Sebuah pengkhianatan seorang suami, dan balas dendam seorang istri tersakiti. Perselingkuhan sang suami serta cinta yang belum selesai di masa lalu datang bersamaan dalam hidup Gladis.
Balas dendam adalah jalan Gladis ambil di bandingkan perceraian. Lantas, balas dendam seperti apa yang akan di lakukan oleh Gladis? Yuk di baca langsung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadisti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagaimana jika pasanganmu selingkuh
"Mas, baru pulang?" tanya Gladis ketika Evan baru memasuki pintu rumahnya. Wanita itu nampak meredam amarahnya yang sudah menggunung tinggi. Ingin melihat sampai mana suami brengseknya itu akan berakting manis di hadapannya.
Evan sedikit tersentak, saat mendapati sang istri tengah berdiri di hadapannya menghalangi langkah kakinya yang pelan.
"Sayang, kamu mengejutkanku," ucap Evan seraya menghela nafasnya kasar. Pria yang baru saja pulang dari rumah selingkuhannya itu, terlihat tidak merasa bersalah sama sekali. Raut wajah yang awalnya terkejut, kini sudah berubah menjadi tenang, seolah-olah ia tidak melakukan kesalahan besar di belakang istrinya.
"Baru pulang? Sudah makan belum? Kalau belum akan aku hangatkan makanan untukmu," ucap Gladis kembali mengulang dua kata di depan. Menatap suaminya dengan tatapan yang tidak bisa Evan artikan. Ntah itu hanya perasaan Evan saja, atau memang tatapan Gladis sedikit berbeda? Ah ntahlah, Evan tidak perduli.
"Iya, sayang. Mas lembur lagi. Tadikan mas sudah mengabari kamu kalau malam ini, mas lembur." Evan mengatakan itu dengan alis bertaut. Tatapan matanya terus tertuju pada sang istri yang saat kini tengah mengulas senyuman. Senyuman yang memendam amarah sekaligus kekecewaan yang mendalam.
"Aku pikir, kamu lembur sampai jam tujuh, ternyata sampai jam sebelas malam. Apakah bosmu itu tidak memiliki hati nurani sekarang? Kenapa dua hari ini kamu lembur sampai malam sekali? Apakah Doni juga sama, lembur sampai malam sepertimu?" tanya Gladis sambil menatap suaminya dengan penuh selidik. Sengaja ia bertanya seperti itu, ingin melihat reaksi sang pengkhianat itu.
Sungguh di luar dugaan, Evan nampak sangat tenang sekali. Ia tidak memperlihatkan gelagat mencurigakan sama sekali. Bahkan pria brengsek itu nampak mengulas senyuman ketika mendengar ucapan istrinya tersebut.
"Perusahaan sedang ada sedikit masalah. Jadi wajar saja jika si bos itu tidak memiliki hati nurani sekarang. Untuk Doni, dia sedang di tugaskan di luar kota, dia juga sama seperti mas, bekerja lembur sampai malam. Kalau kamu tidak percaya, coba saja tanya sama istrinya," Evan menjawab dengan tenang.
Ia lantas berjalan melewati istrinya menuju dapur. Tenggorokannya haus, ia butuh air putih dingin untuk melegakkan tenggorokannya.
Gladis menatap suaminya dengan hati yang perih. Kebohongan suaminya saat ini, jelas membuat luka hati Gladis semakin bertambah dalam. Namun, Gladis harus bertahan dan berpura-pura bodoh, mengikuti drama yang di mainkan oleh suaminya tersebut.
"Sampai kapan kamu akan membodohiku, mas! Sampai kapan kamu akan menyembunyikan perselingkuhanmu dengan Amelia? Evan, kamu memberiku contoh yang buruk. Jangan salahkan aku jika suatu saat nanti aku akan mengikuti jejakmu. Kamu harus merasakan apa yang aku rasakan saat ini." Batin Gladis dengan sebelah tangan yang kembali mengepal kuat. Menahan gejolak amarah yang tidak bisa ia lampiaskan sekarang.
"Sayang, kenapa kamu berdiri di sana? Apakah kamu tidak ngantuk?" tanya Evan yang sudah menenggak habis sebotol air dingin yang ia ambil dari kulkas tadi.
"Tidak," sahut Gladis dengan cepat. Ia lantas berjalan dan duduk di atas kursi sofa, kemudian ia kembali berbicara tanpa menoleh ke arah sang suami. "Mas, aku bicara sama kamu. Bisakah kamu duduk dulu sebentar di sini?"
Evan nampak menghela nafasnya kasar. Ia pun lantas berjalan menghampiri istrinya.
"Apa bicaranya tidak bisa besok pagi saja, sayang? Aku merasa sangat lelah dan mengantuk. Belum lagi besok aku harus bangun pagi untuk pergi bekerja," keluh Evan sambil menguap. Ia benar-benar merasa mengantuk sekarang, tubuhnya terasa lelah. Lelah habis bermain kuda-kudaan dengan selingkuhannya. Ia butuh istirahat, karena besok pagi ia harus kembali beraktifitas.
"Mas, jika pasanganmu berselingkuh, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Gladis dengan tiba-tiba. Ia sama sekali tidak mengindahkan ucapan suaminya, karena ia sangat tahu bagaimana reaksi sang suami jika dirinya membahas tentang pasangan yang berselingkuh.
makasih Thor🙏💪