NovelToon NovelToon
Cinta Pertama Mami

Cinta Pertama Mami

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone pak Lee

Namaku Erikha Rein,anak kedua dari pasangan Will Rein dan Carlista Sari,kakakku bernama Richi Rein(ketua osis di smu purnama bakti,aktif di sekolah dan pastinya dia vocalis band Enew).
yah,keluarga kami sebenarnya broken karena perceraian tetapi Mami selalu ada buat kami.
Seiring waktu aku dan kakakku sangat ingin Mami bahagia karena sepertinya Mami menyimpan masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Dirumah Gasa masih belum bangun karena semalaman mengerjakan proyek besar bersama temannya,Sarah memanggilnya karena posel miliknya terus berbunyi.

Mendengar panggilan dari istrinya bukannya bangun malah menarik kembali selimutnya.

Sarah masuk kedalam kamarnya dengan tangan dan wajah belepotan tepung.

Wajar karena sekarang Sarah menjadi pengusaha kue kering,semua dikerjakan bersama dua orang pembantunya.

Dari sini Sarah bisa menghidupi keluarganya disaat Gasa tidak memiliki pekerjaan.

"Bangun,sudah siang!"kata Sarah menarik selimut yang menutupi tubuh Gasa.

"Sebentar lagi."jawab Gasa.

"Dari tadi ponselmu berbunyi,angkat atau aku lempar."kata Sarah.

Gasa meraba mencari dimana ponselnya diletakkan,namum masih tidak menemukannya.

"Mana?"tanya Gasa.

"Kamu semalam taruh dimana?"tanya Sarah.

"Aku lupa."jawab Gasa mengaruk-garuk kepala.

"Makanya bangun,mandi biar mata bisa melek."kata Sarah.

Gasa mengingat beberapa waktu lalu menerima panggilan dari Iqbal.Saat ini Didi membutuhkan bantuannya,untuk menjadi guru privat Richi.

Ini adalah kesempatanku bertemu dengan Richi.

"Apa yang dia sukai ya?"lirihnya.

Sarah melempar kaos kearah Gasa yang sedang melamun,karena tidak kunjung bergerak dari kasurnya.

Tanpa mandi Gasa menyambar kunci dan ponselnya,dan tak lupa pamit sama istrinya.

"Ma,aku ada kerjaan dirumah Didi ya."kata Gasa.

"Eehhh,tunggu.Mau kemana tadi?"tanya Sarah.

"Rumah Didi."jawabnya.

"Dengan tampilan seperti itu?"tanya Sarah

Gasa melihat kembali dirinya dari kaki sampai kerambutnya gak asa yang salah.

Emang sudah menjadi gayanya seperti ini,susah dirubah.

"Setidaknya kamu mandi dan ganti bajumu."kata Sarah.

Gasa kembali kekamarnya semantara Sarah membereskan kue yang sudah rapi dan siap diambil pembelinya.

Dibungkuskan dua toples kue kering untuk Lista.

"Semoga dia suka."katanya.

Gasa keluar dengan baju dan tampilan baru,lebih rapi dari sebelumnya.

Sarah menitipkan kue kering kepada suaminya.

"Ini untuk Lista."kata Sarah.

"Langsung kuberikan padanya apa aku titipkan Didi?"tanya Gasa dengan sedikit bercanda.

"Terserah kamulah."jawab Sarah.

"Kalau terserah aku,nanti aku langsung suapin Lista kamu jangan marah ya."kata Gasa.

"Kamu mau pacaran lagi sama dia juga gak papa kok."jawab Sarah.

Sarah meninggalkan Gasa begitu saja,Gasa merasa istrinya tidak cemburu kepada Lista.Rasa berbeda saat Gasa dekat dengan Cindy,istrinya merasa cemburu luar biasa.

Gasa tiba dirumah Didi sesaat setelah jam makan siang,namun dirinya belum makan sesuap nasi dari semalam.

"Di,gue lapar belum makan dari semalam."kata Gasa.

"Kok bisa sih."jawab Didi.

Didi mengajaknya kemeja makan dan meminta Mbak Lia menyiapakan makan untuk temannya.

"Mbak,siapin makan buat temanku ya."pinta Didi.

"Baik Pak."Jawab Lia.

Gasa menoleh kekiri dan kanan,rumah Didi terlihat sepi seperti tidak berpenghuni.

"Kamu nyari siapa?"tanya Didi.

"Ini dari Sarah buat Lista."jawab Gasa.

"Selama ini Sarah yang bekerja,apa kamu gak kasihan?"tanya Didi.

"Dia yang mau."jawab Gasa.

"Terus lo ngapain aja kalau lagi gak manggung?"tanya Didi.

"Ya nganggur."jawab Gasa cengengesan.

"Pengangguran tapi cita-cita punya istri lima."canda Didi.

Pengangguran seperti dirinya masih dikejar-kejar cewek,apalagi dia menjadi pengusaha.

Gasa menikmati makan siangnya sampai butiran terakhir dan menutupnya dengan minum.

Karena hanya dia yang makan maka dia juga yang harus cuci piring.

Para Mbak-mbak kaget karena ada tamu mau mencuci piring.

"Kok temannya Bapak mau cuci piring ya."kata Surti.

"Mbok Yum kenal sama dia ya?"tanya Mbak Lia.

"Iya ya Mbok?"tanya Surti juga.

Mbok Yum tidak menjawab pertanyaan dari rekan-rekannya,dia tetap melanjutkan pekerjaannya.

Wajah tampannya masih dia ingat,meski waktu itu malam hari,terkadang mencuri -curi waktu datang kerumah.

"Mbok."panggil Mbak Lia dengan mencolek pundaknya.

"Apa?"tanya Mbok Yum.

"Kok ngelamun sih."kata Surti.

"Enggak kok,Lia kamu tahu Mami dimana?tanya Mbok Yum.

"Ya kalau gak tidur ya dikantornya."jawab Lia

Mbok Yum membuka ponselnya dan menghubungi Lista,lega rasanya panggilannya dijawab.

"Ada apa Mbok?"tanya Lista.

"Mami dimana?"tanya Mbok Yum.

"Diatas sama Eri,kami lagi main air."jawab Lista.

Mendengar Nyonyanya sedang berada dikolam renang sontak Mbok Yum mengajak yang lain ikut serta.

Biasanya Mami senang kalau ada kawan berenang.

"Ayo kita keatas."kata Mbok Yum antusias.

Mereka bertiga beramai-ramai naik keatas,Mbok Yum membawa makanan dan minuman,sementara Mbak Lia dan Surti membawa handuk.

"Mau kemana Mbok?"tanya Didi.

"Kami mau piknik Pi."jawab Mbok Yum.

"Piknik?"lirihnya.

Mendengar teriakan dan candaan dikolam renang Richi keluar dari kamarnya.

Sudah waktunya kembali kestudio,memperbaiki vocalnya atau mungkin memperbaiki liriknya.

"Hai,Om kapan datang?"tanya Richi.

"Satu jam yang lalu."jawab Richi.

"Kok Papi gak panggil aku?"tanya Richi.

"Sorry,tadi Om lapar makanya makan dulu."jawab Gasa.

"Papi kapan kita mulai?"tanya Richi.

"Ayo sekarang."ajak Didi

"Mami masih diatas apa tidak sebaiknya.."

"Mami lagi piknik Kak,jangan diganggu."jawab Didi.

Gasa membaca lirik dari awal sampai akhir,dan sedikit menambahkan diakhir lagu,baginya liriknya jadi lebih hidup.

Mendengar suara Richi yang lembut,Gasa terinspirasi membuat lagu untuknya.

Dua jam lebih berkutat di dalam studio membuat pinggangnya sakit semua.

"Ok,cukup!"kata Gasa.

"Bagaimana menurutmu?"tanya Didi.

"Gue ada lagu,sebenarnya cocok dengan warna suaranya tapi harus nyari teman cewek yang suaranya.....

"Bentar ya,jangan kemana-mana."Didi berusaha menahan.

Didi keluar dari studio mencari keberadaan istrinya.

Ternyata Lista sudah selesai mandi dan sedang mengeringkan rambutnya.

"Yang!"Sapa Didi.

"Bisa gak sih lebih pelan?"tanya Lista.

"Yang,ayo ikut sebentar saja."Didi menarik tangan Lista.

"Iya tunggu dulu,kamu mau aku keluar dengan baju kayak gini."jawab Lista.

Didi baru sadar ternyata istrinya hanya memakai handuk sebatas dada.

Merasa bersalah kepada istrinya dia berbalik memunggungi istrinya.

"Sorry,cepat pakai bajunya."pintanya.

Lista memilih beberapa baju,karena berat badannya naik dengan cepat dia tidak menemukan baju yang pas.

"Yang besok anter aku nyari baju ya,bajuku banyak gak muat."katanya.

Didi tidak menyangka dengan perubahan tubuh istrinya yang sudah melonjak karena mengandung anaknya.

Perutnya sudah nampak membuncit,makannya juga sangat kuat tidak pilih-pilih makanan.

"Sudah selesai?"tanya Didi.

Tanpa menjawab Lista sudah keluar terlebih dahulu,dilihat baju yang dipakainya sedikit ketat namun tetap elastis sehingga tidak mengganggu pertumbuhan janinnya.

Didi mengandeng tangan istrinya menuruni tangga,mengajaknya kestudio.

"Aku gak mau."katanya.

"Sebentar saja."jawab Didi.

Didi membuka pintu studio dan menarik tangan istrinya.

Richi yang melihatnya langsung ikut menarik tangan Mami.

"Ayo Mi,kita duet.Kata Om Gasa punya lagu yang cocok buat duet jadi mari kita coba."kata Richi.

"Gak mau,Mami bukan penyanyi asli."Jawab Lista.

"Lis,tes vocal aja kok.Kalau gak cocok kita ganti sama yang lain."kata Gasa.

Lista menerima lirik lagu dari Gasa,membacanya dari awal sampai akhir sesekali menggigit ibu jarinya.

Menurut Gasa suaranya tidak cocok karena suaranya lebih mendayu-dayu.

"Sejak kapan dia jadi penyanyi dangdut?"tanya Gasa.

"Gue juga baru tahu pas tampil diacara Masjid beberapa waktu lalu."jawab Didi.

"Kalau dia mau,kita bisa....."Gasa melirik kearah Didi.

"Saat ini tidak bisa,dia sedang..."

"Hamil?"tanya Gasa.

Didi hanya tersenyum sementara Gasa tertawa melihat sahabatnya yang sebelumnya sangat kaku terhada wanita ternyata bisa membuat istrinya hamil.

1
Pak Lee
lanjut terus
Pøtåtø ÙwÚ
Kenapa thor bikin pembaca penasaran banget sih? Cepat updatee! 😭
Bojone pak Lee: makasih atas dukungannya.
total 1 replies
ADZAL ZIAH
Lanjut kak ❤ mampir baca novel aku juga ya kak~
Bojone pak Lee: Baik kak,terimakasih atas dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!