Elsa dan Miller selalu menempuh percintaan nya dengan banyak Duka dan Luka.
sampai teman yang di dekatnya ikut merasakan pusaran cintanya yang tak kunjung menemukan arti bahagia.
Mereka berawal dari teman kecil sampai membawanya ke jenjang percintaan nya yang lebih serius, namun seketika ada suatu kejadian yang dimana membuat mereka ikut merasakan kejahatan cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06.
Pada saat Hari minggu yang cerah yang dimana ada Andita, Miller dan Elsa akan berkelompok mengerjakan tugas dari guru seni budaya.
Para Murid ditugaskan untuk berfoto di sebuah pegunungan, tepatnya di kaki gunung. ataupun area laut, yang kebetulan kelompok Elsa memilih dataran tinggi.
"Ini kita di beri tugas atau disuruh liburan sama guru sih! Dan juga kenapa gue harus berada bersama 2 wanita" Ucap Miller dengan keluhannya
"Jalan nya lebih di cepat kan lagi Miller, nanti lu ketinggalan" Pekik Elsa dari depan
"Ck, sabar bodoh" Jawab Miller berdecak kencang
"Iya buruan cepat my darling" Teriak Andita yang berjalan menghampiri Miller. Elsa menambah kecepatan jalannya saat lihat Andita.
Miller menoleh ke arah Elsa "Elsa, jangan buru-buru" Teriak nya tajam
Miller melepaskan gandengan tangan dari Andita. dia bergegas berlari untuk menghampiri Elsa.
"Elsa tunggu!" Pekik miller berlari.
"Gue hanya ingin tugas ini selesai lalu pulang kerumah rebahan, itu saja"
"Lah Andita mana? Miller goblok!"
"Oh gue ninggalin dia dibelakang buat ngejar lu" Jawab polos miller
"Ck, goblok" Elsa berdecak kencang dan menghampiri Andita yang tertinggal. Lalu Elsa memberikan minuman ke Andita karena merasa kehausan.
"Lu ini bisa ga si perhatian sama cewek sedikit! kalau dia pingsan lagi gimana! Mau tanggung jawab? Hah!" Amuk Elsa.
"Maaf" Jawab Miller singkat
Andita memegang pundak nya Elsa untuk meredam emosinya "Engga papa elsa, gue baik-baik saja kok"
Mereka melanjutkan perjalanan nya untuk sampai bukit yang sangat indah. Dimana dibawahnya terdapat rumah warga dan pepohonan hijau di sekeliling nya.
"Kita cuma disuruh foto bareng aja kan? cepat kita foto terus pulang" Sahut Elsa yang tengah terbaring lemah.
"Loh apa kamu tidak mendengarkan penjelasan guru?" Sentak Andita.
"Guru bilang hasil yang sudah kita foto nanti akan di gambar ulang melalui buku gambar yang aku bawa ini, dan dibawah ditulis karya sastra, terserah mau cerpen, novel ataupun puisi" Lanjutnya memberi penjelasan.
Elsa dan Miller yang saat itu lagi berdebat tentang pembagian kelompok, tidak mendengarkan apa Omongan guru.
Mendadak mereka kompak jadi patung.
"Tenang gue bawa 2 buku gambar untuk kalian, Gue sudah memprediksi pasti kalian itu tidak membawa"
"Andita kamu perhatian banget!!" Kata Elsa datar
Miller hanya fokus meminum es di warung terdekat sambil melihat dua gadis bercanda sedang
Elsa berteriak ke Miller untuk bergabung bersama untuk melakukan sesi foto bersama
Elsa mengeluarkan ponsel iPhone pribadinya dan mengangkat ke atas untuk Selfi.
"Foto gaya bebas dalam hitungan, satu— dua— tiga—" lampu flash menyala
KLIK!!
Setelah mereka empat kali melakukan foto ulang untuk di gambar, akhirnya mereka mendapatkan hasil yang bagus.
Andita mengecek hasil foto nya "Yang ini bagus, nanti kita akan gambar ulang foto ini"
Tiba-tiba Andita izin ke Elsa untuk membawa Miller ke suatu tempat Romantis dan disana terlihat ada Elsa yang menunggu di warung di sekitaran mereka berfoto.
Elsa melihat dari kejauhan. betapa romantisnya mereka bermain di sebuah ayunan ganda.
Miller disini menyatakan rasa suka nya kepada Andita dan mengobrol cukup lama sehingga membuat Elsa jenuh dan cemburu
Tak lama Elsa menjadi kacang, mereka kembali lagi "Maaf Elsa sudah nunggu lama" Kata andita datar
"Kalau gitu ayo kita ke rumah lu sa, buat gambar ulang dari foto ini"
"Iya yuk takut kemalaman nanti pulang nya, ini juga udah mulai sore, perjalanan juga jauh"
Saat mereka bertiga sudah turun dari area bukit Andita meminta Elsa untuk memboncengi nya.
Setelah 20 menit pergi dari area tempat wisata, mereka singgah ke sebuah restoran untuk mengisi perut nya bersama.
Elsa lagi-lagi merasa cemburu melihat kedekatan Andita dan Miller yang semakin melekat. Dan suapan dari Miller ke Andita membuat Elsa memalingkan wajahnya.
"Ayo buruan jangan mesra-mesraan. udah mau sore!" Ketus Elsa mulai sebal.
"Oh iya maaf" Jawab andita
Mereka melanjutkan perjalanan pulangnya yang memakan waktu 1 jam. Akhirnya mereka sampai rumah Elsa, untuk membuat karya sastra.
Disini Elsa menggambar ulang apa yang sudah di foto, Disi lain Andita dengan Miller merencanakan ide membuat cerita pendek sambil tertawa-tawa bersama.
Lagi-lagi terlihat Elsa yang sedang memalingkan wajah nya dari arah mereka, Andita menoleh dan dia tersenyum datar
"Maaf ya Elsa, kau fokus saja dulu gambarnya nanti kalau selesai giliran kami yang akan membuat cerita nya"
"Oh iya sekarang gue sama Miller sudah resmi berpacaran loh"
DEG!—
"Berpacaran?" Gumam pelan elsa "Berpacaran katamu!" Lanjutnya dengan suara keras.
"Ini tugas yang guru berikan kenapa kalian menyuruh gue ngerjain sendirian! Gada bantunya sama sekali malah asik pacaran bego!!"
Miller menghampiri elsa untuk menenangkan nya. Disini Andita berpamitan untuk membeli cemilan di minimarket terdekat guna mengisi perut nya saat ngerjain tugas.
"Aku keluar dulu sebentar ya nyari cemilan, kalian berdua yang akur ya" Kata Andita.
"Aku titip milk tea ya?" Ucap Miller
"Oke — oh iya kau mau titip apa Elsa?" Sahut Andita
"Gausah! Makasih!" Ketus Elsa
"Dit, Gue sekalian minta tambahan matcha tea ya" Ucap Miller.
Andita lalu pergi meninggalkan mereka berdua untuk mengobrol santai. Miller membantu Elsa dengan permintaan maaf nya
Tiba-tiba dengan hati bersalahnya. Miller memeluk tubuh Elsa untuk buat dia tenang sempat ada perlawanan dari elsa. Tapi berkat Miller mencium kepala Elsa, dia luluh.
Elsa Menggerutu pelan padahal status nya Elsa sama Miller itu pacaran. tapi Miller tidak menghargai perasaan Elsa sebagai pacarnya.
Miller terus memeluk Elsa dalam keadaan sedihnya terus dan terus sampai Elsa larut dalam pelukan nya. Setelah Elsa sudah tenang Miller membantu menggambar
Tak lama mereka fokus menggambar Elsa merasa gelisah karena Andita belum kembali
"Miller? Andita kemana kok belum balik tu anak?" Tanya Elsa tajam
"Gue gak tau, coba kamu cek aja keluar" Kata Miller.
Elsa mengecek keluar dan Menengok kiri kanan yang tidak ada siapa-siapa. Elsa panik kalau dia marah kepadanya
Elsa membalik badan dan masuk kembali untuk melaporkan kegelisahan nya ke Miller "Miller kayanya gue terlalu posesif!!" Rancau Elsa
Tak lama setelah Miller memberi ketenangan dalam paniknya Andita datang.
"Maaf lama gue kejebak macet. Tadi dijalan ada yang bagi-bagi sembako jadi orang pada ngantri"
"Maaf Dita gue kira lu ngambek ke gue"
"Ini barang titipan mu mil, Elsa ini gue belikan cemilan kentang untukmu"
"Oh iya terima kasih andita"
Miller kasih minuman matcha tea yang dibelinya untuk Elsa dan Elsa terlihat senang karena minuman ini adalah favorit nya.
"Lah lu tau gue suka matcha dari siapa!"
Miller menjawab polos "Dari Meli"
Karena kebiasaan nya bersama meli sering membeli makanan dan minuman rasa matcha, dia berspekulasi bahwa Elsa menyukai matcha
"Kalian yakin pacaran? Kok ada yang aneh ya gada romantis-romantisnya" Tanya Elsa datar
"Ya beginilah kita sekarang pacaran yang tidak mau dilebih-lebihkan" Andita mengelak halus
"O—oh begitu. Oh iya tadi Miller meluk gue loh saat lu gada" Elsa Cepu ke Andita.
"Hem— Ya nanti biar gue marahin habis" Ucap Andita sambil fokus membereskan warna pada foto yang tergambar.
Dan mereka pun selesai menggambar ulang foto yang sudah dia buat.
"Untuk naskah sastra nya biar gue saja yang buat, nanti gue berkordinasi dengan Miller dirumah" Kata Andita.
"Dan untuk Elsa sudah cukup tugasnya sisanya biar kami yang urus ya, oke." Sahut Miller.
"Kau istirahat saja!" Kata Andita singkat sambil berpamitan.
Saat sudah malam disana Elsa lagi merenung kasar dengan kejadian yang menimpa nya hari ini.
"Miller bego dasar buaya darat goblok!!, apa artinya tetesan air mata ini, apa berharga nya gue buat lu, dan bodohnya kenapa gue sekarang ada perasaan yang nyata untuk cowok anjing seperti dia!"
"Kemarin sudah jelas dia nembak gue hanya terbawa suasana saja, tapi kenapa lu meluk gue tadi.
"Hati gue bukan untuk dimainkan bodoh!"
Setelahnya Elsa memejamkan mata dan ketiduran hingga pagi hari.
Gabung yu di Gc Bcm
kita di sini akan ada event dan reward special loh
serta kita di sini akan belajar bareng mengenai teknik menulis dasar yang baik dengan kaka mentor senior kita
caranya hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm ya.
Thank you.