitu yakin
Aaku hanya tersenyum dan menganggukan kepala saat aku ingin mencium tangan tante desi,tiba tiba saja tante desi memeluku begitu erat,aku tidak bisa menahan keharuan ini air mataku lolos menetes begitu saja,entahlah kenapa menjadi melow begini padahal tante desi hanya orang asing kan
Cukup melow melow nya akhir nya aku pamit sungguhan dengan tante desi,aku segera naik ke dalam taxi,dan melambaikan tangan ,dadah perpisahan kita..