Cinta Sebening Embun

Hari ini di kantor kedatangan manager baru,pengganti Vella.Manager HRD sudah memperkenalkan manager baru dari tim divisi pemasaran,yang mana membuat Queen dan Hyuna sedikit syok.Pasalnya mereka sangat mengenal siapa di manager baru itu.

"Dunia emang sempit banget Queen.Kita udah lama gak ketemu dia loh.Eh Appa ku malah merekrut dia jadi manager kita.Ini jangan sampe Zio ikutan juga." bisik Hyuna yang berada di samping Queen.

"Pak Rendy,kalau begitu saya permisi dan selamat mulai bekerja untuk bapak." ucap kepala HRD.

"Terima kasih." jawab manager baru itu yang ternyata bernama Rendy.Teman saat SMA Queen dan Hyuna.

"Baiklah.Selamat pagi teman-teman.." Sapa Rendy,ia menatap seluruh tim nya dan matanya berhenti mana kala saling tatap dengan Hyuna dan Queen.Ia tersenyum pada keduanya.Dan keduanya pun membalas senyuman Rendy.

"eh pak Rendy malah senyum sama Hyuna dan Queen.Apa mereka kenal ya sebelumnya..?" ucap salah satu karyawan.

"Mungkin sama seperti pak Dev.Mereka teman kuliah." jawab yang lain.

"Iya kali ya."

"Terima kasih atas sambutan yang kalian berikan.Dan semoga nanti kita bisa menjadi tim yang solid dan kompak.Saya gak tau sebelumnya bu Vella memberi aturan yang seperti apa buat tim ini,intinya di sini saya gak mau ada tim saya yang saling bersaing.Jadi sebelum kita mulai bekerja saya mau tanya dulu apa di sini ada yang saling bersaing..?yang perempuan mungkin..?" tanya Rendi.

Devan mengangkat tangan nya lalu berkata." gak ada pak Rendy.Di sini kita semua tim kok.Bahkan seperti keluarga." jawab Rendy.

"Ah...kalau begitu bagus.Jadi kita bisa bekerja dengan enak.Kalau begitu kalian bisa mulai bekerja di bawah pengawasan saya.Terima kasih dan selamat bekerja." ucap Rendy.Semua Timnya pun keluar dari ruangan nya

"Hyuna...Queen." panggil Rendy membuat langkah keduanya berhenti.Rendi berjalan mendekati keduanya.

"Gimana kabar kalian..?" tanya nya bicara sepeti biasa.

"Baik kak Rendy."

"Senang deh bisa bertemu lagi dengan kalian setelah empat tahun lamanya kita berpisah.Kalian gak jadi model..?" tanya Rendy lagi.

"Ya yang seperti kakak lihat.Kita bekerja sebagai staf biasa di sini.Jadi ya gak jadi model." jawab Queen.Rendy mengangguk-anggukan kepalanya.

"Baiklah,selamat bekerja ya untuk kalian.Nanti kita bisa lanjut ngobrol lagi ketika jam makan siang." ucap Rendy dan di angguki Queen dan Hyuna.Ketiganya keluar dari ruangan dan berjalan menuju meja kerja masing-masing.

"Kalian kenal sama pak Rendy...?" tanya Ajeng.rekan kerja Queen dan Hyuna.

"Kenal.Teman SMA." jawab Hyuna.

"Waah....siapa lagi ini sebentar lagi yang bakalan masuk di tim kita.Apa sepupu kalian..?" tanya Ajeng.Sebenanrya dia kurang menyukai adanya Hyuna dan Queen karena keduanya yang sangat famous.Ajeng merasa tersaingi,bukan tersaingi masalah pekerjaan,dia iri karena banyak sekali yang mengenal Queen dan Hyuna,sedangkan pada dirinya selama bekerja di sini belum ada laki-laki yang mengajaknya berkenalan.

"Pinter banget kamu Jeng.Mungkin bulan depan kita bakal kedatangan staf baru lagi." jawab Hyuna.Ia tau Ajeng tak menyukainya dan Queen.Tapi keduanya mah bodo amat.

Ajeng membulatkan matanya karena terkejut." Queen keluargamu kan punya perusahaan sendiri,kenapa kamu gak bekerja di sana saja dan memilik bekerja di sini...?" tanya Ajeng.

"Kenapa..?kamu keberatan..?" tanya Queen.

"Aku cuma nanya.!siapa juga yang keberatan." jawab Ajeng sedikit sewot.

Queen tersenyum." Perusahaan ini milik Appa nya Hyuna,di mana Appa nya Hyuna itu adik dari Daddy ku dan artinya aku ini masih keponakan Appa nya Hyuna.Mau aku bekerja di manapun asal itu masih keluargaku kayaknya gak ada masalah buat mereka.Toh mereka juga gak memprioritaskan aku atau Hyuna.Kita semua sama.Sama-sama pekerja.Jadi apa masalahmu...?" tanya Quee.Ajeng terdiam,ia tak mampu menjawab semua pernyataan Queen.

"Sudahlah Jeng.Sehari kamu gak bikin masalah kenapa sih..?tadi pak Rendy juga bilang kan kita setim.Gak ada namanya persaingan.Jadi jangan harap deh kamu tuh menang.Karena kedudukan kita sama.Sama-sama staf biasa." Devano tiba-tiba datang mendekat.

Ajeng yang kesal langsung kembali ke tempatnya dengan menghentak-hentakkan kakinya saat berjalan.

"Kembali bekerja.Jangan bergosip atau saya akan melaporkan kalian pada pak Rendi." ucap Devan menatap semua teman setimnya.Ia kembali lagi ke maja kerjanya dan mulai lanjut bekerja.

"Pahlawan kita." bisik Hyuna terkekeh.Begitu juga dengan Queen.Ia menoleh dan menatap Devan dengan tersenyum.

.

.

.

.

Siang hari sesuai janjinya tadi, Rendy mengajak Queen dan Hyuna untuk makan siang bersama.Dan Devan juga berada di sana Kemanapun dua princes itu pergi makan Devan wajib ikut.

"Kak Rendy,perkenalkan ini Devan.Dia teman kita waktu kuliah.Masih saudara jauh juga." ucap Queen mengenalkan Devan.Rendy mengulurkan tangan nya dan Devan menyambutnya dengan tersenyum.

"Devan..." ucap Devan.

"Rendi " ucap Rendi juga.

"Mari duduk.Kita pesen makanan dulu sebelum ngobrol." ucap Rendy dan di angguki ketiganya.Ia dan yang lain pun mulai memesan makanan.

"Kak Rendy kenapa tiba-tiba kerja di perusahaan Appa ku..?bukan nya jadi model ya..?di pecat apa .?" tanya Hyuna beruntun.

"Di pecat gundulmu itu!Om Ryu sendiri yang nawarin,soalnya beliau bilang ada kalian berdua.Ya sudah aku mau lah." jawab Rendy.

"Terus karir kakak di model gimana..?" tanya Queen

"Aku kurangin sedikit." jawab Rendy.

"Queen,gimana kabar kamu...?" tanya Rendy,ia sedikit tahu tentang Queen yang sudah lama berpisah dengan Kenzo.

"Alhamdulillah.Baik kak.Kakak jarang banget online ya sekarang sibuk terus."

"Iya,aku di sana kayak kerja rodi padat banget jadwalnya." jawab Rendy.

"Memangnya dulu kerja di mana pak..?" tanya Devan.

"Rendy saja.Aku dulu kerja di Dubai.Ikut Om Darrel," jawab Rendy.

"Yang kata kamu masih saudaranya kak Kenzo itu Queen...?" tanya Devan dan di angguki Queen.

"Kakak juga gak tau kabarnya kak Kenzo..?" tanya Hyuna dengan tiba-tiba

"Gak tau Hyuna.Gila ya tunangan kamu ngilang gitu aja Queen.Semua keluarganya gak ada kabar sama sekali."

"Iya kak.Informasinya tertutup.Kemarin saja daddy bilang masih nunggu orang suruhan Om Dafin." jawab Queen

"Sudah ketemu memangnya Quee....?" tanya Devan.

"Katanya orang suruhan Om Dafin pernah lihat tante Lexa dan kak Ara beberapa hari yang lalu.Tapi gak tau deh sekarang." jawab Queen.

"Semoga segera menemukan titik terangnya ya Queen." kata Rendy dan di angguki Queen.

.

.

.

.