Hidup sebatang kara karena kecelakaan orangtuanya memaksa Felysia seorang wanita cantik harus mengubur mimpi masa kecilnya dan membanting tulang dengan bekerja menjadi seorang office girl di salah satu perusahaan besar, semuanya dilakukannya demi untuk melunasi semua hutang ayahnya yang sudah meninggal karena kecelakaan.
Namun peristiwa tak terduga terjadi di kantornya di mana peristiwa yang membuat mahkota nya harus direnggut oleh bos nya sendiri dan membuatnya mengandung anak dari bosnya itu, karena tidak ingin sang bos tahu Felysia pun memilih untuk pergi jauh dari sana dan menghilang bagaikan di telan bumi.
Bagaimana kelanjutan dari kisah Felysia seorang office girl dan bosnya itu???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
"Adi bagaimana apa kah kamu sudah mengetahui siapa wanita yang datang ke ruangan ku waktu itu?" tanya Zico.
Dia memang sudah memberitahukan hal tersebut kepada Adi tentang dia sudah meniduri seorang gadis yang sialnya Zico sama sekali tidak tahu siapa gadis tersebut, bahkan Zico juga mengatakan bahwa sang gadis ternyata masih perawat dan saat mereka melakukan hubungan intim zico tidak menggunakan pengaman sama sekali.
Awalnya Adi sangat terkejut bahkan dia merasa seperti mayat hidup yang terkejut akan berita yang sangat menggemparkan itu bagaimana bisa bos nya itu meniduri seorang wanita yang bahkan bos nya sendiri tidak tahu siapa, namun baik Zico atau pun Adi menebak bahwa wanita tersebut masih karyawan Adiguna Company karena bagaimana bisa ada yang bisa sampai ke lantai tiga puluh bahkan masuk ke ruangan CEO kalau bukan orang Adiguna sendiri.
"Maaf tuan, sampai sekarang saya dan juga beberapa anak buah yang saya utus masih berusaha untuk mencari siapa identitas wanita itu." sahur Adi karena dia sama sekali belum menemukan identitas asli dari siapa wanita tersebut.
"Saya mau secepatnya informasi itu di dapatkan dan kalau bisa kerah kan semuanya, berapapun uang yang di inginkan pasti akan saya bayar." sahut Zico yang sudah sangat penasaran akan identitas wanita yang sudah ia tiduri.
Yang membuat nya penasaran adalah wanita tersebut mengorbankan kepera*anannya karena kebejatan Zico.
"Baik, tuan. akan segera saya usahakan tetapi saya dan juga tim sedang dalam kesulitan untuk mencari bukti siapa wanita situ tuan jadi mungkin akan lebih lama lagi," ucap Adi karena tidak ingin membuat tuannya itu menunggu dan berharap dengan sesuatu yang sangat sulit untuk di cari, meski pun bisa pun mungkin hanya bisa beberapa persen pun terungkap karena tidak ada cctv yang menyala di kantor karena memang waktu itu sedang ada perbaikan listrik.
"Iya, saya tahu." jawab Zico kemudian kembali melamun dengan melihat ke jendela mobil.
Tak lama mereka pun sampai di mansion keluarga Adiguna di mana sang kakek dan nenek nya sudah berada di sana, awalnya mereka ingin Zico untuk menjemputnya namun karena pagi tadi Zico ada rapat penting sehingga dia tidak bisa menjemput mereka di bandara.
Saat sampai Zico langsung masuk ke dalam dan menyapa kakek dan neneknya yang sangat jarang sekali ia temui karena Zico yang dulunya tinggal di Amerika sedangkan kakek neneknya yang tinggal di Indonesia sama seperti mama dan papanya.
"Kakek, nenek." sapa Zico saat sudah sampai di ruang tamu dan melihat kakek dan nenek nya sedang berbincang dengan om Andra sang paman yaitu adik dari papanya.
"Zico, akhirnya kamu dateng juga!" ucap nek Fifin sang nenek.
"Hehe iya nek tadi Zico gak bisa jemput soalnya masih ada urusan di kantor," sahut Zico.
"Kamu itu ya sama aja kayak papa mu yang selalu sibuk dengan urusannya, awas saja nanti kalau cucu mantu ku kamu tinggal terus Dnegan alasan urusan kantor kayak papa mu!" sahut sang kakek.
"Kakek tenang aja nanti kalau Zico udah punya istri Zico gak akan kayak papa," ledek Zico.
"Dasar anak gak tahu diri," ucap papa teguh karena perkataan sang anak tadi.
"Zico, mana calon cucu mantu nenek?" tanya nenek Fifin karena tadi dia melihat sang cucu datang sendirian.
"Bu, Zico itu belum punya istri gimana mau punya istri orang calon istri aja belum!" sindir mama Fenny kepada sang anak.
"Astaga, Zico. Kamu itu udah siap buat cari istri!" tutur kakek Indra karena sang cucu tidak juga mempunyai pendamping hidup.
"Kakek, nenek. Kalian tenang aja Zico masih Betha kok sendiri nanti kalau Zico udah punya calon pasti akan Zico kenalin kok!" ucap Zico mau tidak mau kakek dan nenek nya pun hanya bisa pasrah dengan sang cucu.
Mereka pun saling bercerita banyak hal mulai dari kehidupan satu tahun kakek dan nenek nya di Jepang dan juga kehidupan Zico di Amerika bahkan neneknya menanyakan apakah Zico sudah punya pacar namun lagi lagi Zico menepis akan hal tersebut dan mengatakan bahwa dia masih belum punya pasangan.
Semua perbincangan berjalan dengan lancar bahkan sang nenek juga tak henti hentinya memegang tangan sang cucu karena memang Zico adalah cucu tertua sedangkan om Andra sang om memiliki anak yang masih berusia 2 tahun dan berada di Bali, om Andra juga sering bolak balik ke sana karena bisnis dan juga keluarga nya di sana sedangkan dia di Jakarta mengurus beberapa bisnis kecilnya saja dan tidak menetapkan di Jakarta.
Sedangkan di sisi lain Felysia dan mbk suci sedang berada di warung mie ayam di gang sebelah pun menikmati pesanannya dengan santai karena warung sudah cukup ramai untung saja saat sampai tadi mereka masih kebagian kursi sehingga mereka tidak harus mengantri untuk mendapatkan kursi.
Tak lama wulia yang terburu-buru mencari Felysia dan mbk suci yang dari tadi ia mencari mereka berdua karena dia sudah mendengar tentang mbk suci dan Felysia yang mengundurkan diri dari perusahan tempat mereka bekerja sekarang tanpa mengatakan sesuatu hal pun kepada wulia.
"Mbk suci, Felysia!" panggil wulia dengan wajah yang cukup merah dan nafas yang menandakan kelelahan membuat mbk suci dan Felysia bingung mengapa wulia sampai berlarian mencari mereka.
"Wulia, kenapa kamu Sampek kelelahan kayak gitu?" tanya Felysia.
"Kalian berdua!" ucap Felysia menghentikan ucapannya dan langsung memeluk erat rekan sekaligus orang yang sudah ia anggap sebagai keluarga.
"Wulia, kamu kenapa?" tanya mbk suci.
"Kalian kenapa mengundurkan diri gak bilang bilang dulu sama aku, aku gak mau sendirian aku mau ikut kalian!" pekik wulia membuatnya di lihat banyak orang, namun wulia tidak menghiraukannya karena baginya sekarang adalah dia tidak ingin berpisah dengan keluarga nya dia ingin bersama mereka karena wulia adalah pernah anak yatim sama seperti Felysia jadi dia tidak punya keluarga yang bisa ia ajak untuk curhat dan biasanya Felysia dan mbk suci lah yang menjadi tempat curhatnya, namun saat ia mendengar bahwa mbk suci dan Felysia akan berhenti bekerja membuat wulia tidak terima.
"Wulia, kami berhenti karena ada urusan yang sangat mendesak sehingga memaksa kami berdua untuk berhenti. Kamu sebenarnya juga tidak ingin berhenti namun keadaan yang memaksa wulia," sahur Felysia mencoba untuk menjelaskan situasi nya sekarang kepada wulia.
"Apakah tidak bisa aku ikut dengan kalian berdua?" tanya wulia dengan wajah memohon nya karena jika mereka berdua pergi maka wulia tidak tahu bagaimana keadaanya di perusahaan nantinya.
"Wulia, kami sebenarnya ingin sekali mengajak kamu tapi sekali lagi apa yang di katakan Felysia tadi tentang keadaan yang memaksa kami berdua harus pergi tanpa kamu wulia, mbk janji kalau mbk dan Felysia sudah lebih stabil lagi mbk akan bawa kamu ikut dengan kami," sahut mbk suci membuat wulia lebih tenang lagi.
"Beneran?" tanya wulia memastikan.
"Iya, mbk dan Felysia janji!" sahut mbk suci dan di angguki oleh Felysia.
Wulia pun sudah lebih baik walau pun masih ada ketidakrelaan terpaut wulia harus bisa mengerti dan menunggu hingga mbk suci dan Felysia membawanya bersama dengan mereka.
.
.
Bersambung..........
kurang konsen penulisnya
.agak bertele2 juga.....bos kayaraya nyari bukti nyeliki aja dak berhasil