NovelToon NovelToon
Kembar Genius Milik Ceo Galak

Kembar Genius Milik Ceo Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Genius / Anak Kembar / Romansa
Popularitas:25M
Nilai: 4.8
Nama Author: kenz....567

Alan adalah CEO tampan dan kaya, karena trauma dia membenci wanita. Untuk mendapati penerus, dia memilih nikah kontrak dengan Azalea, dan begitu ia melahirkan, pernikahan mereka berakhir.
Patah hati karena pria dingin itu, Azalea melahirkan anak kembar dan membawa salah satu anak jauh dari Alan tanpa sepengetahuannya.

Lima tahun kemudian, kedua putra Azalea secara tidak sengaja bertemu di rumah sakit. Saat itu, satu anak dalam keadaan sehat dan satu lagi sakit parah. Azalea yang malang diam-diam menukar identitas kedua putranya agar putranya yang sakit dapat diselamatkan.

Akankah rahasia identitas itu terungkap?
Akankah ia terjerat lagi dengan Alan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ENAK BETUL MAU BAWA MAMA OLANG!

Malam ini, Elouise melalukan cuci darah kembali. Seperti biasanya. Hanya saja, kali ino berbeda. Jika dulunya di temani sang ibu, sekarang ia di temani oleh sang papa. Alan duduk di samping Elouise, dia menarik Elouise agar bersandar pada dada bidangnya. Sesekali, Alan mencium kening Elouise. Agar, putranya tak merasakan sakitnya harus suntik.

"Sakit?" Tanya Alan ketika jarum berhasil tembus ke tangannya.

Elouise menggeleng, dia sudah biasa. Hanya saja, dia lelah. Dia lelah haru melakukan cuci darah berulang, dia lelah harus melakukan pengobatan yang bersifat hanya sementara.

"Putra anda keren sekali tuan, biasanya anak yang lain akan menjerit kesakitan. Tapi, putra anda tampak tenang." Puji Sang Dokter.

Alan tersenyum tipis, putranya memang hebat. "Biasanya di gigit semut saja, dia akan melakukan drama yang membuat seisi rumah panik dok." Canda Alan.

"Haha benarkah? Kali ini, dia tidak ingin membuat papa nya khawatir." Ouji sang dokter.

Alan mengusap kepala Elouise, semenjak dia mengetahui putranya sakit. Sikap Alan sangat berubah, dia lebih bersikap lembut pada putranya. Walau tadi siang, dia sempat marah pada Elouise karena Azalea yang datang menemui putranya.

"Lexi, apa yang wanita siang tadi katakan padamu?" Tanya Alan, mencoba menggali kembali informasi tentang Azalea yang datang menemui Elouise.

"Nda napain-napain, cuman nanya cakit apa. Udah." Jawab Elouise, mencoba bersikap biasa saja.

Alan menganggukkan kepalanya, ada sedikit rasa lega di hatinya. Karena mengira, jika Azalea tak memberitahu tentang statusnya pada putra mereka. Padahal, ibu dan anak kembarnya bekerja sama demi kesembuhan Elouise.

"Lexi, memangnya Lexi tau ginjal Lexi kenapa?" Tanya Alan, sebab dirinya merasa belum memberitahukan hal ini pada putranya.

"Tau, lucak ginjalna kan?"

Alan terdiam, dia menegakkan tubuhnya dan menatap putranya dengan lekat. "Dari mana kamu tahu?" Bingung Alan.

Elouise terdiam, dia lupa jika Alan belum memberitahunya. DIa memutar otaknya agar bisa menemukan jawabannya.

"Eum ...." Mata Elouise mengarah pada bingkai gambar tentang Ginjal.

"Tuh! Lekci baca dali cana!" Seru Elouise menunjuk ke sebuah gambar.

Tatapan Alan beralih menatap bingkai gambar yang menjelaskan tentang kerusakan Ginjal dan ciri-cirinya. Alan mengangguk mengerti, dia tak lagi mempermasalahkan soal itu.

"Papa." Panggil Elouise sembari mendongak menatap sang papa.

"Hm?" Sahut Alan sembari menundukkan kepalanya agar bisa menatap tepat ke arah mata putranya.

"Cuci dalahna campai kapan?" Tanya Elouise dengan lesu.

Mendengar itu, Alan mencoba untuk tidak membuat putranya bertambah bersedih. "Papa lagi berusaha buat cari ginjal yang baru untuk kamu. Sebelum ginjal itu ada, Papa minta Lexi untuk bersabar yah. Setelah sembuh, Papa janji akan mengabulkan permintaan Lexi."

Raut wajah Elouise berubah bahagia, senyumnya bahkan mengembang sangat lebar. "BENALKAH!! APAPUN?!" Seru Elouise yang mendapatkan anggukan langsung dari Alan.

"Keinginan terbesar Lexi adalah sekolah umum. Setelah dia sembuh, aku akan mengabulkan keinginannya itu." Ucap Alan dalam hatinya.

Berbeda dengan pemikiran Alan, jutsru Elouise berharap hal lain. Dia tengah membayangkan, hal apa yang akan dia minta pada sang papa nantinya.

"El mau minta papa baleng lagi cama mama, jadi Lekci dan El nda picah-picah lagi. Bahagia kali idup na El nantina." Batin Elouise. Bibirnya tak kunjung berhenti untuk senyum.

.

.

.

Azalea menemani Alexix yang akan tidur, dia sedang menepuk paha putranya berharap Alexix segera tidur agar dirinya juga cepat menyusul. Namun, bukannya tertidur. Alexix malah bertanya hal yang membuat Azalea tak mampu untuk menjawab.

"Ma, kenapa Mama dan papa picah? Kenapa nda baleng-baleng lagi aja?" Tanya Alexix.

Tak kunjung mendapatkan jawaban Azalea, Alexix beralih ke pertanyaan lain.

"Apa Mama cinta papa?" Tanya Alexix.

Barulah Azalea merespon, dia mengecup kening putranya dengan sayang. "Tentu saja, Mama mencintai papa. Tapi itu dulu, saat mama mengandung kalian," ujar Azalea.

"Cekalang kenapa nda lagi?" Tanya Alexix dengan bingung.

"Karena ...,"

TOK!

TOK!

Azalea mengerutkan keningnya, siapa malam-malam bertamu ke rumah nya? Bergegas, Azalea beranjak dari tempat tidur dan melangkah menuju pintu untuk membukanya.

Cklek!

"Reagan?! kamu ngapain malam-malam kesini!!" Pekik Azalea saat melihat Reagan datang ke rumahnya dengan membawa sebuah paper bag.

"Aku ingin membicarakan sesuatu, boleh aku masuk?" Tanya Reagan.

Dengan ragu, Azalea mengangguk. Dia sengaja membuka pintu agar tidak terjadi fitnah dari tetangga. Bagaimana pun juga, dia dan Reagan tak memiliki hubungan apapun.

"Ada apa?" Tanya Azalea langsung ke intinya.

Reagan memberikan paper bag itu pada Azalea, "Bisakah kamu menemaniku akhir pekan nanti?" Tanya Reagan.

Azalea terlihat bingung, tanpa menjawab dia mengambil paper bag itu dan membukanya agar dia bisa melihat isi dalamnya. Terdapat di dalam sana, sebuah gaun dan juga sepatu.

"Reagan, ini untuk apa?" Bingung Azalea.

"Sahabat orang tuaku sedang mengadakan acara pernikahan anaknya, aku di undang datang. Tapi, bersama pasangan. Kamu tahu sendiri, aku masih menjomblo karena masih menunggumu." Jelas Reagan.

Azalea bergegas mendorong paper bag itu ke arah Regan, raut wajahnya berubah kesal. "Datanglah sendiri kalau gitu!" Pekik Azalea.

Sedangkan Alexix, dia mengintip dari balik pintu kamar. Matanya menyipit, agar dirinya bisa melihat jelas wajah pria yang datang menemui sang mama. Alisnya menukik tajam, dia menatap Reagan dengan tatapan tak bersahabat.

"Nda bica di bialin, gatel kali tuh olang cama mama Lekci. Kalau gini celitana, bica dapet papa balu caya. Bukan cuman papa balu, nanti papa juga cali mama balu." Bisik Alexix dengan segala pikirannya. Sedetik kemudian, Alexix menggelengkan kepalanya guna mengusir apa yang ada dalam pikirannya.

"Aisshhh nda! nda boleh! nda mau punya mama cama papa balu, ini nda bica di bialin. Lekci halus punya lencana.

Alexix kembali memperhatikan keduanya, dia memasang telinganya benar-benar agar bisa menangkap apa yang mereka bicarakan.

"Ayolah, apa kau tidak bisa membantuku? Sebagai teman? apa tidak boleh?" Bujuk Reagan.

Azalea menghela nafas pelan, dia tidak tertarik dengan ajakan Reagan. Entahlah Reagan ini seperti apa orangnya, Azalea tak terlalu memahami pria itu. Yang jelas, selama ini Reagan berusaha mendekatinya. Tapi baiknya, pria itu tidak memaksanya untuk menerimanya.

"Reagan ...."

"Please ... tolonglah, kali ini saja ... aku hargai jika memang kamu belum move on dari mantanmu. Aku tidak masalah soal itu, tapi kali ini temani aku yah ...,"

Azalea menghela nafas pelan, sebetulnya dia berat mengabulkan keinginan Reagan. Namun, sifat pria di depannya ini tidak mudah menyerah. Bisa-bisa, Reagan berada di rumahnya sampai pagi untuk membujuknya agar mau menemani pria itu.

"Baiklah, aku akan menemanimu." Putus Azalea.

"YESS!!" Seru Reagan dengan perasaan yang bahagia.

Sementara Alexix, seketika dia melototkan matanya. Tanpa berlama-alam, dia bergegas keluar dan datang menghampiri kedua nya dengan tangan yang berada di pinggang.

"HE! ENAK BETUL MAU BAWA MAMA OLANG! KAU NI CAPA HAH?! DATANG NDA DI UNDANG, PULANG NDA DI ANTAL. MACAM CETAN BETINA KAU!"

"Lexi!" Tegur Azalea.

Reagan terkejut dengan sentakan Alexi, dia menatap Azalea dengan raut wajah yang syok bukan main.

"I-ini Elouise kan? Kok jadi begini?" Bingung Reagan.

Azalea menepuk keningnya, seharusnya Alexix tidak keluar. Dia bingung ingin menjelaskan apa pada Reagan.

"El, ini om Reagan. Kamu kenapa? kok marah sama om? Setiap om datang, kamu senang kan?"

"Cenang dali cingkong, nda lah! mana ada cenang! Om pulang cana, ciapa lagi om ini. Cyok kenal kali." Sinis Alexix.

"Azalea, ini ... dia bukan El. Dia nih siapa? El ngomongnya lembut, gak kayak petasan banting gini." Pekik Reagan.

"HEH! CEMBALANGAN!!" Seru Alexix tak terima di katakan petasan banting oleh pria yang naksir pada sang mama.

Azalea menepuk keningnya, sudahlah. Dia tidak bisa mengelak lagi, lagian Reagan tak mengenal Alan. Jadi, sah-sah saja bukan jika Reagan mengetahuinya?

"Reagan, sebenarnya dia bukan El. Tapi dia Alexix, kembaran El."

"APA?!"

1
flowers city
🤣🤣🤣😃😃😃😃😃😃😃😃
flowers city
😄😃😃😃😃🤣😃😃😃😃😃😃😃😃😄
flowers city
😃😃😄😄😄😄😃😃😃😃😃🤣🤣🤣🤣
flowers city
😄😃😃😃😃😃😃😃😃😃😄😄😄😄😄
flowers city
😄😄😄😄😄😄😄
flowers city
😃😃😃😃😃😃😃😃😃😃
flowers city
😄😃😃😄😄😄😄😄😄😄
flowers city
😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄
flowers city
😃😃😃😃😃😃😃😃😃
flowers city
😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄
flowers city
😃😃😃😄😃😃😃😃😃😃😃😃😃
flowers city
😃😃😃😃😃😃😃😃😄😄😃tega banget sih om😄😄😄😄🥰
flowers city
😄😄😄😄😄😄😄😄😄
flowers city
ribetttt nihhh😃😄😃😃😃😄😃😃
flowers city
😄😄😄😃😃😄😄😄😄😄
flowers city
batita mgkin ya
flowers city
😃😃😃😃🥰🥰🥰🥰
flowers city
😄😃😄😄😄😃😄😄😄😄😄😄
flowers city
😃😃😃😃😃😃😃😃😃😃😃
flowers city
😄😃😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!