"hiks, hiks sakit sekali....
"sakiiiiit....sakiit...
Intan pindah dari kota setelah bercerai dari suami nya, dia meninggali rumah yang dulu milik adik Ibu nya dan rumah itu sudah lama di biarkan kosong sebab Adik nya Ibu Intan menghilang tak ada yang tahu rimba nya.
Namun ketenangan Intan tak bertahan lama, sebab setiap malam ada suara rintihan atau juga menangis di kamar yang paling belakang sekali membuat Intan tak kuat menghadapi nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1. Mayat
"Mayaaaaat!"
"Ada mayaaaat!"
Suara pekikan warga yang tadi mau cuci baju di kali membuat warga lain kaget, mereka segera berduyun duyun pergi kesungai untuk melihat mayat yang baru saja di temukan, kebetulan juga Pak Rat ada di sana dan mereka segera menaikan mayat yang mengambang di air. mereka semua menahan nafas melihat keadaan mayat yang begitu mengerikan sekali, terutama untuk para wanita karena mereka sama sama punya barang itu sehingga rasa ngilu bisa di rasakan satu sama lain. apa lagi wanita yang tadi saat akan mencuci, dia lemas tak berdaya untuk berdiri karena sangking takut nya melihat keadaan si mayat.
"Ini mayat nya siapa? ya allah seram sekali bentuk nya." warga merinding ngeri.
"Pasti ini perbuatan pria bejat, bisa bisa nya menyiksa wanita separah ini." desis mereka ketakutan.
"Ini warga mana pula? rasa nya tak ada warga kita yang wajah nya begini." ucap Pak RT.
Wajah gadis ini memang sangat asing sehingga mereka yakin bahwa dia bukan lah warga sini, mana luka tubuh nya juga tidak main main sadis nya sehingga membuat siapa pun yang melihat akan merasa lemas, Pak Lurah masih di panggil untuk mengambil keputusan apa yang harua di lakukan pada si mayat yang begitu mengerikan sekali keadaan nya.
"Ya allah ini memang di robek dari leher hingga sampai pinggul." Pak RT lemas juga melihat nya.
"Kenapa masih di jahit lagi pas sudah di robek ya, Pak?" heran Madi.
"Jangan jangan ini di ambil organ dalam nya, maka tubuh dia di sobek begini." cetus Ilyas.
"Sembarangan saja mulut mu, jangan asal bicara!" sergah Pak RT.
"Kayak nya di perkosa juga ini, Pak." ucap Indah melihat kemalu*nya mayat.
"Sungguh tega orang yang membuat nya demikian, kenapa mereka bisa tak punya hati." Pak RT ngilu sekali melihat nya.
"Kalau pun di bunuh coba lah cekik saja sudah, tidak perlu di buat begini, lihat luka nya yang belakang juga ini." tunjuk Indah lagi.
Tak lama Pak Lurah dan bersama istri nya untuk melihat si mayat yang sama sekali tidak di kenal, polisi juga datang untuk mengurus mayat nya wanita yang tadi terapung di dalam sungai, semua nya begitu takut karena melihat luka luka di tubuh si wanita. luka utama adalah dari leher hingga sampai apem bagian atas dan yang apem bawah juga robek sampai an*s, mungkin saja itu robek karena di masukan benda yang sangay besar sehingga melebihi daya tampung nya, besar nya mungkin saja sudah sama dengan kepala bayi.
Punggung belakang juga penuh dengan sayatan dan di duga itu adalah silet yang untuk menyayat nya, PD nya juga robek parah sehingga tampak tulang nya yang memutih dan mungkin saat di dalam air tadi daging nya sudah di makan oleh ikan sehingga ada yang tidak lengkap seperti put*ng misal nya.
"Siapa yang tadi menemukan nya?" tanya Pak Lurah heran.
"Itu si Asri kan dia sedang cuci baju, lalu melihat ada mayat yang mengambang." jelas Umar.
"Ya allah dia warga mana, kenapa nasib nya parah begini." Pak Lurah mengeluh sedih karena ngeri sekali melihat luka nya si gadis yang baru mereka temukan.
Bahkan para wanita mau melirik saja tidak berani karena mereka ngilu untuk membayangkan sakit dari wanita ini, memang darah nya sudah tidak ada lagi namun tetap saja terlihat mengerikan di pandang mata. bagian tubuh nya sudah banyak yang mengembung karena terendam dalam air cukup lama, mungkin saja tadi malam pelaku menceburkan mayat gadis ini kedalam sungai.
Pak Lurah segera menghubungi para Lurah lain agar mereka datang dan melihat apa kah wanita ini adalah salah satu warga nya, di zaman ini ponsel belum canggih sehingga susah mau mengirim foto untuk menyebarkan di grup. sehingga menghubungi saja lewat ponsel jadul, mereka semua nya datang untuk melihat mayat si gadis yang malang ini.
"Bukan, saya tak punya warga ini dan di kampung sama sekali tidak ada yang kehilangan keluarga." ujar lurah 1.
"Sama di kampung ku juga tidak ada, Mas." jawab lurah 2.
Lurah tiga yang kampung nya kedatangan dengan mayat pun jadi bingung harus bagai mana, Pak RT mengusul kan untuk memakam kaj saja karena iba melihat si gadis yang sudah lama terkatung katung tak mendapatkan tempat yang bagus.
"Takut nya nanti dia malah jadi setan di kampung kita, Pak!" protes Umar ketika Lurah ingin menguburkan di desa ini.
"Ya allah, Umar! kamu itu tidak punya perasaan atau bagai mana, kok sama sekali tidak punya rasa iba!" sentak Pak Lurah.
"Bukan gitu, cuma takut nya dia jadi arwah gentayangan." lirih Umar.
"Kita punya allah dan niat kita juga baik menolong nya, bila kita tidak memakam kan dia memang nya mau di buang lagi kedalam sungai!" sengak Pak RT berang.
Umar terdiam karena sama sekali tidak ada yang berani membela di pihak dia, mungkin saja ada beberapa yang setuju dengan ucapan Umar bahwa mereka takut bila arwah gadis akan gentayangan mencari mangsa, namun mereka tidak beranu bersuara karena takut kena sembur dengan Pak Lurah dan Pak RT.
"Kita kuburkan saja sekarang mayat ini, semoga saja allah melindungi kita dari segala macam bahaya." tegas Pak Lurah.
"Seperti nya tidak usah di mandikan saja, karena takut malah tubuh dia lepas." ujar warga lain.
"Semua biaya saya yang akan menanggung nya, bagi yang mau menggali tanah kuburan maka akan saya bayar juga." Pak Lurah memang baik.
Bila sudah mendengar kata di bayar maka semua nya langsung semangat, sekitar lima orang yang turun tangan untuk menggali kuburan untuk gadis itu, mereka semua nya berbisik satu sama lain. ada yang memuji Pak Lurah dan ada juga yang julid karena mereka jadi susah begini, padahal pemakaman sudah di tanggung semua denga Pak Lurah yang begitu baik hati.
"Pak Lurah baik sekali ya, padahal dia masih muda tapi bisa berpikir cerdas." puji Asri.
"Itu nama nya didikan yang berhasil dari orang tua, bukan kayak Umar." sahut Yuni.
"Tapi ini sebenar nya orang mana ya kok nasib nya tragis sekali." Asri kembali gemetar.
"Ya allah semoga anak keturuan ku jangan sampai ada yang mengalami nasib begitu." harap Yuni ketakutan.
Siapa yang tidak takut bila melihat mayat seorang gadis dengan kondisi rusak begitu, sangat sadis sekali sehingga mereka pasti akan terus terbayang siang dan malam karena ngeri.
mestinya justru sdh dibela sblm intan dijahati
ngeri dan biadab😡