NovelToon NovelToon
PELANGI CINTA BAGASKARA

PELANGI CINTA BAGASKARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Di usianya ke 32 tahun, Bagaskara baru merasakan jatuh cita untuk pertama kalinya dengan seorang gadis yang tak sengaja di temuinya didalam kereta.
Koper yang tertukar merupakan salah satu musibah yang membuat hubungan keduanya menjadi dekat.
Dukungan penuh keluarga dan orang terdekat membuat langkah Bagaskara untuk mengapai cinta pertamanya menjadi lebih mudah.
Permasalahan demi permasalahan yang muncul akibat kecemburuan para wanita yang tak rela Bagaskara dimiliki oleh wanita lain justru membuat hubungan cintanya semakin berkembang hingga satu kebenaran mengenai sosok keluarga yang selama ini disembunyikan oleh kekasihnya menjadi ancaman.
Keluarga sang kekasih sangat membenci seorang tentara, khususnya polisi sementara fakta yang ada kakek Bagaskara adalah pensiunan jenderal dan dirinya sendiri adalah seorang polisi.
Mampukah Bagaskara bertahan dalam badai cinta yang menerpanya dan mendapatkan restu...
Rasa nano-nano dalam cinta pertama tersaji dalam cerita ini.
HAPPY READING.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MURKA

“Brengsek! Dasar tak becus! Apa kemampuan kalian sudah menurun menghadapi gadis kecil seperti itu saja tak bisa!”, Luna berteriak penuh amarah ketika kembali mendengar kabar kegagalan untuk kesekian kalinya.

Anak buahnya merupakan orang-orang terlatih yang dimiliki keluarganya dan mereka jarang mengalami kegagalan telak seperti ini.

Karena salah, s lelaki berbadan tegap yang yang sudah babak belur ini hanya diam dicaci maki oleh anak tuan besar mereka tanpa berani menjawab.

Drttt...Panggilan dari rumah sakit telah menyelamatkan kelima orang ini dari amukan Luna yang terpaksa meninggalkan markas rahasia milik papanya untuk menjalankan tugasnya.

Sepanjang jalan dia mulai berpikir mengenai sosok yang berada dibalik Audry hingga gadis itu selalu lolos dari maut.

Bagaskara yang mendengar kabar jika Audry kembali disergap oleh sekelompok orang semakin menambah kewaspadaannya.

Kali ini, dia pada akhirnya menemukan titik terang siapa dalang dibalik penyerangan yang beberapa kali mengincar nyawa gadisnya itu setelah topeng salah satu penyerang berhasil dibuka oleh anak buah Bagaskara yang ditugaskan untuk melindungi Audry dari jauh.

“Luna...hanya dia yang mampu melakukan hal keji seperti ini”, guman Bagaskara penuh amarah.

Diapun berencana pergi kerumah sakit kepolisian dimana Luna bekerja untuk memberi peringatan keras terhadapnya.

Sementara itu, Audry yang baru saja kembali tak menyadari jika lengannya berdarah setelah pisau tajam pelaku pengeroyokan berhasil  mengores kulit mulusnya.

“Nak, apa yang terjadi padamu? Kenapa lenganmu berdarah ?”, tanya opa Sandi penuh kekhawatiran.

Audry yang baru menyadari jika lengannya berdarah buru-buru menyembunyikannya ketika melihat papi Candra dan Resti menatapnya curiga.

“Hanya tak sengaja tergores pinggiran almari arsip tadi opa ”, ujar Audry berbohong.

Audrypun buru-buru masuk kamar agar tak lagi mendapati pertanyaan yang bisa membuat keluarga Bagaskara khawatir.

Sebagai pensiunan jenderal, opa Sandi tentu tahu jika luka gores dilengan Audry bukanlah terkena pinggiran lemari arsip seperti penuturan gadis itu karena terlihat sangat dalam dan rapi.

Tanpa Audry sadari, opa Sandi juga melihat jejak-jejak perkelahian di badan Audry meski samar sehingga diapun segera menghubungi Bagaskara untuk menanyakannya.

“Sebaiknya, kamu katakan kepada wanita itu. Jika dia masih menyentuh calon cucu menantu opa maka dia akan kehilangan semua yang selama ini selalu dibanggakannya”, ujar opa Sandi penuh ancaman.

Bagaskara yang kebetulan saat ini berada didepan Luna pun menloudspeaker telepon dari sang opa sehingga wanita muda itu mendengar dengan jelas apa yang opa Sandi katakan kepadanya.

“Kamu cukup cerdas untuk bisa mengambil keputusan. Kuharap, keegoisanmu tak menghancurkan semua jerih payah papamu selama ini”, ucap Bagaskara telak.

Luna hanya bisa mengigit bagian dalam pipinya dengan penuh amarah karena tak menyangka jika Bagaskara dan keluarganya akan melindungi Audry sedemikian rupa sampai menggunakan  karir sang papa untuk mengancamnya.

Semua orang yang menyaksikan perdebatan tersebut pada akhirnya membubarkan diri dengan tatapan sinis terhadap Luna, membuat image sebagai dokter cantik dan baik hati sirna seketika akibat konfrontasi yang dialaminya hari ini.

Apapun yang berbau gossip menyebar dengan cepat, terutama yang berhubungan dengan Bagaskara yang beberapa wkatu terkhir kabarnya sering dinanti setelah foto pertunangan dirinya tersebar, meski berita tersebut hanya hoax semata.

Didalam ruangan , Luna menyesali perbuatannya yang tak membawa Bagaskara kedalam ruang kerjanya sehingga percakapan yang dilakukan keduanya tak menjadi konsumsi publik seperti ini.

Sementara itu dilain tempat, lebih tepatnya di pelabuhan kecil terlihat sebuah kapal barang baru saja menepi.

Beberapa orang berseragam hitam langsung datang mendekat untuk memastikan jika barang pesanan mereka telah sampai dengan selamat.

“Bagaimana, aman ?”, tanya salah satu lelaki yang baru saja turun dari atas kapal dengan tatapan penuh kewaspadaan.

“Aman”, jawab rekannya yang langsung menurunkan bebepa kotak kayu dari dalam kapal.’

Tanpa semua orang ketahui, saat ini banyak pasang mata sedang mengawasi pergerakan mereka dalam diam.

Begitu semua pesanan telah dimasukkan kedalam mobil box, kapal pengangkut barang tersebut langsung kembali berlayar meninggalkan pelabuhan.

“Sekarang....”

Begitu instruksi keluar, petugas yang sedari tadi bersembunyi segera keluar untuk mengepung mobil box dan sebuah mini van yang hendak pergi.

Dor dor dor....

Tiga tembakan berhasil membuat ban mobil yang para pelaku kendarai kempes, membuat sepuluh orang yang ada didalamnya terpaksa keluar.

Dorrrr...

Dorrr...

Dorrrr...

Baku tembak pun terjadi dipelabuhan sore ini antara petugas kepolisian dan para pelaku yang diduga pengedar narkoba serta senjata illegal yang melakukan operasi hari ini.

Dorrr....

“Arghhhh....”

Suara tembakan dan teriakan kesakitan kembali menggema dan perlahan satu persatu pelaku berhasil roboh sehingga petugas pun segera mengamankan para pelaku berikut barang bukti yang ada.

Setelah rombongan polisi pergi, salah satu pelaku yang berhasil lolos dan bersembunyi diantara tumpukan kayu menghubungi pimpinan mereka sambil menahan rasa sakit di lengan akibat peluru panas yang tadi mengenai tangannya.

Sementara itu, Audry yang baru saja keluar dari dalam salah satu bank swasta terbesar dinegeri ini dan mendengar kabar penangkapan tersebut merasa senang dan dia bertekad tak akan membiarkan wanita yang sudah dua kali mentargetkannya itu lolos begitu saja.

“Kirim bukti penggelapan dan bisnis illegal yang dilakukannya kepusat dan pastikan pimpinan tertinggi yang menerimanya langsung dan juga kirim kopian bukti tersebut ke istana agar masalah ini tak sampai berhenti disatu titik. Untuk lingkungan mabes, sebarkan rumor pengenai bisnis illegal dan penyalagunaan jabatan serta tindakan kekerasan sekaligus asusila yang dilakukan pria itu beserta anaknya agar kasusnya segera terangkat keatas”, perintahnya tegas.

“Dimengerti”, jawab anak buahnya patuh.

Setelah memastikan semua rencananya berjalan dengan lancar, Audrypun segera memacu mobilnya keluar dari halaman parkir bank xxx dengan wajah ceria.

“Begitu keluarganya hancur, aku yakin wanita itu tak akan lagi mampu mengangkat wajahnya dimuka umum ”, guman Audry penuh kepuasan.

Pergerakan Audry ternyata didukung oleh opa Sandi yang juga ikut bergerak mengungkap kebusukan juniornya tersebut agar tak semakin merugikan bangsa dan negara.

Begitu berita tersebar, lingkungan kepolisian langsung heboh karena tak menyangka ada yang berani membeberkan kejahatan Brigjen Rianto dan keluarganya padahal selama ini tak ada yang berani menyentuh mereka karena disinyalir banyak tangan yang ikut andil merasakan bisnis haram tersebut.

Rianto yang mendengar rumor tersebut dari salah satu rekannya merasa marah apalagi dia baru saja mendapatkan telepon jika misi dipelabuhan mengalami kegagalan.

Pranggg......

Semua barang yang ada diatas meja hancur berantakan begitu tangan kekar tersebut menarik taplak yang menjadi alas meja kerjanya

Nafas pria tersebut naik turun dengan cepat seiring kobaran api amarah yang terus membara dalam hatinya.

“Cari pengkhianat itu dan seret kehadapanku secepatnya !”, perinntahnya tajam

Rianto yakin ada seseorang yang mengkhianatinya didalam sehingga misi kali ini gagal dan berakhir dengan penangkapan.

Bola mata Rianto bergerak cepat kekiri dan kekakan memikirkan kira-kira siapa yang telah bermain api dengannya.

Hatinya pun mulai ketar-ketir mendnegar kabar jika pihak istana juga telah menghubungi markas membuat kesempatannya untuk lolos kali ini sangat berat.

Tringgg....

Satu pesan video yang masuk kedalam ponselnya membuat Rianto mengertakkan giginya dengan kuat dengan sorot penuh amarah.

“Dasar anak tak berguna !!!”, ucapnya penuh kemarahan.

Dengan penuh emosi, Rianto pun meninggalkan ruang kerjanya untuk pulang dan melampiaskan amarahnya terhadap sang anak yang dianggap menjadi penyebab semua kejadian buruk ini terjadi.

1
Mak mak doyan novel
kok jadi horor sih
Mak mak doyan novel
nunggu lanjutannya
Mak mak doyan novel
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!