NovelToon NovelToon
Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Enemy to Lovers
Popularitas:25.8k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Mara, gadis yang terbaring koma berbulan-bulan, terpaksa harus menerima tawaran sesuatu yang disebut "sistem", yang di mana dia harus pergi ke dunia novel untuk meningkatkan nilai baik antagonis sebagai ganti tubuh aslinya tersembuhkan perlahan. Hanya saja, sang target merupakan orang sangat sulit didekati, paranoid, dan dibenci banyak orang.
______

Suatu hari, Mara menyelesaikan tugasnya dan akan pergi. Tapi tiba-tiba dia ditangkap pria menakutkan yang telah dia jinakkan.

"Jangan berpikir kamu bisa memanjat jurang gelap yang telanjur kamu lompati sesuka hati!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekolah

"Wajah versi mudaku sangat imut."

Mara menatap dirinya di cermin dengan mengenakan seragam sekolahnya. Rambut hitam kecoklatannya digerai dengan sedikit keriting di bagian bawah rambut. Ia juga mengenakan pita yang diikat di bagian atas rambut yang warnanya selaras dengan dasi seragam.

Suasana hatinya pagi ini sangat bagus. Pertama karena semalam ia mendapat semua barang-barangnya kembali dari Melody. Kedua, dia mendengar citra baik ibu tirinya menurun sampai 70%, tentu ia yakin karena kebenaran terungkap bahwa wanita itu beberapa kali tidak memberi uang saku sehingga dirinya sampai bekerja di beberapa tempat, dan Wilson yang sudah memastikan tempat kerja itu menjadi marah. Putrinya tidak berbohong.

Mara mendapat uang saku langsung dari Wilson semalam dan dia diberitahu untuk tidak pernah bekerja di mana pun lagi. Dia akan diberi uang saku lebih besar dari uang yang diberikannya pada Luri. Siapa yang tidak senang dengan itu?

Adapun akibat dari perbuatan Luri padanya, uang bulanan dikurangi setengahnya. Menurut Mara itu sangat tidak adil jika hukumannya hanya itu, tapi tidak apa-apa. Masih banyak waktu untuk menjatuhkan mereka sedalam-dalamnya. Lagi pula citra baiknya menurun cukup banyak.

Pagi ini Wilson tidak ada di rumah karena pada tengah malam dia mendadak pergi karena urusan di rumah sakit. Mara tak perlu repot-repot sarapan dengan keluarga palsunya itu, jadi dia langsung pergi ke sekolah dengan supir pribadinya.

Saat di tengah jalan, tiba-tiba hpnya berbunyi. Itu adalah nomor yang tidak dikenal. Jadi dengan cepat Mara menolak panggilannya. Nomor itu menelepon lagi, lalu ia matikan lagi. Untuk ketiga kalinya, Mara sangat kesal dan langsung mengangkatnya.

"Hal—"

Tiba-tiba suara marah datang dari seberang telepon. "Kak Mara! Bagaimana bisa kamu meninggalkanku ke sekolah!"

"Apa?" Mara terkejut. Ia langsung tahu suara siapa itu. Ia berkata mengejek. "Mengapa aku harus menunggumu?"

Suara Melody semakin kesal. "Kak Mara! Kita hanya punya satu mobil untuk pergi ke sekolah! Biasanya mobil itu yang mengantarku! Kakak biasanya pergi ke sekolah sendiri tanpa mobil itu, tapi kenapa sekarang—!"

"Apakah mobil ini dibeli pribadi oleh uangmu sendiri? Hei, tahu dirilah. Kamu hanya menumpang di rumahku, dan semua yang kau punya harusnya milikku."

"...Apa?!" Melody tertegun seolah tak percaya dengan ucapan tiba-tiba Mara yang langsung menusuk.

Sepertinya telepon dijauhkan, tapi Mara masih mendengar suara Melody yang sangat marah dan benci. "Ibu! Bagaimana si jal*ang ini mengatakan hal itu padaku!"

Setelah hening lama, akhirnya suara Luri terdengar dan membujuknya lembut." Mara, bisakah kamu mengatakan pada supir untuk putar balik menjemput Adikmu?"

Sebelum Mara menanggapi, tiba-tiba sistem berbicara.

"Bip—Target terdeteksi. Jarak 5 meter dari Anda."

Apa?!

Mara menoleh ke luar mobil. Ternyata Rahan berada dalam busway yang ada di samping kanan mobilnya. Lewat jendela, dia bisa melihat kepala lelaki itu yang bersandar tidur ke kaca jendela.

Sistem: "Manusia, Anda harus segera mendekati target untuk meningkatkan nilai penyembuh."

"Apa tidak bisa nanti di sekolah saja?"

Sistem: "Jika Anda tidak meningkatkan nilai apapun hari ini, Anda akan diberi hukuman."

Mara berdecak kesal.

"Mara? Apa kamu mendengar Ibu?" Suara Luri datang dengan cemas. Lebih tepatnya mendesaknya untuk segera putar balik.

"Ya, ya. Sangat cerewet. Aku akan menyuruh supir putar balik." Mara langsung menutup telepon.

"Nona, apa kita perlu menjemput Nona Melody?" Sepertinya supir bernama Pak Den itu mendengar percakapan telepon.

Sebenarnya Pak Den ingin bertanya dari awal apakah mereka tidak menunggu Melody terlebih dahulu. Tapi ia tak berani melihat raut Mara yang tak bisa diganggu karena ia tahu hubungan mereka cukup buruk. Seperti yang dikatakan Melody di telepon, Mara tak pernah naik mobil antar jemput sekolah. Lebih tepatnya tidak ingin satu mobil dengan Melody. Jadi Melody yang merasa nyaman dengan itu merasa mobil miliknya sendiri. Dan Pak Den disuruh tutup mulut oleh Luri untuk tidak bilang soal Mara yang tak pernah diantar ke sekolah kepada Wilson, tapi pergi naik tranportasi umum sendiri.

"Ya. Aku akan turun di depan. Aku akan naik busway itu."

"Apa?" Pak Din kaget. "Apa tidak apa-apa, Nona?"

"Ya." Mara sedikit badmood karena telepon dari ibu tirinya itu.

Setelah itu, Melody berhenti di depan pemberhentian busway. Tepat setelah busway datang, dia masuk dan matanya langsung mengunci target, alias Rahan yang tengah tidur di kursi paling belakang dengan mengenakan seragam sekolah yang sama dengannya. Mara duduk di sampingnya dan menatapnya.

Tidak heran jika anak ini mengantuk di sini atau di kelas nanti, saat pulang sekolah dia harus menyisihkan waktu bekerja paruh waktu. Lalu pada malamnya, dia bekerja lagi di tempat yang berbeda sampai dini hari. Ternyata hidupnya sesulit itu, berbeda dengannya yang tak pernah sekali pun merasakan kekurangan, apalagi kelaparan. Ia yang awalnya miliki mood buruk tiba-tiba berubah. Pilihan yang tepat untuk duduk di sini.

Saat bus melewati polisi tidur, kepalanya yang bersandar di jendela agak terbentur dan wajah tidurnya berkerut kesakitan. Namun, karena rasa kantuknya, sepertinya anak lelaki itu tetap melanjutkan tidurnya.

Memikirkan sesuatu, ia dengan hati-hati memindahkan kepalanya yang miring ke kaca untuk disandarkan pada bahunya agar dia tak terbentur lagi. Tubuhnya tinggi, dan kepalanya agak berat, tapi Mara menyesuaikan diri dengan duduk tegap berusaha membuat tidurnya nyaman. Saat melewati polisi tidur lagi, Mara tanpa sadar tersenyum karena Rahan tidak harus terganggu lagi dalam tidurnya.

Tak lama kemudian, busway berhenti di depan sekolahnya. Mara tak membangunkannya karena pasti kesan Rahan akan lebih buruk karena berpikir dia mendekatinya dengan sengaja.

Berpikir bahwa mungkin anak lelaki ini belum sarapan, ia mengambil sesuatu dlaam tas dan meletakkan kotak sandwich yang disiapkannya sendiri di samping anak lelaki itu. Ia merobek kertas dan menulis sesuatu.

'makan saja, tidak ada racun di dalam'.

Setelah itu, Mara langsung keluar busway dengan ceria.

Sistem memprotes. "Manusia! Mengapa Anda tidak membangunkannya agar dia memberi kesan baik?"

"Tidak apa-apa. Aku memiliki rencanaku sendiri."

Saat akan melaju, supir bus melihat seseorang di bangku paling belakang. Ia mengenal anak lelaki itu karena beberapa kali ia melihatnya menaiki busnya, ia berteriak membangunkan. "Nak, sudah sampai di depan sekolahmu."

"Aku tidak tidur." Rahan tiba-tiba bersuara. Matanya yang sayu terbuka. Ujung hidungnya masih bisa mencium aroma manis seseorang di sebelahnya beberapa detik lalu.

Ia menunduk membaca bacaan di kertas yang menempel dikotak berisi sandwich itu di sampingnya. Lalu menoleh ke luar jendela bus menatap punggung seorang gadis yang berlari seperti anak kecil masuk ke gerbang sekolah.

Tatapannya rumit, tidak ada yang tahu apa yang dipikirkannya.

~•~

"Bip—Nilai Target: 1."

"Yey!" Mara sangat senang meskipun hanya satu, karena dia bisa terhindar dari hukuman!

Sistem berkata heran, "Manusia, apakah Anda sadar bahwa target sudah bangun semenjak Anda memindahkan kepalanya bersandar pada Anda?"

"Hm, entahlah. Aku hanya memiliki firasat untuk mendapatkan nilai saat tadi."

Sistem memuji. "Anda cukup pintar bisa mendapatkan nilai tak terduga. Meskipun hanya satu, tapi angka ini akan membuat tugas Anda 5% lebih mudah untuk naik ke angka berikutnya."

"Cih, hanya 5%." Mara mencibir. "Aku hanya takut mendapat hukuman darimu!"

Sistem: "Karena hadiah memecah nilai pertama, sistem akan memberi hadiah."

"Hadiah apa?" tanya Mara antusias.

Sistem: "Mulai saat ini, sistem tidak akan repot-repot lagi memberi tahu informasi tentang diri Anda dan keluarga Anda. Sistem akan memberi semua ingatan tubuh Anda sebelum Anda datang."

"Apa?"

"Bip—Hadiah akan diberikan dalam—3, 2,1."

Sangat tiba-tiba! Mara langsung merasakan kepalanya sakit diikuti ingatan asing di kepalanya seperti film berputar.

"Bip—Target terdeteksi dalam jarak 4 meter dari Anda!"

Mara tidak mendengar apa yang dikatakan sistem karena tidak fokus yang disebabkan oleh ingatkan datang yang tak kunjung selesai. "Hiss—sakit sekali!

"Bip—Target mendekat dalam jarak 2 meter."

"Bip—Target mendekat dalam jarak 1 meter."

Mara terhuyung dan tubuhnya jatuh dengan kepala masih pusing berputar. Dengan nafas terengah-engah dan wajah pucat, dia berusaha memperjelas penglihatannya yang buram. Sesuatu yang ia sadari adalah, dia dalam pelukan seseorang!

Mata Mara berkedip dan melihat dari bagian bawah wajah seseorang yang dikenalnya. Mata yang dingin itu bertabrakan dengan matanya yang membulat karena kaget.

"Rahan?!"

Ekspresinya langsung gelap dan tatapan menakutkan. "Siapa kamu? Mengapa kamu mengenalku?"

Saking kagetnya Mara memangil namanya!

Mampu aku!!

1
Lippe
author hiatus atau emang mau berhenti bikin cerita? Aku rindu berat /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
selir Caesars
thorrrrrr upppppp ya Alloh
selir Caesars
thorr tenggelam kemana kau thorrr kok ga upp,thorrrrrrr uppppppo dongggggggg
fiza
Lumayan
Xi Feng Jiu
Gw bolak balik noveltoon cuman nunggu nih cerita doang, authornya kemana nih😭
Xi Feng Jiu
Kapan up kak😭
Alfiananda Puspita
author nya lagi bertapa
Alfiananda Puspita
Lamak juga ya gaes wkwk
Alfiananda Puspita
author nya ngilang lama banget ya hehehhee
Alfiananda Puspita
sabar banget Ya Allah ini
Alfiananda Puspita
masih menunggu author nya update
Alfiananda Puspita
masih menunggu update an
Alfiananda Puspita
yah belum update
putri dwi tania
lanjut kak
Alfiananda Puspita
dulu mba penulis nya sering update, sekarang kenapa ya?
Reni Purnama Sari
bagus lanjut kk
Alfiananda Puspita
gabut banget bolak-balik nungguin mba penulis update wkwk
Alfiananda Puspita
gara2 liat kim mingyu versi rambut cepak, ak slalu bayangin arhan kayak beliau wkwkwk
ganteng, gapura kabupaten, tiang listrik, bisa masak wkwkwk
Xi Feng Jiu: Rahan gak sih kak
total 1 replies
Alfiananda Puspita
rajin komen sama kasih gift, biar mba penulis rajin update wkwk
Alfiananda Puspita
masih memantau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!