Gayatri Agreta.. adalah seorang wanita cantik yang terpaksa menikah dengan Robert Hartono..pria yang arogan dan keras, demi menyelamatkan ibunya saat itu sakit keras dan membutuhkan banyak uang untuk biaya operasi...
karena Gayatri yang berasal dari keluarga miskin, membuat keluarga Robert selalu menghina dan memandang Gayatri...Gayatri menjadikan hinaan dari keluarga mantan suaminya itu sebagai suatu bentuk kekuatan untuk membuat dia bangkit dan sukses..Tri atau Gayatri akan membalas semua hinaan keluarga mantan suaminya dengan sebuah kesuksesan...sementara kehidupan mantan suaminya lambat laun hancur...
Apakah...Gayatri bisa mengankat derajat keluarganya dan membungkam mulut keluarga mantan suaminya dengan kesuksesan????
mari kita ikut cerita selanjutnya....!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
"Ibu...nenek jangan menangis begitu...maafin Tri tidak perna main kesini...bukan karena marah atau lupa sama kalian disini...tapi karena ibu tahu sendiri mas Robert tidak ijinkan Tri datang kesini... yang penting kita semua sehat dalam lindungan Allah" ujar Tri...Tri mencium punggung tangan ayahnya.
"Kamu sehat nak?...sudah lama kamu nggak kesini jadi ayah pikir kamu marah sama ayah karena ayah nggak becus jadi orang tua" ujar ayah Aris...
"Tri sehat Alhamdulillah ayah...jangan bicara begitu justru bagi Tri ayah adalah pahlawan bagi Tri dan keluarga...mungkin ini sudah takdir Tri ayah...bagaimana kondisi ibu katanya ibu sakit?" Tanya Tri.
"Alhamdulillah nak...ibu sudah sehat kok, ibu minum ramuan alami di buatkan nenek kamu jadi sudah sehat...kamu tahu sendiri bukan, nenek kamu pintar buat ramuan untuk kesehatan." Ujar bu Karina.
"Astaga nak...ini belanjaan siapa banyak banget...?" Tanya bu Karina baru menyadari bahwa Tri bawa banyak belanjaan.
"Ini tadi Tri belanja sebagian di Alfamart depan dan sebagian di warung bang somad bu...Tri sengaja beli stok makanan untuk kalian disini...karena nggak tahu kapan Tri kembali kesini lagi." ujar Tri.
"Memang kamu punya banyak uang nak?...kalau nggak ada nggak perlu belanja sebanyak ini...kalau suami kamu tahu gimana...ibu dengar dari Angga katanya kamu disana selalu di marahin ya nak?" ucap bu Karina...Tri menatap wajah adiknya yang menunduk karena takut di marahin.
"Maaf kakak..aku nggak tega lihat kakak di marahin dan di rendahkan...seandainya Angga sudah besar, Angga akan berjuang bekerja keras untuk kita hidup bahagia..." ujar Angga polos.
"Maafkan ibu nak...seandainya ibu nggak sakit dan membutuhkan banyak biaya...mungkin kamu nggak menderita, kamu rela mengorbankan kuliah kamu demi mendapatkan uang untuk keselamatan ibu." ujar bu Karina merasa bersalah.
"Maafkan ayah juga nak...seharusnya waktu itu ayah melarang kamu menikah dengan Robert...itu lah yang membuat ayah merasa tak berguna karena nggak bisa membahagiakan kalian." ujar ayah Aris.
"Sudah...sudah...semua sudah terjadi jangan saling menyalakan diri kalian...cucu nenek adalah cucu yang kuat dan tangguh..jika kamu tidak sanggup lagi hidup dengan suami kamu cerai lah darinya...nenek tidak masalah jika cucu kesayangan nenek jadi janda." ujar neneknya Tri.
Tri melihat ayah dan ibunya sedih membuat hatinya hancur...tapi dia tetap kuat jangan sampai dia terlihat lemah di hadapan orang tuanya...dia sudah janji pada dirinya akan membawa kehidupannya menuju kesuksesan.
"Sudah...sudah cukup...ayah ibu! Tidak ada yang boleh menangis...Tri masih hidup bukan sudah meninggal!...bukankah ayah dan ibu perna bilang...kalau hidup itu penuh ujian...karena Allah yang mengasihi hambanya akan di hajar dan di uji sampai dimana kemampuannya?...aku akan sabar ayah ibu... sampai waktu yang tepat nanti...doakan aku biar aku bisa kuat dan di mudahkan rejekinya ya nek...untuk keluarga kita...Tri janji akan mengangkat derajat keluarga kita nanti." ucap Tri..yang harus pura-pura kuat walapun hatinya sakit.
"Sekarang beritahu ibu..kamu punya uang dari mana sehingga kamu belanja sebanyak ini..? Sementara suami kamu nggak perna kasih uang lebih sama kamu?" Tanya bu Karina.
"Ibu masih ingat Marta kan? Teman Tri dulu yang sering main kesini?" Tanya Tri..
"Iya nak ibu ingat kenapa dia?" Tanya bu Karina...lalu Tri mulai ceritakan tentang dia yang di arahkan oleh Marta untuk menjadi seorang penulis novel...dan uang yang di pinjamkan teman baiknya Marta....yang juga ayah dan ibu-nya kenal.
"Alhamdulillah ya Allah...Allah masih mengirim orang baik untuk membantu kamu nak...ayah doakan semoga ngalir rejekimu dan bisa membayar hutang ke Marta....memang dia anak baik dari dulu dia tak perna merasa risi berteman sama kamu" ujar ayah Arya.
"Amin ayah...semoga ada rejeki kita...insyaallah...Tri percaya bahwa Allah selalu mendengarkan doa kita." ujar Tri.
Lalu Tri memberikan ibunya uang empat ratus ribu untuk pengangan... dan seratus ribu untuk uang sekolah Angga...
"Bu...ini uang pengangan ibu untuk belanja kekurangan yang lain...dan ini untuk kamu dik bayar uang sekolah kamu yang sisa" ujar Tri.
"Makasih bayak ya kakak..besok aku langsung berikan pada guru.."ujar Angga.
"Belajarlah yang pintar ya dik...suatu saat kamu bantu kakak untu membahagiakan orang tua..doakan kakak bisa bantu kamu sampai sekolah tinggi...Amin.." ujar Tri.
"Amin...nak.. bukannya ini kebayakan kasih ke ibu? Kamu ambil kembali sebagian untuk keperluan kamu di rumah" ujar bu Karina.
"Tak perlu bu...ibu simpan saja aku masih punya sedikit uang untuk beli yang lain." ujar Tri.
Hidup sederhana dan penuh kekurangan...membuat Tri dan keluarganya itu tidak menjadikannya masalah..karena yang di utamakan adalah kebersamaan dan sopan santu...karena dari kecil Tri dan Angga selalu di ajarkan sopan santun pada orang tuanya.
Bukan hanya itu...sejak dari kecil Tri dan Angga selalu didik oleh ibu dan ayahnya dengan baik...dari segi agama.. Tri tak perna sekalipun meninggalkan ibadahnya..Tri juga di ajarkan menjadi anak yang kuat dan tangguh saat menghadapi kenyataan pahit.. seperti menerima hinaan dari orang lain..kata orang tuanya jadikan hinaan menjadi sebuah motivasi untuk kita bangkit menjadi sukses.
"Nak...ingat pesan ibu...jika kamu butuh cerita..ceritakan saja nak jangan kamu pendam sendiri...biar ibu juga ikut menanggung" ujar bu Karina.
"Iya nak..benar kata ibu kamu jangan pendam jika kamu ingin cerita." ujar ayah Arya. Yang melihat wajah Tri penuh beban berat.
"Iya ayah ibu...jika nanti aku sudah merasa perlu aku akan datang pada ayah dan ibu...saat ini aku ingin jadikan diriku kuat...dan belajar menjadi orang yang sabar...karena setiap ujian pasti ada hikmahnya." ujar Tri.
"Iya nak...ibu sangat sedih dan takut...kalau kamu di hina dan di rendahkan oleh orang.. karena memiliki orang tua yang miskin kaya ayah dan ibu kamu." ujar bu Karina sendu.
"Ayah ibu...tolong jangan bicara begitu...aku sekarang mengerti artinya hidup...tak semua yang kita harapkan dan inginkan terwujudkan...tapi aku selalu berusaha untuk menerima takdir Allah apapun itu...kita jangan bersungut-sungut...nanti Allah marah..namun aku akan berusaha untuk merubah kehidupan ku saat ini menjadi lebih baik lagi.. Dengan caraku sendiri aku hanya minta doa dan dukungan saja dari kalian supaya aku mampu melewatinya." ujar Tri
Tri anak yang baik...dia sangat taat agama dan selalu menyayangi ayah ibunya..