Menceritakan tentang kisah khumaira larasati, gadis desa yang selalu di hina teman temannya karena miskin serta di khianati pacarnya, dia nekad ke jakarta untuk merubah nasib menjadi seorang pengasuh anak kembar milik duda kaya, simak kisahnya, mampukah Ira menakhlukkan si kembar dan merubah nasibnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sekolah
Hari ini hari pertama Twins M sekolah, mereka meminta Papa sendiri yang mengantar dan pulangnya pak Dono yang menjemput.
Ira bertugas menunggu Twins, tapi hanya di luar kelas, seperti wali murid atau hanya pengasuh seperti dia.
Twins pandai bergaul, tapi usilnya masih melekat. Mereka bahkan membuat salah satu siswa menangis. Bocah itu tadi mengambil pensil milik seorang gadis kecil yang bernama Danu itu tiba tiba mengambilnya, serta mengklaim tersebut milik dia.
" Pencil itu miyik ku, jangan diambil Danu, hik hik." Gadis kecil tadi mengejar Danu sambil menangis.
" Enak saja, semua yang sudah gue pegang, akan menjadi milik gue." Jawab Danu sombong, perawakannya besar dan tinggi, jadi tidak ada yang berani padanya.
Mike dengan mudah merebut pensil itu.
" Eh, kembalikan itu punya gue, awas kalau rusak, mama membelikannya di singapura." jawab Danu.
" Oh ya, bukannya pensil ini milik dia." Mike menunjuk ke arah Chacha. Sementara Michael mengganti pensil gadis kecil itu.
" Jangan nangis, ini pensilku kamu pakai saja." Michael menghiburnya.
" Terimakasih ini cantik sekali, terima kasih Michael." Jawab Cha cha. lalu Michael menghampiri Mike dan Danu.
" Enak saja, pensil itu punya gue, mamaku yang beli, dianya saja yang mencurinya." jawab Danu bohong.
" Enggak itu punyaku hadiah dali oma." Jawab Chacha.
" Punya gue, lo yang nyuri."
" Tidak cha cha tidak nyuli, itu hadiah dali oma, lihat walnanya saja ping, masal laki laki memakai pencil ping." cha cha tidak mau kalah.
Tiba tiba Mike melakukan sesuatu pada pensil tersebut. Dia mematahkannya menjadi 2.
" Ini pensilnya sudah jadi 2 sekarang kalian bisa membaginya." Ucap Mike dengan santai dan menaruh pensil tersebut di meja.
Tapu Danu tidak terima, dia mencoba untuk memukul Mike, tapi dengan segera Michael mendorong Danu hingga terjungkal, dan lututnya membentur lantai.
Danu menangis histeris sambil memegangi lututnya.
" Hua hua mama mama." teriak Danu.
Otomatis mama Danu menuju ke kelas, demikian juga ibu guru dan wali yang lain. kelas Tk itu jadi ramai.
" Mama, dia mendorong Danu hingga jatuh, dan mematahkan pensil Danu, huaaa huaa."
Danu menunjukkan pensil tersebut, mama Danu yakin itu bukan pensil Danu karena tadi pagi pensil Danu itu warnanya kuning, bukan ping. Tapi ibu Danu mulai drama.
" Siapa yang mendorong dan mematahkan pensil Danu." suara ibu Danu meninggi.
" Aku" jawab Twins kompak. Ira segera maju ke depan ketika mengetahui kalau yang membuat masalah itu anak asuh dia.
" Adik, kakak ada apa?" tanya Ira pada keduanya.
" Danu mau memukul Mike jadi Michael dorong dia." jawab Michael dengan santai.
"Kenapa Danu bisa memukul Danu?" tanya Ira lagi.
" Dia mematahkan pensil Danu, enak saja." ketus Danu.
" saya cuma membagi dua, biar adil, chacha mengaku itu pensilnya dan danu juga jadi ya Mike bagi Rata saja." jawab Mike.
"Hei anak kecil, tahu tidak berapa harga pencil itu!" sentak Ibu Danu.
Wali kelas mendekati kerumunan tersebut, dan melerai anak didiknya tersebut.
" Maaf nyonya sebaiknya anda tidak membiasakan anak ke sekolah dengan barang mahal." jawab Wali kelas.
" Tahu apa kamu suka suka saya, anak anak saya, uang uang saya, dan sebagai wali kelas anda kemana saja, lihat lutut anak saya dan juga ganti pensil itu." Ketus ibu Danu
" bu gulu, benal itu tadi pencilnya chacha, hadiah dari oma cha cha, suel deh, tapi Michael sudah menggantinya, Danunya saja yang ngaku ngaku." terang Cha cha.
" Maaf bu saya menyela sebentar." Ira mulai angkat bicara setelah memeriksa pensil yang patah itu.
"Di lihat dari bentuk, warna dan karakter pensil ini kemungkinan besar ini adalah pensil anak perempuan, setahu saya kebanyakan anak cowok tidak menyukai warna tersebut, biasanya mereka cenderung menyukai warna biru, merah, hitam serta warna warna yang menantang." jawab Ira.
" Pokoknya ganti pensil anak saya 5 kali lipat dan bawa ke rumah sakit dia, lihatlah sendiri lututnya terluka, kalau tidak saya akan bilang pada suami saya untuk menghentikan donasinya ke yayasan ini." sewot ibu Danu.
" Jangan nyonya, ini hanya kecelakaan kecil, jangan di perpanjang, Mike Michael, kalian minta maaf pada Danu dan ganti pensilnya ya nak, please." Ibu wali kelas memohon pada Twins.
" Tunggu bu, bukannya saya membela twins, tapi sebaiknya kita tuntaskan dulu permasalahan ini, saya yakin anak asuh saya tidak akan melakukan hal itu kalau tidak ada yang memulainya. Seperti yang saya bilang tadi kebanyakan anak Laki laki tidak akan menyukai warna ping, seharusnya sebagai ibu anda tahu itu, tolong di periksa dulu tas Danu dan cha cha, sebenarnya milik siapa pensil tersebut, dengan begitu kita sudah berbuat adil. Jangan hanya karena nyonya ini donatur di sini kita mengesampingkan yang lainnya bu." Ira mengajukan pendapatnya dengan jelas.
" Berani ya kamu, memangnya kamu ini siapa?" marah Ibu Danu.
"Saya bukan siapa siapa bu, saya hanya pengasuh twins saja, tapi mereka adalah tanggung jawab Saya."jawab Ira dengan tegas.
Wali yang lain juga setuju dengan Usul Ira.
" iya bu, lebih baik kita periksa saja tas mereka, kalau ayah Danu mencabut donasinya, kami yang akan bicara ke suami kami untuk mendonasikan sebagian pendapatan kami ke sekolah ini jadi bu guru jangan takut." jawab Seorang wali murid lainnya.
" Baik saya akan periksa tas Danu dan tas Cha cha, siapa tahu pensil dari salah satunya masih berada di tas dan lupa. Ibu wali kelas setuju untuk memeriksa tas Danu dan cha cha. wajah ibu Danu sudah memerah, karena dia ingat kalau pensil Danu sebenarnya berwarna Biru.
lalu bagaimana nanti tanggapan Bella jika mengetahui semua itu???