Yun Li An, satu-satunya Jenderal perang wanita kerajaan Choi, dia telah mengalahkan ribuan pasukan musuh setiap kali berperang.
Namun sayangnya dia harus mati di tangan kepala pasukan yang dia pimpin, karena dia tidak menyetujui keinginan Putra Mahkota.
"Jenderal Yun, jangan salahkan aku yang melakukan ini padamu. Tapi salahkan dirimu sendiri, yang membuat Putra Mahkota menginginkan nyawamu!"
Tang Liu An, ketua mafia yang sangat ditakuti oleh banyak kelompok mafia lainnya, karena selalu membuat berbagai senjata dan obat.
Tetapi dia dikhianati oleh anak buahnya yang ingin merebut sebuah cincin penyimpanan yang dia ciptakan. Karena di dalam cincin itu terdapat berbagai senjata dan obat yang berhasil dibuat oleh Tang Li An.
"Di mana ini, dan kenapa aku memakai pakaian seperti ini?"
🍀 Silakan baca tuk kelanjutan ceritanya
Jangan lupa untuk memberi dukungan pada karya-karya Ana
Terima kasih 🙏 😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Bab 19
Peperangan di perbatasan utara terlihat sangat sengit, namun dapat terlihat juga jika pasukan yang dipimpin oleh Bai Qin sangat kewalahan.
Pasukan dari kerajaan Choi hanya ada 1200 prajurit, dan kerajaan Quan lebih dari 1500. Sudah sangat terlihat jika mereka akan kalah.
"Kakak Bai, kita tidak bisa bertahan lagi! Kita harus mengutus seseorang untuk memberitahu Yang Mulia, agar mengirimkan pasukan khusus Jenderal Yun kemari!" ucap salah satu prajurit.
"Tidak! Jika kita melakukannya, itu sama saja kita mengaku jika kita lebih lemah dari pasukan Jenderal Yun!"
Trang!
Bugh!
"Tetapi Kakak, semua pasukan kita akan mati jika terus seperti ini!"
Mereka berdua terus menghalau serangan musuh yang datang menyerang.
Bai Qin memang mengerti bagaimana kondisi mereka saat ini, tetapi dia tetapi tidak ingin jika Yun Li An datang bersama dengan pasukannya.
Bai Qin merasa jika Yun Li An datang, itu sama saja seperti mencoret wajahnya sendiri dengan tulisan 'pecundang'. Dan tentu dia tidak menginginkan hal itu.
Prajurit yang melihat jika Bai Qin adalah orang yang sangat egois, dan lebih mementingkan harga dirinya dari pada nyawa pasukannya, merasa kesal.
Dengan diam-diam, prajurit itu mengeluarkan sebuah sinyal ke udara.
Melihat sebuah sinyal, Bai Qin menatap prajuritnya, " Dasar bodoh!"
Prajurit itu tidak peduli pada teriakan Bai Qin, dia lebih memperdulikan nyawanya sendiri dan teman-temannya yang lain, daripada harus memikirkan keegoisan Bai Qin.
Dengan kekesalannya, Bai Qin menyerang para musuh dengan sekuat tenaga. Dia berpikir jika dia dapat mengalahkan musuh-musuhnya itu sebelum Yun Li An datang setelah melihat sinyal itu.
Di tempat lain, Yun Li An dan para pasukannya yang melihat sinyal itu hanya diam.
Mereka menutup mata dan telinga pada keadaan di perbatasan utara itu, karena mereka telah membawa rakyat yang berada di sana ke tempat yang aman.
"Jenderal Yun, mereka memberikan sinyal meminta bantuan. Sepertinya mereka benar-benar tidak bisa mengalahkan pasukan kerajaan Quan," ucap kepala pasukan khusus.
"Aku tidak peduli, apakah mereka sanggup atau tidak. Yang Mulia Kaisar menginginkan pasukan putranya musnah, jadi aku mengabulkannya,"
Para prajurit yang mendengar itu hanya diam.
Yun Li An masih menatap langit, "Kalian yang membunuh Jenderal perang Yun, aku tidak membantu kalian di sana, anggap saja sebagai hukuman dariku yang mewakili Jenderal perang kalian itu!"
Kekalahan dalam peperangan cukup menyakitkan, selain kepala pasukan mati dalam keadaan anggota badan tidak lengkap, mayatnya pun akan diarak. Dan yang terakhir akan dilemparkan begitu saja di depan gerbang istana kerajaan.
Hal itu tentu akan sangat memalukan bagi Kaisar dan anggota kerajaan lainnya. Terutama Putra Mahkota yang memiliki pasukan perang itu.
"Putra Mahkota Choi, jika pasukanmu kalah. Maka kau tidak akan lagi memiliki wajah di depan para rakyat!"
...----------------...
Brak!
"Pasukan di perbatasan utara memberikan sinyal, yang artinya mereka tidak sanggup menghadapi pasukan kerajaan Quan!" ucap Kaisar Choi.
"Ayah, apa yang harus kita lakukan sekarang? Jenderal Yun saat ini pasti sedang berdiam diri, meski dia melihat sinyal itu,"
"Jenderal Yun, dia ini!"
Kaisar dan Putra Mahkota merasa sangat khawatir jika pasukan yang tengah berperang saat ini sudah tidak bisa lagi bertahan.
"Kirimkan kotak berisi mutiara itu pada Jenderal Yun, dan perintahkan kepadanya untuk segera membawa pasukan perangnya pergi ke perbatasan utara!" perintah Kaisar Choi.
Mendengar itu Putra Mahkota sangat terkejut, "Ayah, itu adalah mutiara yang sudah kita dapatkan dari kerajaan Quan!"
"Tidak ada pilihan lain, jika kita tidak memberikan mutiara itu, pasukanmu akan mati semua dan kau akan mendapatkan rasa malu yang tidak akan pernah bisa dihilangkan!"
Putra Mahkota terdiam, dia tidak mempunyai banyak pasukan yang tersisa. Dan apa yang dikatakan oleh Kaisar Choi benar.
"Baiklah jika begitu, kita berikan mutiara itu pada mereka!" ucap Putra Mahkota yang tidak memiliki pilihan lain.
Kaisar Choi terlihat sangat kesal, keputusannya untuk tidak memberitahu pada Yun Li An kemarin, perihal mutiara itu adalah kesalahan yang cukup besar baginya.
Sekarang pasukan perang Putra Mahkota tidak bisa menghadapi pasukan kerajaan Quan, dan tentu saja itu membuat kerajaan Choi harus menelan sedikit rasa pahit.
dan dari kerajaan mana asalnya. jangan sampai mata mata dari kerajaan Huang deh.
Seandainya Raja wu menikah dg orang lain bagaimana pembagian kerajaaan ini?
sedangkan pulau & pembangunan nya hasil keringat jendral Yun?
hrs dapat kaisar yg hebat, dingin dan tak tersentuh wanita tp bucin akut sama jendral Yun 🤣🤣🤣🤣hrs ya thor.. 🤣