Dibesarkan dari bayi, oleh seorang pemulung yang menemukannya di tumpukan sampah, dan dia dihina dengan tetangganya karena hidup miskin bersama orang yang menemukannya. dan dia juga di anggap anak haram karena mereka menganggap orang tuanya malu saat melahirkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Kubur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
...
" Nanti aku akan menyuruh ahli iT terbaik ku menemuimu, sangat mudah bagi dia untuk melacak keberadaan orang yang menggelapkan uang perusahaan mu." pak yoga memang mempunyai 1 ahli iT yang sangat berpengalaman walaupun usianya masih sangat muda, jika di banding dengan orang pak perabu, orang pak perabu sepuluh orang saja tidak ada bandingannya dengan orang itu.
" terima kasih ga, kamu bener benar orang baik, aku pasti akan membayar setelah semua selsai." pak yoga menggeleng tidak setuju dengan ucapan pak perabu.
" tidak usah, aku ihklas menolong kalian, ini juga aku lakukan agar amanah papah sampai padamu."
" hufff. besok tolong temani aku ke makam, almarhum pak abdul ga, aku ingin berziarah ke makamnya." ucapan pak perabu membuat kiran yang sedari tadi diam kini tertarik.
" aku juga mau ikut ke makam kakek pah, aku juga udah lama gak berkunjung ke makam kakek." pak yoga senang mendengar ucapan kiran, ternyata kiran tidak berubah, masih menyayangi papahnya yang sudah tiada, itu yang pak yoga pikirkan.
" perabu, anggun, aku benar benar minta maaf atas nama istri dan anak ku yang sudah menyakiti hati kiran, aku benar benar gagal mendidik mereka." pak yoga meminta maaf atas kelakuan yang tidak mengenakkan istri dan anaknya.
" sudah lah ga aku juga tidak mempermasalahkan itu lagi, aku juga tahu sifat istri kamu seperti apa. jika orang seperti mayang tidak akan pernah menerima seorang menjadi menantunya, hanya melihat dari ketulusan hatinya, mayang lebih tertarik dengan derajat dan penampilan seseorang. begitu juga dengan putra pasti dia lebih memilih wanita karir dan berpenampilan glamor untuk dijadikan istri karna putra adalah seorang direktur." bu anggun menjawab panjang lebar ucapan pak yoga.
" benar kata istriku ga, kamu jangan masalahkan lagi hal itu, tapi aku sangat berterima kasih sama kamu, walaupun mereka tidak menyukai kiran tapi kamu tetap baik dan tidak ikut mereka untuk memandang kiran sebelah mata." pak perabu ikut menimpali ucapan bu anggun.
" sayang tapi kamu besok sudah mulai masuk kuliah, jadi lain waktu saja kamu datang berkunjung di makam almarhum kekek abdul." lanjut pak perabu mengingatkan. pak yoga tersenyum mendengar jika kiran akan melanjutkan kuliah, begitu juga dengan sifa yang sangat senang karna kiran akan masuk kuliah.
" Ya Allah aku lupa pah, jika besok aku udah masuk kuliah, ya udah deh nanti aja kalau aku ada waktu, aku akan berkunjung ke makam kakek." kiran menepuk keningnya pelan karna lupa,
" akhirnya cita cita kamu dari dulu bisa terlaksana ya ran." sifa yang sedari tadi diam akhirnya mengeluarkan suara, kiran tersenyum kearah sahabatnya.
" iya fa aku sangat senang walaupun sedikit terlambat, tapi aku akan tetap belajar dan berusaha untuk menjadi yang terbaik di sana." jawab kiran yakin.
" tidak perlu kamu memaksakan diri sayang, mamah hanya perlu melihat nilai kamu baik, tidak perlu menjadi yang terbaik menyaingi mereka." bu anggun berucap karna tidak ingin jika kiran memaksakan diri untuk belajar untuk menjadi yang terbaik.
" iya mah, aku janji tidak akan buat mamah kecewa." kiran menjawab sambil memakan makanannya yang sedari tadi hanya di aduk aduk.
" jadi habis ini kita langsung ke kost kamu ya sifa, kamu kan harus mengemasi pakaianmu untuk dibawa." bu anggun menatap sifa yang sedang makan.
" aku nanti bisa naik ojek mah, lagian aku juga mau lanjutin kerja dulu hari ini di perusahaan tuan yoga." sifa menjawab sedikit ada rasa tidak enak pada pak yoga yang duduk disebelahnya.
" tidak apa apa sifa, jika kamu akan langsung pulang dengan mereka, nanti saya akan buatkan surat pengunduran diri kamu, dan akan segera mengirim gaji kamu bulan ini dan memberi pesangon buat kamu." pak yoga berkata membuat sifa kaget karna ini masih awal bulan, dan sifa baru menerima gaji belum lama, tapi pak yoga akan memberikan gajinya untuk bulan ini.
" tidak usah tuan, ini kan masih awal bulan, bahkan saya belum bekerja lebih dari seminggu bulan ini." sifa menolak niat pak yoga yang ingin memberinya gaji penuh.
" terima saja nak, lumayan buat kamu shopping sama kiran nanti jika ada waktu." pak perabu menimpali obrolan mereka dan diangguki setuju oleh bu anggun.
" tuh papah kamu juga setuju, kamu terima saja, anggap saja itu bonus buat kamu yang sudah bekerja keras tanpa mengambil cuti semenjak kamu bekerja di perusahaan saya." pak perabu, bu anggun, bahkan kiran yang sedari tadi hanya fokus makan kaget mendengar, jika sifa belum pernah sekalipun libur selama bekerja dengan pak yoga.
" serius kamu ga sifa tidak pernah mengambil cuti selama dia bekerja.?" pak perabu sangat penasaran dengan jawaban pak yoga.
" iya serius lah, yang lain malah sudah sering ngambil cutinya, tapi sifa gak mau saat aku tawari waktu itu, bahkan aku minta dia untuk beristirahat 3hari dan akan tetap aku gaji, tapi sifa menolak." jawab pak yoga menatap pak perabu serius. pak yoga kagum dengan kegigihan sifa dalam bekerja.
" tapi kamu disini nanti gak boleh bekerja terlalu keras ya nak, papah gak mau bawa kamu ke rumah sakit, kalau nanti kamu sakit karna memaksakan diri untuk terus bekerja." bu anggun mencubit pinggang pak perabu kesal dengan candaan pak perabu, begitu juga dengan kiran.
" ck. papah jahat banget jadi orang." kiran berdecak kesal dan memanyunkan bibirnya membuat mereka semua tertawa melihatnya.
mereka terus mengobrol sampai jam menunjuk kan 1 mereka mengakhiri obrolan mereka, sifa terpaksa langsung pulang bersama kiran dan bu anggun, karna kiran terus memaksanya.
pak yoga pun ikut memaksa sifa untuk langsung mengikuti mereka pulang, akhirnya sifa mau ikut pulang dengan kiran, namun sebelum itu sifa meminta pada bu anggun untuk mampir ke kostan yang selama setahun ini sudah menjadi tempat ternyamannya bagi sifa.
bu anggun menatap sekeliling saat mereka sudah sampai didepan kost sifa, tetangga sifa yang masih berada di kost penasaran dengan mobil mewah yang berhenti tepat di depan kamar kost sifa.
" mamah mau tunggu di dalam mobil apa mau ikut masuk kedalam, tapi didalam sempit." ucap sifa saat melihat bu anggun hanya diam dan menatap lingkungan kost yang sifa tempati.
" apa kost ini masih milik pak candra.?" bu anggun berucap sebelum mereka turun mobil.
pak candra adalah orang yang sudah sepuh yang biasa di panggil pak haji oleh penghuni kost, pak candra adalah orang dulu menolong bu anggun dan pak perabu saat kecelakaan, saat menerima informasi palsu dari seseorang 3 tahun yang lalu.
pak candra menemukan mobil bu anggun dan pak perabu yang ringsek menabrak pohon besar dan sudah mengeluarkan asap.
pak candra meminta tolong pada warga yang hanya melihat tidak berani mendekat, untuk segera melihat orang yang ada di dalam mobil.
Bersambung...