Lidya dinda adalah seorang wanita yang mandiri, sedari kecil dia sudah banyak merasakan kepahitan hidup. Di usia yg baru menginjak remaja, dia mulai merasakan beban berat dalam hidupnya, dimulai dari bapak dan ibunya yang meninggal dunia karena kecelakaan, kemudian dia yang harus menghidupi kedua adiknya, kini dia tak melanjutkan lagi sekolahnya, dia pun harus membanting tulang untuk meneruskan hidupnya dan kedua adiknya, dia mencari nafkah untuk bisa menyekolahkan adik - adiknya. Bagaimana kisah hidup Lidya selanjutnya? di baca terus update bab terbarunya ya guys. Selamat membaca, tolong kasih like dan beri saran maupun kritik yang membangun ya, saya akan menerima semuanya dengan senang hati. Semoga sehat selalu, terima kasih🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Irfansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6.
Semoga semuanya suka dengan masakan saya pak." Ucap Lidya lagi.
Alex pun mengembangkan senyumnya.
"Aku yakin semua orang pasti akan suka dengan masakanmu." Sahut Alex.
*****
Alex Ferdinand Kalman Aubert Adalah putra kedua dari Adrian Kalman, seorang pengusaha kaya raya yang mempunyai beberapa perusahaan di berbagai bidang.
Alex dipercaya untuk memegang perusahaan kontraktor dan pertambangan batu bara.
Saat ini, Alex baru saja menandatangani kontrak Mega proyek di Australia.
Perusahaannya di percaya untuk membangun sebuah Hotel mewah di Australia.
Makanya dia akan merayakan bersama keluarganya.
Adrian Kalman Aubert dan Anggita Indah Kalman memiliki empat orang putra dan putri.
Adrian Kalman Aubert adalah seorang Indo - Prancis.
Sedangkan Anggita indah Kalman adalah wanita Jawa Manado.
Yang pertama bernama Arvin Ersya Kalman Aubert, saat ini dia berusia 30 tahun dan mempunyai perusahaan kilang minyak. Dia juga telah memiliki seorang istri dan dua orang putra.
Yang kedua adalah Alex Ferdinand Kalman Aubert, yang berusia 27 tahun, dia belum mau menikah sampai detik ini, tapi dia suka bermain dengan wanita malam.
Yang ketiga adalah Aruna Callista Kalman Aubert, yang kini berusia 25 tahun, dan telah menikah dan memiliki seorang putri. Dia mempunyai bisnis butik, toko berlian dan klinik kecantikan yang kebanyakan pelanggannya adalah para wanita sosialita.
Yang keempat bernama Arthur Delvin Kalman Aubert.
yang saat ini masih kuliah bisnis di Amerika serikat, usianya saat ini 22 tahun, dan bulan depan dia akan kembali ke Indonesia untuk melanjutkan salah satu bisnis papanya, yaitu bisnis properti, perhotelan dan salah satu pemilik Mall terbesar.
Alex sudah jatuh hati saat pertama kali melihat wajah cantik dan tubuh ideal milik Lidya.
Walaupun jatuh hati, tapi bukan berarti dia mencintai Lidya. Dia hanya ingin merasakan tubuh Lidya saja. Sama halnya dengan wanita - wanita lainnya.
Setelah beberapa jam berkutat di dapur yang di bantu oleh asisten rumah tangga yang lain, akhirnya tepat jam 7 malam, semua hidangan pun sudah tersaji di atas meja makan.
"Tuan, hidangannya sudah siap, silakan ke meja makan" Ucap salah satu asisten rumah tangga tersebut yang memanggil tuan rumah yang sedang bersenda gurau di ruang keluarga.
"Iya, terima kasih bik" Sahut Alex.
"Papa, keponakan uncle, semuanya...ayo kita makan, makanannya sudah siap semua, malam ini hidangannya special karena uncle bawa Chef handal dari restoran terkenal." Alex mengajak keluarganya untuk segera menuju meja makan.
Mereka semua pun memulai makan malam mereka.
"Waahh...enak banget ya masakannya, kematangan dagingnya pas, bumbunya meresap dan benar - benar enak banget." Ujar Adrian.
"Iya bener pa...chefnya dari restoran mana sih kak?" Tanya Aruna antusias.
"The G Resto." Jawab Alex dan Aruna pun manggut - manggut.
Mereka pun makan sembari berbincang hangat.
"Pa...si Arthur kapan balik ke Indo?" Tanya Alex.
"Katanya sih bulan depan wisuda." Jawab Adrian.
"Jadi papa akan menghadiri acara wisudanya?" Tanya Alex.
"Kata Arthur sih papa nggak perlu datang, katanya takut papa kecapean, jadi suruh tunggu di Indo aja, nanti dia yang akan pulang sendiri." Ucap Adrian menjawab pertanyaan Alex.
Lidya dan asisten rumah tangga yang lain juga sedang makan di dalam dapur sembari mengobrol.
"Mbak Lidya, pintar banget masaknya, mbak Lidya sudah lama ya jadi Chef di resto?" Tanya una, salah satu asisten rumah tangga termuda yang ada di sana, dan baru berusia 15 tahun.
"Saya hanya asisten Chef aja kok, saya kerja di resto sudah 2 tahunan." Jawab Lidya.
"Ooh...pantesan." Sahut Una.
Mereka pun makan sembari berbagi pengalaman hidup masing - masing.
Setelah beberapa menit, akhirnya mereka pun selesai makan malam.
Begitu juga dengan sang Tuan rumah.
Para asisten segera membersihkan meja makan setelah sang tuan rumah beranjak dari meja makan dan kembali berkumpul di ruang keluarga untuk mengobrol sebentar.
Setelah satu jam berlalu, akhirnya mereka pun kembali ke kamar masing - masing.
Ervin dan istrinya beserta anak - anaknya memang sengaja menginap di rumah Adrian, begitu pula dengan Aruna, suami dan anak - anaknya, Alex hanya meminta mereka semua untuk datang di jamuan makan malamnya, tapi Adrian meminta mereka untuk sekalian menginap juga, karena sudah dua bulan tak pernah bertemu langsung, dikarenakan kesibukan masing - masing.
Setelah yang lainnya masuk ke dalam kamar, Alex pun menghampiri Utami di dapur, dan mengajaknya untuk mengobrol di ruang tamu.
"Lidya, minta nomor rekeningmu ya, aku akan mentransfer bayaranmu." Pinta Alex dan Lidya pun langsung memberitahu nomor rekeningnya dan hanya dalam hitungan detik, uang sejumlah sepuluh juta sudah bertambah di saldo rekeningnya.
"Terima kasih banyak pak." Ucap Lidya saat melihat SMS banking di ponselnya.
"Ya, sama - sama, saya juga ingin mengucapkan terima kasih karena semua keluarga saya menyukai masakanmu, lain kali kamu masih mau kan memasak untuk kami." Tutur Alex.
"Ooh ya...dengan senang hati pak." Sahut Lidya sembari menyunggingkan senyum manisnya.
Senyum manis itu semakin menggetarkan jiwa Alex.
"Ooh my good, wanita ini harus kumiliki, aku harus mencicipi tubuh indahnya itu." Batin Alex yang terus saja menatap wajah dan tubuh goal Lidya.
Lidya yang dilihat seperti itu merasa risih.
"Ehm...maaf pak, ini sudah malam, saya harus permisi untuk kembali ke rumah pak." Ujar Lidya membuyarkan lamunan kotor Alex.
"Ehm...biar saya yang mengantarmu." Ucap Alex.
"Nggak perlu repot - repot pak, biar saya pakai ojek online aja." Ucap Lidya.
"Nggak apa - apa, saya juga mau ke suatu tempat, jadi sekalian aja saya yang akan mengantarmu." Ujar Alex.
"Ooh gitu, baiklah pak, terima kasih atas tawarannya." Ucap Lidya.
"Kalau gitu, silakan tunggu saya di depan ya, saya mau ngambil kunci mobil dulu." Titah Alex dan Lidya pun menuruti perintah Alex.
Setelah menunggu beberapa menit, Alex dan Lidya pun kini berada di dalam mobil mewah Alex. Alex membawa sebuah paper bag kecil ke dalam mobilnya.
Saat sudah di mobil, Alex meminta Lidya untuk membuka paper bag itu, dan meminta Lidya untuk mencicipi kemudian menilai rasa dari cake tersebut, sedangkan dia sambil mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Gimana menurutmu, apa cake seperti ini cocok untuk hidangan menjamu tamu saat meeting atau saat ada rekan kerja yang datang ke kantorku?" Pertanyaan receh seperti itu hanya menjadi alasan bagi Alex agar Lidya mau mencicipi cake tersebut.
Lidya yang polos tak mengetahui niat jahat dari Alex.
Dia pun mencicipinya, kemudian saat mulai menilai rasa cake tersebut, kepalanya mulai terasa pusing, penglihatannya mulai kabur dan mengantuk. Akhirnya Lidya pun tak sadarkan diri.
10 menit kemudian, mereka pun sampai di hotel milik keluarganya.
Dia menggendong Lidya dengan tergesa - gesa.
"Malam pak Alex..." Sapa security dan resepsionisnya. Alex pun menjawab hanya dengan anggukan. Apapun yang sering di lakukan oleh Alex dengan membawa wanita ke dalam hotelnya, bukanlah rahasia umum lagi.
Dia membuka kunci kamarnya kemudian masuk dan membaringkan Lidya di atas kasur empuk hotel milik keluarganya.
"Waoow...bukit kembar itu montok banget, tubuhnya sangat ideal, kulitnya mulus, bibirnya seksi, ooh my good..." Gumam Alex yang terus meracau sembari menatap penuh gairah ke arah wajah dan tubuh Lidya.
Dia pun segera membuka kancing kemeja yang dipakai oleh Lidya, dan setelah membuka semua kancing bajunya, dia semakin tak bisa menahan gairahnya.
Dia langsung menaikkan bra yang di pakai oleh Lidya kemudian langsung melahap bukit kembar Lidya, Alex juga mengecup bibir Lidya walaupun tanpa perlawanan.
Alex membuka seluruh pakaiannya, setelah itu membuka celana yang dipakai oleh Lidya dan hanya tertinggal pengaman segitiganya saja.
Kulit Lidya yang putih dan mulus serta tubuhnya yang ideal membuat juniornya semakin menegang sempurna.
Kain penutup yang melindungi kehormatan Lidya yang selama ini di jaganya pun sudah di buka oleh Alex.
Alex segera menciumi dan menjilati area bawah Lidya. Lidya masih tak sadarkan diri.
Tapi, di saat Alex sudah mulai ingin memasukkan rudalnya ke dalam liang Lidya, Lidya pun tersadar dan betapa terkejutnya dia melihat Alex yang sudah tak memakai apapun berada di atas tubuhnya.
"Aaaahhhh....toloooong...tolooonggg." Lidya berteriak histeris meminta pertolongan tapi tak ada siapapun yang mendengarnya.
Alex langsung membekap mulut Lidya menggunakan tangan kanannya.