NovelToon NovelToon
Pewaris Tahta Utara

Pewaris Tahta Utara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Identitas Tersembunyi / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:74.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Edane Sintink

Namanya adalah Ryan Clifford. Dia adalah seorang Pangeran yang akan mewarisi tahta kerajaan Utara. Wajahnya tampan, polos dan sangat sederhana. namun, siapa sangka dibalik kepolosannya itu, tersembunyi kekuatan yang maha dahsyat. dia terlahir membawa takdirnya sendiri. ayahnya yang seorang Raja telah menorehkan sejarahnya sendiri. oleh karena itu, dia juga ingin mencatat sejarahnya sendiri.
walaupun seorang pangeran, tidak sekalipun dia memamerkan identitasnya. dan perjalanannya yang seru di mulai disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 06

...Bab 06...

Pagi itu, ketika matahari sudah mulai naik setengah galah, Ryan Clifford sudah menyelesaikan dua belas putaran berlari antara bukit timur dan bukit pada bagian barat. Peluh nya sudah mulai membasahi pakaian sutra indah yang dia kenakan. Ikat kepalanya sudah miring dan jabrik pada pertengahan pusar kepalanya sudah berdiri sejak tadi. Itu tandanya kalau dia sedang tidak baik-baik saja.

Di bawah sebatang pohon beringin, Grand Warden tersenyum menahan tawa melihat tampang kesal anak itu.

"Guru. Ian malas latihan lagi," katanya dengan jengkel sambil menendangkan kakinya ke atas membuat sendal pada kakinya melayang dan mendarat di atas atap rumah.

Melihat sendalnya berada di atas atap rumah, dia mulai panik mengambil kayu pengait untuk mengait sendal agar jatuh ke bawah.

"Guru. Sendal Ian ada di atas. Ambilkan!" Rengek nya meminta agar sendal satu-satunya yang dia miliki diambilkan oleh Grand Warden.

"Apa maksud mu dengan menendang kaki ke atas? Apa kau mau melawan? Sudah pandai membantah kau ya?!" Gertak Grand Warden. Baginya, Ryan ini semakin menjadi-jadi. Setiap hari dia membantah dan tidak mau latihan. Padahal ini untuk membentuk fisiknya juga. Buat dirinya sendiri bukan buat orang lain.

"Pokonya ambilkan sendal Ian!" Ryan terus merengek. Kali ini bukan hanya merengek, dia malah duduk di atas pasir kemudian mengesot sampai celananya kotor semua.

"Terbang kalau mau mengambil sendal mu. Bukankah kau adalah jagoan. Mengapa meminta bantuan orang lain?"

"Ian mau saja. Tapi mana sayap nya?"

"Itu urusan mu. Rasakan latihan tanpa sendal,"

"Oh. Kalau begitu Ian akan menangis tujuh hari tujuh malam,' katanya lalu mulai berguling-guling di atas tanah sambil memaksa air matanya keluar. Ketika air matanya gagal keluar, dia meludahi jari telunjuknya, lalu mengoleskannya pada sudut matanya agar kelihatan bahwa dia sedang menangis.

"Huwaaaa..., huwaaaaa.., ambil sendal Ian,"

"Kau sengaja kan agar tidak latihan. Kalau begitu aku akan mengikat mu ke batang pohon yang banyak semut nya," ancam Grand Warden sambil menunjuk-nunjuk ke arah sebatang pohon yang memang banyak sarang semut nya.

Melihat ini, Ryan langsung melarikan diri pontang panting. Dia tau dengan jelas bagaimana nasibnya kalau sampai diikat pada pohon yang banyak semut nya itu.

"Tolong Ian. Jangan sampai guru tau!" Katanya sambil memasuki salah satu rumah. Dia kemudian bersembunyi di balik tumpukan kayu bakar. Namun, setelah beberapa saat, dia kembali keluar. "Berikan Ian gula-gula! Ian tidak bisa bersembunyi dengan tenang kalau tidak ada gula-gula," katanya sambil menadahkan tangan.

Pemilik rumah hanya bisa geleng-geleng kepala. Kemudian dia menyerahkan beberapa permen kepada Ryan. Dan anak itu menerimanya dengan senang hati. "Besok kalau ayah Ian datang, Ian akan katakan kalau paman sangat baik pada Ian,"

Setelah berucap begitu, Ryan pun langsung kembali ke tempat persembunyiannya. Namun tiba-tiba dia melihat ada berbagai semut dan kelabang berada di sana yang entah dari mana datangnya.

"Oh. Harus pindah tempat!" Gumamnya. Kemudian dia kembali melarikan diri menuju ke rumah disebelahnya.

Grand Warden yang menyaksikan semua itu kembali melambaikan tangannya melepaskan seberkas sinar merah yang langsung memanipulasi pandangan Ryan. Dia melihat seolah-olah kemanapun dia pergi, akan banyak semut dan kelabang berbisa disekitarnya.

Ryan langsung panik. Karena, kemanapun dia pergi, dirinya tidak terlepas dari semut dan kelabang. Dia kembali melarikan diri menuju ke tempat yang tidak ada semut nya. Dan hanya ada satu tempat yang tidak bersemut, yaitu dimana Grand Warden tadi duduk.

Ryan yang terengah-engah mengusap dadanya. Dia merasa aman karena semut tidak mengikutinya sampai ke tempat ini. Akan tetapi, baru saja dia lega, terdengar suara teguran dari samping.

"Apa kau sudah puas berlarian ke sana ke mari?"

"Eh..," Ryan kaget. Kemudian dia menggaru kepalanya. "Jadi, ini semua karena Guru?" Tanya nya dengan kesal.

"Apa buktinya?" Tanya Grand Warden menahan senyum.

Ryan menghentakkan kakinya karena terlalu kesal. Semua cara sudah dua terapkan. Pura-pura menangis sudah. Melarikan diri juga sudah. bersembunyi juga sudah. Tapi sepertinya tidak satupun yang berhasil. Baru kali ini martabatnya sebagai Nenek moyang turun beberapa derajat.

"Sudahlah. Ian malas!" Kayanya merajuk. Kemudian dia memandangi sendalnya yang berada di atas atap dengan perasaan campur aduk. Coba saja jika dia tidak sembarangan memakan pil dalam cincin penyimpanan, tentunya dia pasti bisa melompati atap tersebut. Kini dia tidak bedanya seperti harimau yang kehilangan taring.

"Mau kemana kau?" Tanya Grand Warden menatap kepergian Ryan sambil menahan tawa.

"Merajuk," jawab anak itu singkat.

"Oh. Baiklah. Berapa lama kau mau merajuk?" Tanya Grand Warden lagi sengaja menggoda.

"Dua jam," jawabnya tanpa menoleh.

"Hahahaha...," Grand Warden sudah tidak kuat lagi menahan tawa.

Kesal betul hati Ryan mendengar suara tawa yang dia rasa adalah mengejeknya. Sejak kapan Nenek moyang diejek sedemikian rupa?

Ryan berjalan menuju pintu goa. Dia berniat untuk beristirahat di goa tersebut sambil berpura-pura merajuk. Lumayan, tidak udah latihan hari ini.

Ketika dia sampai di dalam goa, dia melihat sebuah rongga kecil yang terdapat pada sisi lain pada ruangan goa tersebut.

Ryan sangat penasaran. Memang dasar anak ini semuanya serba ingin tau.

Karena tubuhnya masih kecil, enak saja dia memasuki celah tersebut. Dan kini, dia telah tiba di sebuah lorong lain dan berjalan terus menelusuri lorong tersebut sehingga dirinya sampai di sebuah mata air yang memancarkan aura spiritual yang sangat pekat.

"Eh apa itu?" Katanya penasaran. Kemudian dia menceburkan dirinya ke dalam mata air tadi karena merasa bahwa seluruh pakaiannya telah kotor.

Awalnya tidak ada apa-apa perubahan. Akan tetapi setelah dia naik dari mata air tadi, seluruh tubuhnya dari ujung kepala sampai ke ujung kaki berubah menjadi warna keemasan.

"Hahahaha. Anak baik. Kau telah beruntung karena telah mandi di telaga abadi. Kau berjodoh dengan ku. Sekarang, kemari lah. Aku akan memberikan warisanku padamu!"

Mendengar suara tawa yang entah dari mana datangnya, tentu saja membuat Ryan menjadi terkejut. Dia ingin melarikan diri menuju lorong darimana dia tadi datang. Tapi kakinya seperti terpaku pada lantai goa. Dia sama sekali tidak bisa bergerak.

"Anak ku, tidak perlu takut. Kemari lah!"

Seperti ditarik oleh daya magnet yang kuat, tubuh mungil Ryan pun bergerak ke satu arah yaitu dinding goa yang tampak tidak rata.

Ketika sudah dekat pada dinding, barulah Ryan melihat ada sesosok tubuh yang sudah ditumbuhi oleh lumut duduk dengan sikap bersila.

"Nak. Kau telah ditakdirkan untuk menjadi penerus ku. Tabib dewa yang tidak terkalahkan. Mulai hari ini, warisanku akan diberikan padamu,"

Ryan tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh orang yang tidak diketahui seperti apa wajahnya karena sekujur tubuhnya ditumbuhi oleh lumut. Dia seperti patung hidup yang selain kelopak matanya, tidak lagi ada yang bergerak.

1
Dhila Zainal
lama juga ayang ian tidur..
arya wijaya
mantap
Lammbe Ndoech
luar biasa
Firda Firda
semangat ya tor bejuang terus demi karir
Tina aja
jadi manteman jangan makan makanan gosong y...nti bernasib sama ky Ryan....tidur 3 hr 3mlm ngga bngun2.....syukur2 pas bngun langsung dapat ilmu ninja warior....lah klo d bikinkan lobang untuk pindah alam...kan berabe tuh/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

tapi kalo sate d bikin rada2 gosong....itu ksukaaanku Lo😋😋😍😍
Buyut Anom
hahhahhahahahh........
pawitd
luar biasa bagus alur ceritanya menarik
penajingga
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ReogKhentir
Warisan ilmu yang sudah ada sebelumnya kini semakin banyak serta lebih lengkap dari sebelumnya
Keho
masakan tingkat bencana? onok-onok ae!!
Kholis Majid
semoga berlanjut terus Cerita yg menghibur mantapppp... semangatttt thorr
Kholis Majid
tau nya berdandan tak tau memasak😀😀
payah..
Evi Pebrianti
bagius
DISTYA ANGGRA MELANI
Smg cept lolos kontrak biar baca nya tmbh semngt thor... Tak ada usaha yg tak membuahkan hsil.. Trus berusaha & smngt dlm pengajuan kontrak pasti lolos.. Klo sudah rezeki nya.. Smngt
Diki Radika
bhahaha degil degil
Diki Radika
🤣🤣🤣
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
wkwkwk menu gosong namanya🤣🤣🤣
y@y@
👍🏼👍⭐👍👍🏼
y@y@
tanpa dikunyah 😁🤣😁🤣😁
rudi
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!