Aku memang mencintaimu suamiku!!
tapi aku bukan wanita bucin,yang rela melakukan apa saja asal tetap bersama kamu,
aku akan memperlakukan kamu, sebagai mana kamu memperlakukan aku,
Arya Dirgantara telah menikah dengan gadis bernama Rianti Amelia Willson,putri dari sahabat papanya,mereka menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka,
selama menikah mereka memang tinggal satu atap,namun mereka tidur di kamar yang berbeda,sesuai keinginan arya yang tidak ingin melihat orang lain masuk ke dalam kamar pribadinya,
Arya tidak menyukai sang istri karena menurutnya istrinya itu adalah wanita manja dan cengeng,
Rianti yang mulai jenuh menghadapi sikap arya memilih mundur, apalagi kehadiran adik sepupu yang bersikap layaknya seorang kekasih arya, selalu mengusik ketenangan seorang rianti,
Hingga suatau hari rahasia Rianti terbongkar, membuat seorang arya dirgantara menyesal,karena telah menyia-nyiakan istrinya itu,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Irawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.14 Berikan aku kesempatan
Dalam perjalanan pulang,arya dan rianti sama -sama diam, keduanya larut dalam pemikiran masing-masing, sesekali terdengar hembusan nafas panjang dari mulut arya,
ternyata arya tidak langsung mengantarkan rianti pulang, pria itu sengaja membawa rianti ke rumah mereka dulu, saat masih tinggi bersama,
" kenapa kita kesini kak?" tanya rianti saat ia menyadari kalau jalan yang mereka lewati saat ini adalah jalan menuju rumah arya,
Arya hanya diam,dan tak ingin menjawab pertanyaan dari istrinya itu,ia semakin menaikan kecepatan mobilnya agar segera sampai di tempat tujuan,
Setelah sampai arya segera turun,dan membantu rianti untuk membuka pintu mobil, setelahnya arya menarik tangan rianti,serta membawanya nya masuk kedalam rumah mereka,
" ada apa kak?" rianti terlihat bingung kenapa Arya membawanya ke rumah itu
Tanpa mengucapkan sepatah kata,arya langsung memeluk tubuh rianti dan menyandarkan dagunya di pundak wanitanya itu
" Biarkan seperti ini sebentar saja" lirih arya saat rianti meronta ingin di lepaskan
" apa maksud mu membawa ku kesini? Bukankah kamu yang meminta ku untuk pergi dari rumah ini?walau kamu tidak meminta nya secara langsung" ujar rianti dengan marah
Ada rasa nyeri didada rianti saat mengingat kenangan buruk, yang ditorehkan oleh pria itu selama dirinya tinggal di sana,
" aku tau, Untuk itu aku minta maaf" seru arya masih dengan memeluk Rianti
Setelah dirasa cukup,arya melonggarkan pelukannya, kemudian tangannya menangkup wajah rianti agar ia bisa melihat dengan jelas wajah gadis itu
" aku berjanji akan membahagiakan kamu dan mencurahkan segala perhatian dan cintaku untukmu, aku mohon berikan aku satu kesempatan sekali lagi,agar aku bisa membuktikan semua janji ku padamu"
Satu ciuman arya daratkan di kening rianti, Arya hanya berani sampai disitu saja, walau rianti adalah istrinya,arya tidak ingin dikatakan lancang jika rianti tidak berkenan,
" jangan gampang mengucapkan janji kak,jika dihatimu masih ada wanita lain"
" aku serius rianti,aku tidak memiliki wanita lain"
" lalu bagaimana dengan gadis bernama amel itu? Apa kak arya sudah bisa melupakan nya? Bukankah karena dia, sehingga kakak tidak pernah memandang ku walau hanya sekejap saja "
" tes" setetes air mata rianti menetes di pipinya
" sebelum aku datang ke rumah mama,aku sudah memikirkan semua itu,dan aku juga sudah memutuskan untuk tidak mengingat siapapun, kecuali kamu istriku"
Arya segera menghapus air mata yang menetes di pipi rianti menggunakan ibu jarinya,dan kembali membawa tubuh rianti kedalam pelukannya
"ijinkan aku menemani hari-hari mu sebelum kamu pergi ke Makassar, aku juga akan menunggu kepulangan kamu ke kota ini kembali,aku tau kalau aku tidak bisa melarang kamu untuk pergi"
" kenapa diam? Apa kamu tidak percaya padaku?" tanya arya karena rianti hanya diam saja
" aku tidak tau kak, saat ini aku tidak bisa percaya dengan siapapun,lebih baik antar aku pulang ''
" Baiklah kita pulang" ujar Arya dengan lemas,
ternyata meyakinkan wanita itu bukanlah hal yang muda, terbukti apapun yang arya katakan tidak satupun membuat wanita itu percaya padanya,
"kak"teriak rianti saat arya terhuyung ke depan, beruntung rianti dengan cepat meraih tubuh nya, kalau tidak sudah dipastikan arya akan mencium lantai
Rianti begitu terkejut melihat wajah arya begitu pucat,sedari tadi memang ia tidak pernah memperhatikan wajah pria itu
Setelah membantu arya duduk di sofa, rianti segera ke dapur untuk mengambilkan air minum,
" minum kak" arya segera meminum air yang disodorkan oleh rianti ke depan mulut nya dan kembali merebahkan tubuhnya di atas sofa
Sedangkan rianti memilih ke dapur untuk membuatkan bubur untuk arya,agar pria itu bisa makan sebelum dirinya pulang,namun sebelum itu ia terlebih dahulu membantu arya pindah ke kamar tamu,agar arya bisa beristirahat dengan nyaman,
Selesai membuat bubur,rianti segera membawanya ke dalam kamar, agar arya bisa segera memakannya sebelum minum obat,
"kak makan dulu ya" ujar rianti sambil membantu arya duduk
Rianti mengambil bubur dari tangan arya,karena sedari tadi arya hanya diam sambil menatap bubur buatan nya
" buka mulutnya" ujar rianti sambil menyodorkan sendok berisi bubur tersebut ke depan mulut arya,
Arya membuka mulutnya dan menelan bubur tersebut,namun pandangan nya tidak pernah lepas dari wajah rianti,entah apa yang ada dalam pikiran pria itu sehingga ia hanya diam saja
" istirahat lah" ujar rianti setelah memakaikan selimut pada arya,
Arya hanya menurut saja,sebab badannya terasa begitu lemas,mungkin kerena beberapa hari ingin ia tidak bisa istirahat dengan baik, sehingga tubuhnya drop,
" jangan kemana-mana, tetap disini" ujar Arya sambil memegang tangan rianti
" tidurlah aku tidak akan kemana-mana"
setelah arya tidur,rianti memilih memainkan ponselnya, rencananya setelah arya bangun ia akan pamit untuk pulang,tanpa sadar rianti juga ikut tertidur,
dengan perlahan mata Arya terbuka, dan merasakan tubuhnya jauh lebih baik dari pada sebelumnya,bibir pria itu menyunggingkan senyum saat mendapati rianti tidur di dekat nya,
" apa badannya gak sakit tidur seperti itu?" gumam arya, melihat rianti tidur sambil duduk dan separuh badannya ia rebahkan di atas kasur tempat Arya tidur
Denga perlahan tangan itu terulur untuk mengelus rambut rianti dan merapikan rambut yang menutupinya wajah gadis itu,
Rianti terbangun karena merasa terusik,dan betapa kagetnya rianti saat mendapati dirinya tidur di kamar yang sama dengan arya,
" ah maaf kak,aku ketiduran" ujar rianti dengan gugup
" kalau begitu rianti pamit pulang ya kak"
" Tunggu kakak mandi sebentar, setelah kakak antar pulang"
" tidak apa-apa kak,rianti pulang naik taxi online saja, lagi pula kak arya kan masih sakit"
"kalau begitu bawa mobil ku saja,dari pada naik taxi online, kuncinya ada di atas meja"
" tidak perlu kak"
" Bawa mobil atau nginap disini?"
" kenapa dia suka sekali memaksakan kehendak nya sih?"gumam rianti namun masih bisa di dengar oleh arya
"ya sudah aku bawa mobil kak Arya saja "
Arya hanya tersenyum melihat wajah cemberut istrinya itu, baginya itu sangat lucu dan menggemaskan
" ya sudah aku pulang kak, rianti sudah masak nanti kalau lapar kak arya bisa makan"
"Terimakasih "
Akhirnya rianti pulang dengan mobil milik arya, di perjalanan rianti berhenti di depan, penjual martabak manis ia ingin membelikan mamanya martabak keju, kesukaan sang mama
" kak arya" lily yang kebetulan ada disana sedang menunggu pesanan nya ,begitu terkejut melihat mobil milik arya berhenti,
Lily segera merapikan penampilannya, agar terlihat tetap anggun,ia tidak ingin arya melihat nya dalam keadaan berantakan,
" kenapa kak arya gak ngomong dulu sih,kalau mau jemput? Tau gitu kan aku pakek baju yang cantik tadi" lirih lily dengan tangan nya yang terus merapikan rambut nya yang sedikit acak-acakan
jantung Lily berdegup dengan kencang saat pintu pengemudi mulai terbuka,semenjak Perseteruan di rumah arya dulu,mereka sudah tidak pernah berkomunikasi lagi, sehingga Lily begitu gugup
Seketika mata lily melotot saat Mendapati siapa yang turun dari mobil tersebut, nafasnya memburu karena merasakan cemburu pada wanita cantik yang baru saja turun dari mobil tersebut,
" Dasar wanita miskin, bisa-bisa kamu mencuri mobil kak arya!! Teriak lily menarik perhatian orang ramai
" apa maksud mu?" ujar rianti dengan santai,ia tau kalau saat ini wanita dihadapan nya itu sedang cemburu lantaran dirinya membawa mobil arya
" kau, kau pasti mencuri mobil itu kan? Kalau tidak bagaimana mungkin bisa ada bersama kamu?"
" bagaimana ceritanya seorang istri mencuri mobil milik suaminya sendiri?" rianti melewati tubuh lily begitu saja,membuat lily semakin marah
" bug"
" ahhh"
Lily meringis saat tubuhnya, mencium tanah,hal itu membuat orang -orang disekitar menertawakan dirinya,
" ups, sorry" ujar rianti dengan memasang wajah tanpa bersalah nya
" kau" ujar lily dengan marah
" jangan menyentuh ku,atau kau ingin aku mematahkan tangan kotormu itu"
seketika nyali lily menciut saat melihat tatapan tajam rianti,
Setelah mendapatkan pesanan nya,lily pergi dari sana sambil mengumpati rianti,namun sama sekali tidak di gubris oleh rianti,
" kurang ajar,ini tidak bisa dibiarkan, aku harus menemui kak arya dan membujuk nya kembali "
Lily tidak ingin kalau arya dan rianti balikan,karena dirinya pasti akan semakin sulit untuk mendekati arya kembali,
bagaimana pun caranya,ia akan lakukan agar bisa kembali pada arya seperti dulu lagi,
Sedangkan di rumah nya arya,baru saja selesai mandi, setelah bangun tidur tadi tubuhnya terasa begitu lengket,
selesai mandi dan berpakaian, Arya segera turun dari kamarnya, kebetulan perutnya sudah terasa lapar dan ia teringat kalau tadi rianti mengatakan kalau dirinya sudah memasak untuk arya
mata arya seketika berbinar saat melihat sop buntut kesukaan nya, bibir pria itu tak henti-hentinya untuk tersenyum,sambil menikmati masakan rianti,
" kenapa aku baru sadar kalau ternyata istriku begitu manis" lirih arya setelah menghabiskan makanan nya