Pernikahan Rahasia

"Pagi Mom, Dad," sapa Michel kepada kedua orang tuanya.

"Sini sayang, sarapan dulu,"

"Iya Mom,"

Selesai sarapan kini Michel berpamitan kepada Mommy Inggrid dan Daddy Bram, Michel menyalami tangan mereka bergantian sambil mencium pipi masing masing.

"Michel berangkat ya, Assalamualaikum,"

"Walaikumsalam," jawab Mommy dan Daddy.

Kini Michel telah sampai di Sekolah, Michel memasuki area Sekolah dengan memperhatikan sekitar, tidak berselang lama ada seseorang yang menarik tangannya membawanya keparkiran.

"Kakak," sahut Michel sambil mendongak melihat Kevin. Orang yang membawa Michel adalah Kevin dia sengaja datang pagi pagi hanya untuk menunggu Michel.

"Mana ponsel lo?" ucap Kevin sambil menengadahkan tangannya di depan Michel.

"Kok ponsel Michel si Kak, nanti Michel pake apa dong kalau Kakak ambil, mana lagi ya semua kartu Michel tidak bisa digunakan mana bisa Michel beli ponsel baru, terus ya uang jajan Michel aja hanya selembar, itupun hanya warna biru kadang juga untuk dua hari kata Daddy, pokoknya Kakak tidak boleh ambil ponsel Michel,"

"Udah ngomong nya?" Kevin mengacak acak rambut Michel karna gemes.

"Iii Kakak ma, berantakin rambut Michel," ucap Michel sambil cemberut.

"Kakak cuma mau minta nomor ponsel lo"

"Bilang dong dari tadi, ni, " ucapnya sambil menyodorkan ponselnya.

Kevin lansung mengetik nomornya dan menekan gambar bentuk telpon yang warna hijau.

"Ni udah"

Kevin memasukan namanya di ponsel Michel atas nama

SUAMIKU ❤

Tapi Michel memprotesnya dan menggantinya

"Kok gini si Kakak nanti kalau ada yang liat bahaya tau," ucap Michel dan lansung mengganti nama kontak Kevin di ponselnya.

Kakak Kevin

Kevin mengambil alih ponsel Michel dan mengganti lagi nama kontaknya.

My Hubby ❤

"Pokoknya tidak boleh diganti ya,"

Michel hanya cemberut melihat nama kontak Kevin yang ada di ponselnya, lalu Kevin memperlihatkan lagi nama kontak Michel di ponselnya

My Wife ❤

Michel hanya senyum senyum melihatnya, jadinya malu sendiri membaca nama kontaknya. Kevin mengacak acak rambut Michel karna gemes.

"Iiii Kakak di berantakin mulu si, kan rambut Michel jadi jelek," gerutu Michel sambil memonyongkan bibirnya. Kevin lansung mencium sekilas bibir Michel yang sedang manyung itu.

"Hmm"

Kevin dan Michel langsung menoleh ternyata sudah ada teman teman Kevin disana.

"Pagi pagi udah mojok aja kalian," ucap Leo.

"Namanya juga orang lagi kasmaran," tambah Fadil.

"Kalian ganggu saja," ucap Kevin.

"Hai Kakak ganteng," sapa Michel dengan senyum malu malu.

"Hai juga Ade manis," jawab Leo

"Kakak Michel ke kelas dulu ya?" Kevin hanya mengangguk.

"Eeeeehh, Chel, salam dong sama teman lo yang namanya Sofia,"

Kalau Kakak? maunya salam sama Nanda ya?" tanyanya sambil menunjuk Brian. Brian dan Kevin langsung saling melirik Brian seakan meminta jawaban apakah Kevin sudah kasih tau Michel, tapi Kevin hanya mengangkat bahunya, tandanya dia tidak tau, akhirnya Brian menoleh ke arah Michel dan tersenyum lalu mengangguk.

"Kalau Kakak pasti sama Amel ya?, oke salamnya pasti kesampaian, dada Kakak ganteng," lambainya kepada Kevin dan teman temannya.

"Eeeehhh tunggu dulu, enak aja,, emangnya tidak ada cewek lain apa, si Amel itu yang bicaranya kayak emak emak," tapi Michel tidak mendengarnya karna sudah menjauh, Leo mau mengejar tapi di tahan sama Fadil.

"Kayak lo ngak aja, lo cocok tau ngak sama Amel, sama sama ember," ucap Fadil.

"Hahahahhaha" Tawa Fadil,Brian dan Kevin.

"Tau aa malas gue bahas si Amel Amel itu," Leo lansung meninggalkan ketiga temannya, dan di sambut gelak tawa dari temannya.

Sampainya Michel di kelas.

"Hai Fi dapat salam dari Kakak tampan,"

"Siapa Chel?" tanya Amel bukannya Sofia yang kepo, tapi Amel.

"Ada de, dan lo juga dapat salam yang jelas bukan orang yang sama ya, dan buat Nanda tersayang dapat salam juga spesial dari seseorang," ucap Michel dan Nanda hanya tersenyum.

"Lo sebenarnya dari mana si, kok banyak amat yang kirim salam," tanya Sofia.

"Dari parkiran" jawab Michel.

"Yang ngirim salam kekita bukan penunggu parkiran kan?" tanya Amel lagi.

"Penunggu parkiran, tapikan ganteng, kalian pasti mau," Amel bergirik ngeri mendengarnya, Michel hanya senyum senyum. tak berselang lama Guru pun masuk.

Kini bel istirahat berbunyi.

"Kekantin yuk?" ajak Amel.

"Ayo" jawab mereka serentak.

Di perjalanan menuju kantin, ponsel Michel bergetar tanda ada pesan baru masuk.

My Hubby ❤

tunggu Kakak di kantin 😘

Michel tersenyum membaca pesan dari Kevin, dia pun mengetik balasannya.

Kini mereka sudah ada di kantin.

"Kalian mau pesan apa?" tanya Amel.

"Bakso sama jus jeruk, " ucap Michel sama Sofia bersamaan.

Amel lansung menarik tangan Nanda untuk pesan makanan, setelah Amel dan Nanda pesan makan datang lah Kevin dan teman temannya. Kevin langsung duduk didekat Michel dan Fadil didekat Sofia, Brian dan Leo di tempat duduk Amel dan Nanda.

"Emak emak rempong kemana?" tanya Leo.

"Ciee ciee Kakak rindu ya? tungguin aja tidak lama datang, atau Kakak susul aja sana," tunjuk Michel kepada Amel yang sedang menunggu pesanan mereka.

"Idi! ogah ma gue,"

"Udah sana lo pesan yang kayak biasa," sahut Brian.

Terpaksa Leo berdiri menarik lengan Fadil untuk ikut memesan makanan mereka.

Kini pesanan mereka sudah pada datang, Michel seperti biasa meracik bakso miliknya, tapi kali ini di awasi oleh Kevin.

"Bang Bang minta sambelnya dong" pinta Amel pada Leo.

"Bang Bang emangnya gue bambang" gerutu Leo sambil menyodorkan sambelnya kepada Amel.

"Makasih Bambang,"

"Lo ya udah di bilangin juga,"

Teman teman Leo dan Amel hanya geleng geleng kepala melihatnya, lain halnya Brian dan Nanda saling lirik melirik dan saling melempar senyum, dan itu tidak luput dari penglihatan Michel. Brian sama Nanda sebenarnya udah lama pedekate tapi mereka belum pernah jalan berdua hanya sekedar kirim chat saja.

"Lo mau sambal juga?" tanya Brian kepada Nanda.

"boleh de,"

Kini mereka selesai makan.

"Nanti pulangnya sama Kakak ya, ada yang mau Kakak bicarain sama lo," k

"Kemana Kak?" tanya Michel.

"Ada de, pokoknya lo ikut aja,"

"Hhmm, ciee ciee ada yang mau kencan ni," ucap Leo.

"Lo mau kencan juga?" tanya Amel pada Leo.

"Ngak lah, mau kencan sama siapa gue, sama elo, ogah maa gue,"

"Iidii, siapa juga yang mau kencan sama lo, kayak ngak ada cowok lain aja"

"Gini gini gue tampan ya, banyak cewek cewek yang antri, gue aja yang malas sama mereka"

"Iyakan ceweknya, cewek cabe cabean,"

"Udah udah, berisik banget si kalian ini," lerai Fadil.

Kevin sama Michel mau pulang bareng kok kalian yang ribut mau kencan segala lagi.

"Mana ada," jawab Amel dan Leo bersamaan.

"Ciee kompak bener, nanti jodoh beneran lo"

"Amin" jawab Michel, Sofia, Nanda, dan Fadil.

Kini Michel dan teman temanya sudah ada didalam Kelas.

"Chel, sebenarnya ada hubungan apa lo sama Kak Kevin?" tanya Amel, Sofia dan Nanda mengangguk mengiyakan pertanyaan Amel.

"Panjang ceritanya, nanti kapan kapan gue ceritain ya,"

"Ya udah de, ngak apa apa kalau lo belum siap cerita" tambah Sofia

"Kita ikut senang kok kalau lo sama Kak Kevin punya hubungan sepesial,"

Belum sempat Michel menjawab datanglah Guru yang mau mengajar dikelas mereka.