Disarankan untuk membaca novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yg ke dua, agar memahami isi cerita.
Luna yang sedang bersembunyi di sebuah mobil mahal Lamborghini Gallardo, menjadi awal pertemuan dirinya dengan seorang pria yang bernama Dafa junior Arbeto
Dafa Junior Arbeto seorang pengusaha muda yang sangat tampan dan gagah mempunyai seorang kekasih artis cantik terkenal yang bernama Bella. Karena satu kejadian membuat Dafa menikahi Luna gadis yang jarak usianya 10 tahun dari nya.
Bagaimana Kehidupan Luna Dafa dan juga Bella yuk intip Novel mommy yang merupakan kelanjutan dari Novel menikahi jd yg ke 2.
Ig : mom_tree_17
Tik Tok: Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 4
Setelah berbincang-bincang lama dengan ibu nya, Dafa kembali mengerjakan tugas-tugas kantornya. Ia mengingat kembali semua perkataan ibu Nayra, agar selalu menjaga kesehatannya. Dafa sangat merindukan sosok ibu nya, sosok wanita yang cerewet tapi baik hati dan penyayang. Yang selalu mencintai ayah Kenzo, dirinya dan kedua adik kembarnya dengan kesetiaan dan ketulusan yang tiada tara.
...🍀🍀🍀...
Keesokan harinya.
Luna yang berjalan memasuki gerbang sekolah, langsung dihadang oleh teman wanita yang bernama Nisa. Teman yang kemarin mengejarnya, karena ingin menagih hutang.
"Lun, ayo bayar hutangmu! Aku butuh uang itu." Pinta Nisa, menyodorkan tangannya pada Luna.
"Maaf ya Nis, kalau hari ini aku belum ada. Tapi aku janji akan meminta pada bibiku! Kasih aku waktu dua hari lagi." Mohon Luna, dengan wajah memelas.
"Kemarin juga kau selalu bilang seperti itu, tapi kenyataannya sampai hari ini kau tidak bayar juga." Gerutu Nisa, dengan wajah cemberut. Mengingat kejadian kemarin saat Luna lari dan bersembunyi darinya.
"Aku Janji, kalau sampai dua hari ini aku belum bayar. Kau boleh melakukan apa pun padaku." Ujar Luna.
"Oke, aku pegang janjimu." Nisa segera berlalu dari hadapan Luna.
Luna berjalan dengan langkah yang gontai ke dalam kelas, menjatuhkan wajah nya di atas meja belajar. Luna merasa sangat sedih dengan nasib buruknya. Sejak kedua orang tuanya meninggal, ia harus tinggal dengan paman, bibi dan kedua sepupunya. Rumah yang dulu ditempati oleh dirinya dan kedua orang tua nya, kini di tempati juga oleh paman dan juga bibi nya beserta kedua anak mereka.
Semenjak itulah nasib Luna, sungguh sangat susah. Untuk membayar biaya bulanan sekolah nya, ia bahkan rela bekerja menjadi buruh cuci dari rumah ke rumah. Tapi setelah mendapatkan uang dari upahnya, maka dengan mudahnya paman dan bibinya itu mengambil setengah uang dari hasil keringatnya. Membuat Luna mau tidak mau selalu meminjam uang dari teman-teman satu kelasnya.
Bunyi bel sekolah, membuat Luna tersadar dari kesedihannya itu. Luna mengangkat wajahnya dan menghilangkan semua kesedihan di hatinya. Luna memang terkenal dengan sifat periang dan cerianya, sehingga membuatnya memiliki banyak teman di sekolahnya.
"Lun, kamu di panggil Bapak Kepala Sekolah!" Seru Bayu, sang ketua kelas.
"Dipanggil kepala sekolah? Ada apa ya, Bay?" Tanya Luna, dengan wajah yang bingung. Karena seingatnya ia tidak mempunyai masalah, dan tidak menunggak biaya sekolah. Karena Luna selalu membayar biaya sekolah, dengan meminjam uang pada teman sekelasnya. Hampir semua teman sekamarnya sudah pernah merasakan di pinjami utang oleh Luna.
"Mana aku tahu?" Bayu mengangkat kedua bahunya, lalu mengacak-acakan rambut Luna.
"Bayu ... " Pekik Luna, dengan wajah yang kesal.
Begitulah gaya seorang Bayu, sang ketua kelas yang tampan dan juga pintar di sekolahnya. Yang hobi mengganggu dan juga mengacak-acak rambut Luna.
"Habis kamu itu ngegemesin." Bayu mencubit pipi Luna dengan gemas.
"Menggemaskan atau cantik?" Luna mengedipkan satu matanya, lalu mencubit pinggang Bayu. Lalu berlari ke arah ruangan kepala sekolah.
Saat sudah masuk di dalam ruangan kepala sekolah, Luna langsung terkejut oleh seseorang yang sedang duduk di sebelah kepala sekolah nya. Seorang pria yang memakai setelan jas yang berwarna hitam dengan gaya yang cool dan terkesan sombong.
"Kau ....!" Seru Luna, dengan wajah tidak percaya.
sekarang mini yg lahiran ngakak berjamaah