Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
"Maaf queen, aku tak bisa membantu mu untuk tetap bekerja di sini" kata Rena yang merasa bersalah pada queena karna tak bisa mencegah pemilik toko memberhentikan queena
"Tenang saja kak, aku juga sedang fokus sekolah. Aku hanya ingin mengunjungi mu dan membeli roti favorit ku" kata queena tersenyum.
"Aku akan memberikan gratis pada mu" kata Rena yang ingin mentraktir.
"Wahhhh, terimakasih banyak kak" kata queena.
Tak lama kemudian, queena pun pulang membawa roti favorit nya. Saat queena sedang menunggu taksi, tiba tiba ada mobil Rolls-royce yang berhenti di depan nya.
"Wahhh keren banget, kalo aku punya kaya gini pasti temen temen di sekolah pada iri" gumam queena yang memandangi mobil mewah tersebut
Ternyata Vincent yang keluar dari mobil mewah tersebut. Vincent segera menghampiri queena.
"Om? Wah keren banget, itu mobil pribadi om?" tanya queena yang masih melirik pada mobil mewah tersebut.
"berikan roti nya padaku. Akan aku bayar 2x lipat" kata Vincent tanpa menjawab pertanyaan queena
"Maaf om, ini roti fav ku. Dan ini tinggal satu di toko roti itu, jadi aku tidak akan membiarkan orang lain memiliki nya" kata queena bersungguh sungguh kali ini.
"Maka dari itu aku mencari mu, wanita di toko roti itu bilang bahwa kau yang sudah membeli nya" kata Vincent, yang sudah lebih dulu mencari roti itu di toko nya.
"Aku gak bakal biarin om ambil roti fav ku" kata queena menyembunyikan roti nya di belakang tubuh nya.
"kau mau handphone keluaran terbaru?" tanya Vincent.
Queena nampak berpikir sejenak, ia selama ini bekerja keras. Kenapa ia tak menyetujui nya saja mendapat kan handphone keluaran terbaru demi sebuah roti yang harga nya tak seberapa.
"Dengan begini, aku bisa menjual kembali handphone nya dan mendapat cukup uang untuk menabung" batin queena.
"Baik lah om, mana handphone nya?" tanya queena antusias.
"Naik lah ke dalam mobil" perintah Vincent.
"Jangan jangan om gak cuma pengen Roti ini, om pasti mau macem macem ya? Mana mungkin handphone keluaran terbaru ditukar cuma cuma dengan roti yang harga nya tak seberapa ini" kata queena yang sontak menghalangi dada nya dengan kedua tangan.
"Bocil seperti mu ternyata bisa juga berpikir kotor" kata Vincent menggeleng geleng kan kepala.
"Mau apa tidak?" tanya Vincent yang masih mencoba membujuk queena agar mau memberikan roti itu pada nya.
"Oke deh, lagi pula om kan boss kakak ku. Walaupun kebanyakan orang bilang kalau om kejam dan dingin, pasti om juga gak suka wanita kan. Bukti nya gak ada wanita yang boleh Deket Deket sama om" celoteh queena.
"Kata siapa aku tak menyukai wanita. Aku ini normal" kata Vincent yang langsung mendekat ke arah queena.
Wajah queena mulai memerah saat vincent mendekat kan wajah nya, terasa hembusan nafas Vincent yang hangat.
Queena langsung menjauh dan masuk ke dalam mobil, meninggalkan Vincent yang masih terpaku di sana.
"Ayo om" teriak queena dari dalam mobil
"Memang gadis yang unik" batin Vincent.
Vincent langsung menaiki mobil, ia melajukan mobil nya menuju toko handphone terkenal. ia memilih warna handphone keluaran terbaru
"Aku suka warna biru, bungkus yang ini aja om" kata queena menentukan pilihan nya.
"oke" kata Vincent yang langsung membayar.
Queena sedikit kagum melihat Vincent yang membayar handphone seharga 35juta itu seperti membeli mainan seharga 35rbu.
Setelah mendapatkan handphone nya, queena langsung memberikan roti itu pada Vincent.
"Ayo ku antar pulang" kata Vincent berjalan mendahului queena.
"Om, apa gak kemahalan. Aku pikir om tadi cuma bercanda ingin menukar roti dengan handphone mahal seperti ini" ucap queena masih tak percaya......Kini ia dan Vincent sudah berada di dalam mobil.
"Roti itu lebih penting" kata Vincent dengan nada datar.
"Apa sesuka itu om sama roti nya sampai menghabiskan banyak uang untuk itu" tanya queena dengan penasaran.
"Dimana rumah mu?" tanya Vincent.
Queena pun langsung mengetik alamat rumah nya di google maps. Dan memperlihatkan nya pada Vincent.
Sesampai nya di rumah, queena pun langsung turun dan mengucap kan terimakasih. Tanpa menjawab, Vincent pun langsung pergi meninggalkan queena yang masih keheranan karna tingkah Vincent.
Queena mengotak Atik handphone mahal nya itu, ia bingung. Apa yang akan ia katakan jika flora menanyakan dari mana asal handphone itu.
"Ah, aku jujur aja....kakak pasti gak akan marah" gumam queena...ia melanjut kan aktivitas nya memainkan handphone baru nya itu.
...****************...
"Apa kau sudah memberitahu pada Vincent tentang perjodohan itu?" tanya marvin (paman Vincent)
"Aku belum sempat bertemu dengan nya" ucap max datar (paman kedua Vincent)
"Jangan berani memihak nya! Kau akan tahu akibat nya" ancam Marvin yang tahu bahwa max tak ada niat jahat pada Vincent.
"Tidak akan" kata Max berpura pura tersenyum.
"Temui dia! sekarang hari senin, dia pasti sedang di pemakaman kakak dan membawa roti fav nya" perintah Marvin.
"Hmmm aku akan menemui nya sekarang" jawab Max yang tak bisa menolak perintah Marvin. Ia terlalu takut dan pengecut untuk melakukan itu.
Max langsung menjuju pemakaman kakak ny, ia yakin Vincent sedang berziarah dan membawa roti fav nya.
"Terkadang aku merasa kasihan pada mu Vincent, kau seperti orang yang kehilangan akal. Membawa roti fav kakak dan memakan nya tepat di depan kuburan kakak" gumam max seraya melajukan mobil nya.
Sesampai nya di pemakaman, max melihat Vincent yang sedang berbicara sendiri dan makan roti fav kedua orang tua nya.
Max perlahan mendekati Vincent, dan menepuk pundak nya. Sontak Vincent langsung menoleh dan meletakkan roti nya.
"Ada apa?" tanya Vincent dengan wajah datar nya.
"Ada yang ingin aku bicarakan. Ini juga soal orang tua mu" kata max.
"kita bisa bicarakan dirumah, aku sedang menemui orang tua ku" kata Vincent
"bicara saja disini, ini juga menyangkut kedua orang tua mu. Lihat lah rekaman ini" kata max menyodorkan laptop pada Vincent.
Ternyata bukan hanya keluarga queena yang memiliki rekaman itu. Keluarga Vincent juga memiliki nya, bukti bahwa mereka bersungguh sungguh akan menjodohkan kedua nya.
Vincent sudah melihat semua rekaman itu, Vincent berpikir sejenak, Lalu ia menyetujui nya demi keinginan terakhir ayah dan ibu nya terwujud.
Mendengar jawaban Vincent, membuat max tersenyum, kini ia bisa membawa berita menyenangkan untuk Marvin..karna jika Max tidak memberikan jawaban yang diingin kan Marvin, maka Marvin tak akan mengampuni nya. Ia terus memukul max sampai tak berdaya.