Di tumbal kan oleh sang paman untuk menjadi penebus hutang membuat Anya ketakutan secara orang yang menginginkan nya adalah bos besar yang terkenal kejam.
Anya sudah merencanakan pernikahan yang nya dengan sang kekasih tapi justru paman nya meminta Anya membalas budi karena selama ini dia yang membesarkan Anya setelah kematian kedua orang tua nya.
Bagaimana dengan kekasih Anya saat tau Anya akan di ambil oleh orang lain?
Akan di jadikan apa Anya oleh bos besar Edrick?
Apakah Anya menerima atau justru memilih kabur?
Yuk mampir di cerita terbaru ku Gadis penebus hutang hanya di Nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kost
Edward masuk kedalam kamar melihat Anya yang sedang merapikan tempat tidur nya.
Anya melirik sekilas lalu kembali lagi ke aktivitas nya.
"Kenapa tidak meminta bibi Sum saja untuk merapikan nya?" tanya Edward dan di jawab gelengan oleh Anya.
"Malam ini aku ada acara tolong siap kan pakaian ku" ujar Edward dan diangguki Anya sambil berjalan ke arah lemari pakaian.
Edward melirik sekilas melihat Anya yang mengeluarkan jas dan beberapa perlengkapan Edward dari dalam lemari.
"Kau butuh ponsel An?" tanya Edward tapi tak di jawab oleh Anya.
Edward melangkah mendekati istri nya ini lalu menarik tubuh Anya agar menghadap ke arah nya.
"Kau bisu!" bentak Edward emosi membuat Anya kaget dan menatap lelaki yang baru saja menjadi suaminya ini.
"Apa kau tidak bisa menjawab pertanyaan ku meskipun sepatah kata"
"Seharusnya kau bisa berpikir tuan Edward untuk apa aku ponsel jika aku juga tidak akan bisa menghubungi keluarga ku dan setiap pergerakan ku terus kau awasi" jawab Anya ketus
"Percuma kau menghubungi keluarga mu karena mereka juga tidak akan berguna dan mereka juga tidak menginginkan dirimu kembali"ucap Edward
"Jadi untuk apa kau bertanya pada ku jika kau sendiri sudah menyimpulkan jawaban nya"
"Oke...maaf kan aku,aku hanya takut kau butuh sesuatu jadi aku berinisiatif menawarkan ponsel ini untuk mu"
"Aku tidak butuh apa-apa,bukan nya di rumah mu sudah menyiapkan semua nya agar seisi rumah ini tidak ada yang bisa keluar lagi dan tetap terkurung di istana mu ini" Sindir Anya membalik kan tubuh nya lalu ingin pergi tapi tangan nya di tahan oleh Edward membuat Anya menatap Edward lekat.
"Temani aku malam ini ke acara" ucap nya lembut.
"Tidak bisa,aku lelah" jawab Anya
"Aku tidak suka penolakan Anya!" tekan Edward
"Jika tak bisa menolak kenapa kau bertanya lagi Tuan Edward"
"Jangan membuat ku harus berlaku kasar pada mu Anya,pakai mu akan di bawa oleh Joo satu jam lagi, jam 7 kau harus sudah bersiap" ujar Edward lalu segera pergi berjalan ke arah kamar mandi sedangkan Anya hanya bisa diam membisu dengan rasa kesal nya.
****
"Kau yakin kita akan tinggal di sini mas?" tanya Anita karena Arga hanya menyewa satu kamar kost untuk mereka.
"Kau kerja di kantoran mas,apa tidak bisa menyewa satu unit apartemen untuk kita tinggal?" lanjut Anita lagi
"Anita apartemen sekarang mahal,aku sudah menanyakan nya paling murah 15 juta/bulan sedangkan kita butuh uang Nit untuk kehamilan kamu ini,jadi untuk sementara waktu kita di sini dulu ya"bujuk Arga
"Mas aku tidak mau di sini,sempit! Aku hamil mas, tidak baik untuk kandungan ku berada di kamar kost seperti ini, bagaimana jika aku sesak nafas,ini terlalu jelek untuk di tempati"
"Tolong mengerti aku Nit, untuk saat ini hanya kamar kost yang bisa aku berikan tapi aku janji kalau sudah gajian nanti aku akan usahakan menyewa apartemen yang murah untuk kita"bujuk Arga
"Kenapa tidak pakai uang tabungan mu saja,bukan nya kamu sudah mempersiapkan uang untuk menikah dengan Anya kemarin?" tanya Anita
"Iya tapi tidak banyak Nit dan itu aku berikan pada Anya untuk menyimpan nya"
"Sial! Kenapa bisa begini" batin Anita kesal
"Kenapa kau begitu percaya pada Anya mas, bagaimana jika tabungan kalian sudah tidak ada lagi,di pakai oleh nya"
"Rencana nya aku ingin bertemu Anya lagi untuk nya membicarakan masalah itu tapi Anya keburu menghilang"
"Coba kamu katakan pada ku mas pasti aku yang akan menagih dengan nya"
"Sudah lah jumlah nya juga tak seberapa karena kami menabung berdua Nit jadi tidak usah di perdebatkan"
"Kita butuh uang mas"
"Tapi mas sudah meninggal kan Anya demi kamu Nita, tolong jangan di perpanjang lagi"
Anita hanya bisa menghela nafas kasar keluar dari rumah ibu nya ternyata membuat nya sedikit kesulitan.