Antagonis Love
Elsa adalah orang yang pemarah dia selalu mudah tersinggung, tapi dia orang yang baik hati. Umurnya mau 17 Tahun. Dia hobi berbelanja, dan menyukai hal-hal imut.
Tubuhnya yang mungil dengan tindikan anting dua di masing-masing telinganya membuat semua orang terpana padanya! Dan orangnya kini masih tertidur
Tiba-tiba ada suara ketukan pintu dan teriakan dari luar kamarnya Elsa "Elsa sudah jam berapa bangun!" Pekik Ibu Ela dari balik kamar yang sedang dikunci Elsa dari dalam.
Perlahan mata Elsa bangun dan melihat pandangan matanya mengarah pada jam dinding "Jam setengah 7 mah" Elsa bergumam pelan dengan desisnya
Pikiran elsa macet mendadak dan tiba-tiba dia melotot tajam dengan mata membulat besar.
"ARGH!! IBU HARUSNYA BANGUNIN ELSA LEBIH AWAL!!" Pekik Elsa berlari menuju kamar mandi dengan gaduh.
Ibunya turun tangga sambil menggelengkan kepala "Punya anak gadis kaya kebo" Ucap nya tajam bersuara keras.
"Elsa bukan kebo ibu!!" Teriak Elsa yang mendengar perkataan ibunya dari dalam kamar mandi.
"Tolong sarapan Elsa di taruh di kotak makan saja, Elsa mau makan di mobil nanti, sekalian sama minumnya ya, tolong mah!" Lanjutnya berteriak.
Pak Erik yang mendengar kegaduhan anaknya hanya menggelengkan kepala yang di ikuti Bu Ela.
Sambil menyiapkan bekal nya Bu Ela terus meneriakkan Elsa untuk mempercepat mandinya
"CEPAT ELSA SUDAH SIANG!!"
"SABAR LAGI GANTI BAJU MAH!!"
Elsa langsung mengganti pakaian seragamnya dengan terburu-buru dan setelah semua terkendali Elsa membuka pintu kamar dan berlari terburu-buru menuju ibunya.
"Selamat pagi mah, pah" Sabut Elsa sambil mencium pipi kedua orang tuanya.
"Kurang lama mandinya" Omel Bu Ela
"Ih apa sih mah" Protes Elsa ga terima
"Bekal sudah mamah masukin ke tas mu"
"Elsa, papah tunggu diluar ya" Sahut pak Erik
Elsa yang mulutnya sedang mengerucut menekan ikat rambut di bibir yang penuh lip cream hanya memberi respon dengan mengangguk kepala.
Elsa berpamitan ke ibunya sambil mengikat rambutnya dengan tergesa-gesa "Elsa berangkat dulu" Ucapnya sambil mencium pergelangan tangan ibunya.
Di dalam mobilnya pa Erik melihat Elsa yang sedang makan bekal yang dia bawa dengan terburu-buru. "Jangan buru-buru Elsa santai saja" Sahutnya tajam
"Iya maaf pah, soalnya dikejar waktu mana Elsa kesiangan bangunnya" Elsa Mengelak
"Makannya tidur jangan malam-malam" Omel pak Erik.
Elsa tanpa menjawab dia hanya fokus mengunyah makanan apa yang ada di mulutnya. sampai membawanya di sebuah gerbang sekolahan.
Saat sudah turun dari mobil Elsa gugupnya setengah mati dengan keringat dinginnya. Dia melihat sekolah SMA YADIKA Yang begitu besar.
"Anjir ini sekolah apa apartemen?" Ucapnya dalam hati.
Jam pertamanya dimulai dengan upacara penerimaan murid baru di aula sekolah, saat satu jam lebih acara itu selesai.
Elsa jalan perlahan menuju papan pengumuman untuk mencari informasi kelasnya.
Saat berada disana. Elsa melihat kertas berisikan informasi kelasnya pada Mading yang di tengah-tengah nya banyak murid yang sedang kepo.
Elsa mendapatkan kelas X-B IPA. Dan saat ingin berbalik badan, Elsa tidak sengaja di senggol oleh seorang pria yang bernama miller
"Elu kalau jalan pakai mata dong!!" Ketus Elsa sebal
Bukannya takut cowok itu malah menghentak omongan nya Elsa "Maaf, gue kalau jalan pakai kali" Sambil membuat gestur dorongan tangan mengarah pada Elsa sehingga membuatnya terjatuh.
"Woy santai dong! Lu bisa lembut sedikit ga sama cewek!!" Elsa sewot langsung pergi menghilangkan jejak dari wajah tengil nya
Sambil mencari kelas nya. Elsa di dalam perjalanannya terus mengerutkan keningnya. "Baru juga hari pertama sudah ada orang nyebelin!!" Omelnya
Tulisan X-B IPA Telah ditemukan Elsa yang ada di atas pintu kelasnya, dia masuk sambil melihat teman-teman barunya yang berada di kelas, namun tiba-tiba cowok yang sudah buat Elsa geram dia masuk ke dalam kelasnya.
Elsa tidak bisa mengalihkan pandangannya mengarah pada murid itu yang berjalan dengan santainya.
Dengan wajah datar tak berdosa Miller duduk disamping Elsa "Lah — Elu kenapa di sebelah gue duduk nya, minggir sama woy cari tempat duduk lain" Sewot Elsa rewel.
Cowok itu merespon dengan menutup kedua telinganya dengan telapak tangannya tanpa sepatah kata
"KAMPRET LU MALAH NUTUP TELINGA!!" Bentak Elsa meronta-ronta
Elsa memukul meja dengan keras yang membuat murid di dalam nya ciut dan takut "Kalau lu ga pergi, biar gue pindah cari kursi lain" Kata nya
Tiba-tiba guru yang mau mengajar datang dan menyuruh siswa yang sedang berisik untuk diam.
"Ck, Napa guru sekolah disini rajin banget datangnya" Elsa berdecak sebal sambil membuka isi tas untuk mengambil buku tulis
Ibu guru beri tugas ke Murid-murid untuk menyalin tulisan yang ada di papan tulis sambil absen kehadiran pertama nya
"Loh kok" Tiba-tiba Elsa panik saat lihat isi tasnya tidak ada bolpoin
Tiba-tiba Miller melihat kegaduhan Elsa yang sibuk dengan urusan isi tasnya "Kenapa lu" Tanya nya tajam
"Gue kayanya ga bawa bolpoin deh" Gumam Elsa panik
Miller kasih bolpoin cadangan ke Elsa dengan wajah datarnya "Pakai dulu ini gue bawa banyak bolpoin"
Elsa menoleh ke arah Miller "Oh thanks ya, oh ya siapa namamu?" Tanya Elsa sopan
"Miller" Jawab cowok itu singkat
"Oke nama gue Elsa, thanks sekali lagi bolpoin nya" Kata Elsa sambil senyum.
Elsa lalu menulis apa yang guru tulis di papan tulis dengan hikmat dan penuh kefokusan.
Saat jam pelajar selesai Elsa kasih bolpoin milik Miller dan dia ingin membeli pulpen di dalam koperasi sekolah
Namun Miller mencegahnya. untuk terus memakainya sampai jam istirahat. Elsa menoleh sinis mengarah kepadanya.
Saat jam istirahat Elsa kasih pulpen nya ke Miller dan lagi-lagi mengucapkan terima kasih. Miller hanya merespon mengangguk kepala singkat.
Mereka berdua terus melanjutkan pelajaran sekolah nya sampai mereka pulang sekolah
Dan saat di jam pulang sekolah lebih tepat nya di game center Elsa dan miller tidak sengaja bertemu karena mereka memiliki satu hobi yang sama,
"LAH LU KENAPA ADA DISINI!!" Pekik Elsa cempreng
"Bisa ga sih dikit-dikit ga teriak woy!!" Geram Miller sambil menutup telinga
"Gue mau main Dingdong" Lanjut Miller berbicara.
"Oh itu game kesenangan gue disini, mau main bareng?" Kata Elsa
Miller dengan senang hati menerima ajakan itu. Saat game sudah berakhir tak disangka raut wajah Miller berubah total
Dia yang kalah telak dari Elsa mengungkapkan rasa kagumnya ke Elsa.
Miller juga menceritakan selama di SMP dia tidak ada mengalahkan nya saat bermain game ini.
Melihat wajah Elsa yang sudah mulai jenuh. Miller membonceng Elsa untuk pulang dengan berboncengan motor.
Saat setengah perjalanan. motor nya tiba-tiba mogok dan Elsa menelpon ayahnya dengan dingin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
范妮·廉姆
Hai semua...
Gabung yu di Gc Bcm
kita di sini akan ada event dan reward special loh
serta kita di sini akan belajar bareng mengenai teknik menulis dasar yang baik dengan kaka mentor senior kita
caranya hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm ya.
Thank you.
2024-09-27
0
Miftahul Jannah
semangat terus tor, berikan karya yang terbaik yah/Smile/
2024-09-09
1