NovelToon NovelToon
Cinta Diujung Batas Usia

Cinta Diujung Batas Usia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sean Hayati

Layla Nadira adalah seorang gadis periang,dan sedikit tomboy.Layla adalah putri dari Mukhlisul ikhlas ibunya bernama Aisha Khalisa.
Layla mempunyai 2 saudara perempuan dan satu saudara laki.Layla hidup dikeluaega yang harmonis,kedua orang tuanya mendidik putr putrinya dengan kasih sayang yang besar.
Layla pun sangat mencuntai dan menyayangin kedua orang tuanya dan saudara saudaranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sean Hayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab VI "Ternyata oh,ternyata"

"Sekarang kita,mau makan kemana? Tanya Gibran pada semuanya."

Di dekat taman ini,ada tempat makan yang enak.

Kaki lima sih,tapi gak kalah dengan hotel bintang lima kata Naufal.

" Gimana setuju,kita makan di situ tanya gibran."

"Setuju jawab Lia,yang lain setuju kan,tanya Lia lagi."

" Ya sudah,disitu juga gak apa kata Akhdan."

Bagaimana dengan kak Insyira dan Nadira?

" Kami setuju jawab Nadhira dan Insyira."

Kalau gitu ayuk kita kesana,ajak Gibran sambil menggandeng tangan Insyira dengan tiba - tiba.

Insyira pun terkejut,semua itu tak lepas dari pandangan Lia dan yang lainnya.

" Bang Gibran kok pakai gandeng tangan Insyira,tanya Lia."

" Gak bokeh ya,tanya Gibran."

"Gak lah bang,bukan muhrim jawab Lia."

Kamu tadi gandeng dan ngelendot manja sama bang Naufal,itu apa? Tanya Nadhira.

" Idih,kalau bang Naufal kan seperti bang Akhdan jawab Lia,jangan bilang kalau kak Nadhira cemburu."

" Cemburu kok sama adik sendiri Lia,kalau lo mau sama to om,ambil aja jawab Nadhira lagi."

Sudah jangan pada berantem,kapan kita pergi makannya kata Akhdan

Sementara Naufal merasa senang,kalau Nadhira merasa cemburu pada Lia.Semoga ini awal yang baik batinnya.

"Kalau gitu kita pergi sekarang perutku sudah bernyanyi kata Lia,dan bang Gibran hutang penjelasan padaku."

" Lia gak boleh gitu kata Insyira pada adiknya.

Akhirnya mereka pun sampai di tempat makan lesehan yang dibilang Naufal.

Mbak panggil gibran,pada yang seorang wanita yang melayani pesanan pengunjung yang ingin makan.

" Ya mas,ini daftar menunya mau pesan apa ,tanyanya."

" Lia mau pesan apa? Tanya Gibran pada Lia."

" Wah,makin curiga aku kata Lia."

Sepertinya ada orang dibalik tembok katanya.

"Kok orang dibalik tembok tanya Nadhira pada Lia."

Aduh,kakak ku yang satu ini tampangnya aja cakep,tapi lemot ejek Lia.

" Enak aja,kau bilang aku lemot kata Nadhira."

Dengar ya kakak ku yang cantik,kalau udang dibalik batu kan sudah biasa digunakan orang.

Makanya ku gunakan peribahasa jaman now,ada orang dibalik tembok rumah kita yang lagi Intip kak Insyira,jawab Lia.

Yang lain pada tertawa lihat tingkah Lia.

Sedangkan Nadhira ngomel pada Lia bahwa peribahasanya sangat buruk.

Sudah kata Insyira pada kedua adiknya dengan lembut.Kasihan mbak ini,lihat tingkah kalian berdua,ayo sekarang pesan apa yang mau kalian pesan,kata Insyira.

Akhirnya Nadhira dan Lia memesan makanan mereka,diikuti yang lainnya.Begitulah Nadhira dan Lia bila berjumpa selalu adu mulut.Tapi sebenarnya mereka saling menyayangin.Itu juga yang membuat Naufal betah di rumah mereka.Karena bila di rumah nya terasa sepi karena dia anak tunggal.

"Nah selagi,menunggu pesanan kita datang,bang Gibran harus menjelaskannya pada Kami,kata Lia."

" Baik Nona manis,jawab Gibran pada Lia."

Aku dan Insyira sudah lama kenal.Insyira adalah adik stambuk ku pada saat kuliah.Kami berdua aktif di kegiatan kampus yang pada saat itu aku lah ketuanya,kata Gibran diam sesaat menatap Insyira memohon persetujuan untuk menceritakan semuanya.

" Lalu tanya Nadhira pada Gibran."

" Kok kakak,ikutan kepo kata Lia,pada Nadhira."

" Eh Lia,emangnya kak Insyira itu kakak mu doang,aku juga adiknya,yang juga sayang sama kak Insyira,kata Nadhira pada adiknya."

" So,swetttt ejek Lia pada Nadhira."

Kalian berdua ini,dimanapun selalu recok kayak,emak - emak komplek kata Akhdan kepada Nadhira dan Lia.

" Maaf kakak kedua,walau begini,tapi kami saling sayang lho,iyakan,secara bersamaa Nadhira dan lia mengatakan itu dan bertatap mata sambjl tersenyum keduanya."

Akhdan hanya bisa geleng melihat tingkah kedua adiknya.

"Terusin dong bang ceritanya,kata Lia pada Gibran."

"Ok kata Gibran,sambil menatap Insyira."

Maaf Insyira sudah saatnya mereka tahu.

Sebenarnya sejak kuliah,pertama kali lihat Insyira aku sudah jatuh cinta,tapi Insyira selalu menolak,alasannya dia mau fokus kuliah dulu.

Tapi aku gak menyerah,akhirnya saat aku KKN kedaerah utk melengkapin skripsiku,Insyira merasa kehilangan karena kami sering bersama,begitu juga aku.Setelah selesai skiripsiku dan menjelang wisuda aku beranikan diri lagi menyatakan perasaan ku dan Alhamdulilah Insyira menerimanya.

" Sudah gitu aja ceritanya kata Lia,gak seru bang."

" Belum selesai Lia,kata Gibran."

" Kayak sinetron kata Nadhira pakai episode."

Emang kak Nadhira,ratunya sinetron,kebanyakan halu ejek lia.

" Enak aja,emang aku suka nonton sinetron tapi gak halu tau,kata Nadhira ketus."

"Mau dengar lagi nggak,tanya Gibran pada Lia dan Nadhira."

Mau dong bang,kata Nadhira.Karena kakak ku yang kalem ini,ternyata oh ternyata,punya story love yang indah kata Nadhira.

Gibran pun melanjutkan ceritanya.

Walau pun Insyira menerima pernyataan cintaku,tapi dia gak mau orang tahu kami punya hubungan.Cukup kami berdua aja yang tahu dan teman dekat kami.

Jadi kalau mau ketemu dimana,tanya Lia.

" Di kampus,kata Gibran."

Bayangin aja gimana perasaanku,saat laki - laki lain yang banyak dekatin Insyira,panas hati ini kata Gibran.

"Kayak kamu gak aja kata Insyira sewot."

Kan kamu yang mau syisyi,alasan kamu gak mau dipublikasikan hubungan kita,kata Gibran.

"Oh ternyata story kakak ku ini,penuh dendam rindu dan cemburu kata Nadhira."

Naufal pun senyum melihat tingkah Nadhira,yang menggemaskan dengan caranya memperagakan kata - katanya.Dilihat dari manapun Nadhira kelihatan cantik dan seksi,dia merasa seperti Gibran bersabar,memendam perasaanya,yang Insha Allah berbuah manis.

"Sudah dulu drama lu kak,kata Lia."

Kita dengar dulu cerita bang Gibran kata Lia.

"Baik kata Nadhira,aku juga penasaran dengan story kakak ku ini.

Setelah wisuda,dan menerima ijazah aku mencoba melamar di kantor dinas pendidikan.

Dan aku diterima,walaupun honor.Saat ada pengangkatan pegawai tetap aku mencoba ikut tes,alhamdulilah aku lulus,tapi sialnya aku dikirim kepelosok daerah.Bayangkan bagaimana perasaan ini harus pisah dengan wanita yang ku cintai kata Gibran.

" Oh,so sweet,kata Nadhira,andai ada yang mencintaiku seperti itu,katanya lagi."

Sementara Naufal yang melihat tingkah Nadhira,makin gemas aja,batinnya lihat aku Nadhira perasaan cintaku lebih besar,dari pada perasaan Gibran pada Insyira batinnya.

" Kakak aja yang buta,kata Lia.Bang Naufal juga sama kayak bang Gibran memendam perasaan."

" Maksud lo,apa tanya Nadhira."

"Sudah jangan mulai lagi,kata Akhdan katanya mau dengar cerita dari Bang Gibran,Akhdan mencoba menengahi kedua adiknya."

Ketika aku ingin berangkat,kedaerah kuberanikan diri melamar Insyira.Tapi Insyira menolaknya,alasannya dia belum selesai kuliah.

Aku menerima alasannya,walaupun hati ini takut kehilangan dia,karena terlalu banyak saingan ku di kampus mencoba untuk mendekati Insyira.

Tapi hati ini tetap yakin pada kesetiaan Insyira,kalau jodoh tak kan kemana ucap Gibran.

Sebelum pergi aku minta ijin pada Insyira,agar mau memakai cincin yang ku beli dari tabungan ku sebagai ikatan bahwa dia tunanganku,kata Gibran.

" Oh ternyata,sekarang aku baru ingat kata Nadhira."

" Ingat apa kak,kata Lia,aku kok gak tahu."

Lalu Nadhira,memegang tangan kanan kakaknya,dilihatnya jari manis kakaknya ada melingkar cincin belah rotan.

" Ini dia kan bang tanya Nadhira."

" Ya,dan aku senang sampai sekarang Insyira masih memakainya.Dan di selalu setia menungguku."

Kakak kenapa,menyembunyikan hal besar seperti ini pada kami kata Nadhira.

" Maaf,jawab Insyira dengan senyum lembutnya."

" Nah,sekarang aku sudah mapan kata Gibran."

Bukan maksudku untuk sombong,atau riya akan keadaanku sekarang katanya.

" Tunggu maksud perkataan abang seterusnya ini apa,tanya Lia."

" Lho,anak kecil mau tahu aja,kata Nadhira,Bang Gibran kan belum selesai perkataanya."

Gini Insyira,didepan ketiga adikmu,dan ada Akhdan sebagai walimu,sebelum aku menyampaikan maksudku pada ayah bundamu.

Mau kah kau menerima lamaranku sebagai istriku.

" Oh ternyata bang Gibran gentle juga."

Sementara Insyira yang mendengar perkataan Gibran pipinya panas memerah seperti pakaj blush on.

" Oh lihat kakak ku,kata Nadhira dia malu."

" Nadhira,panggil Akhdan,jangan goda kak Insyira terus."

" Sekali lagi Insyira mau kah,kau menerima lamaran ku tanya Gibran pada Insyira."

Akhdan pun memegang tangan kakaknya.

Kak,jangan malu sama kami,kalah kakak merasa nyaman terimalah Bang Gibran.Setelah itu tinggal Bang Gibran yang akan meminta restu pada ayah dan bunda.

Insyira yang tadi tertunduk malu,mengangkat wajahnya dan memandang satu persatu adiknya dengan rasa kasih sayang yang besar lalu menatap Gibran dengan rasa cinta yang kuat.

" Ya aku,menerimanya kat Insyira."

"Alhamdulilah,jawab mereka serentak."

" Terimakasih Insyira,kata Gibran."

"Eit tunggu dulu,kata Lia."

"Ada apa Lia,tanya Gibran pada Lia."

Abang harus janji,tidak akan menyakiti kak Insyira kata lia.

"Ok,adikku manis,abang janji tdk akan menyakiti hati kakamu."

" Ok,aku pegang janji abang."

Siapapun yang mendekati kakakku,dan menyakitin perasaannya akan berhadapan denganku.

" Termaksud aku juga Lia kata Nadhira."

" Menurut lho,tanya Lia."

" Kok gitu jawabnya,kata Nadhira."

"Apa aku kelihatan membencimu kakak ku sayang kata Lia."

Tapi kalau kakak jadian sama bang Naufal aku akan merasa aman,karena aku kenal dia.

" Kok sama om ini,tanya Nadhira."

" Ya sudah kak,kata Nadhira,terima aja nasib mu kata Lia."

" Kamu itu ya,kata Nadhira marah."

"Sttt,jari lia menutup mulut Nadhira,gak usah cari kemana - mana bila ada didepan mata."

Ntar ada yang gaet hilang lo nyesel goda Lia pada kakak nya.

Sementara Naufal dan yang lainnya melihat tingkah Lia dan Nadhira tersenyum.

Begitulah mereka,walaupun sering beradu argumen tapi mereka saling menyayangin.

Wah makanannya sudah datang,wanginya membuat cacing diperutku nyanyi kata Lia.

Ya sudah mari kita makan kata Gibran,Anggap aja hari ini kita syukuran,atas Insyira menerima lamaranku.Tinggal nanti aku meminta restu pada ayah bunda.

Akhirnya mereka menyantap hidangan itu dengan gembira,seperti hati Insyira dan Gibran yang sedang berbunga - bunga.

1
Mikey
ditunggu kelanjutannya kaka/Rose//Rose//Rose/
Amelia
aku lanjut nanti yah Mba.... semangat 👍👍👍
sean hayati: ok mbak amel
total 1 replies
Amelia
wow Jack pot....
Amelia
duh deg deg ser...
Amelia
🤭🤭🤭🤭
Amelia
semangat mba nanti aku lanjut baca yah...👍👍👍❤️❤️
Amelia: sama " mba.... semangat terus mba 👍👍👍❤️❤️❤️
sean hayati: dan sekali lagi makasi atas dukungannya
total 3 replies
Choi Jaeyi
semangat thor, udah mampir nih
sean hayati: Makasi ya,sudah sudi mampir
sean hayati: Makasi,sudah sudi mampir
total 2 replies
Amelia
ayo semangat Naufal...
go go
Sri Sunarti
semangat..semangat.💪💪💪💪
sean hayati: makasi atas likenya mbak Sri Sunarti.
sean hayati: Terima kasih mbak,mohon dukungannya
total 2 replies
Amelia
lumayan gratis...😅😅😅
Amelia
bagus mbak....👍👍👍❤️❤️
Amelia: semangat terus 👍👍👍👍❤️❤️
Amelia: sama" tinggal cari dukungan sesama author... baca karya nya dan minta dukungan nya biar bisa dapat bab terbaik biar dapat cuan ..
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!