NovelToon NovelToon
Jual Diri Demi Keluarga

Jual Diri Demi Keluarga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:409.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lianali

Santi sigadis kecil yang tidak menyangka akan menjadi PSK di masa remajanya. Menjadi seorang wanita yang dipandang hina. Semua itu ia lakukan demi ego dan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6_Bertahan atau Berhenti

“Bu, aku pulang,” ujar Santi dengan suara datar, sambil membuka sepatu di depan pintu.

“Dari mana saja kamu? Kok pulang sudah begitu larut?” tanya Sumi, dengan nada marah. Santi baru sampai di rumah tepat saat adzan Maghrib berkumandang, padahal biasanya ia sudah tiba sekitar jam 4 sore. Jarak rumahnya dengan sekolah tidaklah jauh.

“Dari rumah teman, Bu,” jawab Santi singkat, lalu menenteng sepatunya dan meletakkannya di sudut dapur, tempat biasanya Santi dan adik-adiknya meletakkan sepatu sekolah mereka.

“Enak ya kamu bisa bebas main ke rumah teman, sedangkan ibu harus banting tulang dari pagi sampai sore. Seharusnya kamu tahu diri, pulang sekolah langsung ke rumah, bantu urus rumah, dan adik-adikmu,” kata Sumi, mulai marah.

“Sudah, Bu, cukup! Ibu bisa diam nggak sih? Santi pusing, Bu, kepala Santi sakit! Ibu ngerti nggak sih? Setiap hari Santi harus mengurus adik-adik, mengurus rumah, sementara ibu cuma kerja serabutan yang gajinya nggak seberapa. Ayah juga cuma menganyam bambu yang upahnya nggak banyak. Santi capek, Bu! Capek hidup miskin! Bisa nggak ibu berhenti marah-marah?” teriak Santi, tak bisa menahan emosinya. Air matanya mengalir deras, ia benar-benar lelah. Selama ini, setiap kali ibunya marah, Santi hanya diam. Namun kali ini, ia benar-benar tak sanggup lagi menahan semuanya. Apalagi mendengar omelan Sumi yang tak ada habisnya.

Sumi yang awalnya marah, terdiam melihat putri sulungnya itu memberontak kepadanya. Tanpa diminta, air mata Sumi menetes di pipinya.

“Bisa nggak ibu mengerti keadaan Santi?” isak Santi, suaranya tercekat.

Sumi hanya bisa terdiam, lalu membuka surat yang diberikan Santi kepadanya. Surat itu adalah surat peringatan dari guru bendahara sekolah tentang tunggakan biaya sekolah Santi.

“Lihat, Bu! Itu surat peringatan dari sekolah. Santi sudah menunggak uang sekolah, baju, dan buku. Totalnya dua juta. Kalau nggak bisa dibayar, Santi nggak bisa lanjut sekolah! Lihat, Bu!” teriak Santi lagi, emosinya meledak di dapur.

Adik-adiknya yang sedang mengerjakan PR dan bermain di ruang tengah, segera berlari ke dapur saat mendengar teriakan kakak mereka.

Sumi hanya terdiam, membuka surat itu dengan seksama meski matanya kabur karena baru saja menangis.

“Ibu tahu nggak, Santi malu di sekolah, Bu? Tadi guru BK bilang baju yang Santi pakai sudah nggak layak, dan merusak pemandangan. Ibu tahu nggak bagaimana malunya Santi tadi di sekolah?” teriak Santi, suaranya mulai melunak.

Sumi, yang merasa begitu tertekan, langsung merendahkan tubuh dan mendekap tubuh Santi erat-erat.

“Maafkan ibu, nak. Maafkan ibu...” ucap Sumi, sambil memeluk putrinya dengan penuh penyesalan.

Adik-adik yang melihat itu pun ikut menangis, meskipun yang mengerti persoalan itu hanya Riski, karena ia sendiri baru mengalami hal yang sama di sekolah. Ia hanya mampu membeli satu buku LKS, sementara kakaknya Santi sudah menanggung beban yang lebih berat.

Riski segera pergi ke ruang tengah dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

“Kakak kenapa?” tanya Ridho yang berusia 12 tahun, bingung karena ia belum mengerti bagaimana rasanya memiliki tunggakan di sekolah.

“Entahlah, Abang juga nggak tahu. Sudahlah, lanjutkan saja PR-mu, agar kita bisa jadi orang kaya,” jawab Riski sambil melanjutkan pekerjaannya.

Ridho menurut dan kembali mengerjakan PR-nya.

*****

Pagi itu, Santi memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah. Dari total tunggakan yang ada, uang yang terkumpul baru mencapai 400 ribu; 200 ribu dari Ratna dan 200 ribu dari pinjaman Sumi kepada tetangga.

“Nak, sekolahlah. Cicil dulu 400 ribu itu, nanti bilang ke gurumu kalau cepat atau lambat orang tua akan melunasinya,” ujar Sumi, yang sudah siap pergi ngarit pakan ternak kambing milik tetangga.

Sumi sendiri hanya bisa mendapatkan tiga ribu rupiah per karung rumput, dan biasanya ia hanya mampu mengumpulkan 12 karung dalam sehari, yang berarti hanya memperoleh 32 ribu rupiah. Uang tersebut digunakan untuk membeli beras.

Sementara suaminya, Burhan, hanya menganyam bambu dengan upah yang murah, lima ribu rupiah per ayaman. Setiap hari, ia hanya mampu menyelesaikan sepuluh ayaman, sehingga hanya mendapatkan 50 ribu rupiah. Dari uang tersebut, 25 ribu rupiah digunakan untuk membeli rokok, dan 25 ribu lagi diberikan kepada Sumi untuk kebutuhan dapur.

“Sudahlah, Bu. Santi mau berhenti sekolah saja,” ujar Santi, tanpa menatap wajah ibunya.

“Kalau kamu berhenti sekolah, kamu mau jadi apa, nak?” tanya Sumi, tak percaya.

“Entahlah, Bu. Santi rasa lebih baik Santi bekerja jadi pembantu daripada jadi beban. Biarkan adik-adik Santi yang sekolah. Santi bekerja untuk membantu Ayah dan Ibu,” jawab Santi, sambil melanjutkan memasak.

Ya, Santi masih menggunakan kayu bakar untuk memasak. Kayu bakar lebih irit, cukup dengan pergi ke kebun tetangga untuk mengambil ranting kering yang sudah tidak digunakan.

“Demi ibu, sekolah lah, nak,” ujar Sumi, sambil mengelus punggung putrinya.

“Tapi Santi nggak bisa, Bu. Kalau ke sekolah, Santi malu. Dipanggil-panggil dari ruang guru, diumumkan sebagai anak yang belum bayar komite. Santi malu, Bu, Santi malu,” kata Santi, sambil menatap Sumi.

Sumi menghela napas panjang dan meletakkan arit serta karung yang dibawanya ke tempat semula.

“Ibu akan pergi ke rumah tetangga untuk cari pinjaman. Doakan ibu, mudah-mudahan ada yang bisa bantu,” kata Sumi, sambil beranjak pergi.

Santi tidak menghentikan langkah ibunya, meskipun hatinya terasa perih melihat pemandangan tersebut.

“Bu, carikan juga pinjaman untuk melunasi hutang Riski di sekolah. Riski juga butuh sepatu baru, sepatu Riski sudah bolong dan robek di mana-mana,” kata Riski, yang tiba-tiba muncul dan mendekat.

Sumi mengangguk, air matanya kembali menetes.

“Doakan ibu ya, nak,” ujar Sumi, kemudian pergi meninggalkan rumah dengan pakaian yang kumuh dan kotor akibat pekerjaannya mengarit rumput.

Sumi berjalan dengan cepat menuju rumah Pak Bani, pemilik usaha anyaman bambu tempat suaminya bekerja. Sumi tidak punya pilihan lain selain meminjam uang dari Pak Bani, meskipun ia tahu itu bukan hal yang mudah.

1
pioo
alurnya ga ketebak pusing aku, sebentar A sebentar B fokus aja gituloo kalo mmg balas dendam yauda jgn ke lain2 lg, pantes gdk peminatnya
pioo
jangan mauu santi
pioo
mau komen kasar tkt di blok wkwk
pioo
kalo niat mau kabur kenapa ga langsung minta 20juta ajasih hadeh wkwk
pioo
woi ini kok lama lama tulisannya ngawur ya
Purnama Sary
mau nnya ni teman2 klau novel sudah di download klau bc sambl data kita hidup apa kh dtaa kita trmakan atau tidak
Sitywasitah Sity123
Iya menderita terus tour gak nemu bhgya
Rehaan Aamir
Sesaaaakk Rasanya Dada Ini Mengikuti Alur Crt Mu Thorrr...Gilaaa Yaa Santi Seorang Perempuan Harus Menghidupi k 5 Adik2 Nya Tanpa Kemampuan Apa2 Yg Akhirnya Dengan Segala Keterpaksaan Harus Terjerumus K Lembah Hitam...😢😢😢😢😢
Sitywasitah Sity123
kenpa malah jadi gak nyambung ko bisa jd tumbal aneh ini tour ok klu untuk c Santi di siksa gkpp lah ini malah ada tumbal segala gak nyambung maaf
Lianali
Terimakasih banyak mbak.
Sitywasitah Sity123
gak nyambung ini mau pdhl c Santi menderita dri awal tapi knpa ini ko klepotan tour cerita nya
Lianali: Hahahah, sabar mbak sabar, btw, makasih ya udah mampir, koreksi terus ya mbak kalau ada salah, heheh
total 1 replies
ErNawati
lanjuttt, smngat trus buat author 👍
Lianali: Terimakasih banyak mbak🙏
total 1 replies
Maymayarni
lanjut thor
Lianali: Makasih ya🙏
total 1 replies
ErNawati
lanjutttt, smngat trus buat author 👍🤭
Ramos Ramos
wkwkwkwwkwkkwk
Erna Wati
jangan lama² up nya thor
Dessy Christianti
Luar biasa
Wanita Aries
Semoga randi bs bantu santi
Maymayarni
lanjut thor
Novita Mey
kenapa bab 96 dan 97 di hapus kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!