Menikah dengan tukang ojek membuat kakak iparku selalu membencinya, bahkan dia mempengaruhi kakak ku yang selalu melindungi ku kini membenciku dan suamiku. begitu juga kakak laki-lakiku.
namun semua akan terkejut atau tidak ketika mereka tau siapa suamiku?. simak ceritanya di DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27. Rencana Senja
Tidak lama kemudian Arkan keluar dari kamar mandi, dia mencari istrinya yang sudah tidak ada di kamar, Arkan melihat piyama sudah di siapkan Senja di atas ranjang.
Arkan memakai piyama yang sudah di siapkan oleh istrinya. Senja yang sudah kembali dari dapur, dia langsung membuka pintu kamar, wanita cantik dan anggun itu langsung masuk ke kamar mandi tanpa menoleh ke suaminya.
Arkan melihat tingkah istri cantiknya dia menjadi heran sendiri. Namun Arkan cuek aja, mungkin Senja mau cepat-cepat mandi, pikirnya.
Selesai mandi Senja keluar, dia melihat Arkan sudah berbaring di atas ranjang. Senja tersenyum dia langsung menghampiri Arkan dan berbaring di samping suaminya itu.
Arkan memeluk tubuh istrinya dan mencium rambut istrinya yang sangat wangi, Arkan mulai mencumbui istrinya itu dengan lembut dan penuh perasaan.
Senja yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari suaminya, tubuhnya seketika meremang, Senja membalikkan tubuhnya menghadap Arkan, tubuh Senja mulai bereaksi seperti terkena aliran listrik.
Kedua insan yang sudah sah itu akhirnya hanyut dalam kenikmatan seperti yang sering di lakukan oleh pasangan suami istri pada umumnya.
Percintaan yang saling memberi kenikmatan satu sama lain itu terjadi hampir satu jam hingga keduanya kelelahan dan sama -sama terpuaskan.
"Terimakasih sayang, kamu sudah mau menjadi istri ku, aku sangat beruntung memiliki istri seperti dirimu." Ucap Arkan setelah puas dengan percintaannya.
"Terimakasih juga, sudah mau menjadikan aku istri mu." balas Senja menenggelamkan wajahnya itu itu di dada bidang suaminya.
Kedua Anak manusia itu akhirnya terlelap hingga pagi menyapa.
Malam berlalu pagi pun telah tiba, matahari mulai menampakkan dirinya di ufuk timur.
Sepasang anak manusia masih terlelap di dalam balutan selimut tebalnya.
Senja mulai membuka matanya melihat ke gorden jendela yang sudah begitu terang nampak di luar. Senja langsung bangkit dan berlari ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah membersihkan dirinya, Senja juga menyiapkan air hangat untuk suaminya mandi. Kemudian Senja keluar dari kamar mandi, dia membangunkan suami nya yang masih betah dalam balutan selimut tebal nya.
"Mas, mas, cepat bangun udah pagi, apa mas tidak ke kantor?" tanya Senja membangunkan suaminya agar tidak telat pergi ke kantor.
"Hem," Arkan hanya bergeming tapi enggan membuka matanya. mungkin Arkan sangat lelah tadi malam, hingga tubuhnya malas untuk bangun pagi.
Senja terus menggoyang-goyangkan tubuh suaminya yang masih terbalut selimut.
"Mas, Ayo cepat bangun ini udah mau siang, sudah menyiapkan air hangat untuk mas mandi." Senja tidak beranjak, wanita itu tetap menggoyangkan tubuh suaminya itu.
"Hem, Arkan bergeming lagi, tapi kali ini dia sudah membuka matanya, Saat matanya terbuka, sebuah pemandangan cantik langsung terpampang di depan matanya, yaitu senyuman indah Senja yang selalu dapat membuat hati Arkan ketar-ketir.
"Sayang, cium dulu biar mas semangat." Ucap Arkan menunjuk pipi dengan jemarinya.
Senja menggeleng kepala. Dia tidak habis pikir dengan suaminya ini, Arkan setiap saat minta di cium. Namun Senja tetap melakukan apa yang di minta suaminya agar Arkan cepat bangun dan tidak telat ke kantor.
Setelah mencium pipi kiri, Arkan malah minta di cium pipi Kana juga.
"Sayang, yang sebelah kanan juga, Kalau tidak pipi kanan akan iri, tidak adil namanya." Arkan memberi alasan agar mendapat dua ciuman pagi dari istri tercintanya.
Senja nurut aja, wanita itu tidak pernah membantah suaminya.Senja memang istri idaman semua pria. Arkan sungguh beruntung mendapatkan istri seperti Senja, Sudah cantik penurut lagi. Senja juga tidak pernah mengeluh atau menuntut ini dan itu.
Setelah mendapatkan morning kiss dari Senja, Arkan langsung ke kamar mandi, membersihkan dirinya dengan air hangat yang sudah di sediakan oleh Senja tadi.
Sedangkan Senja wanita cantik dan anggun itu, dia segera menyiapkan pakaian untuk suami nya ke kantor. kemudian Senja keluar dari kamar berjalan ke dapur dia ingin menyiapkan sarapan untuk suaminya.
Setelah membersihkan diri Arkan keluar dari kamar mandi, disana sudah ada dasi dan pakaian kantor tertata rapi di sudut tempat tidur.
Arkan meraih pakaian itu dan memakainya. Arkan hanya memakai pakaian saja, sedangkan dasi dia pegang di tangannya.
Senja yang sudah siap di dapur di bantu oleh Bik Inah dan Bik Yati, Dia kembali ke kamar untuk mengajak suaminya sarapan.Saat tiba di kamar Senja melihat suaminya sudah rapi dengan pakaian formalnya, namun dasi masih di pegang oleh di tangan belum di pakai.
Senja mendekati suaminya mengambil alih dasi dari tangan Arkan.
"Mas,sini dasinya aku yang pakaikan." Senja langsung memakaikan pada kerah kemeja suaminya. Di saat Senja memakaikan dasi, Arkan mengecup bibir sexi istrinya yang rasanya seperti chery, kedua tangan Arkan memeluk pinggang istri nya itu.
"Mas, Kalau di kecup terus aku tidak akan selesai -selesai memakankan dasi nya." Celetuk Senja kesal pada suaminya.
"Baik lah,mas tidak kecup lagi." Jawab Arkan karena melihat istrinya sudah mulai kesal. Arkan lebih baik menghentikan kenakalannya dari pada pagi-pagi kena omelan Nyonya bos.
"Sudah siap, sekarang ayo kita turun untuk sarapan, biar r mas tidak terlambat ke kantor." Senja merangkul lengan suaminya keluar dari kamar mereka.
Setelah Arkan duduk di meja makan, dengan sigap Senja menyodorkan sepotong roti bakar yang sudah di olesi dengan selai kacang kesukaan Arkan, tidak lupa juga Senja menyodorkan segelas kopi susu untuk suaminya itu.
Kedua manusia itu akhirnya selesai juga sarapan, pagi ini hanya Senja dan Arkan saja yang sarapan kerena Mama Ratih sama Pak Handoko masih di rumah sakit.
"Mas, kalau sudah selesai sarapan cepat keluar kak Ferdi sudah menunggu lama." Ucap Senja bukan bermaksud mengusir suaminya, tapi Senja tidak mau Ferdy bosan dan lelah menunggu Arkan karena Arkan terlambat bangun tadi.
"Iya sayang, mas pergi sekarang." Jawab Arkan bangkit dari kursinya. Arkan berjalan ke pintu utama di ikuti oleh Senja di belakangnya.
Saat Arkan dan Senja sudah berada di luar Rumah, Ferdy segera menghampiri dan mengambil tas kerja Arkan. Setelah itu Ferdy kembali lagi, masuk kedalam mobil dan duduk di belakang kemudi.
Senja yang sudah lama ingin membuat nasi goreng yang dia mau, dia tidak berani ke dapur, walaupun sudah di izinkan oleh suaminya memasak, namun Senja masih merasa takut untuk memasak arena Senja tidak mau kalau suaminya marah.
Senja dari tadi malam sudah berencana memasak nasi goreng seafood, tapi dia harus menunggu Arkan kekantor terlebih dahulu agar tidak di lihat oleh Arkan kalau dia memasak.
jangan lupa like komen dan vote, agar author semangat updatenya.
Bersambung.