Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Prolog

"Hallo—"

"Hallo, Manusia."

Samar-samar Mara mendengar suara aneh dalam kegelapan. Baru pertama kali ia mendengarnya, karena meskipun ia cukup lama koma, ia masih bisa mendengar suara luar di alam bawah sadarnya. Terkadang suara keluarganya menangis, kakaknya yang selalu berdoa dan berharap dirinya segera bangun dengan nada sesak, atau adik kecilnya yang dengan polos merengek memintanya untuk segera membuka mata dan bermain dengannya.

Saat umurnya akan beranjak 20 tahun, dirinya yang selalu sehat tiba-tiba diserang penyakit tak terdeteksi. Setelah akhirnya hampir berbulan-bulan menderita di rumah sakit, akhirnya ia jatuh koma.

Mara selalu sedih dan ingin segera sadar untuk memeluk mereka dan mengatakan untuk tidak sedih. Dirinya tidak sakit dan merasa baik-baik saja kecuali tubuhnya yang tidak ingin bergerak dan bangun. Entah sudah berapa lama, tapi pasti waktu berlalu begitu lama selama dirinya dalam kegelapan itu. Jika memang harus terus seperti ini selama sisa hidupnya, Mara berpikir untuk mati lebih baik. Tapi di sisi lain, mengingat keluarganya yang begitu menyayanginya, Mara sangat ingin bangun.

Saat ini tiba-tiba—

"Hallo, manusia. Apakah Anda bisa mendengar?"

"Hallo, Hallo."

"Suara apa itu? Mengapa aku mendengarnya begitu jelas? Seperti suara robot? Apakah ini ilusi?"

"Ini bukan ilusi. Ini sistem."

"APA?! Kamu bisa mendengar suara hatiku?!"

Sistem: "Ya, manusia. Saya berada dalam kesadaran Anda. Jadi saya bisa mendengar."

"Tidak masuk akal! Sepertinya aku sudah lama tidak mengobrol sehingga menciptakan ilusi aneh lawan bicara."

Sistem: "Manusia menyebalkan. Sekali lagi. Ini bukan ilusi. Saya sistem. Sistem yang akan memberimu kesempatan hidup."

Mara tidak menganggapnya serius dan terus menganggapnya ilusi. "Oh ya? Lalu bagaimana agar aku bisa hidup?"

Sistem: "Sistem akan mengirim tubuh Anda ke dunia lain dengan identitas yang sama. Lalu Anda akan diberikan tugas oleh saya. Jika nilai target terpenuhi, Anda berhasil menyelesaikan tugas dan tubuh Anda di dunia ini akan bangun dan sehat kembali. Jika Anda gagal, maka sistem akan memberi Anda hukuman."

Semakin tidak masuk akal, semakin Mara menganggapnya menarik. Dia terus merespon tak serius. "Wow, jika aku pergi ke dunia lain, itu pasti menyenangkan."

Sistem: "Apakah Anda menerima tugas ini, manusia?"

"Lalu bagaimana jika aku gagal? Apa hukumannya?"

Sistem: "Kemungkinan terburuk Anda akan mati."

"Urgh, mengerikan." Mara berpura-pura takut dan ngeri.

Sistem: "Apakah Anda menerima tugas ini, manusia?"

"Siapa target yang akan dijadikan objek tugas?"

Sistem: "Sistem akan memberi tahu detailnya jika Anda menerima tugas. Apakah Anda menerima tugas ini, manusia?"

"Berhenti bertanya kalimat yang sama!"

Sistem: "Manusia, Anda yang terus bertanya dan tak kunjung menerima tugas sistem."

Mara memutar bola matanya main-main. "Bagaimana jika aku menolak?"

Sistem: "Anda akan mati."

"Baiklah. Aku lebih memilih mati."

Sistem: "Apakah Anda yakin?"

"Ya."

Sistem: "Sistem akan memberi Anda satu menit rasa sekarat dan memikirkan kembali tugas dari sistem."

"60."

"59."

"58."

"57."

Selama sistem menghitung, Mara benar-benar tidak menganggapnya serius. Namun, tiba-tiba dia mendengar suara ribut histeris di luar kesadarannya, namun ia semakin tenggelam dalam kegelapan dengan rasa sakit menyiksa.

"45—"

Mara dilanda rasa sakit dan panik. Apakah sistem ini bukan ilusinya? Apakah semua yang dikatakan suara aneh itu merupakan kenyataan?

"27—"

Mara mendengar tangisan keluarganya. Di luar sana para dokter berusaha membuat jantungnya tetap berdetak.

"15—"

Mara tidak ingin mati! Dia harus hidup! Dia harus bangun dan bertemu keluarganya!

"10—"

Sistem! Ya , benar, sistem! Dia harus menerimanya tugasnya!

"Sistem! Sistem! Aku menerima!"

"5—"

"SISTEM! AKU BENAR-BENAR MENERIMA TUGAS DARIMU!"

"3."

"2."

"SISTEM! SISTEM!"

Sistem: "1—Apakah manusia arogan ini berubah pikiran?"

Tidak peduli dengan ejekan sistem, Mara lega karena langsung merasakan tubuh kejangnya perlahan tenang, nafasnya yang sangat sesak kembali lancar, rasa tercekik itu perlahan menghilang, dan rasa sakit di sekujur tubuhnya pun menghilang tanpa jejak.

"Ya—ya, aku menerima tugasnya!" Mara merasa benar-benar diambang kematian pada beberapa saat lalu. Ia sangat panik dan ketakutan. Tapi, semua ini sangat tidak masuk akal! Bagaimana pun rasa sekarang yang disebutkan suara aneh sistem ini benar-benar nyata.

Sistem: "Baiklah. Sistem akan langsung mengirim Anda ke dunia tempat target tinggal."

"Ap, apa? Mengirim langsung? Sekarang?"

Sistem: "Dihitung mundur dari 5—"

"Tunggu! Bisakah kamu membiarkanku bernafas dulu?!"

"4."

"Sistem!"

"3."

"SISTEM!!"

"2."

"Arg!! Kubunuh kau sistem s*alan!!"

"1."

Sistem: "Anda berhasil terkirim. Selamat datang, dan selamat mengerjakan tugas, manusia."

Terpopuler

Comments

IndraAsya

IndraAsya

👣👣👣

2024-08-20

0

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

aq mampir thor

2024-08-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!