Amelia Angelica nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku, berkat nilai-nilaiku yang bagus sejak SMP kini aku menempuh pendidikan di King's College London dengan beasiswa tahap akhir. Namun kesalahan fatal aku lakukan dan kembali ke tanah air. Disitulah segalanya berawal.
Memulai hidup dengan mengabdikan diri disebuah Rumah Sakit swasta, pada awalnya semua berjalan dengan baik sampai kemudian takdir berkata lain.
Penasaran????? simak yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili Mangatoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23. Masih Rodrigo dan Rafi
Sejak pertemuan Rodrigo dan Rafi secara tak sengaja di TK PAUD maka sejak saat itu pula Rodrigo selalu mengunjungi Rafi saat jam istirahat, bahkan Rodrigo selalu membawakan makanan buat Rafi dan dibagi-bagikan pada teman-teman Rafi yang lain tentunya tanpa sepengetahuan Amelia..Bahkan terkadang Rodrigo membawa Rafi kerumahnya yang memang berhadapan dengan sekolah Rafi untuk bermain bersama dan membawa kembali ke sekolah jika waktu istirahat selesai.
Guru-guru di sekolah Rafi tak keberatan karena alasan yang diberikan oleh Rodrigo dimaklumi oleh guru Rafi dan wajah mereka sama persis sehingga tak seorang pun yang menaruh curiga padanya.
"Tuan, apa tidak sebaiknya tuan muda segera mengajak dokter Amelia dan den Rafi agar tinggal bersama,,," tanya Alex yang gemes melihat tuannya yang kelihatannya keasyikan bertemu Rafi secara sembunyi-sembunyi
"Biarkan dulu Rafi menerimaku dan menyayangiku, hingga Amelia tak bisa lagi menolakku ". jawab Rodrigo menatap Alex dengan mata berbinar
"Tapi bagaimana dengan laki-laki yang selalu ditemani dokter Amelia"..tanya Alex dengan wajah ragu karena sering melihat pria itu menemani Amelia menjemput Rafi
"Jangan khawatir, anakku tidak menyukainya ". jawab Rodrigo tersenyum licik.
"Aku hanya mengingatkan aja, tuan,,,". kata Alex
"Kamu sudah menyiapkan makanan dan permainan Rafi??? aku akan ke sekolah menjemputnya agar kami bisa bermain sepuasnya.
Rodrigo kemudian keluar dan menjemput Rafi seperti yang selama ini dia lakukan. Akan tetapi hari ini Rodrigo berencana bermain sepuasnya dengan putranya dan akan mengembalikan Rafi jika mendekati waktu Amelia menjemputnya.
"Maaf bu, boleh saya ijin membawa Rafi ke rumah untuk menghabiskan waktu bersama?? saya akan membawanya kembali sebelum mamanya menjemput ". kata Rodrigo dengan tatapan penuh harap. Tatapan mengintimidasi sangat jauh dari wajahnya kali ini, mungkin jika Alex melihatnya akan sujud syukur karena hal ini terjadi untuk pertama kalinya.
"Oh ya, silahkan pak, gak masalah tapi tolong bawa kembali anaknya sebelum bu dokter datang ". ujar bu guru Rafi maklum
"Terima kasih, bu guru ". kata Rafi memegang tangan mungil Rafi sambil tersenyum bahagia
Rodrigo dan Rafi kemudian berjalan bersama sambil bergandengan tangan dengan bahagia, Alex yang melihatnya dari jauh ikut bahagia melihat mereka.
Tiba dirumah Rodrigo yang mewah dan besar, Rafi langsung masuk ke kamar yang selalu ditempati bermain dengan berbagai macam permainan yang disiapkan oleh Rodrigo.
"Rafi,,,,,kita makan dulu yuk, bareng om dan om Alex ". ajak Rodrigo dengan lembut
"Yuk om, Rafi juga udah lapar ". ujar Rafi dengan gembira melangkah ke meja makan
"Rafi makan yang banyak, ya,,,,supaya bisa jagain mama ". ujar Rodrigo mulai memancing Rafi
"Kenapa om gak mau ketemu mama Rafi.,,,,". tanya Ragi menatap Rodrigo dengan menuntut, membuat Alex terkekeh karena tatapannya persis dengan tuan mudanya
"Jangan sekarang dan Rafi jangan bilang sama mama kalo sering kesini, nanti mamanya Rafi melarang ke sekolah jadinya kita gak akan bermain bersama lagi " kata Rodrigo dengan wajah dibuat sedih
"Rafi gak akan bilang sama mama, tapi Rafi ingin agar om menghentikan om Damar yang selalu datang ke rumah Rafi ". ujar Rafi dengan wajah kesal
"Akan ada waktunya, sayang,,,,sekarang Rafi habiskan makanannya lalu kita main bersama lagi ". kata Rodrigo sengaja mengalihkan perhatian Rafi yang kesal.
"Om mau gak jadi papaku,,,," tanya Rafi yang sukses membuat Rodrigo tersedak makanannya
"Kalo Rafi pingin om Rodrigo jadi papa Rafi, harusnya mulai dari sekarang Rafi panggil papa apalagi kalo lagi main bersama ". kata Alex mengajari agar Rafi segera memanggil tuannya papa karena memang itulah yang seharusnya terjadi.
"Bonusmu bulan ini 2x gaji.". kata Rodrigo tersenyum pada Alex
"Tapi kata mama gak boleh panggil papa pada orang lain" kata Rafi polos
"Om Rodrigo bukan orang lain, kan Rafi pingin om Rodrigo jadi papanya ". ujar Alex menggurui
Rafi menatap Alex dan Rodrigo bergantian kemudian tersenyum dan menganggukkan kepalanya dengan pasti, layaknya Rodrigo jika memikirkan sesuatu yang akan dilakukannya.
'anak kecil ini bener-bener anakmu tuan muda, tak di ragukan lagi kalian benar-benar mirip jika akan melakukan sesuatu yang tak bisa dipikirkan oleh orang lain'. batin Alex
🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Selamat menikmati update hari ini,,,,
Salam hangat selalu dari author
klu duda beda mereka sdh halal dulunya .
tp klu free sex agak gimana gt, ada kecewa nya 😂😂