Ferdian Putra Pratama 19 Tahun yang di tinggal kan keluarganya untuk hidup sendiri sejak SMA. Dirinya menjalani kesulitan setiap hari, dan menjadi bahan ejekan oleh teman teman sekolahnya. Namun beruntung nya dirinya mendapatkan dua sahabat yang begitu baik pada dirinya sehingga dirinya bisa bertahan hingga lulus dari SMA.
Setelah Lulus dari SMA dirinya masuk ke satu kampus yang paling mewah di kotanya dengan mengandalkan beasiswa yang dia dapatkan. Namun siapa sangka jika di kampus ini lagi lagi dirinya bertemu teman yang selalu membully dirinya di SMA, namun semua nya terungkap disini siapa dirinya sebenernya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A. Al'Fatih PP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B9
"Kalian jika ingin menghina ku hina saja sepuas kalian aku akan terima semua itu, tapi jangan pernah kalian menyentuh mereka dengan tangan kotor kalian itu, atau kalian akan menyesal nantinya" Ferdian memperingati mereka.
"Wow Ferdian ternyata sudah semakin berani ya sekarang. Kenapa? udah merasa hebat karena baru masuk Univ sudah bisa mendapatkan 3 wanita aneh yang menggunakan masker" Ucap Luky
"hahaha" sontak saja Luky dan kawan-kawan tertawa setelah mendengar ucapan Luky.
"Sudahlah Ferdian lebih baik kita lanjut pulang saja tidak usah meladeni manusia sampah seperti mereka ini" Ucap Stefan
Luky dan yang lainnya seketika berhenti tertawa mendengar ucapan Stefan yang berkata jika mereka ini hanyalah sampah.
"Hey Stefan apa kamu bilang? Kami ini manusia sampah? Stefan kamu disini hanya ber 2 saja dengan Diky yang termasuk daftar keluarga terkaya di kota Blitz ini, sedangkan kami ber 4 semua dari kalangan keluarga kaya yang ada di kota Blitz ini, kami bisa saja meminta kepada ayah kami ini menghancurkan kedua keluarga kalian dengan kerja sama kami, jadi tidak perlu kamu ikut campur jika tidak ingin keluarga kamu terhapus dari daftar keluarga terkaya. Hahaha" ucap Luky.
"Benarkah? kalian coba saja aku akan tunggu itu semua, tapi tolong ingat keluarga ku baru saja mendapatkan tender dari Grup Three F , heh" balas Stefan
"Dan 1 lagi, kamu baru saja menyinggung orang-orang yang salah yang tak seharusnya kamu singgung" sambung Stefan dan langsung menarik Ferdian dan yang lainnya untuk meninggalkan Luky dan kawanannya.
"Plak........"Baru saja melangkah tiba-tiba terdengar suara tamparan yang sangat keras.
Ternyata Fanesha baru saja menampar Karmila ketika Karmila lengah dan Karmila yang baru saja terkena tamparan seketika langsung ingin membalas, namun sialnya tangannya tidak sampai ke wajah Fanesha karena tangannya di tangkap oleh Ferdian, sedangkan Fanesha sudah memejamkan matanya namun dia tidak merasakan sakit ketika dia membuka matanya dia melihat bahwa ada sebuah tangan yang menangkap tangan karmila.
Melihat itu Fanesha terkejut karena dia tidak menyangka bahwa Ferdian akan melindunginya untuk kedua kalinya
"Ferdian miskin lepaskan tangan ku, aku ingin membalas tamparan kepada wanita aneh milikmu itu" Umpat Karmila penuh dengan emosi karena Ferdian menangkap tangannya yang ingin membalas tamparan Fanesha.
"Aku sudah bilang kalian jangan mencari masalah dengannya atau kamu akan menyesal nantinya" Ferdian mengingatkan lagi.
"Memangnya siapa dia aku harus menyesal ketika sudah menyinggungnya" Balas karmila masih dengan emosi yang meledak-ledak.
"Kamu tidak perlu tau siapa dia, yang harus kamu ingat kamu jangan sampai menyesal ketika kamu nanti mendapatkan akibatnya" Ferdian berkata lagi.
Setelah berkata demikian Ferdian langsung menarik tangan Fanesha dan langsung berjalan meninggalkannya.
Namun sebelum Berjalan jauh Fanesha berkata kepada Luky dan kawanannya "Aku akan balas semua perbuatan kalian semua 1/1 jangan sampai ada yang menyesal dan memohon ampun kepada ku, camkan itu!!!"
Mendengar ucapan Fanesha itu Luky dan kawanannya terkejut karena wanita yang mereka anggap aneh berani mengancam mereka.
"Aku akan tunggu apa yang kamu ucapkan itu, tapi sebelum itu aku akan membuat kalian semua itu hancur 1/1" hahahahaha" balas Luky
mendengar ucapan Luky itu, Stefan yang mendengarnya langsung mengangkat tangannya kemudian mengacungkan jari tengahnya sambil berjalan menjauh dari Luky dan yang lainnya menuju ke pintu Lift untuk turun ke area parkiran.
Setelah sampai di parkiran Fanesha menuju mobilnya ditemani Renna sedangkan Stefan menuju mobilnya di temani Rebecca Ferdian dan Diky, namun tiba-tiba terdengar sebuah teriakan dari Renna.
"Ferdian Diky kalian ke kampus bersama kami saja" teriak Renna.
Diky yang mendengar itu langsung paham hal yang dimaksud dari ajakan Renna, namun Ferdian bingung dan menghiraukan teriakan Renna tersebut, namun baru saja Ferdian mau melangkah berjalan mengikuti Stefan, tangannya di tarik oleh Diky.
"Diky apa-apaan kamu main tarik aku, kamu saja yang bareng dengan mereka aku akan bareng dengan Stefan." Ucap Ferdian yang sedikit kesal karena tangannya ditarik oleh Diky secara tiba-tiba dan membuatnya hampir terpeleset.
"Sudah kita bareng dengan Fanesha dan Renna saja, Kamu tidak lihat apa Stefan dan Rebecca" ucap Diky sambil menunjuk kearah Stefan dan Rebecca yang sedang berjalan menuju Mobil Stefan sambil bergandengan.
Ferdian yang baru menyadari itu langsung terkejut "Stefan dan Rebecca mereka?" Tanya Ferdian.
"Aku juga tidak tahu apa-apa, aku hanya tau bahwa Rebecca memang ingin mengenal Stefan sejak lama dari Renna, makanya kita biarkan saja mereka berdua" jelas Diky.
"Baiklah jika seperti itu" balas Ferdian dengan perasaan yang masih terkejut, dia tidak menyangka bahwa pertemuan ini membuat salah 1 sahabatnya bisa dekat dengan wanita, karena selama dia kenal dengan stefan dia tau jika Stefan sangat acuh kepada wanita tapi hari ini dia melihat dengan jelas bahwa dia tidak melepaskan gandengan tangan Rebecca yang ada di lengannya itu.
Setelah mereka sampai di depan Mobil Fanesha Diky langsung saja masuk ke kursi bagian belakang di ikuti dengan Ferdian namun begitu Ferdian baru saja ingin masuk, dia terkejut bahwa didalam sudah ada Renna yang duduk di sebelah Diky.
"loh Ren...." belum sempat Ferdian menghabiskan kata-katanya Fanesha langsung menegur ketiganya " Kalian ingin menjadikan ku Supir pribadi kalian ya?"
"Ferdian kamu duduk didepan sana biar kami berdua saja yang di belakang." ucap Renna setelah Fanesha menegur mereka.
"ahh.....Ba baiklah" ucap Ferdian dengan perasaan enggan namun mau tidak mau di harus duduk di kursi penumpang yang bersebelahan dengan Fanesha.
Begitu dirinya duduk di kursi penumpang bersebelahan dengan Fanesha, Fanesha langsung berkata "Ferdian terimakasih atas tadi yang telah mencegah Jessy dan Karmila yang ingin menampar ku" ungkap Fanesha dengan senyum manisnya yang kini terlihat jelas karena kini dirinya sudah melepas masker yang tadi dia gunakan.
"Tidak perlu meminta maaf aku melakukan itu hanya karena tidak ingin mendapatkan masalah yang akan melibatkan keluarganya? Jika itu terjadi itu tidak baik, karena keluarga nya tidak terlibat dengan masalah yang di timbulkan oleh salah 1 keluarganya, apalagi ini hanya masalah sepele menurutku" jawab Ferdian.
Fanesha, Renna, dan Diky yang mendengar itu langsung terkejut karena bisa-bisanya dia berfikir sampai seperti itu.
Namun Renna langsung berpikiran lain dan berkata "Ferdian tapi menurut penilaian ku sepertinya kamu melakukan itu karena masih mengharapkan jika Karmila bisa kembali lagi kepada mu" Ucap Renna
"Jika menurutmu penilaian mu seperti itu, ya berpikiran seperti itu" tidak perlu mendengarkan ucapan yang menurutmu hanya sebuah pembelaan.
"Sudah-sudah tidak perlu dibahas, lebih baik kita jalan saja, kalian tidak lihat itu mobil Stefan sudah ada disana dan mungkin sedang menunggu kita untuk berjalan." Ucap Diky mencoba menghentikan pembicaraan yang mungkin akan menimbulkan kesalahpahaman nantinya.
Dan itu berhasil dan mobil pun mulai bergerak dan keluar dari gedung mall menuju ke kampus mereka untuk mengambil mobil masing-masing.
...----------------...
Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.
Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏