Cerita ini mengisahkan tentang perjuangan pemuda berusia 15 tahun yang mempunyai bakat bermain pedang dan ilmu bela diri yang cukup tinggi dalam menyelamatkan desanya dari penindasan oknum tak bertanggung jawab. Setelah berhasil mendapatkan kebebasan untuk desanya, satu persatu fakta keluarganya terkuak. Dia juga menyadari bahwa Alavarez yang merupakan kepala keluarganya telah di sekap oleh oknum bernama Fikron untuk di jadikan tahanannya. Tidak ada yang tau dimana Fikron mengurung Alarez, bahkan Mijay dan Altan yang menyamar sebagai anak buah Fikron saja masih belum bisa menemukan keberadaan Alvarez. Zafer pemuda 15 tahun itu memutuskan untuk memulai misi penyelamatan Alvarez, dan bersiasat menghabisi rekan-rekan Fikron yang berada di Abu Dhabi dan Oman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
C28 : PERUBAHAN RENCANA
...𖣁 ࣪࣪ἨΛⱣⱣὙ ᖇ𝚬Λ𝐃𝐥ṆԌ 𖣁...
"Hei kenapa kalian diam saja? Ayo berikan teman ku kursi, " ucap Ghani yang memerintahkan anak buahnya untuk memberikan kuris pada Jay.
"Oh ya Jay. Katakan padaku. Berapa uang yang kau habiskan untuk perawatan mu agar tampak terlihat muda seperti ini?"
"Em itu-"
"Aku tau sekarang. Kau adalah pria jantan yang begitu tidak suka berhubungan dengan para gadis. Apakah sekarang kau merasa bosan sendiri?"
"Tidak. Aku kemari hanya ingin menikmati kembali masa muda ku, " jawab Jay berbohong.
"Kau ini Jay. Kau tidak perlu menyembunyikan identitas asli mu hanya untuk mengincar gadis-gadis cantik. Jaman sekarang wanita hanya tertarik pada uang. Kau cukup memperkaya diri mu saja. Dengan adanya uang kau bebas memilih wanita mana yang ingin kau jadikan pasangan hidup mu, " Jay sama sekali tidak merespon ucapan Ghani sama sekali. Dia hanya diam dan tersenyum tipis mendengar itu.
"Oh ya. Karena kau sudah di sini. Ayok ikut aku. Akan ku kenalkan siapa dirimu kepada seluruh mahasiswa kampus sini, "
"Tidak usah. Aku bisa-"
"Ayolah Jay. Agar mereka tau kalau kau adalah teman ku. Dengan begitu mereka tidak akan menggangu mu. Anggap saja ini sebagai balasan atas apa yang sudah kau lakukan padaku dulu, " Ghani lalu mengajak Jay ke aula kampus.
"Kalian semua dengar sini. Perkenalkan nama dia Vijay Bagaskara. Dia adalah sahabat karib ku sejak kecil. Jadi aku harap kalian mau berteman dengan nya, "
"Ck. Siapa yang mau berteman dengan pria kulot seperti dia pak, " ucap salah satu mahasiswa dengan lantangnya. Mendengar itu Ghani kesal dan langsung meminta anak buahnya untuk menghajar mahasiswa itu.
"Kalian liat itu? Itu yang akan kalian dapatkan jika kalian berani menentang perintah ku, " ancam Ghani.
"Em Ghani. Ini terlalu berlebihan, " jawab Jay.
"Tidak apa-apa Jay. Oh ya untuk semuanya besok malam akan di adakan pesta ulang tahun kampus di hotel besar milikku. Akan ada pesta minum-minum di sana. Jangan lupa bawa pasangan kalian ke pesta, " mereka semua bersorak gembira karena akan di adakan pesta ulang tahun kampus.
"Oh ya Jay. Aku masih ada urusan pribadi. Nikmati masa muda mu kembali, " Ghani lalu pergi meninggalkan Jay dan kampus karena adanya urusan mendadak. Setelah semua bubar, Jay langsung menelfon pamannya untuk menanyakan apa hubungan Vijay pamannya dengan Ghani. Dari Zyan, Jay baru mengetahui bahwa Vijay dulu merupakan sahabat karib sejak kecil.
...· . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . ·...
Sementara Altan dari tadi merasa muak dengan ponselnya yang terus berdering. Ia mengira Jay ingin meminta maaf itu sebabnya dia terus menelfon Altan. "Aghh anak itu. Tidak tau apa aku masih marah padanya, " ucap Altan yang langsung mengangkat panggilan tersebut.
"Kau ini kenapa sih? Aku tidak mau berbicara padamu lagi, "
"Apakah pantas berbicara seperti itu pada ibumu?" Mendengar itu Altan terkejut bahkan hampir menjatuhkan ponselnya. Dia mengecek kembali nama kontak tersebut, rupanya itu telfon dari ibunya.
"Matilah aku Altan. Altan, " gumam Altan sambil mengusap-usap kepalanya.
"Hallo Altan?"
"Em.. Ahem. Mommy. Apa kabar?"
"Tidak usah mengganti topik Altan. Kenapa kau membentak ibu seperti itu tadi?"
"A-anu mom. Itu-"
"Ibu tidak pernah mengajari berkata seperti itu, "
"Iya iya. Altan yang salah, "
"Gimana kabar mu?"
"Baik mom, "
"Misi mu terlalu berbahaya nak. Tolong jaga dirimu baik-baik ya. Ibu mau kamu pulang dengan selamat, "
"Siap mom, "
"Good boy, "
"Siapa sayang?" Sahut Dicto ayah Altan.
"Mom itu suara daddy?"
"Iya. Ayah mu baru pulang. Kau mau bicara dengannya?"
"Tentu, " Kyara pun memberikan ponsel itu kepada suaminya.
"Hallo jagoan daddy, "
"Dad. Dengar ya. Aku bukan jagoan mu lagi, "
"Lalu?"
"Aku jagoan negara, "
"Widih. Baru berhasil 2 misi saja kau sudah sombong ya?"
"Ehehe. Seharusnya daddy bangga dong, "
"Bangga atas kesombongan mu?"
"Bu-bukan yang itu, "
"Altan. Apapun yang kamu lakukan. Entah itu berhasil atau tidak. Daddy tetap bangga padamu. Bangga atas kerja keras mu. Hasil itu adalah hadiah, "
"Em dad, "
"Kenapa?"
"Transfer lagi boleh?"
"Yang minggu lalu?"
"Habis untuk ongkos, "
"Kau minta saja pada kakakmu Jay. Ada uang mu bersamanya, "
"Setelah semua urusan ku selesai. Daddy harus membuatkan ku kartu ATM. Kak Jay tidak pernah memberikan uang ku kalau aku tidak belajar dengan rajin, "
"Iya iya. Selesaikan dulu urusan mu baru kita buat ATM, "
"Ya sudah. Daddy mau makan dulu. Kamu jaga diri baik-baik ya, "
"Siap daddy, " panggilan pun di akhiri. Altan yang tadinya sangat kesal mendadak bahagia. Apapun masalahnya jika dia mendengar suara orang tuanya dia akan kembali bahagia lagi.
...· . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . ·...
Sementara di Dubai. Zira sedang belajar bersama dengan Emla dan Rayla. Tiba-tiba ponsel Emla berdering yang ternyata itu adalah telfon dari Carlos ayahnya Eshma.
"Zira. Ayahnya Eshma menelfon ku, "
"Angkat. Angkat, "
"Kok di angkat? Bagaimana kalau dia mencari Eshma?"
"Jawab saja sedang tidur, "
"Oh oke, " Emla kemudian mengangkat panggilan dari ayahnya Eshma.
"Hallo paman?"
"Eshma. Syukurlah kau mengangkat telfon paman, "
"Iya paman ada apa?"
"Nak. Di mana Eshma? Sudah 2 hari ini ponselnya tidak bisa di hubungi. Apa dia baik-baik saja?"
"Ah iya paman dia baik-baik saja. Ponsel nya rusak. Jadi dia belum bisa aktif kembali, "
"Rusak? Lalu kenapa dia tidak meminjam ponsel mu untuk menelfon ku? Setidaknya dia meminta ponsel baru dari paman. Di mana Desmon? Kenapa nomor nya juga tidak aktif?"
"Em paman kakakku sedang ada kerjaan di luar kota, "
"Apa? Jadi kalian di rumah hanya bertiga? Tidak ada yang menjaga kalian? Baiklah. Besok paman akan terbang ke Dubai untuk menjaga kalian, "
"Ah itu tidak perlu paman, kami-"
"Emla. Kalian sudah seperti putri bagiku. Jadi sudah kewajiban ku untuk menjaga kalian. Besok paman akan terbang ke Dubai. Ah tidak. Paman sangat khawatir terhadap kalian, jadi paman akan terbang malam ini juga, "
"Oke?"
"Paman-"
"Ah ya sudah. Paman tutup dulu, " Carlos langsung mengakhiri panggilan tersebut dan bergegas mengemasi barang-barangnya untuk terbang ke Dubai.
"Sekarang gimana Zira. Bisa gagal rencana mereka kalau paman Carlos sampai terbang ke Dubai dan mengetahui bahwa Eshma telah di sekap, "
"Kita harus memberitahu mereka, " Zira lalu mengambil ponselnya lalu menelfon Zafer.
"Hallo Zafer, "
"Iya Zira, ada apa?"
"Carlos baru saja menelfon Emla. Dia menanyakan di soal Eshma, "
"Lalu kalian jawab apa?"
"Kami bilang kalau ponsel Eshma sedang rusak, "
"Baguslah, "
"Tapi ada kabar buruknya Zafer, "
"Apa itu?"
"Carlos khawatir setelah tau nomor Desmon tidak aktif. Dan dia berencana akan terbang ke Dubai malam ini juga, "
"APA?"
"Iya Zafer, "
"Ada apa Zafer?" Tanya Veyna.
"Em Zira. Kau tidak perlu khawatir. Kami akan segera menyelesaikan Carlos, " ucap Zafer yang kemudian menutup telfon tersebut.
"Kak. Sepertinya kita harus mengubah rencana, "
"Tapi kenapa?"
"Carlos mulai curiga tentang Eshma yang tidak ada kabar. Dan Zira mengatakan Carlos akan terbang ke Dubai malam ini juga, " gumam Zafer. Mendengar itu Veyna terkejut dan langsung mengajak mereka pulang untuk mendiskusikan perubahan rencana kepada Jay dan Altan.